KELOMPOK :
1. BAGAS SYADDAD CHOIRURRIZAL.
2. M. ZAKY MUBAROK.
3. SITI MUTOHAROH.
4. BEBY NOVIA SYAHRANI.
XII MIPA 2
SMAN 10 TANGERANG
2022
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puja & puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan Rahmat serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini tepat waktu.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Dedek Martha Dewi, MPd selaku
Guru mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan yang membimbing kami dalam
pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-
teman dan anggota kelompok kami yang membantu dalam hal pengumpulan data-data
dalam pembuatan makalah ini. Dalam makalah ini kami menjelaskan tetntang laporan
pembuatan telur asin.
Mungkin dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan entah dalam
pemilihan kata yang dapat menyinggung dan mengakibatkan kesalahpahaman. Maka
dari itu kami mohon saran & kritik dari teman-teman maupun guru. Demi mencapainya
makalah yang sempurna, saran dan kritik teman-teman sangat berarti dalam
penyempurnaan makalah ini.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Telur merupakan salah satu produk pangan berasal dari ternak unggas yang mudah
rusak dan busuk, oleh karena itu perlu penanganan yang cermat sejak pemungutan dan
pengumpulan telur dari kandang hingga penyimpanan oleh konsumen. Salah satu
langkah yang dapat dilakukan adalah dengan cara pengawetan, sehingga dengan cara
ini, telur dapat disimpan lebih lama. Kerusakan telur dapat terjadi akibat menguapnya
air dan karbon dioksida (CO2) yang terdapat dalam telur apabila disimpan dalam
jangka waktu yang lama. Pengawetan telur yang paling mudah dan umum dilakukan
oleh masyarakat adalah pengasinan atau pembuatan telur asin.
Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk membuat telur asin, diantaranya
adalah :
1. Metode Perendaman dengan larutan air garam
Siapkan air dan tambahkan garam secukupnya. Aduk sampai garam larut. Lalu
rendam telur yang sudah dibersihkan ke dalam larutan garam selama lebih kurang 10
hari dalam wadah yang tertutup. Jika menginginkan rasa telur yang lebih asin lagi,
rendamlah telur lebih lama lagi.
2. Metode Perendaman dengan adonan garam
Siapkan adonan garam : berupa campuran air dan garam yang kekentalannya seperti
pasta. Lalu susun telur, lalu siram dengan adonan pasta garam tersebut sampai tertutup
semuanya. Simpan beberapa hari. Setelah itu siap untuk digunakan
3. Metode Pemeraman Dengan adonan garam, batu bata dan abu gosok
Campurkan abu gosok, batu merah yang sudah digiling halus dan garam. Aduk rata.
Perbandingan campuran 2:2:3. Tambahkan air secukupnya sampai menjadi adonan
pasta. Lalu balurkan ke telur sampai terbungkus rapi, kira-kira dengan ketebalan
adonan 1 cm. Simpan ditempat yang terbuka sampai waktu yang diinginkan .
Dari ketiga metode di atas, salah satu metode yang akan kami gunakan dalam
pembuatan telur asin adalah metode ke 3 yaitu dengan adonan garam, batu bata, dan
abu gosok.
B. Tujuan Pembuatan :
1. Untuk mengaplikasikan metode pembuatan telur asin dengan abu gosok.
2. Untuk mengetahui metode pengawetan pada telur.
3. Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan pada telur asin melalui praktik.
C. Manfaat Pembuatan :
1. Sebagai salah satu ide usaha produk yang dihasilkan melalui budidaya ternak unggas.
2. Memberikan edukasi pada pembaca yang ingin mencoba metode pengawetan telur
asin.
3. Sebagai sarana untuk memperpanjang masa simpan telur.
BAB II
DESKRIPSI PRODUK
A. Pengertian Telur Asin
Telur asin merupakan istilah umum kepada masakan berbahan dasar telur yang
diawetkan dengan prosedur diasinkan (diberikan garam berlebih kepada
menonaktifkan enzim perombak). Biasanya telur yang diasinkan merupakan telur itik,
meski tidak menutup kemungkinan kepada telur-telur yang lain. Telur asin baik
dikonsumsi dalam waktu satu bulan (30 hari).Di Indonesia, terutama di pulau jawa telur
asin pada umumnya dibuat dash telur bebek pelari (Anas platyrhynchos domesticus)
yang memiliki ciri khas cangkang telur yang berwarna hijau-kebiruan. Panganan ini
bersifat praktis dan dapat dipadukan dengan beragam masakan misalnya nasi jamblang
dan nasi lengko, bahkan dapat pula dimakan tanpa nasi. Nelayan yang melaut atau
orang yang bepergian kepada waktu lama biasa membawa telur asin kepada bekal.
Di jawa tengah, daerah brebes dikenal kepada penghasil utama telur asin. Industri telur
asin di Brebes cukup bertambah luas hingga tersedia beragam pilihan kualitas telur
asin. Masing-masing produsen memiliki cap sendiri-sendiri yang pada umumnya dapat
dilihat pada kulit telur. Walaupun selera orang berbeda-beda, telur asin yang dinilai
berkualitas tinggi memiliki ciri-ciri anggota kuning telur berwarna jingga terang hingga
kemerahan, "kering" (jika digigit tidak mengeluarkan cairan), tidak menimbulkan bau
amis, dan rasa asin tidak menyengat
Pasangan etnis Tionghoa bernama In Tjiauw Seng dan Tan Polan Nio yang memulai
sejarah industri telur asin di Brebes untuk dikomersialkan pada tahun 1959. Kala itu
pasangan suami istri itu memasarkan telur asin menyusul produksi telur bebek pelari
atau yang memiliki nama latin Anas platyrhynchos domesticus, cukup melimpah.
Cangkang telur bebek pelari ini berwarna biru. Oleh karenanya, tak heran jika telur asin
di Brebes berwarna biru.Agar telur bebek pelari itu tidak mudah busuk dan terbuang,
maka telur-telur bebek itu dibuat tahan lama atau diawetkan. Namun, bau amis yang
sangat kuat juga dihilangkan agar layak disajikan.
Maka terbesitlah ide untuk mengawetkan telur bebek itu dengan memberikan garam
agar enzim perombak pada telur menjadi nonaktif meski disimpan dalam waktu cukup
lama.Awalnya pasangan keturunan Tionghoa itu memproduksi telur asin secara
terbatas. Namun, seiring banyaknya permintaan mereka pun mempekerjakan warga
lokal Brebes. Lambat laun banyak warga Brebes yang bisa membuat telur asin sendiri
hingga memasarkannya secara luas
Protein 9 gram.
Lemak 9,6 gram.
Vitamin A 472 IU.
Vitamin B12 3,8 mikrogram.
Zat besi 2,7 miligram.
Selenium 25,5 mikrogram.
Kolesterol 619 miligram.
Kalium 165 miligram.
Karbohidrat 1,08 gram.
BAB 3
Alat dan bahan yang kami gunakan dalam metode pembuatan telur asin
menggunakan garam kasar adalah :
1. Garam Kasar.
2. Abu Gosok.
3. Air.
4. Baskom.
5. Telur Bebek.
B. Proses Produksi :
Ada 4 tahap yang dilakukan dalam proses produksi telur asin, yaitu :
1. Pembahanan :
Pada tahap pembahanan, yang dilakukan adalah mempersiapkan bahan yang
akan digunakan dalam pembuatan telur asin.
1. Cuci Telur asin hingga bersih dan siap dilapisi adonan.
2. Siapkan bahan adonan dengan menuangkan garam kasar, abu gosok pada
baskom lalu dicampurkan dengan air secukupnya.
3. Aduk adonan yang sudah disiapkan hingga tercampur rata.
2. Pembentukan :
Pada tahap pembentukan, yang dilakukan adalah melapisi adonan yang sudah
disiapkan pada tahap pembahanan, adonan tersebut kemudian dibalurkan pada
telur asin.
3. Perakitan :
Pada tahap perakitan, kami mengolesi adonan pada telur asin hingga padat dan
terbaluri di semua area telur.
4. Finishing :
Pada tahap finishing, kami melakukan pengecekan pada telur apakah masih ada
area yang belum terbaluri atau tidak, kemudian menaruh telur asin yang sudah
dibalur adonan pada wadah yang sudah disiapkan.