BUAH-BUAHAN
Dosen Pengampu :
Nama Kelompok 2 :
Golongan A
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan nikmat-Nya dan juga
selalu memberikan keberkahan dan rahmat kepada kami. Tak lupa juga untuk
memberikan sholawat serta salam yang selalu tercurahkan dalam setiap doa kepada
junjungan kita, yakni Rasulullah SAW, yang mana Rosulullah SAW telah membawa
kita dari jaman kegelapan hingga jaman terang benderang seperti halnya sekarang ini.
Dalam menyelesaikan laporan ini, tidak ada halangan yang di hadapi oleh
kelompok kami. Akan tetapi penulis menyadari bahwa proses kelancaran dalam
pembuatan tugas ini tidak lain adanya bantuan, bimbingan, dan dorongan dari teman-
teman dan narasumber yang telah membantu kami.
Akan tetapi penulis dan penyusun laporan ini menghadapi rintangan tersebut dengan
penuh rasa sabar dan yang paling utama ini adanya pertolongan dari Allah SWT
akhirnya laporan ini bisa di selesaikan dan dituntaskan tepat pada waktunya.
[ii]
DAFTAR ISI
[iii]
BAB 1. PENDAHULUAN
[1]
1.3 Maksud danTujuan Penelitian
1. Mahasiswa mampu Mengetahui cara pengolahan nanas sampai menjadi selai
nanas
2. Mahasiswa bisa menghitung analisis usaha agroindustri selai nanas dengan
menggunakan rumus
[2]
BAB 2. LANDASAN TEORI
Nenas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki nama ilmiah
Ananas comosus (L.) Merr. Nenas termasuk ke dalam family Bromiliacea. Nenas
merupakan sejenis tumbuhan tropis yang berasal dari Brasil, Bolivia, dan Paraguay.
Berdasarkan habitus tanaman, terutama bentuk daun dan buah dikenal 4 jenis
golongan nenas, yaitu : Cayene (daun halus, tidak berduri, buah besar), Queen (daun
pendek berduri tajam, buah lonjong mirip kerucut), Spanyol/Spanish (daun panjang
kecil, berduri halus sampai kasar, buah bulat dengan mata datar) dan Abacaxi (daun
panjang berduri kasar, buah silindris atau seperti piramida). Varietas cultivar nenas
yang banyak ditanam di Indonesia adalah 7 golongan Cayene dan Queen. Golongan
Spanish dikembangkan di kepulauan India Barat, Puerte Rico, Mexico dan Malaysia.
Golongan Abacaxi banyak ditanam di Brazilia. Dewasa ini ragam varietas/cultivar
nenas yang dikategorikan unggul adalah nenas Bogor, Subang dan Palembang
(Prihatman, 2000).
Tanaman nenas dapat tumbuh dan beradaptasi baik di daerah tropis dengan
ketinggian tempat 100 m – 800 m dari permukaan laut. Nenas memerlukan tanah
lempung berpasir sampai berpasir, cukup banyak mengandung bahan organik,
drainase baik, dan sebaiknya pH di antara 4,5 – 6,5. Panen nenas umumnya dilakukan
dengan cara memotong tangkai buah dan disisakan sepanjang 6 cm atau lebih untuk
mencegah pembusukan lewat pangkal buah (Hadiati dan Indriyani, 2008).
Nenas memiliki nilai gizi yang tinggi, kaya akan vitamin A, B, C, dan mineral
(kalsium, fosfor, dan besi), dan mengandung senyawa yang berpotensi sebagai
antioksidan (polifenol dan flavonoid).
Buah nenas juga mengandung enzim bromelin dan serat yang baik untuk
kesehatan. Nenas dilaporkan mengandung polifenol, flavonoid, dan kapasitas
[3]
menangkap radikal bebas yang cukup baik, meski lebih rendah dibanding pisang mas
dan jambu biji. Nenas juga berpotensi meningkatkan 8 kesehatan karena
kemampuannya mengikat asam empedu. Keragaman kandungan air, serat, gula,
asam, vitamin C, dan total padatan terlarut pada 52 klon tanaman nenas di Indonesia
cukup tinggi. Dari segi aroma atau flavor, kultivar nenas berbeda dari segi
kuantitasnya, namun dari segi kualitas tidak banyak berbeda (Harnanik, 2012).Sebuah
nenas hanya 53% bagian saja yang dapat dikonsumsi, sedangkan sisanya dibuang
sebagai limbah, sehingga limbah nenas semakin lama semakin menumpuk dan
umumnya hanya dibuang sebagai sampah (Lathiifah, 2014).
Nenas mengandung asam sitrat yang memberi rasa manis dan rasa asam pada
buahnya. Buah nenas menaikkan kadar basa darah dan membantu meringankan
penyakit edema dengan mengurangi air berlebih didalam tubuh. Buah nenas
mempunyai kandungan asam aspartik. Asam aspartik berfungsi sebagai asam amino
di dalam tubuh sehingga membantu proses metabolisme tubuh. Buah muda rasanya
asam yang memacu enzim pencernaan (Anonymous, 2008).
Selai Nanas
Selai atau selei (bahasa Inggris: jam, bahasa Perancis: confiture) adalah salah
satu jenis makanan awetan berupa sari buah atau buah-buahan yang sudah yang sudah
dihancurkan, ditambah gula dan dimasak hingga kental atau berbentuk setengah
padat. Selai tidak dimakan begitu saja, melainkan untuk dioleskan di atas roti tawar
atau sebagai isi roti manis. Selai juga sering digunakan sebagai isi pada kue-kue
seperti kue Nastar atau pemanis pada minuman, seperti yogurt dan es krim.
[4]
Pektin yang dikandung buah-buahan atau sari buah bereaksi dengan gula dan
asam membuat selai menjadi kental. Buah-buahan dengan kadar pektin atau
keasaman yang rendah perlu ditambahkan pektin atau asam agar selai bisa menjadi
kental.
Buah-buahan yang dijadikan selai biasanya buah yang sudah masak, tapi tidak
terlalu matang dan mempunyai rasa sedikit masam. Buah-buahan yang umum
dijadikan selai, misalnya: Nanas, Buah nanas memiliki rasa asam. Buah ini sangat
baik dijadikan produk selai. Selai nanas merupakan salah satu jenis selai yang banyak
disukai.
Biaya produksi:
TC = TFC + TVC
Keterangan:
Penerimaan:
TR = P.Q
Keterangan:
[5]
P = price per unit (harga jual per unit)
Keuntungan:
∏ = TR – TC
Keterangan:
R/C ratio merupakan perbandingan antara penerimaan total dan biaya total, yang
menunjukkan nilai penerimaan yang diperoleh dari setiap rupiah yang dikeluarkan.
TR
R/C = ------
TC
Keterangan:
TR = Total revenue
TC = Total Cost
[6]
R/C > 1 = usaha agroindustri memperoleh keuntungan
Perhitungan BEP atas dasar unit produksi dapat dilakukan dengan menggunakan
rumus:
TFC
P/unit – VC/unit
Keterangan:
[7]
BAB 3. METODOLOGI
[8]
c. Sesi 2 setiap kelompok membuat rumusan hasil diskusi dalam bentuk
laporan kelompok (tugas dikumpulkan minggu depan) dan
dipresentasikan didepan kelas.
[9]
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Biaya Variabel
No Bahan Baku Harga Biaya perbulan
1 Nanas Rp. 40.000 Rp. 1.200.000
2 Gula pasir Rp. 12.000 Rp. 360.000
[10]
3 Kayu manis Rp. 2.500 Rp. 750.000
4 Toples & label Rp. 8.000 Rp. 240.000
Total harga Rp. 62.500
Total biaya variabel Rp. 2.550.000
Penerimaan
TR =PxQ
= Rp. 32.000 x 3 unit
= Rp. 96.000
Penerimaan perbulan = Rp. 96.000 x 30 = Rp. 2.880.000
Keuntungan
Π = TR – TC
= Rp. 2.880.000 – Rp. 2.256.459
= Rp. 623.541
[11]
Kriteria penilaian BEP :
Pada produksi selai nanas melebihi produksi pada saat titik impas maka
agroindustri mendatangkan keuntungan.
[12]
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Selai nanas memiliki proses produksi yang cukup mudah. Bahan – bahan
dalam pembuatan selai nanas antara lain, buah nanas, gula dan kayu manis.
Usaha selai nanas ini sangat menguntungan, dengan jumlah biaya sebesar Rp.
2.256.459 akan menghasilkan pendapatan sebesar 2.880.000 dan keuntungaan
sebesar Rp. 623.541.
[13]
LAMPIRAN
[14]