OLEH :
NIA WULANDARI
114STYJ22
Waktu Pelaksanaan
09 - 14 Januari 2023
Laporan Pendahuluan dan Resume ini telah Diperiksa, Disetujui, dan di Evaluasi
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
2. Etiologi
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan klien mengalami hipertermi
menurut SDKI (2017) adalah :
a. Dehidrasi
b. Terpapar lingkungan panas
c. Proses penyakit (mis. Infeksi, kanker dll)
d. Ketidaksesuaian pakaian dengan suhu lingkungan
e. Peningkatan laju metabolisme
f. Respon trauma
g. Aktivitas berlebihan
Infeksi
Prostaglandin
Hipertermi
4. Manifestas
Manifestasii Klinik
Berikut beberapa tanda dan gejala menurut SDKI (2017) :
a. Kulit merah
b. Kejang
c. Takikardia
d. Takipnea
e. Akral hangat
Fase –
Fase – fase
fase terjadinya hipertermi
Fase I : awal
7. Komplikasi
a. Kerusakan sel-sel jaringan
b. Kematian
B. Asuhan Keperawata
Keperawatan
n
1. Pengkajian
Merupakan tahap awal dan dasar utama dari proses keperawatan yang
bertujuan untuk mengumpulkan data-data. Tahap pengkajian terdiri atas :
pengumpulan data, analisa data, merumuskan masalah,
masalah, anilsa masalah.
a. Data Subjektif
1) Pasien mengeluh panas
2) Pasien mengatakan badannya terasa lemas/lemah
b. Data Objektif
1) Suhu tubuh >37oC
2) Takikardia
3) Mukosa bibir kering
DAFTAR PUSTAKA
SDKI, DPP & PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: definisi dan
indikator diagnostik. Edisi 1 cetakan III. Jakarta: DPPPPNI
RESUME
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN GANGGUAN TERMOREGULASI PADA
KASUS OBSERVASI FEBRIS TERHADAP An. A DI RUANG UGD
PUSKESMAS KARANG TALIWANG
A. Identitas Klien
Nama : An. A Suku : Sasak
Umur : 13 tahun Pendidikan : SMP
Jenis Kelamin : Laki-laki Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Monjok Lama Bekerja :-
Status Perkawinan : Belum Menikah Agama : Islam
Tanggal Masuk RS : 12-01-2023
Tanggal Pengkajian : 12-01-2023
Sumber Informasi : Keluarga dan Pasien
B. Riwayat Penyakit
1. Keluhan Utama:
Demam
2. Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke UGD Puskesmas Karang Taliwang dengan keluhan demam turun
naik sudah 3 hari disertai mual, dan muntah, diketahui TTV saat di observasi yaitu TD
: 100/70mmHg, Nadi : 115 x/menit, Suhu : 39,7 °C, RR : 24 x/menit. Tidak ada
riwayat asma ataupun kejang sebelumnya.
3. Riwayat Penyakit Keluarga:
Pasien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengalami penyakit seperti yang
diderita oleh pasien.
4. Diagnosa Medis Pada Saat MRS: Febris
C. Pengkajian Saat Ini
1. Persepsi dan Pemeliharaan Kesehatan
Pasien dan keluarga merasa khawatir dengan penyakit yang di alami
2. Pola Nutrisi / Metabolic
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan makan 3 kali sehari dengan lauk
pauk
Saat Sakit : Pasien mengatakan nafsu makannya berkurang
3. Pola Eliminasi
Buang Air Besar
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan tidak ada gangguan dalam BAB
Saat Sakit : Pasien mengatakan tidak ada gangguan dalam BAB
Buang Air Kecil
Sebelum Sakit : Pasien mengatakan tidak ada gangguan dalam BAK
Saat Sakit : Pasien mengatakan tidak ada gangguan dalam BAK
D. Pemeriksaan Fisik
No. Pemeriksaan Umum Hasil Pemeriksaan
1. Keadaan Umum Lemah.
2. Kesadaran Composmentis.
3. Tanda-tanda vital TD 100/70 mmHg, Nadi 115 x/menit, Suhu 39,7oC, RR
24 x/menit.
4. Status Gizi Selera makan kurang baik, makan hanya sepotong roti
dan bubur hanya 3-4 sendok / hari.
5. Inspeksi
a. Kepala Kepala tidak ada kelainan, rambut pendek, kulit rambut
bersih, kelopak mata bersih tampak anemis pada
konjungtiva, mukosa bibir kering, tidak ada masalah
kemampuan menelan, hidung bersih tidak ada
peradangan, telinga bersih tidak ada kelainan.
b. Leher Tidak ada pembesaran kelenjar pada leher.
c. Dada Bentuk dada simetris antara kanan dan kiri, gerakan
dada simetris kanan dan kiri.
d. Punggung Tidak ada kelainan.
e. Perut Tidak ada kelainan.
f. Genetalia Bersih tidak ada kelainan.
g. Anus dan Rektum Tidak ada kelainan.
h. Ekstermitas Tidak ada kelainan.
Palpasi
a. Leher Leher tidak teraba pembesaran,
b. Dada Dada simetris antara kanan dan kiri.
c. Perut Pergerakkan dinding dada sama antara kanan dan kiri
tidak ada oedem.
Auskultasi
a. Paru-paru Suara nafas vesikuler.
b. Jantung Tidak ada kelainan.
c. Perut Peristaltik usus 18 x/menit.
Perkusi
a. Dada Tidak ada kelainan.
b. Perut Tidak ada kelainan.
c. Ekstermitas Tidak ada kelainan.
6. Sistem Saraf
a. Fungsi Cerebral Baik, tidak ada gangguan.
b. Keadaran Composmentis
c. Bicara Ekspresive Tidak ada kelainan.
d. Fungsi Cranial Nervus I : Tidak ada kelainan
Nervus II : Tidak ada kelainan
Nervus III, IV, VI : Tidak ada kelainan
Nervus V : Tidak ada kelainan
Nervus VI : Tidak ada kelainan
Nervus VII : Tidak ada kelainan
Nervus VIII : Tidak ada kelainan
Nervus IX : Tidak ada kelainan
Nervus X : Tidak ada kelainan
Nervus XI : Tidak ada kelainan
Nervus XII : Tidak ada kelainan
e. Fungsi Motorik Tidak mengalami kelemahan pada otak
f. Refleks Basep Merasakan semua rangsangan yang diberikan. Tidak
ada kelainan.
7. Terapi 1. Infus RL 20 tpm
2. Injeksi Ketorolac 1x1 ampul
3. Injeksi Ranitidine 1x1 ampul
4. Paracetamol Tablet 1x1 (Oral)
5. Vit. B Complex 1x1 (Oral)
E. Analisa Data
No. Sign/Symptom Etiologi Problem
1. DS: Infeksi Hipertermi
Klien mengatakan demam ↓
sudah 3 hari tidak kunjung Pirogen Eksogen dan Pirogen
membaik disertai mual, Endogen Dikeluarkan
dan muntah. ↓
Merangsang Endotelium
DO: Hipotalamus
Keadaan Umum Lemah ↓
Kesadaran Composmentis Peningkatan Produksi Panas
TD : 100/70 mmHg ↓
Nadi : 115 x/menit Terjadi Peningkatan
Suhu : 39,7 °C Suhu Tubuh
RR : 24 x/menit ↓
Hipertermi
F. Diagnosa Keperawatan
Hipertermi berhubungan dengan Peningkatan Produksi Panas ditandai dengan Pasien
mengatakan demam tidak kunjung membaik sudah 3 hari, TTV: TD 100/70 mmHg,
Nadi 115 x/menit, Suhu 39,7°C, RR 24 x/menit.
G. Intervensi Keperawatan
No. SLKI SDKI
1. Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipertermia
keperawatan selama 1 x 1 Observasi
jam diharapkan, suhu tubuh Identifikasi penyebab hipertermia (mis:
kembali normal, dengan dehidrasi, terpapar lingkungan panas,
Kriteria Hasil : penggunaan inkubator)
1. Suhu tubuh dalam 1. Monitor Suhu Tubuh
rentang normal 2. Monitor Komplikasi Akibat Hipertermia.
2. Nadi dan RR dalam Terapeutik
rentang normal 1. Sediakan lingkungan yang dingin
2. Longgarkan atau lepaskan pakaian
3. Berikan cairan oral
4. Lakukan pendinginan eksternal (misal:
selimut hipotermia atau kompres dingin
pada dahi, leher, dada, abdomen, aksila).
Edukasi
1. Anjurkan tirah baring.
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit
intravena, jika perlu.
H. Implementasi Keperawatan
No Tgl / Jam Implementasi Respon Hasil Paraf
1. 12/01/2023 1. Memonitor TTV (TD 110/70 mmHg,
11.00 tanda-tanda Suhu 36,9°C, RR 22 x/menit,
WITA vital. Nadi 72 x/menit).
2. Memberikan Pasien Kooperatif, Terapi
pengobatan yang di berikan:
untuk mengatasi - Infus RL 20 tpm
penyebab - Injeksi Ketorolac 1x1
demam. ampul
- Injeksi Ranitidine 1x1
ampul
- Paracetamol tablet 1x1
(Oral)
- Vit. B Complex 1x1
(Oral).
3. Menganjurkan Pasien tampak nyaman
Kompres Pada menggunakan kompres
Pasien. tempel di tengkuk.
4. Membeikan Air Pasien kooperatif, diberi
Minum. makan bubur 3-4 sendok, dan
air minum 200 ml.
5. Berikan pakaian Pasien kooperatif, pakaian
menyerap yang digunakan kaos tipis
keringat seperti dan selimut tipis untuk
pakaian yang menutupi tubuh yang
berdasrkan kaos kedinginan akibat paparan
dan tipis seperti AC ruangan.
katun.
I. Evaluasi Keperawatan
No.
Hari/Tgl/Jam Evaluasi Keperawatan Paraf
Diagnosa
12/01/2023 1. S:
12.37 Keluarga pasien mengatakan suhu tubuh
WITA anaknya tidak sepanas awal datang ke UGD
O:
- Keadaan Umum Lemah
- TD : 110/70 mmHg
- Nadi : 72 x/menit
- Suhu : 36,9 °C
- RR : 22 x/menit
- Klien tampak sudah beraktivitas makan
dan minum sedikit dengan baik
A:
Masalah Teratasi Sebagian
P:
Intervensi Dihentikan, Pasien Pulang