Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN EKOLOGI TUMBUHAN

FAKTOR LINGKUNGAN ABIOTIK (MIKROKLIMAT)

NAMA : Indahhul Mawaddah

NIM : 19031171

PRODI/KELAS : Pendidikan biologi / c

DOSEN : Irma Leilani Eka Putri,S.Si,M.Si

ASISTEN DOSEN : 1. Nandia

2. Rezki Maulana Putra

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
PRAKTIKUM 1
FAKTOR LINGKUNGAN ABIOTIK (MIKROKLIMAT)

A. Tujuan Praktikum
Mengukur variasi faktor-faktor lingkungan secara vertical dan horizontal
pada suatu daerah tertentu.

B. Waktu dan Tempat

Hari/Tanggal : Rabu/ 10 Maret ,2021


Pukul :07.00-09.40

Tempat : Koto Baru , Tanah Datar

C. Dasar Teori

Ekologi adalah studi ilmiah tentang hubungan antara organisme dan


lingkungannya.Hubungan ini kompleks, bervariasi, dan hierarkis. Kata 'ekologi'
pertama kali digunakanoleh ahli biologi Jerman Ernst Haeckel pada tahun 1869.
Kata ini berasal dari kata Yunani, oikos (artinya 'rumah' atau 'tempat tinggal')
dan logo (artinya studi tentang). Haeckel mendefinisikan ekologi sebagai 'studi
tentang lingkungan alam termasuk hubungan organisme satu sama lain dan
lingkungan mereka '.Ekologi menggambarkan hubungan antara organisme hidup
dan lingkungannya, yaitu interaksi organisme satu sama lain dan pola serta
penyebab kelimpahan dan distribusi organisme di alam. Lingkungan mencakup
segalanya (biotik juga abiotik) yang mengelilingi suatu organisme.( Pranav
Kumar,2018:1)

Komponen abiotik merupakan komponen yang kedua dalam ekosistem ditinjau


dari aspek kehidupan. Komponen ini terdiri dari bahan tak hidup berupa unsur-
unsur fisik (lingkungan) dan unsur- unsur kimia (senyawa organik dan senyawa
anorganik), misalnya tanah, air, udara, sinar matahari dan sebagainya, yang
berada di lingkungan dalam bentuk medium atau substrat melangsungkan
kehidupan. Misalnya pada ekosistem danau ditemukan komponen abiotik yang
terdiri dari senyawa anorganik seperti H2O, CO2, O2, K, Na, dan P, dan
senyawa organik seperti senyawa asam amino dan senyawa karbon (humus).
Bagian dari komponen abiotik adalah :

 Tanah Sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi


tekstur,kematangan, dan kemapuan menahan air.

 Air Hal-hal penting pada air yang mempengaruri kehidupan makhluk hidup
adalah suhu air, kadar mineral air, salinitas, arus air, penguapan, dan kedalaman
air.

 Udara Udara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas. Gas itu
berbentuk atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen, karbon dioksida,
dan nitrogen merupakan gas yang paling penting bagi kehidupan makhluk hidup.

 Cahaya matahari Cahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi


kehidupan di bumi ini. Namun demikian,penyebaran cahaya di bumi belum
merata. Oleh karena itu, organisme harus menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang intensitas dan kualitas cahayanya berbeda.

 Suhu atau temperatur. Setiap makhluk hidup memerlukan suhu optimum


untuk kegiatan metabolisme dan perkembangbiakannya.( Djohar
Maknun,2017:44-45)

Di antara variabel abiotik,transparansi, kedalaman, suhu, pH, nitrogen dan


fosfor telah dilaporkan sebagai yang terbanyak penting untuk distribusi
struktural atribut populasi(Daniele,2015:61)

suhu dapat berperan secara langsung maupun tidak langsung terhadap


tumbuhan. Berperan langsung hampir pada setiap fungsi dari tumbuhan
dengan mengontrol laju proses-proses kimia dalam tumbuhan tersebut,
sedangkan peran tidak langsung dengan mempengaruhi faktor yang lain,
terutama suplai air. Suhu akan mempengaruhi laju evaporasi dan menyebabkan
tidak saja keefektifan hujan tetapi juga laju kehilangan air tumbuhan.Suhu yang
bersifat merusak tanaman adalah suhu yang ekstrem, yaitu yang terlalu tinggi,
dan suhu yang terlalu rendah. Kedua aras suhu tersebut, tidak saja menghambat
pertumbuhan tanaman, tetapi juga mematikan tanaman. Hal ini terjadi, karena
proses isiologis tanaman akan terhambat akibat menurunnya
aktivitas enzim (enzim terdegradasi). Kondisi suhu yang tinggi biasanya
berkaitan dengan kekurangan air, dan pelayuan, padahal untuk
mendinginkan suhu tubuhnya, tanaman melakukan transpirasi (melepaskan air
dari tubuhnya). Namun, karena pasokan air tidak cukup untuk melakukan
transpirasi (musim kemarau, atau di lingkungan tumbuh yang ekstrem) maka
kebutuhan air bagi tanaman tidak cukup untuk melakukan proses pendinginan
tersebut. Akibatnya, pada suhu tinggi, tumbuhan akan mengalami kerusakan
karena enzimnya menjadi tidak aktif dan metabolismenya rendah.( Edi M.
Jayadi,2015:39-40)

Kelembapan relatif mempengaruhi pembukaan dan penutupan


stomata yang mengatur kehilangan air dari tanaman melalui transpirasi dan
fotosintesis. Tingginya laju transpirasi akan meningkatkan laju penyerapan
air oleh akar hingga pada batas-batas tertentu. Akan tetapi, jika laju
transpirasi terlalu tinggi, melampaui laju penyerapan dan terjadi secara
terus menerus, akan menyebabkan tanaman mengering.Selain berpengaruh
terhadap pertumbuhan tanaman, kelembapan udara bersama-sama
dengan temperatur juga mempengaruhi perkembangan hama dan
penyakit. Hal ini terjadi karena, kondisi kelembapan dan temperatur pada
nilai tertentu merupakan nilai yang optimal bagi pertumbuhan dan
perkembangan hama dan penyakit tanaman (Edi M. Jayadi,2015:42-43)

Pengaruh Radiasi Matahari terhadap Pertumbuhan Tanaman

Paparan cahaya yang diterima berpengaruh terhadap karakteristik morfologis


dan anatomis daun tumbuhan pada proses pertumbuhan tanaman, terutama pada
tumbuhan tingkat semai dan tumbuhan jenis herba. Beberapa karakteristik
morfologis daun yang dipengaruhi oleh banyaknya paparan cahaya matahari
yang diterima adalah panjang, lebar, dan ketebalan daun. Paparan cahaya
berbeda juga berpengaruh pula terhadap karakteristik anatomis daun seperti
panjang, lebar, dan tipe stomata pada daun-daun tumbuhan tingkat semai dan
herba(Karyati,2019:11)

Suhu permukaan bumi adalah ukuran insolasi, yaitu panasinsiden energi di


permukaan bumi. Energi panas berinteraksi dengan panas jenis material
permukaan bumi memanifestasikan dirinya dalam suhu tempat insolasi terjadi
Jadi derajat pemanasan permukaan bumi dengan insolasi tergantung pada panas
jenis bahan permukaan bumi. Di antara bahan-bahan ini, air memiliki panas jenis
tertinggi, yaitu satu. Kalor jenis rata-rata lainnya bahan permukaan bumi adalah
0,2. Jadi, kenaikan di sepanjang garis lintang apa pun suhu permukaan air karena
insolasi akan lebih rendah dari pada di atas permukaan tanah yang sesuai.
Mobilitas air juga tidak memungkinkan adanya kenaikan suhu permukaan laut
yang cukup berarti. Insolation tetap sama, suhu tanah bervegetasi atau lembab
permukaannya kurang dari tanah kering, dan tanah kering kurang dari cahaya
pasir dan bebatuan berwarna. Jadi suhu adalah ukuran panas sensible energi di
permukaan bumi. Perubahan suhu mencatat menambah atau mengurangi energi
itu. Ini juga menunjukkan derajat panasnya atau dinginnya suatu tempat
dibandingkan dengan tempat lain(Jamil ,2007:20)
Pengaruh suhu terhadap makhluk hidup sangat besar terutama dalama hal
mempengaruhi kegiatan pertumbuhannya. Sebagai contoh, tanaman
memerlukan suhu tertentu, artinya tanaman itu tidak akan tumbuh dengan baik
bila syarat-syaratnya tidak dipenuhi. Pengaruhnya pada proses pematangan
buah adalah makin tinggi suhu makin cepat matang. Benih-benih yang berada
pada daerah dengan suhu yang tinggi akan melakukan metabolisme lebih
cepat. Benih yang dibiarkan atau ditanam pada dataran atau tanah tinggi, maka
daya kecambahnya akan turun. Berkaitan dengan tersebut, maka tanaman
memerlukan suhu maksimum dan suhu optimum tertentu (Karyati,2019:24)
D. Alat dan Bahan
Alat
1. Anemometer
2. Hygrometer atau Sling Psychrometer
3. Termometer max-min
4. Termometer raksa
5. Termometer tanah
6. Lux meter
7. Sound level meter
8. Meteran
9. Buku acuan untuk mengidentifikasi tumbuhan
Bahan
-

E. Cara Kerja
1. Melakukan pengukuran secara vertikal (ketinggian 0 m, 1 m, 2 m, dst.) dan
horizontal (daerah ternaung dan terdedah).
2. melakukanlah pengukuran faktor lingkungan pada setiap stasiun
pengamatan menggunakan alat yang sesuai atau memungkinkan.
3. Melakukan Pengukuran selama 2 jam dan dilakukan ulangan setiap 15
menit.
4. Menyajikan data pengamatan dalam bentuk tabel dan grafik.
F. Hasil Pengamatan

No Gambar dan nama alat Fungsi


1 Anemometer Anemometer berfungsi mengukur
kecepatan angin,  anemometer juga
dapat digunakan untuk mengukur
tinggi gelombang laut, dan mengukur
tekanan udara.

2 Hygrometer Hygrometer berfungsi Untuk


mengukur Kelembaban udara 

3 Sling Psychrometer untuk mengukur kelembaban udara


Termometer max-min
4 untuk mengetahui suhu maksimum
dan suhu minimum di suatu tempat
dalam jangka waktu tertentu

Termometer raksa
5 mengukur suhu yang tinggi

Termometer tanah
6 mengukur suhu tanah
Lux meter
7 mengukur besarnya intensitas
cahaya di suatu tempat.

Sound level meter


8 untuk mengukur kebisingan

Meteran
9 Berfungsi untuk mengukur jarak
atau panjang.
G. Pembahasan

Mikroklimat atau mikro lingkungan adalah faktor yang berhubungan


langsung dengan tumbuhan dan dapat menyebabkan adanya variasi dalam tipe
dan komposisi tumbuhan . Faktor faktornya yaitu suhu, kelembaban, intensitas
cahaya dan angin , pratikum mikrolimat bertujuan untuk Mengukur variasi
faktor-faktor lingkungan secara vertical dan horizontal pada suatu daerah
tertentu . . Daerah horizontal terdiri dari tiga, yaitu daerah terdedah, daerah
ternaung, dan daerah transisi.Daerah ternaung merupakan daerah yang sinar
matahari jarang yang sampai kepermukaan tanah karena tertutup tumbuhan yang
berkanopi atau beber cover tumbuhan Daerah terdedah merupakan daerah yang
mendapatkan sinar matahari secara bebas atau dapat dikatakan semua tumbuhan
mendapatkan sinar matahari secara sama alat yang digunakan dalam Mengukur
variasi faktor-faktor lingkungan yaitu Anemometer berfungsi mengukur
kecepatan angin, Hygrometer dan Sling Psychrometer berfungsi untuk mengukur
kelembaban udara, Termometer max-min fungsinya untuk mengetahui suhu
maksimum dan suhu minimum di suatu tempat dalam jangka waktu tertentu,
Termometer raksa berfungsi mengukur suhu yang tinggi, Termometer tanah
digunakan mengukur suhu tanah cara menggunakannya yaitu pertama di
kalibrasikan duludengan cara direndam beberapa menit setelah itu barulah
ditancapkan ke tanah ,seyelah beberapa menit akan terlihat hasil
pengukurannya , Lux meter berfungsi mengukur besarnya intensitas cahaya di
suatu tempat., Sound level meter berfungsi untuk mengukur kebisingan, Meteran
Berfungsi untuk mengukur jarak atau panjang.

Tanaman secara umum akan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada
kondisi lingkungan yang favourable (menguntungkan) sesuai dengan kebutuhan
tanaman berdasarkan karakter sifat internal dari tanaman tersebut sehingga dapat
dikatakan bahwa keberhasilan suatu tanaman dalam melangsungkan aktifitas
hidupnya sangat ditentukan oleh kelangsungan interaksi (saling mempengaruhi)
dari faktor eksternal dan faktor internal. Tetapi perlu diketahui bahwa disisi lain
kondisi lingkungan di berbagai permukaan bumi sangat bervariasi dan belum
tentu sama antara lokasi yang satu dengan lokasi lainnya

Suhu merupakan faktor pembatas bagi organisme. Toleransi organisme terhadap


suhu bervariasi tergantung dari jenis dan fase hidupnya. Suhu tersebut dapat
mempengaruhi aktivitas dan pertumbuahn dan fungsi fisiologis lainnya. Suhu
berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan
organisme untuk hidup. Pada beberapa jenis organisme, yang ada yang hanya
dapat hidup pada kisaran suhu tertentu. Suhu lingkungan merupakan faktor
penting dalam ekosistem karena pengaruhnya pada proses fisiologis organisme
penghuni ekosistem

Kelembaban udara ini sangat berpengaruh terhadap kelangsungan hidup suatu


organisme. Pada tumbuhan kelembaban udara ini sangat berpengaruh terhadap
evapotranspirasi (penguapan air). Evapotranspirasi yang terjadi pada makhluk
hidup memiliki pengaruh terhadap kesediaan air dalam tubuh makhluk
hidup.Ketersediaan air dalam tubuh makhluk hidup ini tentu memberikan
pengaruh yang begitu besar terhadap proses metabolisme tubuh.

Alat untuk mengukur kelembaban udara adalah relatife sling psychometer atau
hygrometer. Alat ini mempunyai dua termometer yang satu untuk mengukur suhu
udara kering (termometer kering) dan termometer satu lagi digunakan untuk
mengukur suhu udara jenuh (termometer basah). Pada bagian bawah termometer
diselimuti dengan kapas yang dilembabkan Sling psychrometer dilengkapi
dengan tabel taylor. Dalam penggunaan sling psychrometer dilakukan
pengisapan dan pada psykometer dan dilakukan pemutaran air yang ada pada
kapas yang telah dilembabkan sehingga udara dekat reservoir termometer
digunakan uantuk menaksir kelembaban udara relatife. Kelembaban udara
relatife ini berdasarkan suhu udara kering dan suhu udara yang terdapat pada
tabel yang tersedia pada alat ini. Sling psyhcrometer terdiri dari dua pengukuran
skala kelembaban, yaitu skala atas dan skala bawah. Skala atas menunjukkan
bahwa udara kering dan skala bawah menunjukkan udara basah atau lembab.
Intensitas Cahaya

Cahaya matahari merupakan sumber utama energi bagi kehidupan, tanpa adanya
cahaya matahari kehidupan tidak akan ada. Bagi pertumbuhan tanaman ternyata
pengaruh cahaya selain ditentukan oleh kualitasnya. Intensitas cahaya adalah
banyaknya energi yang diterima oleh suatu tanaman per satuan luas dan per
satuan waktu (kal/cm2/hari). Cahaya matahari berpengaruh nyata terhadap sifat
morfologi tanaman. Hal ini dikarenakan intensitas cahaya matahari dibutuhkan
untuk berlangsungnya penyatuan CO2 dan air untuk membentuk karbohidrat.
Begitupun dengan hewan, fiksasi energi melalui fotosintesis tumbuhan hijau
sangat diperlukan bagi hewan herbivora karena kehidupannya sangat bergantung
pada tumbuh-tumbuhan

Salah satu alat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya dalam
satuan lux adalah lux meter. Pengukuran intensitas penerangan ini memakai alat
lux meter yang hasilnya dapat langsung dibaca. Alat ini terdiri dari dua
komponen, yaitu sensor cahaya dan skala pengukuran. Alat ini memiliki tombol
on-off, kemudian kalibrasikan nilai yang tertera pada layar sensor cahaya pada
skala normal atau nol. Data pada daerah yang akan diukur, selanjutnya
bandingkan dengan intensitas cahaya pada daerah yang ternaungi, agar terlihat
perbandingan data intensitas cahaya

Kecepatan Angin

Angin berperan dalam menentukan kelangsungan hidup suatu organism. Angin


akan mempengaruhi cara hidup organism. Organisme akan beradaptasi atau
meyesuaikan diri dengan kondisi angin (lingkungan). Angin mempunyai arah dan
kecepatan yang ditentukan oleh adanya perbedaan tekanan udara permukaan
bumi. Angin bertiup dari tempat bertekanan tinggi ke tempat bertekanan rendah
dan tegak lurus atas garis isobar. Semakin besar perbedaan tekanan udara
semakin besar kecepatan angin. Dan semakin besar kecepatan angin maka akan
berdampak buruk pada kelangsungan hidup suatu organisme. Pada tumbuhan
angin mempunyai pengaruh langsung terhadap vegetasi, terutama dalam
menumbangkan pohon-pohon atau dengan mematahkan dahan-dahan atau bagian
lainnya. Angin mempunyai pengaruh yang sama terhadap tanah, biasanya bersifat
mengeringkan, atau membawa udara yang lebih basah yang menurunkan
transpirasi dan evaporasi, dan menyebabkan turunnya hujan.

Alat yang dugunakan untuk mengukur kecepatan angin disebut dengan


Anemometer. curah Alat ini berbentuk seperti kipas angin memiliki baling-baling
sebagai pengukur kecepatan angin yang berhembus pada lingkungan sekitar.

Suhu Tanah

Suhu sangat mempengaruhi lingkungan dan kehidupan makhluk hidup di


lingkungan tersebut. Ada makhluk hidup yang dapat hidup pada suhu rendah, ada
pula makhluk hidup yang dapat hidup pada suhu tinggi. Tanah berfungsi sebagai
tempat hidup berbagai makhluk hidup dalam suatu ekosistem. Di dalam tanah
terdapat zat hara yang merupakan mineral penting yang dibutuhkan oleh makhluk
hidup terutama tumbuhan. Antara komponen abiotik dengan komponen biotik
terjadi saling ketergantungan. Tumbuhan selain membutuhkan udara untuk
bernafas juga membutuhkan cahaya matahari untuk berfotosintesis. Begitu juga
manusia dan hewan lainnya membutuhkan udara, air, tanah, lingkungan untuk
hidupnya
H. Kesimpulan

1. Mikroklimat atau mikro lingkungan adalah faktor yang berhubungan langsung


dengan tumbuhan dan dapat menyebabkan adanya variasi dalam tipe dan
komposisi tumbuhan.

2. Daerah horizontal terdiri dari tiga, yaitu daerah terdedah, daerah ternaung, dan
daerah transisi.

3. Daerah ternaung merupakan daerah yang sinar matahari jarang yang sampai
kepermukaan tanah karena tertutup tumbuhan yang berkanopi atau beber
cover tumbuhan

4 Daerah terdedah merupakan daerah yang mendapatkan sinar matahari secara


bebas atau dapat dikatakan semua tumbuhan mendapatkan sinar matahari
secara sama

5 Daerah transisi yaitu daerah yang berada diantara daerah ternaung dan
terdedah

6. Faktor abiotik lingkungan: suhu, kelembaban, intensitas cahaya dan angin.

7. alat yang digunakan untuk Mengukur variasi faktor-faktor lingkungan yaitu


Anemometer ,Hygrometer atau Sling Psychrometer,Termometer max-
min,Termometer raksa,Termometer tanah,,Lux meter,Sound level
meter ,Meteran

8. Hubungan kelembaban dan intensitas suara, yaitu semakin tinggi kelembaban


maka semakin rendah tingkat kebisingan.

9. Hubungan suhu dengan intensitas cahaya, jika intensitas cahaya tinggi maka
kelembaban turun.

10 Paparan cahaya berpengaruh pula terhadap karakteristik anatomis daun seperti


panjang, lebar, dan tipe stomata pada daun-daun tumbuhan
DAFTAR PUSTAKA

Jayadi, Edi Muhamad. 2015 . Ekologi Tumbuhan . Mataram : Institut Agama


Islam Negeri (IAIN) Mataram

Jovem, Daniele.2015. Biotic or abiotic factors: which has greater influence in

determining the structure of rotifers in semi-arid reservoirs?. 27(1): 60-77

Karyati.2019.Mikrolimatologi Hutan. Samarinda. Mulawarman university Press.

Khan, Jamil A. 2007. General Climatology.Pakistan :University of Karachi

Kumar, 2018.Ecology and environment. New Delhi: Pathfinder Publication,

Maknun Djohar, 2017. Ekologi . Cirebon: Nurjati Press


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai