Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PRAKARYA

DI

OLEH:

KELOMPOK 1

DIAN QALBI RAMADANI

ARWYNNIE RHAUDATUZAHRRA SUAIB

KHAERUL MAFTA ASRI

NURJANNAH

ALQAF RINALDI

RIFGI HAURESA PITRAJAYA

SMA NEGERI 1 BARRU

TAHUN AJARAN 2017/2018


A. ASAL USUL TELUR ASIN
Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang
diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan
enzim perombak). Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur itik, meski tidak
menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain. Telur asin baik dikonsumsi dalam
waktu satu bulan (30 hari).

Di Indonesia, terutama di pulau Jawa telur asin biasanya diproduksi dash telur bebek
pelari (Anas platyrhynchos domesticus) yang memiliki ciri khas cangkang telur yang
berwarna biru.

Panganan ini bersifat praktis dan dapat dipadukan dengan berbagai masakan misalnya
nasi jamblang, dan nasi lengko, bahkan dapat pula dimakan tanpa nasi. Nelayan yang
melaut atau orang yang bepergian untuk waktu lama biasa membawa telur asin untuk
bekal.

Di Jawa Tengah, daerah Brebes dikenal sebagai penghasil utama telur asin. Industri
telur asin di Brebes cukup meluas hingga tersedia berbagai pilihan kualitas telur asin.
Masing-masing produsen memiliki cap sendiri-sendiri yang biasanya dapat dilihat
pada kulit telur. Walaupun selera orang berbeda-beda, telur asin yang dinilai
berkualitas tinggi memiliki ciri-ciri bagian kuning telur berwarna jingga terang hingga
kemerahan, "kering" (jika digigit tidak mengeluarkan cairan), tidak menimbulkan bau
amis, dan rasa asin tidak menyengat.

Di Jawa Timur juga mulai banyak menjual berbagai jenis telur asin, mulai yang
original sampai yang rasa-rasa, ada juga telur asin yang warna kuningnya kemerah-
merahan, ada juga telur asin organik dan telur asin herbal yang mulai ramai produksi
di Kecamatan Singojuruh Kab. Banyuwangi.
B. ALAT DAN BAHAN
a. Alat:
 Baskom
 Amplas halus
 Lap
b. Bahan:
 Telur bebek
 Garam kasar
 Abu gosok
 Air secukupnya
C. CARA MEMBUAT
1. Pilih telur yang bermutu baik.
2. Cucilah telur dan bersihkan telur dari kotoran yang melekat.Lebih baik
lagi bila menggunakan air hangat.
3. Keringkan telur yang telah dicuci tersebut. Gunakan lap agar proses dapat
berjalan lebih cepat.
4. Amplas seluruh permukaan telur secara merata agar pori-porinya terbuka.
Ketika mengamplas jangan terlalu lama sebab kulit telur akan semakin
tipis sehingga akan semakin mudah retak atau pecah.
5. Buat adonan pengasin. Campur abu gosok dan garam. Setelah itu
tambahkan air secukupnya sampai membentuk pasta. Selain abu gosok
dapat juga menggunakan bubuk bata merah.
6. Bungkus setiap telur dengan adonan secara merata di permukaan telur
dengan tebal ±2 mm.
7. Simpan telur dalam ember plastik selama 2-3 minggu dan letakkan pada
ruang terbuka. Semakin lama disimpan kadar garam dalam telur akan
semakin tinggi sehingga telur akan semakin awet tetapi rasanya akan
semakin asin.
8. Setelah selesai bersihkan telur dan pastikan telur tetap dalam keadaan utuh
dan bagus.
9. Bila ingin telur asin dapat lebih tahan lama, rendam telur dalam larutan teh
selama ± 1 minggu. Hal ini dilakukan agar zat tanin yang terkandung
dalam daun teh dapat menutupi pori-pori kulit telur yang sebelumnya
terbuka akibat proses pengampelasan.
10. Bersihkan dan rebus telur asin hingga benar-benar masak.

Anda mungkin juga menyukai