Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN MEMBUAT TELUR ASIN

Nama Kelompok :

PEMERINTAH KOTA MALANG


DINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI 10 MALANG
Jl. Danau Grati No.1 Telp. (0341)719300 Fax. (0341)717300 Malang 65139
Website : www.sman10malang.com, email : sman10malang@yahoo.com
November 2015
1. Judul
Laporan Membuat Telur Asin
2. Tujuan
Untuk mengetahui cara pembuatan telur asin
3. Rumusan Masalah :
Bagaimana cara membuat telur Asin?
4. Waktu dan Tempat :
Praktikum pembuatan telur asin ini berlangsung pada tanggal 17-22
November 2015 di rumah Heny Jl.Cempaka 19/06 dan rumah Diana
5. Alat, Bahan dan Rincian Biaya
Alat:
1. 3 buah baskom
2. Sendok Pengaduk
3. Amplas
4. Panci
5. Kompor
Bahan:
1. 4 buah telur bebek kualitas baik @Rp. 2000 : Rp. 8.000
2. 2 bungkus garam dapur @Rp. 500 : Rp: 500
3. 2 bungkus Abu Gosok @ Rp. 1.000 : Rp. 2.000
4. Air
Rincian Biaya:
Total Biaya Rp: 10.500
Jika dipasaran 1 telur asin dijual seharga Rp. 3.000 – 3.500 maka
keuntungan yang didapat untuk stiap 4 butir telur adalah maka
keuntungan yang diperoleh 1500 - 3000 untuk 4 butir telur. Jika kita
membuat lebih banyak, maka untungnya semakin banyak.

6. Cara membuat telur asin dengan larutan garam:


1. Memilihi Telur dengan kualitas baik.
2. Menyiapkan baskom yang berisi air kira kira setengah dari baskom.
3. Meletakkan telur bebek yang masih kotor ke dalam baskom dan dibiarkan
hingga 10-15 menit.
4. Kemudian mengamplas telur bebek dengan perlahan supaya pori –
porinya terbuka.
5. Meletakkan telur pada baskom yang ke 2.
6. Selanjutnya menyiapkan baskom memasukkan abu gosok dan mengisi
dengan air secukupnya
7. Mengambil sebagian adonan diatas dan menempelkan pada telur,
sampai seluruh permukaan telur tertutupi adonan merata.
8. Membiarkan telur terbalut adonan selama 5 hari dan diletakkan pada
baskom.
9. Setelah 5 hari mengeruk sebagian adonan yang ada pada telur.
10. Mencuci telur hingga bersih.
11. Menyiapkan panci yang berisi air untuk merebus telur.
12. Merebus telur hingga 15-20 menit.
13. Setelah matang, telur asin siap disajikan

7. Analisis
Pengasinan telur umumnya dilakukan dengan dua cara, yaitu perendaman dalam
larutan garam dan pemeraman oleh adonan campuran garam dengan tanah liat,
atau abu gosok atau bubuk bata merah. Kualitas telur ditentukan :
 Kualitas bagian dalam (kekentalan putih dan kuning telur, posisi kuning telur,
dan ada tidaknya noda atau bintik darah pada putih atau kuning telur)
 Kualitas bagian luar (bentuk dan warna kulit, permukaan telur, keutuhan, dan
kebersihan kulit telur).
 Penilaian terhadap mutu telur asin dapat dilakukan dengan menggunakan
parameter berikut:
 Telur asin stabil sifatnya, artinya dapat disimpan lama tanpa
mengalami kerusakan. Semakin banyak garam yang digunakan
dan semakin lama waktu pengasinan, telur akan semakin awet
dan asin. Setiap orang mempunyai selera yang berbeda
mengenai rasa asin ini. Karena itu, penggunaan garam dan
waktu pengasinan sebaiknya dibatasi, sampai taraf yang enak
dinikmati oleh lidah konsumen.
 Aroma dan rasanya enak. Telur asin yang baik akan bebas dari
rasa amis, pahit, bau amoniak, bau busuk, serta rasa dan bau
lainnya yang tidak diharapkan.
 Telur asin yang baik hanya mengandung minyak di bagian
pinggirnya saja.
 Apabila campuran adonan garam yang digunakan tidak
sempurna, yang dihasilkan adalah putih telur yang berwarna
kebiruan. Bila ke dalam adonan ditambahkan sedikit kapur, putih
telur akan berwarna kekuningan.
 Letak kuning telur yang dikehendaki adalah di tengah-tengah.
Apabila bergeser, kemungkinan penyebabnya adalah telur segar
yang digunakan sudah rusak atau peletakan telur dalam
tempayan tidak tepat. Sebaiknya telur diletakkan dengan bagian
tumpulnya menghadap ke atas. (Prof. DR. Ir. Made Astawan,
MS. Guru Besar Jurusan Teknologi Pangan

8. Kesimpulan
 Dari praktikum ini kita dapat mengetahui bagaimana cara membuat telur asin .
 Telur Asin dapat dijadikan sebagi salah satu usaha yang cukup menjanjikan.

9. Saran :
Kami berharap kiranyal aporan praktikum pembuatan telur asin ini dapat
menjadi salah satu bahan bacaan yang bermanfaat bagi para pembaca yang
haus akan ilmu dan keterampilan, untuk dapat mempersiapkan diri dalam
kompetisi persaingan yang sehat dalam hal penciptaan peluang kerja yang
produktif.

Anda mungkin juga menyukai