Disusun oleh:
KELOMPOK 4:
Rafi Andika Gustiansyah
Kevin Albagas
Diaz Ardyansyah
Gading Amhar Zaki
Muhammad Fajar
Muhammad Ridwan
SMA NEGERI 17 KABUPATEN TANGERANG
Perum Legok Indah Jl. Indah Raya, Kelurahan Babakan Kecamatan Legok,
Kabupaten Tangerang, Banten 15820
Telp. (021) 55681359
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. Yang
telahmelimpahkanrahmat, taufik, dan hidayah sehingga kami bisa menyusun tugas
Laporan Praktikum ini dengan baik serta tepat waktu. Pada kesempatan kali ini kami
akan membahas tentang “ Membuat Telur Asin.”
Tugas ini kami buat untuk memberikan penjelasan materi tentang Larutan
Asam dan Basa. Mudah-mudahan laporan ini dapat memberikan banyak informasi
kepada kita semua. Kami menyadari kalau masih banyak kekurangan dalam
menyusun Laporan Praktikum ini. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan untuk kesempurnaan Laporan Praktikum ini.
Kami mengucapkan banyak terimakasih kepada ibu Iswarni selaku guru dan
pembimbing dalam mata pelajaran Kimia. Atas perhatian serta waktunya, kami
sampaikan banyak terimakasih.
PENDAHULUAN
I. Tujuan percobaan
Untuk mengetahui proses atau jalannya dari pembuatan telur asin. Mengetahui proses
osmosi yang terjadi pada pembuatan telur asin. Mengentahui perbandingan pada telur
asin sebelum dan sesudah proses pengasinan.
Namun pada dasarnya telur mudah mengalami penurunan kualitas yang disebabkan oleh
faktor lingkungan, kimia, dan biologi. Telur memiliki sifat yang mudah rusak karena kandungan
gizinya yang cukup tinggi sehingga merupakan media yang cocok untuk perkembangbiakan
mikroorganisme. Selain itu kerusakan telur juga diakibatkan oleh penguapan air dan
karbondioksida (CO2) yang terdapat dalam telur apabila disimpan dalam waktu yang lama, untuk
itu perlu dilakukan pengawetan serta penanganan sehingga memperpanjang umur simpan dengan
kualitas baik (Astawan, 2006).
V. KESIMPULAN
1. Telur asin yang kami buat yaitu menggunakan metode pembungkusan dengan garam, dan
abu gosok. Pembuatan telur asin ini diawali dengan mencuci telur dengan menggunakan
air biasa. Telur dilapisi atau dibungkus menggunaka adonan berupa garam dan abu gosok
dan di tambahkan air secukupnya agar dapat merekat.
2. Proses pengasinan telur bertujuan agar membuat telur menjadi lebih awet.
3. Proses masuknya garam ke dalam telur berlangsung secara dehidrasi osmosis, ion Na di
dapatkan dari garam, sedangkan ion H+ berasal dari air, dengan demikian, ion Na masuk
ke dalam telur dan kadar air berkurang, akibatnya telur menjadi asin.
4. Tingkat asin pada telur dipengaruhi oleh faktor waktu, ketebalan pasta, dan juga
perbandingan antara pecahan batu bata dan tanah pada waktu pembuatan pasta.
5. Semakin sedikit kandungan air yang terkandung dalam telur akan membuat telur semakin
awet.
VI. DOKUMENTASI