Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PEMBUATAN TELUR ASIN

Disusun oleh :
AHMAD FAHRI
IX F

MTsN 13 CIAMIS
Jl, Cipancur, No. 06, Desa Sirnabaya, Kecamatan Rajadesa
Kabupaten Ciamis, Jawa Barat 46254
Tahun 2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul
“Praktek Pembuatan Telur Asin” ini.
Terselesaikannya Makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, oleh
karena itu pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya tugas ini.
Saya menyadari bahwa Makalah ini masih memiliki kekurangan-kekurangan baik
dari segi penulisan maupun isi. Hal ini dikarenakan kebatasan kemampuan dan
pengetahuan penulis. Untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun dari semua pihak guna perbaikan dalam pembuatan tugas selanjutnya.

Ciamis, April 2024

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................1
1.2 Tujuan............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................2
2.1 Pengertian.......................................................................................................2
2.2 Cara Membuat Telur Asin..............................................................................3
BAB III PENUTUP..................................................................................................5
3.1 Kesimpulan....................................................................................................5
3.2 Saran...............................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih, merambat
kepada setiap aspek kehidupan, tingkat persaingan yang semakin tinggi memaksa
setiap orang lebih jeli dalam membaca setiap peluang dalam usaha mengembangkan
keterampilan dan keahliannya untuk menjawab tantangan zaman. Rendahnya tingkat
keterampilan dan keahlian yang dimiliki oleh sebagian besar penduduk Indonesia
merupakan salah satu alasan kenapa angka pengangguran di Indonesia semakin
meningkat.
Padahal usaha yang dilakukan pemerintah dalam memberantas kemiskinan
dan kebodohan sudah menjadi agenda utama dari pemerintah. Salah satu contoh
yaitu dengan mencetuskan wajib belajar 12 tahun dan memberikan pinjaman dengan
suku bunga ringan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia tersebut.
Namun semua itu ternyata tidaklah cukup, karena belum didukung oleh sumber daya
manusia yang terampil dan berkeahlian yang dapat dimanfaatkan untuk membuka
peluang usaha, menciptakan lapangan kerja sendiri, atau berkreasi yang
menghasilkan tentunya yang dapat berdampak pada penekanan terhadap tingginya
angka pengangguran, tingginya angka kemiskinan yang ada di Indonesia tersebut.
Peluang untuk mendapatkan penghasilan yang memadai dan mengurangi
pengangguran sangat banyak dan berada di sekitar kita. Salah satu diantaranya
produksi telur yang dihasilkan oleh hewan ungags yang dipelihara secara manual
oleh masyarakat. Telur-telur yang hanya dikonsumsi secara sederhana dapat
menghasilkan keuntungan yang cukup besar. Contohnya, pembuatan telur asin yang
laku keras di pasaran.

1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari Pembuatan Telur Asin ini antara lain yaitu :
1. Untuk mengetahui cara pembuatan Telur Asin.
2. Untuk mengetahui kandungan yang ada pada telur asin.
3. Untuk mengetahui manfaat garam sebagai bahan pengawet pada telur.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian
Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa yang
lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan
harganya murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan pencampur berbagai
makanan, tepung telur, obat, dan lain sebagainya. Telur terdiri dari protein 13 %,
lemak 12 %, serta vitamin, dan mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian
kuningnya. Kuning telur mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan serta
mineral seperti : besi, fosfor, sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks. Sebagian
protein (50%) dan semua lemak terdapat pada kuning telur. Adapun putih telur yang
jumlahnya sekitar 60 % dari seluruh bulatan telur mengandung 5 jenis protein dan
sedikit karbohidrat.
Kelemahan telur yaitu memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan alami,
kimiawi maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori telur.
Oleh sebab itu usaha pengawetan sangat penting untuk mempertahankan kualitas
telur. Telur akan lebih bermanfaat bila direbus setengah matang dari pada direbus
matang atau dimakan mentah. Telur yang digoreng kering juga kurang baik, karena
protein telur mengalami denaturasi/rusak, berarti mutu protein akan menurun.
Macam-macam telur adalah : telur ayam (kampung dan ras), telur bebek, puyuh dan
lain-lain.
Umumnya telur akan mengalami kerusakan setelah disimpan lebih dari 2
minggu di ruang terbuka. Cara mengatasi dengan pencucian telur sebenarnya hanya
akan mempercepat kerusakan. Jadi pada umumnya telur yang kotor akan lebih awet
daripada yang telah dicuci. Penurunan mutu telur sangat dipengaruhi oleh suhu
penyimpanan dan kelembaban ruang penyimpanan.
Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang
diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan
enzim perombak). Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur itik, meski tidak

2
menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain. Masa kadaluwarsa telur asin bisa
mencapai satu bulan (30).
Panganan ini bersifat praktis dan dapat dipadukan dengan berbagai masakan
misalnya nasi jamblang, dan nasi lengko, bahkan dapat pula dimakan tanpa nasi.
Nelayan yang melaut atau orang yang bepergian untuk waktu lama biasa membawa
telur asin untuk bekal.
Di Jawa Tengah, daerah Brebes dikenal sebagai penghasil utama telur asin.
Industri telur asin di Brebes cukup meluas hingga tersedia berbagai pilihan kualitas
telur asin. Masing-masing produsen memiliki cap sendiri-sendiri yang biasanya
dapat dilihat pada kulit telur. Walaupun selera orang berbeda-beda, telur asin yang
dinilai berkualitas tinggi memiliki ciri-ciri bagian kuning telur berwarna jingga
terang hingga kemerahan, "kering" (jika digigit tidak mengeluarkan cairan), tidak
menimbulkan bau amis, dan rasa asin tidak menyengat.

2.2 Cara Membuat Telur Asin


2.2.1 Bahan dan Alat
a. Alat:
1) Ember
2) Alat pengaduk
3) Kuali tanah atau panci
4) Toples atau tempat penyimpan telur
5) Kain lap
b. Bahan:
1) Telur bebek atau itik
2) Abu gosok atau batu bata
3) Garam
4) Amplas
5) Air
2.2.2 Cara Kerja
1. Pilih telur yang bermutu baik (tidak retak atau busuk).
2. Bersihkan telur dengan jalan mencuci atau dilap dengan air hangat, kemudian
keringkan.

3
3. Amplas seluruh permukaan telur agar pori-porinya terbuka.
4. Buat adonan pengasin yang terdiri dari campuran abu gosok dan garam, dengan
perbandingan sama (1:1). Dapat pula digunakan adonan yang terdiri dari
campuran bubuk bata merah dengan garam.
5. Tambahkan sedikit air ke dalam adonan kemudian aduk sampai adonan
berbentuk pasta.
6. Bungkus telur dengan adonan satu persatu secara merata sekeliling permukaan
telur, kira-kira setebal 1-2 mm.
7. Simpan telur dalam kuali atanah atau ember plastik selama 15 20 hari. Usahakan
agar telur tidak pecah, simpan di tempat yang bersih dan terbuka.
8. Setelah selesai bersihkan telur dari adonan kemudian rendam dalam larutan the
selama 8 hari (bila perlu).

4
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum pembuatan telur asin ini
adalah telur asin menjadi lebih awet sebab garam selain memberi rasa asin juga
sebagai pengawet. Garam berfungsi sebagai antiseptic dan pengendali
mikrorganisme penyebab pembusukan. Dengan adanya praktikum ini pula, dapat
diketahui bagaimana cara pembuatan telur asin tersebut.

3.2 Saran
Saya berharap kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembacanya, dan
tidak lupa penulis juga mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun
untuk lebih menyempurnakan isi daripada makalah ini. Mudah- mudahan Tuhan
selalu melimpahkan ridho dan kasih sayang-Nya kepada kita semua. Amin.

5
DAFTAR PUSTAKA

Warisno.2005.Membuat Telur Asin Aneka Rasa.Jakarta:PT Agromedia Pustaka


https://id.wikipedia.org/wiki/Telur_asin

Anda mungkin juga menyukai