Anda di halaman 1dari 6

CARA PEMMBUATAN TELUR ASIN

“ Transportasi Zat Melalui Membran Sel “


Laporan ini disusun sebagai salah satu tugas mata pelajaran
Biologi tahun pelajaran 2023 / 2024
KELAS XI.11 ( F4.2 )
SMAN 1 PRAYA
Guru Pembimbing : YULIANA S.Pd.

Disusun Oleh Kelompok 4 :


• Bq Anggun Novia M.
• Franisa Olivia
• Lalu Wira Galih P.
• M. Hadi Diandra
• Mulqi Harfiansyah
• Yudha Pratama
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami
berhasil menyelesaikan laporan kami yang berjudul "Cara Pembuatan
Telur Asin".

Dalam penulisan makalah ini, kami ingin menyampaikan ucapan


terimakasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang telah
membantu kami dalam proses pembuatan laporan ini, khususnya
kepada Bapak/Ibu Guru yang telah memberikan banyak
bimbingan,pengarahan, dan dorongan dalam penyelesaian penyusunan
laporan ini.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun,
selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata kami
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir.
Pendahuluan

Latar Belakang

Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa
yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah
diperoleh dan harganya relatif murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai
lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain
sebagainya. Telur terdiri dari 13% protein, 12% lemak, serta vitamin, dan
mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian kuning telur. Kuning
telur mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral
seperti: besi, fosfor, sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks. Sebagian
protein dan semua lemak terdapat pada kuning telur. Adapun putih telur
yang jumlahnya sekitar 60% dari seluruh bulatan telur mengandung 5
jenis protein dan sedikit karbohidrat, Kelemahan telur yaitu memiliki
sifat mudah rusak. baik kerusakan alami, kimiawi maupun kerusakan
akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori telur. Oleh sebab itu
usaha pengawetan sangat penting untuk mempertahankan kualitas
telur.

Telur akan lebih bermanfaat apabila direbus setengah matang,


daripada direbus matang atau dimakan mentah. Telur yang digoreng
kering juga kurang baik, karena protein telur mengalami denaturasi atau
rusak, berarti mutu protein akan menurun. Macam-macam telur adalah:
telur ayam (kampung dan ras), telur bebek, puyuh, dan lain-lain. Kualitas
telur ditentukan oleh:
1. Kualitas bagian dalam (kekentalan putih dan kuning telur, posisi
kuning telur, dan ada tidaknya noda atau bintik darah pada putih
atau kuning telur)
2. Kualitas bagian luar (bentuk dan warna kulit, permukaan telur,
keutuhan, dan kebersihan kulit telur)

Umumnya telur akan mengalami kerusakan setelah disimpan lebih


dari 2 minggu di ruang terbuka. Kerusakan tersebut meliputi kerusakan
yang tampak dari luar dan kerusakan yang baru dapat diketahui setelah
telur pecah. Kerusakan pertama berupa kerusakan alami (pecah, retak).
Kerusakan lain adalah akibat udara dari dalam isi telur keluar sehingga
derajat keasaman naik. Sebab lain karena keluarnya uap air dari dalam
telur yang membuat berat telur turun serta putih telur encer, sehingga
kesegaran telur merosot. Kerusakan telur dapat juga disebabkan oleh
masuknya mikroba ke dalam telur, yang terjadi ketika telur masih berada
dalam tubuh induknya. Kerusakan telur terutama disebabkan oleh
kotoran yang menempel pada kulit telur. Cara mengatasi dengan
pencucian telur sebenarnya hanya memprcepat kerusakan. Jadi pada
umumnya, telur yang kotor akan lebih awet daripada yang telah dicuci.
Penurunan mutu telur sangat dipengaruhi oleh suhu penyimpanan dan
kelembaban ruang penyimpanan.

Tujuan

• Untuk mengetahui proses pembuatan telur asin.


• Untuk mengetahui tranportasi zat pada telur asin.

Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari praktikum ini adalah bagaimana proses


pembuatan telur asin pada telur itik.

Manfaat

Dengan melakukan praktikum ini, diharapkan dapat bermanfaat untuk


menambah pengetahuan mengenai pengawetan telur. Salah satunya
yaitu dengan dibuat menjadi telur asin.
Alat :
1. Panci
2. Kompor
3. Sendok
4. Toples

Bahan :
1. Telur iti 4 biji
2. Air 500 ml
3. Garam 10 sdm

Langkah pembuatan :
1. Cuci telur sampai benar-benar bersih, jangan sampai pecah
atau pun retak.
2. Masak air dan garam hingga mendidih, sambil diaduk.
3. Setelah mendidih, lalu diamkan hingga suhunya menurun.
4. Masukkan telur dan air garam tadi ke dalam toples.
5. Tutup rapat toples hingga udara tidak bisa masuk.
6. Diamkan selama +/- 10 hari.
7. Telur asin siap dinikmati.
Kesimpulan
1. Proses pengasinan telur bertujuan agar membuat telur menjadi lebih
awet.

2. Proses masuknya garam ke dalam telur berlangsung secara dehidrasi


osmosis, ion Na di dapatkan dari garam, sedangkan ion H berasal dari
air, dengan demikian, ion Na masuk ke dalam telur dan kadar air
berkurang, akibatnya telur menjadi asin.

3. Tingkat asin pada telur dipengaruhi oleh faktor waktu, ketebalan pasta,
dan juga perbandingan antara pecahan batu bata dan tanah pada waktu
pembuatan pasta.

Saran
• Perebusan telur asin sebaiknya lebih lama, karena perebusan yang
kurang lama menyebabkan tekstur telur masih cair. Selain itu perlu
diperhatikan juga dalam proses penyimpanan telur asin, agar telur asin
tidak mudah retak ataupun pecah.

~ TERIMAKASIH ~

Anda mungkin juga menyukai