Di susun oleh:
NUR WAHYUNI ARIF
144 2023 1011
CI Lahan CI Institusi
(…................................) (…................................)
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2023
A. KONSEP GANGGUAN KEBUTUHAN DASAR
1. Definisi
Hipertermi merupakan keadaan ketika individu mengalami atau berisiko
mengalami kenaikan suhu tubuh <37,8 oC (100oF) per oral atau 38,8 oC (101oF) per
rektal yang sifatnya menetap karena faktor eksternal (Lyn
(Lynda
da Juall, 2012). Hipertermi
Hipertermi
adalah peningkatan suhu tubuh di atas kisaran normal (36,5- 37,5) (NANDA, 2012).
Hipertermi adalah suhu tubuh meningkat di atas rentang normal (SDKI, 2017).
2. Etiologi
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan klien mengalami hipertermi
menurut SDKI (2017) adalah :
a. Dehidrasi
b. Terpapar lingkungan panas
c. Proses penyakit (mis. Infeksi, kanker dll)
d. Ketidaksesuaian pakaian dengan suhu lingkungan
e. Peningkatan laju metabolisme
f. Respon trauma
g. Aktivitas berlebihan
metabolisme anerobik, hipotensi artenal disertai denyut jantung yang tidak teratur
dan suhu tubuh meningkat yang disebabkan makin meningkatnya aktifitas otot dan
mengakibatkan metabolisme otak meningkat.
Infeksi
Prostaglandin
Hipertermi
4. Manifestasi Klinik
Berikut beberapa tanda dan gejala menurut SDKI (2017) :
a. Kulit merah
b. Kejang
c. Takikardia
d. Takipnea
e. Akral hangat
7. Komplikasi
a. Kerusakan sel-sel jaringan
b. Kematian
Prinsip ini menjelaskan etika perawat yang harus menjaga tindakan agar tidak
merugikan klien baik secara fisik, psikologis, maupun sosial
e. Prinsip Kejujuran (Veracity)
Seorang perawat harus selalu mengatakan hal yang jujur serta jelas kepada
pasien. Contohnya memberikan informasi tindakan keperawatan yang
sebenarnya dan jelas.
f. Prinsip Menetapi Janji (Fidelity)
Prinsip menepati janji seorang perawat dibutuhkan untuk menghargai janji dan
komitmennya terhadap orang lain.
C. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan yang
bertujuan untuk mengumpulkan data-data. Tahap pengkajian terdiri atas :
pengumpulan data, analisa data, merumuskan masalah, anilsa masalah.
a. Data Subjektif
1) Pasien mengeluh panas
2) Pasien mengatakan badannya terasa lemas/lemah
b. Data Objektif
1) Suhu tubuh >37oC
2) Takikardia
3. Rencana Keperawatan
Perencanaan keperawatan
kepe rawatan adalah suatu pemikiran tentang perumusan tujuan ,
tindakan, dan penilaian rangkaian asuhan keperawatan pada pasien berdasarkan
analisa pengkajian agar dapat teratasi
tera tasi masalah
masala h kesehatan/ keperawatannya (Azis,
2014).
a. Prioritas masalah
1) Hipertermi
b. Tujuan
Setelah diberikan tindakan
ti ndakan asuhan keperawatan diharapkan ma
masalah
salah hipertermi
teratasi.
c. Kriteria hasil
1) Menunjukkan penurunan suhu tubuh
2) Akral pasien tidak teraba hangat/ panas
3) Pasien tampak tidak lemas
4) Mukosa bibir lembab
d. Rencana Tindakan
NO INTERVENSI NO RASIONAL
1 Observasi keadaan umum pasien 1 Mengetahui perkembangan keadaan
umum dari pasien
2 Observasi tanda-tanda vital pasien 2 Mengetahui perubahan tanda-tanda
vital pasien
3 Anjurkan pasien untuk banyak minum 3 Mencegah terjadinya dehidrasi
sewaktu panas
4 Anjurkan pasien untuk banyak istirahat 4 Meminimalisir produksi panas yang
diproduksi oleh tubuh
5 Anjurkan pasien untuk memakai pakaian 5 Membantu mempermudah penguapan
yang tipis panas
6 Beri kompres hangat di beberapa bagian 6 Mempercepat dalam penurunan
tubuh produksi panas
7 Beri Health Education ke pasien dan 7 Meningkatkan pengetahuan dan
keluarganya mengenai pengertian, pemahaman dari pasien dan
penanganan, dan terapi yang diberikan
diberikan keluarganya
tentang penyakitnya
8 Kolaborasi/ delegatif dalam pemberian 8 Membantu dalam penurunan panas
obat sesuai indikasi, contohnya :
paracetamol
4. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana tujuan keperawatan
dapat dicapai dan memberikan umpan balik terhadap asuhan keperawatan yang
diberikan, yaitu :
a. Mampu menunjukkan penurunan suhu tubuh ke batas normal (36,5-37,4oC)
b. Akral pasien tidak teraba hangat/ panas
c. Pasien tampak tidak lemas
d. Mukosa bibir lembab
DAFTAR PUSTAKA
Klasifkasi
Klasifkasi 2012-2014. Jakarta : EGC.
Poer, P. A. & Perry, A. G. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan vol.3 . Jakarta
: EGC.
SDKI, DPP & PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: definisi dan indikator
diagnostik. Edisi 1 cetakan III. Jakarta:
Jaka rta: DPPPPNI