DISUSUN OLEH :
FAKULTAS HUKUM
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmatNya penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya.
Adapun makalah ini diselesaikan dengan tujuan penyelesaian salah satu
tugas dari mata kuliah Ilmu Budaya dan Sosiologi, Program Studi Ilmu Hukum,
Fakultas Hukum, Universitas Stikubank (Unisbank) Semarang.
Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada
Bapak Suharto selaku dosen pengajar mata kuliah Ilmu Budaya dan Sosiologi
yang telah memotivasi kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Penulis
juga mengucapkan terimakasih kepada rekan-rekan yang telah berpartisipasi
dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Untuk
itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.
Penulis
II
DAFTAR ISI
REFERENSI .................................................................................................. 25
III
BAB 1
PENDAHULUAN
superioritas hukum telah dijadikan sebagai aturan main (fair play) dalam
bidang pemerintahan.
tidak lagi diperintah oleh seorang raja atau apapun namanya, akan tetapi
diperintah berdasarkan hukum.Ide ini merupakan suatu isyarat bahwa bagi Negara
dengan negeri ini? Indonesia diidealkan dan dicita-citakan oleh the founding
fathers sebagai suatu Negara hukum Pancasila (rechsstaat/rule of law). Hal ini
dengan tegas dirumuskan pada Pasal 1 ayat (3) UUD Negara Republik Indonesia
Namun bagaimana cetak biru dan desain makro penjabaran ide Negara hukum itu,
1
selama ini belum pernah dirumuskan secara komprehensif. Yang ada hanya
maka hukum harus dapat ditegakkan dan untuk itu hukum harus diterima sebagai
salah satu bagian dari system nilai kemasyarakatan yang bermanfaat bagi warga
tanpa paksaan.
penegakan hukum hanya akan mempunyai nilai evaluatif jika disertai dengan
hadapan hukum (equality before the law) dengan dilandasi nilai dan rasa keadilan.
Untuk itu dalam makalah ini akan dibahas deskripsi supremasi hukum,
2
BAB 2
RUMUSAN MASALAH
3
BAB 3
PEMBAHASAN
supremasi dan kata hukum, yang bersumber dari terjemahan bahasa Inggris
yakni kata supremacy dan kata law, menjadi “supremacy of law” atau biasa
yang diambil dari akar kata sifat supreme, yang berarti “Higest in degree or
higest rank” artinya berada pada tingkatan tertinggi atau peringkat tertinggi.
tertinggi.
Kata hukum diterjemahkan dari bahasa Inggris dari kata “law”, dari
lapisan masyarakat tanpa adanya intervensi oleh dan dari pihak manapun
4
(2003:1). Abdul Manan (2009:188), menyatakan bahwa berdasarkan
menegakkan dan memosisikan hukum pada tempat yang tertinggi dari segala-
5
2. Menempatkan kebebasan individu sebagai prinsip dasar dari organisasi
dan bermasyarakat.
(law enforcement) sepertinya hanya tertuju pada adanya tindakan represif dari
sebagai tindakan represif dari aparat hukum, tindakan di luar dari aparat
6
hukum hanya dipandangnya sebagai partisan hukum, misalnya tindakan
informative terhadap aparat hukum adanya peristiwa hukum atau gejala akan
yang luas berada pada ranah tindakan, perbuatan atau perilaku nyata atau
faktual yang bersesuaian dengan kaidah atau norma yang mengikat. Namun
mantap dari sikap tindak sebagai rangkaian penjabaran nilai tahap akhir,
hanya mencakup law enforcement tetapi juga peace maintenance, oleh karena
hukum tak ubahnya hanya merupakan rumusan tekstual yang tidak bernyali,
yang oleh Achmad Ali biasa disebut dengan hukum yang mati.
7
Untuk membuat hukum menjadi hidup harus ada keterlibatan nyata
oleh manusia untuk merefleksikan hukum itu dalam sikap dan prilaku nyata
yang konkrit. Tanpa cara demikian maka hukum tertidur pulas dengan
itu tidak ada cara lain agar hukum dapat ditegakkan maka perlu pencerahan
pemahaman hukum bahwa sesungguhnya hukum itu tidak lain adalah sebuah
pilihan keputusan, sehingga takkala salah memilih keputusan dalam sikap dan
ranah empiris.
MASYARAKAT
das sollen dengan das sen, dimana Negara mengklaim sebagai Negara hukum
Century. Bagaimana skandal mafia pajak yang salah satu aktornya “Gayus”
8
dengan menampilkan pentas sandiwara hukum, yang oleh publik ditontonnya
menguaknya kasus Antasari Azhar (mantan Ketua KPK) yang diduga keras
penuh rekayasa.
existence hukum Eropa Barat. Secara embrio doktrin supremasi hukum sudah
telah dikenal sejak abad XI Masehi, bahkan jauh sebelum itu pada abad VI
sukses dan bahagia menjalani kehidupan dan selamat bahagia hidup di akhirat
interaksi sosial yang terdiri dari berbagai elemen komunitas berinteraksi dan
9
kehidupan dan komunikasi antar individu dalam suatu komunitas mengacu
kepada aturan main yang disepakati dan dipakai sebagai acuan dan referensi
para pihak dalam melakukan hubungan dan perbuatan hukum. Tidak pihak
dilakukan baik oleh penegak hukum maupun oleh pencari keadilan, sehingga
rakyat atau warga Negara mempunyai kedudukan yang sama dan sederajat di
b) Prinsip Konstitusi
dan hak asasi manusia masing-masing warga Negara dijamin, terayomi dan
10
Bahkan penegakan hukum dalam arti yang lebih luas lagi, termasuk
agar hukum sebagai perangkat kaidah normatif yang mengatur dan mengikat
oleh karena dengan jalan itulah maka hukum menjadi kenyataan dan dalam
kemanusian, oleh karena hukum itu sendiri harus difungsikan sebagai sarana
penegakan hukum yang mempunyai nilai-nilai yang baik adalah yang dapat
11
berkepastian dan berkeadilan. Dari segi pendekatan akademik, dapat
nilai yang ada dibalik norma hukum turut ditegakkan tanpa kecuali. Konsep
yang bersifat full yang menghendaki perlunya pembatasan dari konsep total
tersebut dijawab bahwa semua mahfum dan bukan rahasia umum lagi
penegakan hukum di negeri ini adalah merupakan barang langka dan mahal
harganya. Hal ini terindikasi berada pada titik nadir (Wahyuddin H Hufron,
penegakan hukum di Indonesia saat ini ditengarai mendekati titik nadir, telah
menjadi sorotan yang luar biasa dari komunitas dalam negeri maupun
kelompok tertentu.
12
sulit ditegakkan atau dengan kata lain penegakan hukum di Indonesia sukar
suap;
jalanan.
berjalan terus menerus sepanjang jalan Negara hukum Indonesia yang telah
media masa pada akhir tahun 2004 karena kematiannya yang begitu misterius.
Hasil otopsi jenazah Munir yang yang menyatakan jika Munir telah
tubuh Munir. Benarkah Munir dibunuh? Atau justru Munir yang terbunuh?
Kasus Munir yang hingga saat ini belum ada kepastian hukumnya. Berikut
13
6 September 2004 Pukul 21.55 WIB, di lobi Bandara Soekarno
Hatta, Munir Said Thalib akan berpisah dengan istrinya, Suciwati, selama
Belanda. Pada saat ingin memasuki pintu pesawat kelas bisnis, Munir
bertemu Pollycarpus (anggota pilot senior Garuda Indonesia yang saat itu
sedang tidak bertugas). Munir bertanya kepada Polly, “Tempat duduk ini di
“Saya duduk di bisnis, kalau Bapak mau di sini, ya Bapak tanya dulu sama
maaf.” Munir dan Polly pun bertukar tempat duduk. Munir duduk di kursi 3
Polly bertukar tempat duduk; dia pun memeriksanya dan mendapati Munir;
penumpang. Munir memilih jus jeruk. Pukul 22.02 WIB, pesawat lepas
14
minuman kepada penumpang. Munir memilih mie goreng dan kembali jus
menggunakan bus.
pesawat, Munir bertemu dr. Tarmizi. Keduanya pun saling bercerita; Tarmizi
Pesawat lepas landas pukul 01.53 waktu Singapura. Kali ini awak
meminta segelas teh hangat. Tia pun menyajikan teh panas untuk Munir yang
dituangkan dari teko ke gelas di atas troli dilengkapi dengan gula satu sachet.
Ketika dia berpapasan dengan pramugara Bondan, dia mengeluh sakit perut
dan muntaber. Dia pun menyuruh Bondan memanggil Tarmizi yang duduk di
yang tampak sangat lemah dengan berkata, “Saya sudah muntah dan buang
air besar enam kali sejak terbang dari Singapura.” Tarmizi menanyakan
15
kepada Munir tentang makanan yang dimakannya tiga hari terakhir. Munir
menjawab, “Biasa saja.” Purser Madjib kemudian berkata, “Pak Munir tadi
sempat minum air jeruk, padahal Pak Munir tidak kuat minum jeruk karena
Munir. Dia lalu mendapati bahwa nadi di pergelangan tangan Munir sangat
muntaber. Munir kembali lagi ke toilet untuk muntah dan buang air besar
batuk-batuk berat.
yang dimiliki pesawat. Kotak pun diterima Tarmizi dalam keadaan tersegel.
Setelah dibuka, Tarmizi berpendapat bahwa obat di kotak itu sangat minim,
terutama untuk kebutuhan Munir: infus, obat sakit perut mulas dan obat
muntaber, semuanya tidak ada. Tarmizi pun mengambil obat di tasnya. Dia
memberi Munir dua tablet obat diare New Diatabs; satu tablet obat mual dan
tambahan sedikit garam. Namun, setelah lima menit meminum teh tersebut,
muntah, Primperam, kepada Munir sebanyak 5 ml. Hal ini berhasil karena
Munir kemudian tertidur selama tiga jam. Setelah terbangun, Munir kembali
ke toilet. Kali ini dia agak lama, sekitar 10 menit. Madjib memberanikan diri
16
mengintipnya, ternyata Munir telah terjatuh lemas di toilet. Madjib kemudian
mulas di perut dan kemudian masuk ke toilet lagi. Ke luar dari toilet, Munir
selimut sebagai alas dan penghangat. Munir tertidur pulas dengan di jaga
Dia kaget melihat keadaan Munir: mulutnya mengeluarkan air yang tidak
Munir meninggal… Kok secepat ini, ya… Kalau cuma muntaber, manusia
bisa tahan tiga hari.” Awak pesawat mengangkat tubuh Munir, memejamkan
matanya dan menutupi tubuh Munir dengan selimut. Ya, Munir meninggal
Udara (Lanud) Abdulrachman Saleh pada Sabtu (11/9) tepat pukul 21.10.
17
Merpati MZ-3300. Pada tanggal 12 September 2004, Jenazah Munir,
tangis, sedih dan haru ribuan pelayat mewarnai prosesi pemakaman mulai
sekitar 2 km. Suciwati, istri Munir meminta hasil otopsi terhadap jenazah
Hamid dan Bini Buchori. Pihak kepolisian menyatakan dalam tubuh Munir
pranata hukum yang menopang sistem hukum itu sendiri, yang terdiri
2. Substansi Hukum, dimana merupakan isi dari hukum itu sendiri, artinya
18
3. Budaya Hukum, hal ini terkait dengan profesionalisme para penegak
kasus-kasus tersebut. Terlihat dari bentuk kasus tersebut adalah kasus hukum
yang ada yaitu penegakan keadilan. Siapapun yang tidak melanggar hukum
memandang siapapun itu. Disini budaya hukum itupun ada. Hal ini terdapat
menjalankan tugas tanpa memandang bulu. Jadi, semua tugas yang telah
diberikan, sesuai dengan apa yang terjadi secara fakta, dan hukum itu berlaku
yang netral, sehingga dampak positif atau negatifnya terletak pada isi faktor-
faktor tersebut.
saja.
menerapkan hukum.
19
3. Faktor sarana atau fasilitas yang mendukung penegakan hukum.
atau diterapkan.
5. Faktor kebudayaan, yakni sebagai hasil karya, cipta, dan rasa yang
20
BAB 4
4.1 KESIMPULAN
sangat serius dan akan terus berkembang jika unsur di dalam sistem itu
sendiri tidak ada perubahan, tidak ada reformasi di bidang itu sendiri.
Karakter bangsa Indonesia yang kurang baik merupakan aktor utama dari
kasus hukum yang silih berganti dalam kurun waktu relatif singkat, bahkan
mengatur semua itu, dan perlu digaris-bawahi bahwa hukum sebanarnya telah
kian menjadi. Perlu ada ketegasan tersendiri dan kesadaran yang hierarki dari
21
yang kuat, sikap malu dan pendirian iman dan takwa yang sejak kecil harus
baik pula untuk bangsanya dan buruk untuk hukum di negeri ini, buruk pula
Jadi, penerapan dalam pasal 1 ayat (3) UUD 1945 perubahan ketiga
hal yang tidak dapat membuat negeri ini malu di mata masyarakat ini sendiri
bahkan dunia luar. Bangsa yang besar tidak hanya berdasarkan luasan
kesejahteraan masyarakat
4.2 SARAN
22
penegakan hukum dengan visi di atas. Misalnya saja, pembentukan peraturan
sendiri, dalam hal ini aparat birokrasi, dan kepada rakyat pengguna jasa
penegakan hukum. Kultur ini bisa saja menjadi keluaran dari proses disiplin
23
BAB 5
PENUTUP
merupakan harga mati yang tidak boleh ditawar-tawar. Demikian pulalah halnya
Indonesia. Sejak semula bangsa ini mendirikan Negara the founding fathers telah
memilih menjadi suatu Negara hukum, maka konsekuensi dari pada itu hukum
kemasyarakatan.
bangsa dan dilakukan penegakan untuk menciptakan suasana yang kondusif dan
hukum dan penegakan hukum di negeri ini, agar kita tidak menjadi bangsa yang
24
REFERENSI
http://tesishukum.com/pengertian-supremasi-hukum-menurut-para-ahli/
http://hukum-on.blogspot.co.id/2012/06/pengertian-supremasi-hukum-dan.html
http://desbayy.blogspot.co.id/2015/10/makalah-problematika-penegakan-hukum-
di.html
http://rodlial.blogspot.co.id/2014/02/makalah-penegakan-hukum-di-
indonesia.html
http://lingkarannews.com/mengingat-tentang-kronologis-kematian-munir/
https://baracellona.wordpress.com/2012/03/27/penegakan-hukum-di-indonesia/
http://jelekoke.blogspot.co.id/2013/04/contoh-kasus-hukum-di-indonesia-
beserta.html
25