Anda di halaman 1dari 8

MEMBUAT TELUR ASIN MENGGUNAKAN MEDIA TANAH

LAPORAN
Mata pelajaran PKWU yang diampu oleh Ibu Rachmi Fitria Mustari M.Pd

Disusun oleh:

Dea Pitaloka

Wina Ainun. R

Hani Sumarni

Rezky Arsyadhani A. E

Pradika Graha. P

Firman

Irna Anggraeni

MADRASAH ALIYAH AL-BAYAN TAHUN 2022


PEMBUATAN TELUR ASIN MENGGUNAKAN MEDIA TANAH

KELAS XII IPS

MADRASAH ALIYAH AL-BAYAN

A. Waktu pelaksanaan praktik


Hari, dan tanggal : Selasa, 15 November 2022

Tempat : Gedung sekolah MTs & MA AL-BAYAN

Waktu : 07.00-09.00 WIB

B. Latar belakang
Telur asin adalah salah metode untuk mengawetkan telur dan menambah
citarasa dari telur tersebut. Prinsip dari pembuatan telur asin adalah terjadinya
proses ionisasi garam NaCl yang kemudian berdifusi dan osmosis ke dalam
telur melalui pori-pori kerabang. Telur asin dapat dibuat dengan dua metode
yaitu metode basah dan metode kering. Metode basah dilakukan dengan
merendanuya dalam larutan garam jenuh Metode ini memiliki kemampuan
penetrasi garam ke dalam telur berlangsung lebih cepat akan tetapi albumin
telur relatif lebih basah. Metode kering dengan membungkus telur dengan
adonan garam, pecahan batu bata, dan abu gosok Metode kering membuat
penetrasi garam lebih lambat dan albumin telur lebih padat. Hasil pengamatan
bahwa telur asin yang kualitasnya paling baik adalah telur asin yang dibuat
dengan metode larutan garam 30,0% dengan karakteristik telur berwarna
putih dan oranye-kuning. berban amis khas telur asin, rasa yang asin, tekstur
sedikit masin, dan bertekstur kenyal.

C. Rumusan masalah
a. Alat dan bahan apa saja yang digunakan dalam pembuatan telur asin?
b. Bagaimana langkah-langkah pembuatan telur asin?
c. Media apa yang digunakan dalam pembuatan telur asin?
d. Bagaimana rasa dan tekstur telur setelah diperam kurang lebih 14 hari?

D. Tujuan
a. Untuk mengetahui bagaimana langkah-langkah pembuatan telur asin
yang benar
b. Untuk mengetahui bahan dan metode yang digunakan dalam pembuatan
telur asin
c. Untuk mengetahui hasil rasa dan tekstur dari telur yang di peram selama
kurang lebih 14 hari

E. Landasan teori
Telur adalah produk peternakan unggas yang memiliki sumber protein. asam
lemak, vitamin, dan mineral. Jenis telur unggas yang umum dikonsumsi
diantaranya telur ayam, telur bebek dan telur puyuh. Kandungan protein
dalam telur bebek adalah 13.1 gram per 100 gram dan telur ayam 12,8
gram,Kuning telur mengandung asam amino esensial mineral, dan lemak, putih
telur yang mengandung 5 jenis protein dau sedikit karbohidrat. .

Telur memiliki sifat yang mudah rusak, baik kerusakan alami, kimiawi
maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori
cangkang telur. Pengasinan merupakan salah satu upaya untuk mengawetkan
telur. mengurangi bau amis dan menciptakan rasa pengasinan telur khas.
Proses umum dilakukan dengan menggunakan garam yang berfungsi sebagai
bahan pengawet untuk mencegah pembusukan telur, dan meningkatkan daya
simpannya.

Prinsipnya adalah proses ionisasi garam NaCl yang berdifusi dan osmosis ke
dalam telur melalui pori- pori kerabang . Telur yang biasa digunakan untuk telu
asin adalah telur bebek karena pori pori kerabangnya lebih besar dibandingkan
dengan telur unggas lainnya, sehingga memudahkan penyerapan garam untuk
masuk keseluruh bagian telu saat diasinkan, selain itu telur bebek juga
mempunyai rasa telur asin yang lebih disukai.

Telur asin dapat dibuat dengan dua metode yaitu metode basah dan metode
kering. Metode basah dilakukan dengan merendannya dalam larutan garam
jenuh. Metode ini memiliki kemampuan penetrasi garam ke dalam telur
berlangsung lebih cepat akan tetapi albumin telur relatif lebih basah. Metode
kering dengan membungkus telur dengan adonan garam, tanah, dan air.
Metode kering membuat penetrasi garam lebih lambat dan albumin telur lebih
padat.

Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk menghasilkan telur asin dengan
karakteristik yang paling baik antara dua jenis telur dan dua metode
pembuatan telur asin dengan tingkat konsentrasi garam yang berbeda.

E. Metodologi
1. Alat dan bahan

Alat yang digunakan adalah:

 Amplas
 Baskom
 Kain lap

Bahan yang digunakan adalah:


 Tanah
 Garam
 Telur bebek
 Telur ayam
 Air bersih

Metode yang digunakan untuk membuat telur asin pada praktikum ini adalah
metode kering menggunakan media tanah. Metode kering oleh adonan tanah
dengan 1kg tanah dan 2 ½ gelas garam kasar, lalu di diamkan selama satu
minggu. Kemudian dilakukan diamati dan dicatat karakteristik setelah dan
selama proses pemeraman.

2. Langkah-langkah pembuatan

Berikut langkah-langkah pembuatan telur asin:

 Cuci terlebih dahulu telur bebek dan telur ayam


 Kemudian amplas Telur agar pori pori nya terbuka
 Lalu campurkan tanah, garam kasar dan sedikit air
 Setelah adonan tanah siap kemudian baluri telur dengan adonan tanah
 Lalu telur diperam atau didiamkan selama kurang lebih 14 hari
 Setelah kurang lebih 14 hari, lalu telur dicuci
 Setelah telur dicuci kemudian direbus selama 20 menit
 Dan telur pun siap di konsumsi

F. Hasil dan pembahasan


Sebelum diperam, hal pertama yang dilakukan adalah dibersihkan dan
diamplas untuk mengilangkan kotoran,membuka pori-pori cangkang,dan
mengurangi ketebalan cangkang telur sehingga garam dapat berpenetrasi
lebih cepat.

Tabel hasil pembuatan telur asin

Sample Rasa Tekstur

Telur ayam Kurang asin Kenyal pada putih telur, kuning telur lembut

Telur bebek Asinnya pas Kenyal pada putih telur, kuning telur lebih padat dan
teksturnya lembut

G. Kesimpulan
Telur asin yang kami buat yaitu menggunakan metode pembungkusan dengan
garam, tanah dan air dengan perbandingan 1kg tanah ditambah 2½ gelas
garam kasar. Pembuatan telur asin ini diawali dengan mencuci telur dengan
menggunakan air biasa. Kemudian Telur di amplas. Kemudian Telur dilapisi
atau dibungkus menggunaka adonan berupa garam dan tanah lalu di
tambahkan air secukupnya agar dapat merekat.

Proses pengasinan telur bertujuan agar membuat telur menjadi lebih awet.
Proses masuknya garam ke dalam telur berlangsung secara dehidrasi osmosis,
ion Na di dapatkan dari garam, sedangkan ion H+ berasal dari air, dengan
demikian, ion Na masuk ke dalam telur dan kadar air berkurang, akibatnya
telur menjadi asin. Tingkat asin pada telur dipengaruhi oleh faktor
waktu,ketebalan adonan tanah, dan juga perbandingan antara garam,air dan
tanah pada waktu pembuatan adonan.

H. Saran
Penulis berharap kiranya laporan praktikum ini dapat menjadi salah satu
bahan bacaan yang bermanfaat bagi para pembaca dan keterampilan, untuk
dapat mempersiapkan diri dalam kompetisi persaingan yang sehat dalam hal
penciptaan peluang kerja yang produktif.

Untuk membuat telur asin sebaiknya telur dipilih yang cangkang telurnya
tidak retak-retak atau rusak agar hasil telur asinnya lebih optimal.
Penggunaan tanah akan lebih efektif jika dibandingkan dengan penggunaan
air dan abu gosok karena tanah dapat membantu menyerap air dari dalam
telur. Perebusan telur asin sebaiknya lebih lama, karena perebusan yang
kurang lama menyebabkan tekstur telur masih cair. Selain itu perlu
diperhatikan juga dalam proses penyimpanan telur asin, agar telur asin tidak
mudah retak ataupun pecah.

Ketua kelompok Guru pengampu

Dea Pitaloka Rachmi Fitria Mustari M. Pd.

Kepala madrasah

Syamsudin S. Ag., M.Pd.

Anda mungkin juga menyukai