(Asinan Sayur)
Diajukan untuk memenuhi tugas akhir Mata Pelajaran Biologi Tahun Ajaran
2019/2020
Dibimbing oleh ....
Disusun oleh :
1. Cicilia Jikesya
2. Erika Fazriatunnisa
3. Yola Sandrina Purba
XII MIPA 6
Puji syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat berhasil membuat
dan menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini berisikan tentang bioteknologi asinan sayur. Adapun tujuan kami
membuat makalah ini untuk meningkatkan pengetahuan pembaca cara mengawetkan suatu
makanan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik
dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan Yang Maha Pengasih senantiasa memberkati segala usaha kita. Sebelum itu rasa
terima kasih kami berikan kepada Bapak Arta .... sebagai pembimbing pembuatan makalah
ini.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
1. Mengetahui cara pembuatan asinan sayuran dengan baik dan benar
2. Mengetahui bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan asinan
3. Mengetahui mikroorganisme dan perananya dalam pembuatan asinan
4. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dari pembuatan asinan
1.3 Manfaat
Makalah ini secara garis besar bermaksud untuk mengenalkan tentang
pengawetan pengolahan. Seringkali masyarakat kurang mengetahui mengenai cara
pengawetan makanan yang baik untuk digunakan, maka dari itu diperlukan makalah ini
dengan harapan pembaca dapat mengetahui dan memahami cara agar sayuran tidak
mudah busuk dan rusak.
BAB II
LANDASAN TEORI
Mengingat sifat alamiah dari sayuran yang mudah busuk dan rusak, perlu
diusahakan beberapa cara pengolahan untuk memperpanjang daya guna tersebut
misalnya pengolahan sawihijau menjadi sayur asin. Pengolahan dengan fermentasi asam
laktat dapat digunakan untukmengawetkan sayuran, seperti sawi hijau dan untuk
pengembangan sifat organoleptik darimakanan. Tujuan dari fermentasi sayuran adalah
pertama-tama adalah mengawetkan bahan pangan tersebut, dan kedua adalah
menghasilkan produk dengan sifat inderawi yang khas,khususnya aroma dari cita
rasanya. Jenis sayuran yang digunakan antara lain: kubis, jagung, sawihijau, petsai,
ketimun, bawang merah, bawang putih, dan sebagainya.Asinan adalah sejenis makanan
yang dibuat dengan cara pengacaran(melalui pengasinandengan garam atau pengasaman
dengancuka), bahan yang diacarkan yaitu berbagai jenissayuran dan buah-buahan.
Asam laktat
Etil alcohol
1. Konsentrasi Garam
Konsentrasi garam yang dianjurkan adalah 5-15% (20-600S). Garam
berfungsi untukmenghambat pertumbuhan jenis-jenis mikroorganisme
pembusuk yang tidak diinginkanselama proses fermentasi berlangsung. Prinsip
kerja garam dalam proses fermentasiadalah untuk mengatur Aw (ketersediaan
air untuk kebutuhan mikroorganisme).Mikroorganisme yang diinginkan untuk
tumbuh adalah jenis-jenis bakteri penghasilasam. Selain mengatur Aw, garam
juga berfungsi untuk menarik keluar cairan sel jaringan yang mengandung
sakarida-sakarida, dimana sakarida tersebut merupakannutrien untuk
pertumbuhan mikroorganisme. Kadar garam selama fermentasi akan berubah
karena cairan dalam sel-sel jaringan tertarik keluar sel, karena itu secara
periodikharus diadakan penyesuaian kadar garam.
2. Suhu
Suhu selama proses fermentasi sangat menentukan jenis
mikroorganisme dominan yangakan tumbuh. Umumnya diperlukan suhu 30C
untuk pertumbuhan mikroorganisme. Bila suhu kurang dari 30C pertumbuhan
mikroorganisme penghasil asam akan lambat sehingga dapat terjadi
pertumbuhan produk.
3. Oksigen
LANGKAH KERJA
BAB IV
4.1 Hasil
Aspek yang 2 Jam Setelah
Setelah Jadi 1 Jam Setelah Pembuatan
Diamati Pembuatan
Rasa asam mendominasi,
Asam tidak menyengat, Rasa lebih asam
Rasa rasa asin dan manis
manis, asin dari sebelumnya
berkurang
Bau asam sedikit
Bau asam lebih pekat dari Bau asam
Bau menyengat (dari ebi dan
sebelumnya menyengat
lemon)
Suhu Hangat Agak dingin Dingin
Sayur masih keras Tekstur layu
Tekstur Tekstur masih keras
(masih segar) (lemas)
4.2 Pembahasan
Rasa Asinan sayur setelah jadi, rasa manis dan asin masih terasa. Lama-kelamaan
rasanya bertambah asam. Hal ini dikarenakan adanya proses fermentasi oleh bakteri
Lactobacillus sp. Lactobacillus sp. merupakan bakteri anaerob. Oleh karena kedap
udara/tidak adanya oksigen di dalam toples yang berisikan Asinan Bogor (benda
organik), menyebabkan eksisnya bakteri Lactobacillus sp.
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Setelah melakukan kegiatan praktikum pembuatan asinan dapat diperoleh
kesimpulan sebagai berikut:
Asinan adalah sejenis makanan yang dibuat dengan cara pengacaran (melalui
pengasinan dengan garam atau pengasaman dengan cuka). Asinan sayuran adalah
suatu produk yang mempunyai citra rasa khas yang di hasilkan melalui proses
fermentasi oleh bakteri asamlaktat.
Tujuan dari fermentasi sayuran adalah pertama-tama adalah mengawetkan bahan
pangan tersebut, dan kedua adalah menghasilkan produk dengan sifat inderawi yang
khas,khususnya aroma dari cita rasanya.
Mikroorganime yang berperan dalam pembuatan asinan adalah jenis-jenis bakteri
penghasil asam laktat, seperti Lactobacillus cucumeris, Lactobacillus pentoaceticus
dan Leuconostoc mesenteroides
Fermentasi sayur asin merupakan fermentasi spontan yaitu proses fermentasi
tanpadigunakan starter dan terjadi dengan sendirinya dengan bantuan mikroflora
alami.
Dalam proses fermentasi sayuran bakteri asam laktat, misalnya
Leuconostocmesenteroides, Leuconostoc plantar dan Leuconostoc brevis,
memfermentasi gula-gula yang terdapat dalam jaringan sayuran menjadi asam,
terutama asam laktat.
Garam berfungsi untuk menarik air dan zat-zat gizi dari jaringan sayuran, selain itu
garam juga akan merangsang pertumbuhan bakteri asam laktat dan mencegah
pertumbuhan bakteri pembusuk.
Dari beberapa kelompok memiliki hasil yang hampir sama antara parameter yang
diamati yaitu dari bau. Bau yang ditimbulkan muncul dari bahan dasar itu sendiri
(sawi hijau,kubis, sawi putih). Kemudian rasa yang dihasilkan rata-rata setiap
kelompok yaitu asin, padahal seharusnya rasanya asam. Hal ini dikarenakan
pemberian garam pada saat pengolahan tidak sesuai takaran sehingga rasa yang
ditimbulkan terlalu asin.
Faktor-faktor lingkungan yang penting dalam fermentasi sayuran adalah Terciptanya
keadaan anaerobic, penggunaan garam yang sesuai yang berfungsi untuk menyerap
keluar cairan dan zat gizi dari sayur, pengaturan suhu yang sesuai untuk fermentasi,
tersedianya bakteri asam laktat yang sesuai .