Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI BERBAHAN BAKU

BUAH-BUAHAN

“PEMBUATAN SELAI BUAH NANAS”

Dosen Pengampu :

Naning Retnowati, S.TP., M.P.

Nama Kelompok 2 :

Golongan A

1. Muhammad Agung W D41170136


2. Muhammad Machrus D D41170151
3. Sardiyono D41170199
4. Hikmatuz Zahro D41170198
5. Nadia Fitriyani D41170211
6. Ainun Zulfikar D41170221
7. Aisyah Nur Putri D41170230
8. Satrio Aby N D41170231

PROGRAM STUDI D-IVMANAJEMEN AGROINDUSTRI


JURUSAN MANAJEMEN AGRIBISNIS
POLITEKNIK NEGERI JEMBER
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah memberikan nikmat-Nya dan juga
selalu memberikan keberkahan dan rahmat kepada kami. Tak lupa juga untuk
memberikan sholawat serta salam yang selalu tercurahkan dalam setiap doa kepada
junjungan kita, yakni Rasulullah SAW, yang mana Rosulullah SAW telah membawa
kita dari jaman kegelapan hingga jaman terang benderang seperti halnya sekarang ini.

Dalam menyelesaikan laporan ini, tidak ada halangan yang di hadapi oleh
kelompok kami. Akan tetapi penulis menyadari bahwa proses kelancaran dalam
pembuatan tugas ini tidak lain adanya bantuan, bimbingan, dan dorongan dari teman-
teman dan narasumber yang telah membantu kami.

Akan tetapi penulis dan penyusun laporan ini menghadapi rintangan tersebut dengan
penuh rasa sabar dan yang paling utama ini adanya pertolongan dari Allah SWT
akhirnya laporan ini bisa di selesaikan dan dituntaskan tepat pada waktunya.

Jember, 10 Oktober 2019

[ii]
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................................. iii
BAB1. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................. 1
1.3 Tujuan................................................................................................. 2

BAB. 2 LANDASAN TEORI ........................................................................ 3


BAB 3. METODOLOGI ................................................................................ 8
3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan ....................................................... 8
3.2 Alat dan Bahan .................................................................................. 8
3.3 Prosedur Praktikum ........................................................................... 8
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................... 10
4.1 Pengolahan selai buah nanas ........................................................... 10
4.2 Analisis Usaha ................................................................................ 10
BAB 5. PENUTUP ...................................................................................... 13
5.1 Kesimpulan ..................................................................................... 13
LAMPIRAN

[iii]
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Buah nanas banyak dibudidayakan di Indonesia. Petani banyak yang menjual
nanas dalam bentuk segar. Permasalahan akan timbul apabila terjadi panen raya.
Buah nanas melimpah dengan harga yang sangat rendah. Nanas akan banyak
mengalami kebusukan karena umur simpan nanas yang pendek. Hal tersebut akan
merugikan petani, oleh karena itu perlu adanya pengolahan buah nanas menjadi
olahan lain dan dapat dinikmati di luar musim. Selain itu pengolahan buah nanas
akan mempermudah pengemasan dan meningkatkan nilai jual nanas dibandingkan
dijual dalam bentuk segar, sehingga diharapkan nantinya dapat meningkatkan
pendapatan dan kesejahteraaan petani.
Buah nanas cukup lengkap kandungan vitaminnya. Kandungan vitamin
terbanyak yaitu vitamin C, disamping itu juga mengandung vitamin A, B1, B2,
dan niacin. Selain vitamin juga terdapat kalsium, phosphor, besi, protein,
karbohidrat, serat dan lain-lain (Raharjo, 2009).
Salah satu pengolahan buah nanas adalah selai. Selai merupakan produk
makanan semi basah yang dapat dioleskan yang dibuat dari pengolahan buah-
buahan, gula dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan bahan
tambahan pangan yang diijinkan (BSN, 2008).
Buah-buahan yang ideal dalam pembuatan selai harus mengandung pectin dan
asam yang cukup untuk menghasilkan selai yang baik. Buah-buah tersebut dapat
meliputi tomat, nanas, apel, anggur, jeruk dan sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Cara pembuatan selai nanas ?
2. Bagaimana menghitung analisis usaha agroindustri selai nanas dengan
menggunakan rumus ?

[1]
1.3 Maksud danTujuan Penelitian
1. Mahasiswa mampu Mengetahui cara pengolahan nanas sampai menjadi selai
nanas
2. Mahasiswa bisa menghitung analisis usaha agroindustri selai nanas dengan
menggunakan rumus

[2]
BAB 2. LANDASAN TEORI

Buah Nanas dan Manfaatnya

Nenas merupakan tanaman buah berupa semak yang memiliki nama ilmiah
Ananas comosus (L.) Merr. Nenas termasuk ke dalam family Bromiliacea. Nenas
merupakan sejenis tumbuhan tropis yang berasal dari Brasil, Bolivia, dan Paraguay.
Berdasarkan habitus tanaman, terutama bentuk daun dan buah dikenal 4 jenis
golongan nenas, yaitu : Cayene (daun halus, tidak berduri, buah besar), Queen (daun
pendek berduri tajam, buah lonjong mirip kerucut), Spanyol/Spanish (daun panjang
kecil, berduri halus sampai kasar, buah bulat dengan mata datar) dan Abacaxi (daun
panjang berduri kasar, buah silindris atau seperti piramida). Varietas cultivar nenas
yang banyak ditanam di Indonesia adalah 7 golongan Cayene dan Queen. Golongan
Spanish dikembangkan di kepulauan India Barat, Puerte Rico, Mexico dan Malaysia.
Golongan Abacaxi banyak ditanam di Brazilia. Dewasa ini ragam varietas/cultivar
nenas yang dikategorikan unggul adalah nenas Bogor, Subang dan Palembang
(Prihatman, 2000).

Tanaman nenas dapat tumbuh dan beradaptasi baik di daerah tropis dengan
ketinggian tempat 100 m – 800 m dari permukaan laut. Nenas memerlukan tanah
lempung berpasir sampai berpasir, cukup banyak mengandung bahan organik,
drainase baik, dan sebaiknya pH di antara 4,5 – 6,5. Panen nenas umumnya dilakukan
dengan cara memotong tangkai buah dan disisakan sepanjang 6 cm atau lebih untuk
mencegah pembusukan lewat pangkal buah (Hadiati dan Indriyani, 2008).

Nenas memiliki nilai gizi yang tinggi, kaya akan vitamin A, B, C, dan mineral
(kalsium, fosfor, dan besi), dan mengandung senyawa yang berpotensi sebagai
antioksidan (polifenol dan flavonoid).

Buah nenas juga mengandung enzim bromelin dan serat yang baik untuk
kesehatan. Nenas dilaporkan mengandung polifenol, flavonoid, dan kapasitas

[3]
menangkap radikal bebas yang cukup baik, meski lebih rendah dibanding pisang mas
dan jambu biji. Nenas juga berpotensi meningkatkan 8 kesehatan karena
kemampuannya mengikat asam empedu. Keragaman kandungan air, serat, gula,
asam, vitamin C, dan total padatan terlarut pada 52 klon tanaman nenas di Indonesia
cukup tinggi. Dari segi aroma atau flavor, kultivar nenas berbeda dari segi
kuantitasnya, namun dari segi kualitas tidak banyak berbeda (Harnanik, 2012).Sebuah
nenas hanya 53% bagian saja yang dapat dikonsumsi, sedangkan sisanya dibuang
sebagai limbah, sehingga limbah nenas semakin lama semakin menumpuk dan
umumnya hanya dibuang sebagai sampah (Lathiifah, 2014).

Nenas mengandung asam sitrat yang memberi rasa manis dan rasa asam pada
buahnya. Buah nenas menaikkan kadar basa darah dan membantu meringankan
penyakit edema dengan mengurangi air berlebih didalam tubuh. Buah nenas
mempunyai kandungan asam aspartik. Asam aspartik berfungsi sebagai asam amino
di dalam tubuh sehingga membantu proses metabolisme tubuh. Buah muda rasanya
asam yang memacu enzim pencernaan (Anonymous, 2008).

Selai Nanas
Selai atau selei (bahasa Inggris: jam, bahasa Perancis: confiture) adalah salah
satu jenis makanan awetan berupa sari buah atau buah-buahan yang sudah yang sudah
dihancurkan, ditambah gula dan dimasak hingga kental atau berbentuk setengah
padat. Selai tidak dimakan begitu saja, melainkan untuk dioleskan di atas roti tawar
atau sebagai isi roti manis. Selai juga sering digunakan sebagai isi pada kue-kue
seperti kue Nastar atau pemanis pada minuman, seperti yogurt dan es krim.

Selai yang di dalamnya masih ditemukan potongan buah dalam berbagai


ukuran disebut preserve atau conserves, sedangkan selai yang dibuat dari sari buah
dan kulit buah genus Citrus disebut marmalade.

[4]
Pektin yang dikandung buah-buahan atau sari buah bereaksi dengan gula dan
asam membuat selai menjadi kental. Buah-buahan dengan kadar pektin atau
keasaman yang rendah perlu ditambahkan pektin atau asam agar selai bisa menjadi
kental.

Buah-buahan yang dijadikan selai biasanya buah yang sudah masak, tapi tidak
terlalu matang dan mempunyai rasa sedikit masam. Buah-buahan yang umum
dijadikan selai, misalnya: Nanas, Buah nanas memiliki rasa asam. Buah ini sangat
baik dijadikan produk selai. Selai nanas merupakan salah satu jenis selai yang banyak
disukai.

Analisis Finansial Usaha Agoindustri Selai Nanas

Analisis yang digunakan meliputi:

a. Analisis biaya dan pendapatan

Biaya produksi:

TC = TFC + TVC

Keterangan:

TC = total cost (biaya total)

TFC = total fixed cost (biaya tetap total )

TVC = total variable cost (biaya tidak tetap total )

Penerimaan:

TR = P.Q

Keterangan:

TR = total revenue (penerimaan total)

[5]
P = price per unit (harga jual per unit)

Q = quantity (jumlah produksi)

Keuntungan:

∏ = TR – TC

Keterangan:

∏ = pendapatan bersih atau keuntungan

TR = total revenue (penerimaan total)

TC = total cost (biaya total)

b. Revenue Cost Ratio (R/C)

R/C ratio merupakan perbandingan antara penerimaan total dan biaya total, yang
menunjukkan nilai penerimaan yang diperoleh dari setiap rupiah yang dikeluarkan.

Adapun R/C ratio dapat dirumuskan sebagai berikut.

TR

R/C = ------

TC

Keterangan:

TR = Total revenue

TC = Total Cost

Kriteria penilaian R/C ratio:

R/C < 1 = usaha agroindustri mengalami kerugian

[6]
R/C > 1 = usaha agroindustri memperoleh keuntungan

R/C = 1 = usaha agroindustri mencapai titik impas

c. Analisis titik impas (BEP)

Perhitungan BEP atas dasar unit produksi dapat dilakukan dengan menggunakan
rumus:

TFC

BEP (Q) = ------------------------

P/unit – VC/unit

Keterangan:

BEP (Q) = titik impas dalam unit produksi

TFC = biaya tetap

P = harga jual per unit

VC = biaya tidak tetap per unit

[7]
BAB 3. METODOLOGI

2.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Hari dan Tanggal : Selasa, 8 oktober 2019
Jam : 7.30-selesai
Tempat : Jl. Sawo III No.7 Patrang

2.2 Alat dan Bahan


a. Alat
 Pisau
 Talenan
 3 buah Mangkok
 Alat pemarut
 Wajan
 Spatula
 2 buah tempat selai(mangkok)
b. Bahan
 5 buah nanas segar
 2 buah kayu manis
 ¾ gula pasir

2.3 Prosedur Praktikum


a. Kelas dibagi menjadi 4 kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 8
mahasiswa
b. Sesi I setiap kelompok membuat selai buah. Kelompok 1 dan 2
menggunakan bahan nanas, kelompok 3 dan 4 menggunakan bahan
strawberry. Tetapi, dikarenakan strawberry yang mahal makan bahan
untuk kelompok 3 dan 4 menyesuaikan dengan modal yang didapat.

[8]
c. Sesi 2 setiap kelompok membuat rumusan hasil diskusi dalam bentuk
laporan kelompok (tugas dikumpulkan minggu depan) dan
dipresentasikan didepan kelas.

[9]
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengolahan Selai Nanas

A. Cara pembuatan selai nanas adalah sebagai berikut :


 Persiapkan alat dan bahan pembuatan selai nanas.
 Kupas nanas yang akan digunakan.
 Cuci bersih nanas yang sidah dikupas.
 Buah nanas yang sudah dicuci kemudian dihaluskan menggunakan parut.
 Siapkan kompor dan panaskan wajan dengan api kecil.
 Masukkan buah nanas, gula dan kayu manis untuh menambahkan aroma
yang lebih harum.
 Aduk-aduk sampai kandungan air di dalam nanas menyusut dan menjadi
halus sampai mengental.
 Setelah adonan selai masak, angkat dan didinginkan.
 Masukkan selai yang sudah dingin kedalam kemasan / toples kemudian
ditutup rapat.
 Simpan kedalam kulkas supaya tahan lama.

4.2 Analisis Biaya


 Investasi
No Peralatan Harga Penyusutan
1 Kompor & tabung gas Rp. 180.000 Rp. 3.750
2 Wajan Rp. 50.000 Rp. 1.042
3 Wadah plastik Rp. 20.000 Rp. 556
4 Sendok Rp. 10.000 Rp. 278
5 Peralatan tambahan Rp. 30.000 Rp. 833
Jumlah investasi Rp. 290.000
Biaya tetap Rp. 6.459

 Biaya Variabel
No Bahan Baku Harga Biaya perbulan
1 Nanas Rp. 40.000 Rp. 1.200.000
2 Gula pasir Rp. 12.000 Rp. 360.000

[10]
3 Kayu manis Rp. 2.500 Rp. 750.000
4 Toples & label Rp. 8.000 Rp. 240.000
Total harga Rp. 62.500
Total biaya variabel Rp. 2.550.000

 Analisis finansial usaha agroindustri selai nanas

a. Analisis biaya dan pendapatan


Biaya produksi
TC = TFC + TVC
= Rp. 6.459 + Rp. 2.550.000
= Rp. 2.256.459

Penerimaan
TR =PxQ
= Rp. 32.000 x 3 unit
= Rp. 96.000
Penerimaan perbulan = Rp. 96.000 x 30 = Rp. 2.880.000

Keuntungan
Π = TR – TC
= Rp. 2.880.000 – Rp. 2.256.459
= Rp. 623.541

b. Revenew Cost Ratio (R/C)


R/C = TR : TC
= Rp. 2.880.000 : Rp. 2.256.459
= 1,276 (R/C > 1 )

Jadi usaha selai nanas memperoleh keuntungan

c. Analisis titik impas (BEP)


BEP (Q) = TFC : ( P/unit – VC/unit)
= 6459 : { 32000 – (62500 : 3)}
= 6459 : 11166,67
= 0,578

BEP (Rp) = TFC : { 1 – (VC : TR)}


= 6459 : { 1 – (62500:3) : 96000 }
= 6459 : ( 1 – 0,217 )
= 6459 : 0,783
= 8249,04

[11]
Kriteria penilaian BEP :
Pada produksi selai nanas melebihi produksi pada saat titik impas maka
agroindustri mendatangkan keuntungan.

[12]
BAB 5. PENUTUP
5.1 Kesimpulan

Selai nanas memiliki proses produksi yang cukup mudah. Bahan – bahan
dalam pembuatan selai nanas antara lain, buah nanas, gula dan kayu manis.
Usaha selai nanas ini sangat menguntungan, dengan jumlah biaya sebesar Rp.
2.256.459 akan menghasilkan pendapatan sebesar 2.880.000 dan keuntungaan
sebesar Rp. 623.541.

[13]
LAMPIRAN

[14]

Anda mungkin juga menyukai