Nama Kelompok :
7. Analisis
Pengasinan telur umumnya dilakukan dengan dua cara, yaitu perendaman dalam
larutan garam dan pemeraman oleh adonan campuran garam dengan tanah liat,
atau abu gosok atau bubuk bata merah. Kualitas telur ditentukan :
Kualitas bagian dalam (kekentalan putih dan kuning telur, posisi kuning telur,
dan ada tidaknya noda atau bintik darah pada putih atau kuning telur)
Kualitas bagian luar (bentuk dan warna kulit, permukaan telur, keutuhan, dan
kebersihan kulit telur).
Penilaian terhadap mutu telur asin dapat dilakukan dengan menggunakan
parameter berikut:
Telur asin stabil sifatnya, artinya dapat disimpan lama tanpa
mengalami kerusakan. Semakin banyak garam yang digunakan
dan semakin lama waktu pengasinan, telur akan semakin awet
dan asin. Setiap orang mempunyai selera yang berbeda
mengenai rasa asin ini. Karena itu, penggunaan garam dan
waktu pengasinan sebaiknya dibatasi, sampai taraf yang enak
dinikmati oleh lidah konsumen.
Aroma dan rasanya enak. Telur asin yang baik akan bebas dari
rasa amis, pahit, bau amoniak, bau busuk, serta rasa dan bau
lainnya yang tidak diharapkan.
Telur asin yang baik hanya mengandung minyak di bagian
pinggirnya saja.
Apabila campuran adonan garam yang digunakan tidak
sempurna, yang dihasilkan adalah putih telur yang berwarna
kebiruan. Bila ke dalam adonan ditambahkan sedikit kapur, putih
telur akan berwarna kekuningan.
Letak kuning telur yang dikehendaki adalah di tengah-tengah.
Apabila bergeser, kemungkinan penyebabnya adalah telur segar
yang digunakan sudah rusak atau peletakan telur dalam
tempayan tidak tepat. Sebaiknya telur diletakkan dengan bagian
tumpulnya menghadap ke atas. (Prof. DR. Ir. Made Astawan,
MS. Guru Besar Jurusan Teknologi Pangan
8. Kesimpulan
Dari praktikum ini kita dapat mengetahui bagaimana cara membuat telur asin .
Telur Asin dapat dijadikan sebagi salah satu usaha yang cukup menjanjikan.
9. Saran :
Kami berharap kiranyal aporan praktikum pembuatan telur asin ini dapat
menjadi salah satu bahan bacaan yang bermanfaat bagi para pembaca yang
haus akan ilmu dan keterampilan, untuk dapat mempersiapkan diri dalam
kompetisi persaingan yang sehat dalam hal penciptaan peluang kerja yang
produktif.