Anda di halaman 1dari 6

PEMBUATAN PIZZA

Raihan Rendi Pratama1, Rena Yolanda2, Annisa Ariska Azzahra3, Zahid Rasya
Hidayat4, Nadila Ulfa5, Rafika Maslaeni Harahap6

1
Raihan Rendi Pratama, 1905101050074, raihanrendi16.rrp1@gmail.com
2
Rena Yolanda, 1905101050045, renayolandaa@gmail.com
3
Annisa Ariska Azzahra, 1905101050046, ich507856@gmail.com
4
Zahid Rasya Hidayat, 2005101050005, rasyahidayat22@gmail.com
5
Nadila Ulfa, 2005101050070, nadilaulfa885@gmail.com
6
Rafika Masleni Harahap, 2005101050073, fikahrp25@gmail.com

ABSTRACK
In this pizza making practicum, this practicum was carried out on Monday, September 12 at 14:00-
16:00 WIB at the Horticulture Laboratory, Faculty of Agriculture, Syiah Kuala University. The
purpose of this practicum is to know the function of yeast in bread making and to know how to make
pizza as well as in processing agricultural products. Pizza was created by a baker named Raffaele
Esposito. Pizza is a flat round bread with a diameter of 30 cm which is baked in the oven and usually
smothered in tomato sauce and cheese and with other toppings that suit the taste of the audience. To
produce soft bread, the thing that must be considered is the fermentation process in the bread and also
the dough that must be smooth.
Keywords : Pizza; Toppings; Fermentation.

ABSTRAK
Pada praktikum pembuatan pizza ini dilakukan pada Praktikum ini dilakukan pada Hari senin tanggal
12 September pada waktu 14:00- 16:00 WIB di Laboratorium Hortikultura Fakultas Pertanian
Universitas Syiah Kuala. Tujuan praktikum ini adalah mengetahui fungsi dari ragi dalam pembuatan
roti dan mengetahui cara pembuatan pizza sebagaimana termasuk dalam pengolahan hasil dari
pertanian. Pizza diciptakan oleh seorang pembuat roti bernama Raffaele Esposito. Pizza adalah roti
berbentuk bulat pipih dengan diameter 30 cm yang dipanggang dalam oven dan biasanya disiram saus
tomat serta keju dan dengan makanan tambahan lainnya (topping) yang sesuai selera penikmatnya.
Untuk menghasilkan roti yag empuk hal yang harus diperhatikan adalah proses fermentasi pada roti
dan juga adonan yang harus kalis.
Kata kunci : Pizza; Topping; Fermentasi.

TUJUAN

Tujuan praktikum ini adalah mengetahui fungsi dari ragi dalam pembuatan roti dan
mengetahui cara pembuatan pizza sebagaimana termasuk dalam pengolahan hasil dari pertanian.
LATAR BELAKANG

Pizza adalah roti berbentuk bulat pipih dengan diameter 30 cm yang dipanggang dalam oven
dan biasanya disiram saus tomat serta keju dan dengan makanan tambahan lainnya (topping) yang
sesuai selera penikmatnya. Jenis topping mozzarella atau keju pizza atau lainnya yang dapat ditaruh
diatas pizza adalah daging dan saus, seperti salami dan
pepperoni, ham, bacon, buah nanas dan zaitun, sayuran cabai dan paprika, juga bawang Bombai dan
jamur. Roti untuk pizza biasanya roti biasa yang bisa diberi tambahan rasa mentega, bawang putih,
tanaman obat/herbal atau wijen (Lilly,2009).

Pizza diciptakan oleh seorang pembuat roti bernama Raffaele Esposito. Awalnya pizza hanya
diberi topping saus tomat, keju dan daun basil yang juga melambangkan warna bendera Italia, yaitu
merah, putih, hijau. Pizza ini kemudian dikenal dengan nama Pizza Margherita, yang merupakan
nama ratu Italia pada tahun 1800-an, Ratu Margherita Savoia permaisuri dari Kaisar Umberto I.
Bertahun-tahun kemudian, pizza dibawa oleh imigran Italia yang berasal dari Napoli ke New York,
Amerika Serikat. Selanjutnya, pizza mulai tersebar ke penjuru Amerika, seperti Chicago dan akhirnya
ke seluruh penjuru dunia (Pungky,2012).

Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa
oksigen). Secara umum,fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat
definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan
anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal. Ragi adalah mikroorganisme hidup yang
berkembang biak dengan cara memakan gula. Fungsi utama ragi adalah mengembangkan adonan.
Pengembangan adonan terjadi karena ragi menghsilkan gas karbondioksida (CO2) selama fermentasi.
Gas ini kemudian terperangkap dalam jaringan gluten yang menyebabkan roti bisa mengembang.

Pizza mengalami perkembangan dalam bentuk maupun toppingnya. Saat ini pizzeria atau
toko pizza, disajikan juga bentuk persegi atau bujur sangkar, bercitarasa gurih maupun manis,
kemudian diiris sesuai kebutuhan pembeli. Pizza biasa disajikan dalam keadaan panas sebagai menu
makan siang dan makan malam, tetapi dapat juga dinikmati dalam keadaan dingin saat sarapan atau
saat piknik. Sedangkan pizza dengan cita rasa manis, disajikan sebagai makanan penutup (Aan 2013).

METODE PENELITIAN
Praktikum ini dilakukan pada Hari senin tanggal 12 September pada waktu 14:00- 16:00
WIB di Laboratorium Hortikultura Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala. Pada pembuatan Pizza
ini Pertama-tama kita siapkan bahan dan alat yang akan digunakan, setelah itu kita masukan 1 sdt
permipan degan 150 ml air putih hangat. Lalu didiamkaan sekitar 10 menit, sambal menunggu kita
campurkan 350 gram tepung terigu, sejumput garam, 1 sdm gula pasir lalu di aduk hingga teraduk
rata, lalu di taruh 1 btr telur , ragi yang telah kita diamkan selama 10 menit dan masukan 2 sdm
minyak goreng lalu diaduk dengan rata dengan menggunakan tangan sampai adonannya diulenin
hingga rata lalu di bentuk bulat dan nantinya didiamkan di atas wadah yang sudah di beri minyak
goreng sedikit lalu ditutup dengan plastic warp dan didiamkan selama 30 menit hingga adonan
mengembang.
Setelah adonan sudah mengembang roti dibagi empat baru dibentuk lingkaran sambil di taruh ke
loyang yang sudah dioleskan minyak kemudian dicetak membentuk loyang lalu dimasukkan toping
yang sudah disiapkan yaitu potongan sosis, bawang, paprika, saus bolognese, saus tomat, lalu
masukkan ke oven yang sebelumnya sudah dipanaskan siap dengan api sedang adonan yang telah
dengan kurun waktu 25 menit. Setelah adonan sudah kecoklatan baru siap dihidangkan dan dipotong
sesuai keinginan masing-masing.

ALAT DAN BAHAN


Adapun alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah kompor, timbangan analitik,
baskom, sendok, garpu, kuas, pisau, telenan, loyang, piting,oven, dan lap. Bahan yang digunakan
yaitu permipan (ragi roti) 1 sdt, tepung terigu protein tinggi cap segitiga 350 gram, gula 1 sdm,
sejumput garam, minyak goreng sunco 2 sdm, sebutir telur, air hangat 150 ml, paprika meirah dan
hijau 2 buah, sosis ayam cham 1 bungkus, bawang bombai 1 buah, keju 1 kotak, saus tomato ABC 1
botol, , saus bolognese 1 bungkus, dan plastic warp 30 cm.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Pengamatan

Gambar 1. Pizza sebelum di panggang. Gambar 2. Proses Pemanggangan selama


25 menit

Pembahasan
Pada praktikum pembuatan pizza ini menggunakan bahan-bahan premium, yang terdiri dari
tepung terigu, sosis, bawang bombai, sosis, keju mozarella, keju cheedar, dan paprika. Dalam
praktikum ini kami membuat pizza sebanyak 2 resep yang terdiri dari 1 pinggiran menggunakan sosis
dan 1 tidak membuat pinggiran. Hasil yang didapatkan setelah pizza dipanggang, roti pizzanya tidak
bantet, memiliki rasa yang gurih dan enak, tekstur yang lembut, memiliki tingkat kekenyalannya
cukup dan memiliki aroma yang harum.
Untuk menghasilkan roti yag empuk hal yang harus diperhatikan adalah proses fermentasi
pada roti dan juga adonan yang harus kalis. Adonan harus kalis agar roti bisa mengembang dengan
sempurna. Tanda-tanda adonan telah kalis adalah:
 Adonan tidak lengket lagi ditangan atau ditemoat untuk mengadon
 Jika diambil dan direntangkan, adonan tidak robek dan berbentuk lembaran tipis yang elastis
(seperti kulit martabak telur.

Gambar 3. Pizza setelah dipanggang

Setelah fermentasi cukup, adonan dimasukkan ke dalam oven dan dibakar sampai kulit atas
dari roti pizza biasanya berwarna coklat. Mikroglobule menggelembung karena gas CO2
mengembang oleh suhu oven yang tertinggi dan dinding glutein mempertahankan volume globula
tersebut, sehingga konsistensi roti seperti spons yang lunak dan empuk merata. Proses pemanggangan
roti pizza merupakan langkah terakhir dan sangat penting dalam memproduksi roti pizza.Proses
pembuatan yang tepat dan didukung oleh bahan penunjang yang tepat. Kriteria roti manis yang baik
adalah memiliki tekstur yang lembut, memiliki tingkat kekenyalannya cukup yaitu tidak terlalu keras
dan tidak terlalu lembek, berpori-pori kecil, memiliki warna kulit luar bagian atas kuning kecoklatan
sedangkan kulit luar bawah berwarna kuning muda atau coklat muda dan memiliki aroma yang harum.

Dalam pembuatan pizza ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kualitas pizza.
Diantaranya adalah bahan yang digunakan, peralatan yang dipakai, pengukuran bahan, proses
pengadukan bahan, suhu pengovenan dan penyimpanan. Dalam penentuan bahan yang digunakan,
bahan harus memilki kualitas yang baik agar hasil pizza dapat maksimal, bahan yang digunakan juga
harus bersih dan tidak terkontaminasi oleh bahan- bahan berbahaya. Peralatan yang dipakai harus
bersih, tidak berkarat jika alat yang
digunakan tidak bersih maka hasil pizza dapat terkontaminasi oleh bakteri yang bisa
menyebabkan keracunan.

Gambar 4. Proses pemotongan Pizza

Agar roti sesuai dengan besarnya cetakan atau berdasarkan bentuk yang diinginkan, adonan
perlu ditimbang. Adonan dibagi dalam beberapa bagian. Proses penimbangan harus dilakukan dengan
cepat karena proses fermentasi tetap berjalan. Proses pencetakkan loyang dengan menggunakan
gilingan kayu, adonan yang digiling memiliki tingkat ketebalan yang seragam, sehingga menghasilkan
tingkat kematangan yang sama saat proses pengovenan. Sebelum adonan diletakkan kedalam loyang,
loyang terlebih dahulu diberi olesan mentega, fungsinya agar adonan yang telah matang tidak lengket
dengan loyang.

Faktor pengukuran bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan pizza sebelumnya harus
ditimbang secara teliti dan tepat agar pizza yang dihasilkan optimal. Faktor suhu pada saat mengoven
sangat mempengaruhi pizza yang dihasilkan, jika suhu terlalu panas maka pizza akan cepat kering dan
mudah pecah. Faktor penyimpanan pizza dapat mempengaruhi daya simpan, saat penyimpanan pizza
dikemas dalam mika yang tertutup dan bersih agar daya simpan pizza lebih tahan lama.

KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan
Adapun kesimpulan pada praktikum pembuatan pizza yaitu:
1. Pizza diciptakan oleh seorang pembuat roti bernama Raffaele Esposito.
2. Pizza yang dihasilkan terasa gurih dan teksturnya lembut dan memiliki aroma yang harum.
3. Topping pizza bisa dikreasikan sesuai dengan selera masing-masing.
4. Dalam pembuatan pizza bahan dan alat harus sesuai sehingga terciptanya pizza yang
enak.
5. Untuk menghasilkan roti yag empuk hal yang harus diperhatikan adalah proses
fermentasi pada roti dan juga adonan yang harus kalis.

Saran
Adapun saran dalam praktikum ini adalah jika bisa bahan-bahan yang disiapkan dari
pihak Laboratorium untuk ditambahkan dan setiap praktikum selesai alat-alat yang digunakan
dibersihkan dan diletakkan kembali seperti pada awal ketika masuk Laboratorium.

DAFTAR PUSTAKA

Aan,R. 2013. Buku Resep Pizza Favorit Ide Masak! Sehat, Lezat & Praktis. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama.

Pungky,P. 2012. Buku Homemade PIZZA Pastry & Bakery. Jakarta Selatan : PT Agromedia
Pustaka

Lilly,T.E. 2009. Buku Aneka PIZZA Yummy & Tasty. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka.

Anda mungkin juga menyukai