Anda di halaman 1dari 6

Makalah

Proses Pemuatann Telur Asin

Disusun Oleh:
Kelompok 4
1. Arif Sugianto
2. Mutia Intan Darma Sari
3. Rofiq Yahya
4. Kelara Moika
5. Djrgi Rafly
6. Zelin Okta Liavini

SMK Negeri 1 Kota Bengkulu


2021/2022
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik meskipun banyak
kekurangan di dalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada bapak Rendra selaku guru
pembimbing mata pelajaran PKK yang telah memberikan bimbingan, saran, dan juga ide.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai pembuatan telur asin. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapa pun yang membacanya. Sekiranya
laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan
kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan
datang.

Bengkulu, Septeber 2021


Daftar Isi:

Bab 1 Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penelitian

Bab 2 Metode Praktik


2.1 Waktu dan Tempat
2.2 Alat dan Bahan
2.3 Metode Kerja
Bab 1
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang diawetkan dengan cara
diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak). Kebanyakan telur yang
diasinkan adalah telur itik, meski tidak menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain. Telur asin
baik dikonsumsi dalam waktu satu bulan (30 hari).

Di Indonesia, terutama di pulau Jawa telur asin biasanya diproduksi dari telur bebek pelari (Anas
platyrhynchos domesticus) yang memiliki ciri khas cangkang telur yang berwarna biru.

Panganan ini bersifat praktis dan dapat dipadukan dengan berbagai masakan misalnya nasi
jamblang, dan nasi lengko, bahkan dapat pula dimakan tanpa nasi. Nelayan yang melaut atau orang
yang bepergian untuk waktu lama biasa membawa telur asin untuk bekal.

1.2 Tujuan Penelitian


Untuk memenuhi tugas mata PKK
Untuk mengetahui manfaat telur asin bagi kesehatan
Untuk mengetahui alat dan bahan dalam pembuatan telur asin
Bab 2
Metode Praktik
2.1 Waktu dan Tempat
SMK Negeri 1 Kota Bengkulu, Pada saat jam pelajaran PKK/ jam 11 siang.

2.2 Alat dan Bahan


Alat :
- 2 Ember
- Panci
- Kemasan
- Kain Lap
- Amplas

Bahan :
- Abu gosok
- Garam
- Telur bebek atau itik

2.3 Metode Kerja


1. Pilih telur yang berkualitas baik (tidak retak atau busuk).
2. Bersihkan telur dengan jalan mencuci atau dilap dengan air hangat, kemudian keringkan. 
3. Amplas seluruh permukaan telur agar pori-porinya terbuka.
4. Buat adonan pengasin yang terdiri dari campuran abu gosok dan garam, dengan perbandinga
sama (1:1). Dapat pula digunakan adonan yang terdiri dari campuran abu gosok dengan garam.
5. Tambahkan sedikit air ke dalam adonan, kemudian aduk sampai adonan berbentuk pasta.
6. Bungkus telur dengan adonan satu persatu secara merata sekeliling permukaan telur, kira-kira
setebal 1-2 mm.
7. Simpan telur dalam ember plastik selama 14 hari. Usahakan agar telur tidak
pecah, simpan di tempat yang bersih dan terbuka.
8. Lepaskan adonan, kemudian masak telur hingga matang di panci.
9. Telur asin siap d hidangkan.
Bab 3
Penutup
3.1 Rangkuman Hasil Penelitian
Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang diawetkan dengan cara
diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak).

Alat :
- 2 Ember
- Panci
- Kemasan
- Kain Lap
- Amplas

Bahan :
- Abu gosok
- Garam
- Telur bebek atau itik

Cara Kerja:

1. Pilih telur yang berkualitas baik (tidak retak atau busuk).


2. Bersihkan telur dengan jalan mencuci atau dilap dengan air hangat, kemudian keringkan. 
3. Amplas seluruh permukaan telur agar pori-porinya terbuka.
4. Buat adonan pengasin yang terdiri dari campuran abu gosok dan garam, dengan perbandinga
sama (1:1). Dapat pula digunakan adonan yang terdiri dari campuran abu gosok dengan garam.
5. Tambahkan sedikit air ke dalam adonan, kemudian aduk sampai adonan berbentuk pasta.
6. Bungkus telur dengan adonan satu persatu secara merata sekeliling permukaan telur, kira-kira
setebal 1-2 mm.
7. Simpan telur dalam ember plastik selama 14 hari. Usahakan agar telur tidak
pecah, simpan di tempat yang bersih dan terbuka.
8. Lepaskan adonan, kemudian masak telur hingga matang di panci.
9. Telur asin siap d hidangkan.

Anda mungkin juga menyukai