Anda di halaman 1dari 17

Iklim & Hama

Bahan Kuliah Agroklimatologi


Dua aliran hubungan Iklim dan Hama/serangga

Penelaahan iklim dan serangga


dikategorikan dalam dua aliran yang
berbeda
Pertama: iklim yang mengatur populasi
organisme;
Kedua: faktor parasit dan predator yang
dapat mengatur populasi dan bukan iklim
Iklim vs populasi Serangga

• Darwin dalam bukunya "The Origin of Species"


(dalam Andrewartha dan Birch, 1974)
menyatakan bahwa iklim mempunyai peranan
penting dalam menentukan banyak rata-rata
suatu spesies di suatu tempat dan
beranggapan bahwa musim-musim yang
sangat kering atau sangat dingin merupakan
penekan populasi yang sangat efektif.
Kemampuan adaptasi serangga

• serangga tergolong hewan yang setara genetik


sangat plastis
• Serangga hampir dapat hidup di semua habitat
yang ada mulai dari daerah kutub (ekstrim
dingin) sampai daerah gurun pasir (ekstrim
panas dan kering), di air dan di tanah.
Suhu Udara
• Suhu dan kelembaban merupakan dua faktor pembatas utama dalam
penyebaran serangga (Uvarov, 1931 dan Krebs,1968).
• Suhu ekstrim mempengaruhi sebaran geografik spesies (Krebs,
1978)
• Hewan berdarah dingin termasuk serangga akan lebih cepat
menyelesaikan perkembangan stadia hidupnya didaerah panas dari
pada di daerah dingin. Hewan berdarah dingin atau disebut juga Poikiloterm adalah hewan yang
suhu tubuhnya kira-kira sama dengan suhu lingkungan sekitarnya. Homoiterm adalah hewan berdarah panas.
Pada hewan homoiterm suhunya lebih stabil, hal ini dikarenakan adanya reseptor dalam otaknya sehingga
dapat mengatur suhu tubuh.

• Suhu udara merupakan faktor dominan yang mengendalikan


perkembangan hidup dan penyebaran serangga (Messenger, 1959).
• Faktor suhu umumnya dipengaruhi oleh kelembaban. Kedua
faktor tersebut di lapang menunjukkan tingkat interaksi yang
tinggi dalam mempengaruhi keaktifan, perkembangan, dan
daya tahan hidup serangga
• Suhu dan kelembaban secara bersama-sama dapat
mempengaruhi pembiakan dan perkembangan beberapa
spesies (Andrewartha dan Birch (1974)
• Pengaruh ini berbeda dibandingkan dengan pengaruh faktor
tersebut sendiri-sendiri
Gambar 1. Pengaruh Suhu Pada Keperidian T. Graminum
Keterangan : Garis penuh adalah bentuk bersayap dan garis putus adalah bentuk tak
bersayap.
Kelembaban udara
• Serangga mengkonsumsi air dari lingkungannya
• Sebaliknya secara terus-menerus akan melepaskan air
tubuhnya melalui proses penguapan dan ekresi.
• Kebutuhan air bagi serangga sangat dipengaruhi oleh
keadaan lingkungan hidupnya terutama kelembaban udara
(Sunjaya, 1970).
• Serangga pada umumnya toleransi terhadap kisaran
kelembaban udara yang optimum/ dekat titik
maksimum, antara 73-100% (Andrewartha dan Birch,
1974).
• Selama serangga terbang sejumlah air tubuh akan
hilang melalui penguapan, meskipun demikian proporsi
air dalam tubuh dan proses hidrasi bahan kering (lemak
dan Glikogen) cenderung tetap
• Kelembaban udara dalam taraf normal, serangga agak
lebih toleran terhadap keadaan suhu lingkungan
(Sunjaya, 1970)
A. Waktu yang Dibutuhkan oleh L migratoria migratoriodes dewasa untuk Menjadi Matang
Seksual pada Berbagai Kelembaban Nisbi.
B. Lama Hidup Serangga Dewasa (L migratoria migratoriodes) pada Berbagai Kelembaban
Nisbi (Hamilton, 1950).
Curah Hujan

• Mekanik
Pertumbuhan
Curah Hujan
• tidak langsung
• kelembaban udara
Keaktifan serangga
Karakteristik & tanah

•Jumlah Hari Hujan


•Intensitas CH (lebat)
•Distribusi CH

1. Menurut Dixon (1978), pada kutu daun pengaruh CH lebih signifikan


terutama jika kutu daun berada di bagian batang yang tidak terlindung dari
hujan.
2. Hujan yang sangat lebat dapat mengakibatkan banyak kutu daun yang jatuh
dan mati hanyut sehingga mengurangi populasi dalam besaran yang cukup
berarti.
Cahaya dan Radiasi
• Sumber cahaya dan panas yang utama di alam adalah radiasi
surya.
• Radiasi dibedakan menjadi dua macam yakni ;
-radiasi langsung yang bersumber dari surya
-radiasi baur yang berasal dari atmosfer secara keseluruhan.

Pengaruh cahaya terhadap perilaku serangga berbeda antara


serangga yang aktif siang hari dengan yang aktif malam hari.
 Pada serangga yang aktif siang hari keaktifannya akan
dirangsang oleh keadaan intensitas maupun panjang
gelombang cahaya di sekitarnya.
 Sebaliknya pada serangga malam, keadaan cahaya tertentu
mungkin dapat menghambat keaktifannya (Koesmaryono,
1985).
 Keaktifan

Cahaya  pertumbuhan
 Perkembangan serangga

• Dari penelitian di lab menggunakan cahaya buatan diketahui bahwa


lama penyinaran sangat mempengaruhi terjadinya imago bersayap
dan tidak bersayap pada kutu daun (van Emden, 1972).
• Lama penyinaran dapat mempengaruhi lahirnya kenturunan
seksual dan partenogenetik (bentuk reproduksi aseksual di mana betina
memproduksi sel telur yang berkembang tanpa melalui proses fertilisasi) .
• Intensitas cahaya disekitar pertanaman akan mempengaruhi
keaktifan pengambilan makanan dan perkembangbiakan kutu daun
(van Emden, 1972).
• Gejala virus yang ditunjukkan pada tanaman akibat penularan oleh
kutu daun juga bergantung pada intensitas cahaya di sekitar
pertanaman.
Kecepatan dan arah angin
Pergerakan massa udara relatif terhadap permukaan bumi pada arah horizontal
dari daerah bertekanan udara tinggi ke daerah bertekanan udara rendah

• Angin tidak memberikan akibat langsung pada


pertumbuhan maupun perkembangan serangga.
• Angin akan berpengaruh pada proses penguapan dan
keadaan lembab udara yang secara tidak langsung
memberi akibat pada keseimbangan suhu tubuh
maupun kadar air tubuh serangga.
• Pengaruh angin yang paling penting adalah karena
angin dapat mempengaruhi pemencaran dan keaktifan
serangga (Sunjaya, 1970) .
Peranan angin vs aktivitas serangga
• Imago kutu daun bersayap adalah serangga yang tidak dapat
bertahan lama terbang sehingga penyebaran vertikal
maupun horizontal seringkali dibantu oleh angin yang lemah
sekalipun (Johnson, 1955).
• Penelitian yang dilakukan oleh Taylor dan Johnson (1954),
diketahui bahwa angin mempengaruhi migrasi dan infestasi
pertama A. fabae di pertanaman. Mereka juga beranggapan
beranggapan bahwa pada saat migrasi pertama koloni
migrantes akan banyak dijumpai pada bagian tepi tanaman
yang berhadapan dengan arah bertiupnya angin dari
pertanaman yang telah terserang.
Sekian

Anda mungkin juga menyukai