Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami
berhasil menyelesaikan laporan kami yang berjudul "Cara Pembuatan
Telur Asin".
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun,
selalu kami harapkan demi kesempurnaan laporan ini. Akhir kata kami
sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta
dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir.
Pendahuluan
Latar Belakang
Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa
yang lezat, mudah dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah
diperoleh dan harganya relatif murah. Telur dapat dimanfaatkan sebagai
lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan lain
sebagainya. Telur terdiri dari 13% protein, 12% lemak, serta vitamin, dan
mineral. Nilai tertinggi telur terdapat pada bagian kuning telur. Kuning
telur mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan serta mineral
seperti: besi, fosfor, sedikit kalsium, dan vitamin B kompleks. Sebagian
protein dan semua lemak terdapat pada kuning telur. Adapun putih telur
yang jumlahnya sekitar 60% dari seluruh bulatan telur mengandung 5
jenis protein dan sedikit karbohidrat, Kelemahan telur yaitu memiliki
sifat mudah rusak. baik kerusakan alami, kimiawi maupun kerusakan
akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori telur. Oleh sebab itu
usaha pengawetan sangat penting untuk mempertahankan kualitas
telur.
Tujuan
Rumusan Masalah
Manfaat
Bahan :
1. Telur iti 4 biji
2. Air 500 ml
3. Garam 10 sdm
Langkah pembuatan :
1. Cuci telur sampai benar-benar bersih, jangan sampai pecah
atau pun retak.
2. Masak air dan garam hingga mendidih, sambil diaduk.
3. Setelah mendidih, lalu diamkan hingga suhunya menurun.
4. Masukkan telur dan air garam tadi ke dalam toples.
5. Tutup rapat toples hingga udara tidak bisa masuk.
6. Diamkan selama +/- 10 hari.
7. Telur asin siap dinikmati.
Kesimpulan
1. Proses pengasinan telur bertujuan agar membuat telur menjadi lebih
awet.
3. Tingkat asin pada telur dipengaruhi oleh faktor waktu, ketebalan pasta,
dan juga perbandingan antara pecahan batu bata dan tanah pada waktu
pembuatan pasta.
Saran
• Perebusan telur asin sebaiknya lebih lama, karena perebusan yang
kurang lama menyebabkan tekstur telur masih cair. Selain itu perlu
diperhatikan juga dalam proses penyimpanan telur asin, agar telur asin
tidak mudah retak ataupun pecah.
~ TERIMAKASIH ~