Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

PEMBUATAN TELUR ASIN

Di susun oleh:

APRILIA EKA NUR SAFERA (04)

CHINDY EKA TAMA (08)

EMIA PRASINTYA (11)

HENGGAR FUJI LESTARI (13)

IBNU MONAS BACHTIAR (14)

KANTHIHASTUTI WULANDARI (16)

KHARISMA KUSUMA NAGARI (17)

KELAS : XII MIPA 5


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan kami yang
berjudul “Laporan Praktikum Biologi - Cara Pembuatan Telur Asin”.

Dalam penulisan laporan ini, kami ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu kami dalam proses pembuatan telur asin dan laporan ini,
khususnya kepada ibu Dia Nastiti yang telah memberikan banyak bimbingan, pengarahan
dan dorongan dalam penyelesaian penyusunan laporan ini.

Kami menyadari bahwa laporan kami ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu kami harapkan demi
kesempurnaan laporan ini. Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam pembuatan telur asin dan penyusunan laporan ini dari awal
sampai akhir.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa yang enak dan lezat,
mudah dicerna dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya murah.
Telur dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur,
obat, dan lain sebagainya.Telur terdiri dari protein 13%, lemak 12% serta vitamin dan
mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian kuning telur. Kuning telur mengandung
asam amino esensial yang membantu mempercepat pertumbuhan otot serta mineral
seperti besi, fosfor, sedikit kalsium dan vitamin B kompleks. Adapun putih telur yang
jumlahnya sekitar 60% dari seluruh bulatan telur mengandung 5 jenis protein dan sedikit
karbohidrat.

Kelemahan telur yaitu memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan alami, kimiawi maupun
kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori telur. Penyimpanan telur
dalam waktu lama tanpa pengawetan dapat menurunkan bobot telur dan putih telur
menjadi encer. Telur yang di awetkan dapat memperpanjang daya simpan tanpa
mengurangi kadar gizinya. Salah satu cara pengawetan yang tidak merubah gizinya yaitu di
asinkan. Oleh sebab itu usaha pengawetan sangat penting untuk mempertahankan kualitas
telur.

1.2 Rumusan Masalah

1. Mengapa warna telur sebelim dan sesudah di asinkan berbeda ?

2. Mengapa telur setelah di asinkan lebih tahan lama ?

3. Bagaimana proses pembuatan telur asin?

4. Bagaimana takaran yang tepat untuk membuat telur asin?


1.3 Tujuan

1. Mengetahui cara pembuatan telur asin.

2. Mengetahui proses osmosis pada pembuatan telur asin.

3. Mengetahui perbandingan warna sebelum dan sesudah di asinkan.

4. Memperlambat proses pembusukan (pengawetan).

5. Mengatahui bahwa pembuatan telur asin dapat dijadikan sebagai ide membuat
wirausaha.

6. Mengetahui takaran yang tepat untuk membuat telur asin.

1.4 Alat dan Bahan :

- Amplas
- Telur bebek
- Garam
- Air

Hari,tanggal : Senin,15 November 2021

Waktu : 12.00 s.d 15.00 WIB

Tempat : rumah Emia


BAB II

METODOLOGI PRAKTIKUM

Cara Kerja

1. Pilih telur yang bermutu baik (tidak retak atau busuk) dengan cara merendam
telur tersebut, apabila telurnya mangapung berarti telur tersebut berkualitas buruk.
Bersihkan telur dangan cara dicuci lalu dilap agar kering.

2. Rebus air hingga mendidih, tuang kedalam toples biarkan air menjadi agak hangat.

3. Setelah air jadi agak hangat, tuangkan garam kasar, aduk terus hingga terlarut.

4. Masukkan telur, pastikan semua terendam air garam. Lalu tutup rapat toples dan
simpan ditempat tertutup.

5. Setelah 14 hari angkat telur dari dalam air garam, keringkan telur dengan lap
kering dan pindahkan ke wadah kering.

6. Saat merebus telur masukkan telur ke dalam panci beri air hingga telur terndam,
nyalakan apisedang dan biarkan air mendidih, rebus telur 15 menit hingga matang, matikan
api, tutup pancinnya dan biarkan telurnya tetap di panci sebentar hingga matang
sempurna.Sajikan.

Kritik dan Saran

Penulis berharap kiranya laporan praktikum ini dapat menjadi salah satu bahan bacaan
yang bermanfaat bagi para pembaca yang haus akan ilmu dan keterampilan, untuk dapat
mempersiapkan diri dalam kompetisi persaingan yang sehat dalam hal penciptaan peluang
kerja yang produktif.
PENUTUP

KESIMPULAN

1. Proses pengasinan telur bertujuan agar membuat telur menjadi lebih awet.
2. Proses masuknya garam ke dalam telur berlangsung secara dehidrasi osmosis, ion
Na di dapatkan dari garam, sedangkan ion H+ berasal dari air, dengan demikian, ion
Na masuk ke dalam telur dan kadar air berkurang, akibatnya telur menjadi asin.
3. Semakin sedikit kandungan air yang terkandung dalam telur akan membuat telur
semakin awet

DOKUMEN FOTO PEMBUATAN TELUR ASIN

Anda mungkin juga menyukai