Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KEWARGANEGARAAN
HAK AZAZIH MANUSIA(HAM) DAN RULE OFF LAW

Di susun oleh:
Klompok 7
Pipit monica (2323140099)
Tomi candra wijaya (2323120099)
Tegar fadhilan akbar (2323140091)
Dosen pengampu:
Ferawati royani M.H

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI FATMAWATI SUKARNO BENGKULU
2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang masihmemberikan
nafas kehidupan, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan

makalah ini dengan judul “Rule Of Law & HAM”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi
salah satu tugas mata kuliahPendidikan Kewarganegaraan. Dalam makalah ini membahas
tentang Rule OfLaw dan HAM. Akhirnya saya sampaikan terima kasih atas perhatiannya
terhadapmakalah ini, dan penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri
sayasendiri dan khususnya pembaca pada umumnya. Tak ada gading yang tak retak,begitulah
adanya makalah ini.

Dengan segala kerendahan hati, saran-saran dan kritik yang konstruktifsangat saya
harapkan dari para pembaca guna peningkatan pembuatan makalahpada tugas yang lain dan
pada waktu mendatang.Tangerang, 23 Maret 2018

Disusun oleh

penulis
KATAPENGANTAR.................................................................................................................2

DAFTARISI.............................................................................................................................. 3

BAB 1.........................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.................................................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang.................................................................................................................... 4

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................... 4

1.3 Tujuan.................................................................................................................................. 5

1.4 Manfaat................................................................................................................................ 5

BAB11........................................................................................................................................6

PEMBAHASAN........................................................................................................................6

2.1 Rule Of Law ....................................................................................................................... 6

2.2 Prinsip- Prinsip Rule Of Law.............................................................................................. 6

2.3 Pengertian HAM ( Hak Asasi Manusia) ............................................................................. 7

2.4 Sejarah HAM....................................................................................................................... 8

3.5 Pengelompokan HA........................................................................................................... 9

2.6 HAM di Indonesia .............................................................................................................10

BAB III................................................................................................................................... 16

PENUTUP............................................................................................................................... 16

3.1 Kesimpulan........................................................................................................................ 16

3.2 Saran.................................................................................................................................. 16

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 17


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasal 1 ayat (3) Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar (UUD) 1945menegaskan bahwa
Negara Indonesia berdasarkan atas negara hukum (therule of law). Pakar ilmu sosial, Franz-
Magnis Suseno (1990), melihat bahwaperlindungan HAM adalah salah satu elemen dari the
rule of law, selainhukum yang adil. Kita bisa melacak akar prinsip the rule of law dari
putusan-putusan pengadilan internasional seperti Pengadilan Hak Azasi Manusia(HAM)
Eropa dan Komite HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), untukmengetahui pembahasan
antara the rule of law dan Hak Asasi Manusia.Pembukaan UUD 1945 menyatakan
terbentuknya Negara adalah untuk“melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dengan berdasar atas persatuan dengan mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia”. Dinyatakan bahwa untuk itu, UUD 1945 harusmengandung
ketentuan yang “mewajibkan Pemerintah dan penyelenggara Negara untuk memelihara budi
pekerti kemanusiaan yang luhur danmemegang teguh cita-cita moral rakyat yang luhur.”
UUD 1945 selanjutnyamenegaskan bahwa “Negara Indonesia berdasar atas hukum
(rechsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (Machtstaat).Hak asasi manusia (HAM)
merupakan hak-hak yang (seharusnya) diakuisecara universal sebagai hak-hak yang melekat
pada manusia karena hakekat dan kodrat kelahiran manusia itu sebagai manusia. Dikatakan
‘universal’ karena hak-hak ini dinyatakan sebagai bagian dari kemanusiaan setiap
sosokmanusia, tak peduli apapun warna kulitnya, jenis kelaminnya, usianya, latarbelakang
kultural dan pula agama atau kepercayaan spiritualitasnya.Sementara itu dikatakan ‘melekat’
atau ‘inheren’ karena hak -hak itu dimilikisesiapapun yang manusia berkat kodrat
kelahirannya sebagai manusia danbukan karena pemberian oleh suatu organisasi kekuasaan
manapun. Karena dikatakan ‘melekat’ itu pulalah maka pada dasarnya hak -hak ini tidak
sesaatpun boleh dirampas atau dicabut.
1.2 Rumusan Masala
1.2.1Apa itu Rule Of Law
2.2.2 Bagaimanakah prinsip- prinsip yang terdapat dalamRule Of Law ?
1.2.3Apa yang dimaksud dengan HAM
1.2.4Bagaimanakan Sejarah perkembangan HAM?
1.2.5Apa saja pengelompokan dalam HAM?
1.2.6.Bagaimana HAM di Indonesia

1.3 Tujuan

1.3.1Untuk mengetahui mengenai Rule of Law

1.3.2Untuk mengetahui prinsip–prinsip dalam Rule O fLaw

1.3.4Untuk mengetahui pengertian dari HAM

1.3.5Untuk mengetahui sejarah perkembangan HAM

1.3.6Untuk mengetahui Pengelompokan dalam HAM

1.3.7Untuk mengetahui Seperti apa HAM di indonesi

1.4 Manfaat

1.4.1Mahasiswa dapat mengetahui mengenai Rule OfLaw1

1.4.2Mahasiswa dapat mengetahui prinsip dalam Rule OfLaw

1.4.3Mahasiswa dapat mengetahui apa itu HAM

1.4.4Mahasiswa dapat mengetahui sejarah perkembanganHAM

1.4.5 Mahasiswa dapat mengetahui pengelompokan dalamHAM

1.4.5Mahasiswa dapat mengetahui Seperti apa HAM diIndonesi


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Rule Of Law

Rule of Law adalah kekuasaan publik yang diatur secara legal.Berdasarkan pengertian
tersebut maka setiap negara yang legal senantiasa menegakkan Rule of Law Rule of Law
berdasarkan substansi atau isinya sangat berkaitan dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku dalam suatunegara. Konsekuensinya setiap negara akan mengatakan
mendasarkan pada Ruleof Law dalam kehidupan kenegaraannya, meskipun negara tersebut
adalah negaraotoriter.Menurut Philipus M. Hadjon dalam Buku Pendidikan Kewarganegaraan
misalnya bahwa Negara hukum yang menurut istilah bahasa Belanda rechtsstaat lahir dari
suatu perjuangan menentang absolutism, yaitu dari kekuasaan raja yang sewenang-wenang
untuk mewujudkan Negara yang didasarkan pada suatu peraturan perundang-undangan.
( Buku Pendidikan Kewarganegaraan) Dalam Undang-Undang Dasar 1945, Negara Indonesia
adalah negara hukum bukannegara kekuasaan. Di dalamnya terkandung pengertian adanya
pengakuan terhadap prinsip supremasi hukum dan konstitusi, dianutnya prinsip
pemisahandan pembatasan kekuasaan menurut sistem konstitusional yang diatur dalamUUD,
adanya prinsip peradilan yang bebas dan tidak memihak yang menjamin persamaan setiap
warga negara dalam hukum, serta menjamin keadilan bagi setiaporang termasuk terhadap
penyalah gunaan wewenang oleh setiap penguasa. Oleh karena itu, Indonesia menganut
prinsip “ Rule of Law,and not of Man”.Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa
pengertian Rule of Law tidak dapat dipisahkan dengan pengertian Negara hukum. Negara
yang menganut sistem Ruleof Law harus memiliki prinsip-prinsip yang jelas.

2.2 Prinsip– Prinsip Rule Of Law

Prinsip-prinsip rule of law secara hakiki (materiil) erat kaitannya


dengan(penyelenggaraan menyangkut ketentuan-ketentuan hukum)“theenforcement of the
rules of law”dalam penyelenggaraan pemerintahan, terutama dalam penegakan hukum dan
implementasi prinsip-prinsip rule of law.Berdasarkan pengalaman berbagai Negara dan hasil
kajian, menunjukan keberhasilan“the enforcement of the rules of law” bergantung pada
kepribadian nasional setiap bangsa (Sunarjati Hartono: 1982). Hal ini didukung kenyataan
bahwa rule of law merupakan institusi sosial yang memiliki struktur sosiologis yang khas dan
mempunyai akar budaya nya yang khas pula. Karena bersifa tlegalisme maka mengandung
gagasan bahwa keadilan dapat dilayani dengan pembuatan sistem peraturan dan prosedur
yang sengaja bersifat objektif, tidak memihak, tidak personal dan otonom.Secara kuantitatif,
peraturan perundang-undangan yang terkait rule of law telah banyak dihasilkan di Indonesia,
tetapi implementasinya belum mencapai hasil yang optimal sehingga rasa keadilan sebagai
perwujudan pelaksanaan rule oflaw belum dirasakan di masyarakat.Negara yang menganut
sistem Rule of Law harus memiliki prinsip-prinsipyang jelas, terutama dalam hubungannya
dengan realisasi Rule of Law itu sendiri.menurut Albert Venn Dicey dalam Introduction to
the Law of The Constitution, memperkenal istilah the Rule of Law yang secara
sederhanadiartikan sebagai suatu keteraturan hukum.Menurut Dicey terdapat tiga unsur yang
fundamental dalam Rule of Law,yaitu:

1)Supremasi aturan-aturan hukum, tidak adanya kekuasaan sewenang-wenang, dalam arti


seseorang hanya boleh dihukum, jikalau memangmelanggar hukum.

2)Kedudukan yang sama di muka hukum.

3)Terjaminnya hak-hak asasi manusia oleh UU serta keputusan-keputusanpengadilan

2.3 Pengertian HAM ( Hak Asasi Manusia)

Hak asasi manusia (HAM) secara tegas di atur dalam Undang Undang No.39 tahun 1999
pasal 2 tentang asas asas dasar yang menyatakan “Negara Republik Indonesia mengakui dan
menjunjung tinggi hak asasi manusia dan kebebasandasar manusia sebagai hak yang secara
kodrati melekat pada dan tidak terpisah kandari manusia, yang harus dilindungi, dihormati,
dan ditegakkan demi peningkatan martabat kemanusiaan, kesejahteraan, kebahagiaan, dan
kecerdasan serta keadilan.” Hak asasi manusia dalam pengertian umum adalah hak-hak dasar
yang dimiliki setiap pribadi manusia sebagai anugerah Tuhan yang dibawa sejak lahir.Ini
berarti bahwa sebagai anugerah dari Tuhan kepada makhluk nya, hak asasitidak dapat
dipisahkan dari eksistensi pribadi manusia itu sendiri. Hak asasi tidakdapat dicabut oleh suatu
kekuasaan atau oleh sebab-sebab lainnya, karena jika halitu terjadi maka manusia kehilangan
martabat yang sebenarnya menjadi inti nilai kemanusiaan.Hak asasi mencangkup hak
hidup,hak kemerdekaan/kebebasan danhak memiliki sesuatu. Ditinjau dari berbagai bidang,
HAM meliputi :
a. Hak asasi pribadi (Personal Rights)Contoh : hak kemerdekaan, hak menyatakan
pendapat, hak memeluk agama..
b. Hak asasi politik (Political Rights) yaitu hak untuk diakui sebagai warga
negaraMisalnya : memilih dan dipilih, hak berserikat dan hak berkumpul.
c. Hak asasi ekonomi (Property Rights)Misalnya : hak memiliki sesuatu, hak
mengarahkan perjanjian, hak bekerjadanmendapatkan hidup yang layak.
d. Hak asasi sosial dan kebuadayaan (Sosial & Cultural Rights).Misalnya : mendapatkan
pendidikan, hak mendapatkan santunan, hak pensiun,hak mengembangkan
kebudayaan dan hak berkspresi.e. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama
dalam hukum dan Pemerintah(Rights Of Legal Equality)f. Hak untuk mendapatkan
perlakuan yang sama dalam hukum
e. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan Pemerintah(Rights
Of Legal Equality)f. Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum

2.4 Sejarah HAM


Pada umumnya para pakar Eropa berpendapat bahwa lahirnya HAM dimulai dengan
lahirnya Magna Charta pada tahun 1215 di Inggris. Magna Charta antaralain
mencanangkan bahwa raja yang tadinya memiliki kekuasaan absolut (rajayang
menciptakan hukum, tetapi ia sendiri tidak terikat pada hukum), menjadi dibatasi
kekuasaannya dan mulai dapat dimintai pertanggung jawaban di muka umum. Dari
sinilah lahir doktrin raja tidak kebal hukum lagi dan mulai bertanggung jawab kepada
hukum. Sejak itu mulai dipraktekkan kalau raja melanggar hukum harus diadili dan
harus mempertanggung jawabkan kebijakasanaan nya kepada parlemen. Jadi, sudah
mulai dinyatakan dalam hukumb ahwa raja terikat kepada hukum dan bertanggung
jawab kepada rakyat, walaupun kekuasaan membuat Undang-undang pada masa itu
lebih banyak berada di tanganraja. Dengan demikian, kekuasaan raja mulai dibatasi
sebagai embrio lahir nyamonarkhi konstitusional yang berintikan kekuasaan raja
sebagai simbol belaka.Lahirnya Magna Charta ini kemudian diikuti oleh
perkembangan yanglebih konkret, dengan lahirnya Bill of Rights di Inggris pada
tahun 1689. Padamasa itu mulai timbul adagium yang intinya adalah bahwa manusia

sama di muka hukum (equality before the law).

Pengelompokan HAM
Alam dunia internasional, HAM diberdakan menjadi beberapa kelompok
yangbersifat kolektif maupun individual. Berikut ini adalah pengelompokan Hak
Asasi Manusia berdasarkan pengakuan secara internasional.
.
1. Hak sipil dan politik;hak yang dimaksud di sini adalah:
 Hak setiap manusia untuk menentukan nasib hidupnya masing-masingdengan
tidak adanya intervensi dari negara kecuali dalam hal penguasaan.
 Hak untuk hidup nyaman, aman, dan tenteram dengan adanya jaminan dari
pemimipin negara terhadap warga negaranya.
 Hak untuk tidak dihukum mati; karena pada masa sebelum adanyaundang-
undang tentang HAM banyak pemimpin sewenang-wenangmembunuh orang
lain tanpa hukum yang jelas.
 Hak untuk tidak disiksa.Hak atas peradilan yang adil

2. Hak ekonomi, sosial, dan budaya; hak yang dimaksud di sini adalah:
 Hak untuk bekerja, karena setiap manusia memiliki tanggung jawab untuk
memenuhi kebutuhannya sendiri.
 Hak untuk mendapat upah yang sama; maksudnya bahwa tidak boleh ada
diskriminasi dalam pemberian upah yang sesuai kemampuan.
 Hak atas kesehatan dan perumahan.

3. Hak pembangunan;hak yang dimaksud di sini adalah:h


 hak untuk mendapatkan rumah yang layak
 Hak untuk memperoleh lingkungan yang sehat
 Hak untuk mendapat layanan kesehatan yang layak

2.6 HAM di Indonesia


a. Periode Tahun 1945 – 1950
Pemikiran HAM pada periode awal kemerdekaan masih menekankan pada
hak untuk merdeka, hak kebebasan untuk berserikat melalui organisasi politik
yang didirikan serta hak kebebasan untuk menyampaikan pendapat terutama di
parlemen.Pemikiran HAM telah mendapat legitimasi secara formal karena
telah memperoleh pengaturan dan masuk ke dalam hukum dasar negara
(konstitusi), yaitu Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945. Bersamaan dengan ituprinsip kedaulatan rakyat dan negara berdasarkan
atas hukum dijadikan sebagai sendibagi penyelenggaraan negara Indonesia
merdeka.Komitmen terhadap HAM padaperiode awal kemerdekaan
sebagaimana ditunjukkan dalam Maklumat Pemerintah tanggal 1 November
1945 yang tertulis dalam buku 30 Tahun Indonesia Merdeka
menyatakan: “…sedikit hari lagi kita akan mengadakan pemilihan umum
sebagai buktibahwa bagi kita cita-cita dan dasar kerakyatan itu benar-benar
dasar dan pedoman penghidupan masyarakat dan negara kita. Mungkin
sebagai akibat pemilihan itu pemerintah akan berganti dan UUD kita akan
disempurnakan menurut kehendak rakyat yang terbanyak.

b. Periode Tahun 1950 – 1959


Periode 1950-1959 dalam perjalanan negara Indonesia dikenal dengan
sebutanperiode demokrasi parlementer. Pemikiran HAM pada periode ini
mendapatkan momentum yang sangat membanggakan, karena suasana
kebebasan yang menjadi semangat demokrasi liberal atau demokrasi
parlementer mendapatkan tempat dikalangan elit politik. Seperti dikemukakan
oleh Prof. Bagir Manan dalam buku
“Perkembangan Pemikiran dan Pengaturan HAM di Indonesia
menyatakan bahwa pemikiran dan aktualisasi HAM pada periode ini
mengalami“pasang” dan menikmati“bulan madu” kebebasan.
Indikatornya menurut ahli hukum tata negaraini ada 5 (lima) aspek. Pertama,
semakin banyak tumbuh partai-partai politik dengan beragam ideologinya
masing-masing. Kedua, Kebebasan pers sebagai salah satu pilar demokrasi
betul-betul menikmati kebebasannya. Ketiga, pemilihan umum sebagai
pilarlain dari demokrasi harus berlangsung dalam suasana kebebasan, fair
(adil) dandemokratis. Keempat, parlemen atau dewan perwakilan rakyat
sebagai representasi dari kedaulatan rakyat menunjukkan kinerja dan kelasnya
sebagai wakil rakyat dengan melakukan kontrol yang semakin efektif terhadap
eksekutif. Kelima, wacanadan pemikiran tentang HAM mendapatkan iklim
yang kondusif sejalan dengan tumbuhnya kekuasaan yang memberikan ruang
kebebasan. Dalam perdebatan diKonstituante misalnya, berbagai partai politik
yang berbeda aliran dan ideologi sepakattentang substansi HAM universal dan
pentingnya HAM masuk dalam UUD sertamenjadi bab tersendiri. Bahkan
diusulkan oleh anggota Konstituante keberadaan nya mendahului bab-bab
UUD

c. Periode Tahun 1959– 1966


Pada periode ini sistem pemerintahan yang berlaku adalah sistem demokrasi
terpimpin sebagai reaksi penolakan Soekarno terhadap sistem demokrasi
parlementer.Pada sistem ini (demokrasi terpimpin), kekuasaan terpusat dan
berada di tanganPresiden. Akibat dari sistem demokrasi terpimpin, Presiden
melakukan tindakan inkonstitusional, baik pada tataran suprastruktur politik
maupun dalam tataran infrastruktur politik. Dalam kaitan dengan HAM, telah
terjadi pemasungan hak asasimanusia, yaitu hak sipil dan hak politik seperti
hak untuk berserikat, berkumpul,dan mengeluarkan pikiran dengan tulisan.
Dengan kata lain, telah terjadi sikap restriktif(pembatasan yang ketat oleh
kekuasaan) terhadap hak sipil dan hak politik warga negara.

d. Periode Tahun 1966 – 1998


Setelah terjadi peralihan pemerintahan dari Soekarno ke Soeharto, ada
semangat untuk menegakkan HAM. Pada masa awal periode ini telah
diadakan berbagai seminar tentang HAM. Salah satu seminar tentang HAM
dilaksanakan pada tahun1967 yang merekomendasikan gagasan tentang
perlunya pembentukan pengadilanHAM, pembentukan komisi, dan pengadilan
HAM untuk wilayah Asia. Selanjutnya,pada tahun 1968 diadakan Seminar
Nasional Hukum II yang merekomendasi kan perlunya hak uji materiil
(judicial review) guna melindungi HAM.

e. Periode Tahun 1998 – Sekarang.


Pergantian pemerintahan pada tahun 1998 memberikan dampak yang sangat
besarpada pemajuan dan perlindungan HAM di Indonesia. Pada saat ini
dilakukanpengkajian terhadap beberapa kebijakan pemerintah pada masa orde
baru yang berlawanan dengan pemajuan dan perlindungan HAM. Selanjutnya,
dilakukan penyusunan peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan
pemberlakuan HAMdalam kehidupan ketatanegaraan dan kemasyarakatan di
Indonesia. Demikian pulapengkajian dan ratifikasi terhadap instrumen HAM
internasional semaki nditingkatkan. Hasil dari pengkajian tersebut
menunjukkan banyaknya norma danketentuan hukum nasional khususnya
yang terkait dengan penegakan HAM diadopsidari hukum dan instrumen
internasional dalam bidang HAM.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri manusia yang
bersifa tkodrati dan funda mental sebagai anugrah dari Tuhan yang harus
dihormati, dijaga dan dilindungi oleh setiap individu.Rule of Law adalah
gerakan masyarakat yang menghendaki bahwa kekuasaanraja maupun
penyelenggara negara harus dibatasi dan diatur melalui suatu peraturan
perundang-undangan dan pelaksanaan dalam hubungannya dengan segala
peraturan perundang-undangan Dalam peraturan perundang undangan RI
paling tidak terdapat empat bentuk hukum tertulis yang memuat aturan tentang
HAM. Pertama, dalam konstitusi (Undang-undang Dasar Negara). Kedua,
dalam ketetapan MPR (TAP MPR). Ketiga, dalamUndang-undang. Keempat,
dalam peraturan pelaksanaan perundang-undangan sepertiperaturan
pemerintah, keputusan presiden dan peraturan pelaksanaan
lainnya.Pelanggaran Hak Asasi Manusia adalah setiap perbuatan seseorang
ataukelompok orang termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak
disengaja ataukelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi,
membatasi dan atau mencabuthak asasi manusia seseorang atau kelompok
orang yang dijamin oleh undang-undang dantidak mendapatkan atau
dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyesalan hukum yangadil dan benar
berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.

Sebagai warga negara indonesia kita diwajibkan untuk mengetahui prinsip


prinsip hukum yang ada dinegara kita.
 mempunyai jiwa bela negara yang kuat
 mematuhi peraturan hukum yang berlaku karena negara indonesia merupakan
negara hukum
 sebagai makhluk tuhan kita mempunya hak asasi yang melekat dalam dirikita
sejak lahir maka dari itu hormati hak asasi yang dimiliki oleh oranglain juga.

3.2 saran
Kepada para pembaca agar mencari informasi lain mengenai hak azazi
manusia(HAM) dan rule of law
DAFTAR PUSTAKA
F.S Catherine dkk.2010.The Rule Of Law dan Hak Asasi Manusia. Universitas
Airlangga. Surabaya

Puspita, Imami Diyah. 2015. Makalah PKN Rule Of Law dan Hak Asasi
Manusia.Bangkalan

Sadega, Ega. 2015. Makalah HAM.

Malinda, Giovani. 2016. Pengelompokan Ham menurut UU HAMYusri,


Fathul Wahid.2017. HAM di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai