Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA TANAH

ACARA IX
SUHU TANAH

Disusun Oleh :
Nama : Fitri Nurhanifah
NPM : E1F021014
Shift : 1 (Satu)
Hari/Tanggal : Rabu, 26 Oktober 2022
Dosen Pengampuh : 1. Dr. Ir. Bandi Hermawan, MSc., Ph.D
2. Anandyawati, SP.,M.Si.
Co-Ass : 1. Meliyani (E1F019003)
2. Bunga Rahmadini (E1F019029)
3. Nadya Anggelina Tampubolon (E1F019021)

LABORATORIUM ILMU TANAH


PROGRAM STUDI ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah adalah bahan padat (mineral atau organik) yang terletak dipermukaan
bumi, yang telah dan sedang serta terus mengalami perubahan yang dipengaruhi oleh

faktor-faktor: Bahan Induk, Iklim, Organisme, Topografi, dan Waktu. Tanah juga
memiliki tekstur. Yang dimaksud dengan tekstur tanah adalah proporsi relatif dari
partikel pasir, debu, dan liat (jumlahnya 100%). Proporsi tersebut dikelompokkan
dalam kelas tekstur (Handayani,2016).
Suhu didefinisikan sebagai ukuran atau derajat panas dinginnya suatu benda
atau sistem. Pada hakikatnya suhu adalah ukuran energi kinetik rata-rata yang
dimiliki oleh molekulmolekul suatu benda. Dengan demikian suhu menggambarkan
bagaimana gerakan molekul-molekul benda. Sebagai contoh ketika kita memanaskan
sebatang besi, besi akan memuai, dan beberapa sifat fisik benda tersebut akan
berubah. Sifat-sifat benda yang bisa berubah akibat adanya perubahan suhu disebut
sifat termometrik. Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur sebuah
benda. Dari sifat termometrik tersebut, termometer dibuat (Purba, 2010).
Semua energi di alam raya termasuk yang digunakan dalam prose genesis dan
diferensiasi tanah bersumber dari energi panas matahari. Jumlah energi yang sampai
ke permukaan bumi tergantung pada kondisi bumi atau cuaca. Cuacalah yang
bertanggung jawab dalam mengubah energi matahari menjadi energi mekanik
atau panas, yang memicu prosse penguapan air melalui mekanisme transpirasi
tanaman dan evaporasi permukaan non-tanaman (evapotranspirasi). Diantara
komponen iklim yang paling berperan adalah curah hujan dan temperatur (Hanafiah,
2015).
Temperatur (suhu) adalah salah satu sifat tanah yang sangat penting secara
langsung mempengaruhi pertumbuhan tanaman dan juga terhadap kelembapan,
aerasi, stuktur, aktifitas mikroba, dan enzimetik, dekomposisi serasah atau sisa
tanaman dan ketersidian hara-hara tanaman. Temperatur tanah merupakan salah satu
faktor tumbuh tanaman yang penting sebagaimana halnya air, udara dan unsur hara.
Proses kehidupan bebijian, akar tanaman dan mikroba tanah secara langsung
dipengaruhi oleh temperatur tanah (Endriani,2012).
Tentang suhu tanah pengaruhnya penting sekali pada kondisi tanah itu sendiri
dan pertumbuhan tanaman. Pengukuran dari suhu tanah biasanya dilakukan pada
kedalaman 5 cm, 10 cm, 20 cm, 50 cm, dan 100 cm. Faktor pengaruh suhu tanah
yaitu faktor luar dan faktor dalam. Yang dimaksud dengan faktor luar yaitu radiasi
matahari, awan, curah hujan, angin, kelembapan udara. Faktor dalamnya yaitu faktor
tanah, struktur tanda, kadar iar tanah, kandungan bahan organik, dan warna tanah.
Makin tinggi suhu maka semakin cepat pematangan pada tanaman (Kartasapoetra,
2012).
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari dilaksanakannya praktikum suhu tanah adalah sebagai
berikut :
1. Menguasai metode dan teknik penetapan beberapa variabel suhu tanh.
2. Membandingkan fluktasi suhu tanah pada tanah bera dan tanah tertutup
vegetasi.
BAB II
TINJAUN PUSTAKA
Suhu adalah kemampuan benda memberi dan menerima panas. suhu diartikan
sebagai energi kinetis rata-rata suhu benda yang dinyatakan dalam derajat suhu. alat
yang digunakan untuk mengukur suhu adalah termometer. Ada beberapa jenis
termometer sesuai dengan kegunaannya, ada tiga macam jenis termometer yaitu
termometer biasa termometer maksimum dan termometer minimum. Termometer
biasa digunakan untuk mengukur suhu udara dan suhu tanah sesuai dengan turun
naiknya cairan atau perubahan sensor logam yang dapat dibaca. Termometer
maksimum bekerja berdasarkan prinsip pemuaian zat-zat seperti termometer biasa.
Termometer minimum biasanya menggunakan alkohol (Abdul,2017).
Suhu dinyatakan sebagai derajat panas ataau dingin yang diukur berdasarkan
skala tertentu dengan menggunakan termometer. Tanah merupakan media utama
dimana manusia bisa mendapatkan lahan, pangan, sandang, tambang dan tempat
melaksanakan berbagai aktivitas. Batas suhu yang layak bagi kehidupan makhluk
hidup berkisar antara -350 s.d 750 (derajat Celcius), akan tetapi kisaran suhu yang
dikehendaki tanaman antara 26 s.d 400 (derajat Celcius). Pada suhu dibawah atau
diatas kisaran tersebut, pertumbuhan sangan lambat. Secara langsung suhu
mempengaruhi fotosintesis, respirasi, permeabilitas dinding sel, kegiatan enzim
penyerapan air dan unsur hara. Semua pengaruh ini tersimpul dalam pertumbuhan
tanaman (Gusmini,2012).
Suhu tanah bisa juga dijadikan sebagai hasil dari keseluruhan radiasi yang
merupakan kombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas dalam tanah. Suhu
tanah juga disebut intensitas panas dalam tanah dengan satuan derajat Celcius,
derajat Fahrenheit, derajat Kelvin dan lain-lain. Suhu tanah juga termasuk hasil dari
keseluruhan radiasi yang merupakan kombinasi emisi panjang gelombang dan aliran
panas dalam tanah. Suhu tanah juga disebut intensitas panas dalam tanah dengan
satuan derajat celcius, derajat farenheit, derajat Kelvin dan lain-lain ( Kemala Sari
Lubis, 2017).
Suhu tanah merupakan hasil dari keseluruhan radiasi yang merupakan
kombinasi emisi panjang gelombang dan aliran panas dalam tanah titik suhu tanah
juga disebut intensitas panas dalam tanah dengan suatu derajat Celcius, derajat
Fahrenheit, derajat Kelvin dan lain-lain. Suhu tanah berpengaruh terhadap
penyerapan air. Makin rendah suhu, semakin sedikit air yang diserap oleh akar,
Karena itulah penurunan suhu tanah mendadak dapat menyebabkan kelajuan
tanaman. Pengukuran suhu tanah dalam klimatologi harus dihindarkan dari beberapa
gangguan baik itu gangguan nikel maupun gangguan lain (Ahmad,2018).
Suhu tanah dapat diukur dengan menggunakan alat yang dinamakan dengan
termometer tanah selubung logam. Suhu tanah ditentukan oleh panas matahari yang
menyinari bumi. Intensitas panas dipengaruhi oleh kedudukan permukaan yang
menentukan besar sudut datang, letak garis lintang utara dan selatan serta tinggi dari
permukaan laut. Sejumlah sifat tanah juga menentukan suhu tanah antara lain
intensitas warna tanah, komposisi, panasienin tanah, kemampuan dan kadar legas
tanah (Benyamin, 2017).
Suhu tanah berpengaruh terhadap penyerapan air. Makin rendah suhu, makin
sedikit air yang di serap oleh akar, karena itulah penurunan suhu tanah mendadak
dapat menyebabkan kelayuan tanaman. Pengukuran suhu tanah dalam klimatologi
harus dihindarkan dari beberapa gangguan, baik itu gangguan likal maupun
gangguan lain. Gangguan-gangguan itu yaitu, pengaruh radiasi matahari langsung
dan pantulannya oleh benda-benda sekitar, gangguan tetesan air hujan, tiupan angin
yang terlalu kuat dan pengaruh local gradient suhu tanah akibat pemanasan dan
pendinginan permukaan tanah setempat. Suhu tanah adalah salah satu faktor
terpenting yang dapat mendukung adanya aktivitas mikrobiologi dan proses
penyerapan unsur hara oleh tanaman. Suhu tanah sangat bergantung pada besarnya
radiasi surya yang di berikan oleh matahari. (Baver,2012).
Suhu tanah yang rendah dapat mempengaruhi penyerapan air dari
pertumbuhan tumbuhan. Jika suhu tanah rendah, kecil kemungkinan terjadi
transpirasi, dan dapat mengakibatkan tumbuhan mengalami dehidrasi atau
kekurangan air. Pengaruh dari suhu tanah pada proses penyerapan bisa dilihat dari
hasil perubahan viskositas air, kemampuan menyerap dari membran sel, dan aktivitas
fisiologi dari sel-sel akar itu sendiri. Dengan kata lain pada keadaan udara yang
panas maka evaporasi air dari permukaan tanah akan semakin besar (Tisdale and
Nelson,2016).
Suhu tanah juga akan dipengaruhi oleh jumlah serapan radiasi matahari oleh
permukaan bumi. Pada siang hari suhu permukaan tanah akan lebih tinggi
dibandingkan suhu pada lapisan tanah yang lebih dalam. Hal ini juga disebabkan
karena permukaan tanah yang akan menyerap radiasi matahari secara langsung pada
siang hari tersebut, baru kemudian panas dirambatkan ke lapisan tanah yang lebih
dalam secara konduksi. Sebaliknya, pada malam hari permukaan tanah akan
kehilangan panas terlebih dahulu, sebagai akibatnya suhu pada permukaan tanah
akan lebih rendah dibandingkan dengan suhu pada lapisan tanah yang lebih dalam.
Pada malam hari, panas akan merambat dari lapisan tanah yang lebih dalam menuju
ke permukaan (Mosey,2017).
Suhu tanah dipengaruhi oleh aktivitas mikrobakteri. Jangkauan suhu yang
dicapai ketika nitrat dibentuk secara umum berkisar antara 1°-40°C (34°-104°F).
suhu tanah yang optimum pada 30°C (86°F). walaubagaimanapun juga, nitrat
berhubungan dengan faktor optimum, kadar nitrat rendah diperkirakan suhu tanah
sekitar 34°F. Suhu tanah juga akan dipengaruhi oleh jumlah serapan radiasi matahari
oleh permukaan bumi. Pada siang hari suhu permukaan tanah akan lebih tinggi
dibandingkan suhu pada lapisan tanah yang lebih dalam. Hal ini juga disebabkan
karena permukaan tanah yang akan menyerap radiasi matahari secara langsung pada
siang hari tersebut, baru kemudian panas dirambatkan ke lapisan tanah yang lebih
dalam secara konduksi. Sebaliknya, pada malam hari permukaan tanah akan
kehilangan panas terlebih dahulu, sebagai akibatnya suhu pada permukaan tanah
akan lebih rendah dibandingkan dengan suhu pada lapisan tanah yang lebih dalam.
Pada malam hari, panas akan merambat dari lapisan tanah yang lebih dalam menuju
ke permukaan. Suhu tanah ditentukan oleh interaksi sejumlah faktor, dengan dua
sumber panas, yaitu radiasi sinar matahari dan langit (dominan), serta konduksi dari
interior tanah (sangat sedikit). Suhu tanah dipengaruhi oleh faktor eksternal dan
faktor internal (Ismail,2013).
Faktor-faktor eksternal (lingkungan) yang berperan menyebabkan terjadinya
perubahan suhu tanah yaitu, radiasi sinar matahari,jumlah panas matahari yang
mencapai permukaan bumi adalah 2cal g-1 cm -2 menit -1 atau 2 langleys menit -1 ,
namun yang benar-benar diterima oleh permukaan tanah jauh berkurang, tergantung
pada sudut-temu antara matahari – muka tanah yang dipengaruhi oleh latitudp,
musim, waktu, kecuraman dan lereng, serta ketinggian lokasinya, dan isolasi udara,
uap iar, awan, debu, salju, tetanaman dan mulsa. Radiasi dari langit, radiasi dari
langit berkontribusi besar dalam nyala panas pada tanah di areal yang sinar
mataharinya dapat menembus atmosfer bumi. Konduksi panas dari atmosfer, Oleh
karena konduksi panas yang kontak adalah sedikit, maka efeknya terhadap suhu
tanah hanya penting jika terjadi kontak dengan tanah. Kondensasi, kondensasi
merupakan proses eksotermik. Apa bila uap air dari atmosfer atau dari kedalaman
tanah yang berbeda berkondensasi di dalam tanah maka akan terjadi peningkatan
suhu tanah, hingga 5 °C atau lebih. Evaporasi, evaporsi merupakan proses
endotermik yang berefek kebalikan dari kondensasi. Curah hujan, curah hujan
menurunkan suhu tanah. Dengan demikian curah hujan akan berdampak pada suhu
tanah yang semkin rendah. Isolasi, Insulasi dapat berupa tanaman penutup tanah,
mulsa, salju, awan dan asap yang menahan sampainya radiasi matahari ke permukaan
tanah. Vegetasi, melalui pengaruhnya terhadap transpirasi, repleksi radiasi dan energi
yang digunakannya untuk foto akan menurunkan suhu iklim mikro dan secara tidak
langsung juga suhu tanah (Lutfiyana,2017).
BAB III
METODOLOGI
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
Adapun alat yang dapat digunakan pada pelaksanaan praktikum suhu tanah
adalah sebagai berikut :
1. Termometer
2. Plastik
3. Pisau lapang
4. Penggaris
3.1.2 Bahan
Adapun bahan yang dapat digunakan pada pelaksanaan praktikum suhu taah
adalah sebagai berikut :
1. Tanah tertutup vegetasi
2. Tanah tidak tertutup vegetasi
3.2 Langkah Kerja
Adapun langkah kerja yang dapat dilakukan pada praktikum suhu tanah
adalah sebagai berikut :
1. Pilih tanah bera, yaitu tanah yang tidak tertutup vegetasi, lalu buat dua
petak pengukuran dimana satu petak dibiarakan terbuka (bera) dan satu
petak lagi ditutup mulsa alang-alang.
2. Masukkan termometer tanah kedalam profil tanah kedalam profil tanah
bera sedalam 5 cm, biarkan beberapa saat sampai air raksa didalam
thermometer diam, lalu catat suhu tanah.
3. Pada lubang yang sama, tekan thermometer tanah hingga kedalaman 10
cm, biarkan sesaat lalu baca suhu tanah. Ulangi pembacaan tersebut untuk
kedalaman 15 cm.
4. Ulangi tlangkah 2 dan 3 diatas pada tanah yang tertutup mulsa
5. Ulangi pembacaan pada Langkah 2, 3, dan 4 pada pukul 12.00, 14.00, dan
16,00
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang diperoleh berdasarkan dari tujuan praktikum suhu
tanah adalah sebagai berikut :
1. Penetrometer adalah alat untuk mengukur sifat fisik tanah yang disebabkan
karena adanya tahanan penetrasi tanah. Tahanan penetrasi tanah dapat
mengetahui kepadatan tanah dan nilai tahanan tanah. Pegukuran tanah dengan
menggunakan penetrometer sangat mudah untuk memperoleh data tahanan
tanah. Cone index merupakan besaran yang menunjukkan harga ketahanan
tanah terhadap gaya penetrasi dari cone (vertikal) dibagi luas dasar cone.
Satuan besaran ini dinyatakan dalam satuan gaya persatuan luas (kg/cm2).
Pengukuran cone index dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu uji
duga, uji duga adalah gaya yang diperlukan untuk menekan atau memancang
sebuah alat duga ke dalam tanah, merupakan ukuran kekuatan tanah.
Pengukuran cone index juga dapat dilakukan dengan menggunakan uji
penetrasi standar. Nilai daya dukung tanah dapat diketahui dengan cara
pengukuran atau uji langsung di lapangan. Alat yang umum digunakan untuk
uji daya dukung tanah adalah penetrometer. Penetrometer yang ada sekarang
ini masih berupa analog dan mekanis yang membutuhkan tiga orang untuk
mengoperasikannya. Satu operator untuk membaca jarum penunjuk
pengukuran, satu untuk mencatat dan satu operator lagi untuk mengoprasikan
penetrometer (menekan penetrometer).
2. Secara umum, suhu dan kelembaban tanah merupakan unsur yang
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Suhu tanah akan dipengaruhi
oleh jumlah serapan radiasi matahari oleh permukaan tanah. Suhu tanah pada
saat siang dan malam sangat berbeda, pada siang hari ketika permukaan tanah
dipanasi matahari, udara yang dekat dengan permukaan tanah memperoleh
suhu yang tinggi, sedangkan pada malam hari suhu tanah semakin menurun.
Menambahkan suhu tanah berpengaruh terhadap penyerapan air. Semakin
rendah suhu, maka sedikit air yang diserap oleh akar, karena itulah penurunan
suhu tanah mendadak dapat menyebabkan kelayuan tanaman. Fluktuasi suhu
tanah bergantung pada kedalaman tanah.
5.2 Saran
Adapun saran yang dapat diberikan pada praktikum suhu tanah yaitu
diharapkan para praktikan lebih kondusif lagi dalam mengikuti praktikum agar
praktikum dapat berjalan dengan lancar dan praktikan paham dengan apa yang
sedang di praktikumkan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir. 2017. Pengenalan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta.
Adrinal, A. Saidi dan Gusmini. 2012. Perbaikan sifat fisiko-kimia tanah psamment
dengan pemulsaan organik dan olah tanah konservasi pada budidaya jagung.
Jurnal Solum 9 (1), 25-35.
Ahmad, J. (2018). Desain Penelitian Analisis Isi (Content Analysis). Researchgate,
June, 1–20
Baver, L.D. 2012. Soil Physics. Modern Asia. Jhon Wiley & Sons,INC., New york
Hanafiah, K.A. 2015. Dasar Dasar Ilmu Tanah. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta
Indrawata Wardhana, Vandri Ahmad Isnaini, Rahmi Putri Wirman. 2020.
Exploratory Data Analysis Pada Termometer Suhu Tanah Real Time
Berbasis Internet Of Things. Journal Online Of Physics. 6 (1), 13 - 19.
Ismal, G. 2013. Penggunaan Metoda Jumlah Panas untuk Menentukan Umur
Jagung serta Penelaahan Pertumbuhan dan Produksinya pada Beberapa
Lokasi dan Jenis Tanah. Bogor. Program Pasca Sarjana Institut Pertanian
Bogor.
Kartasapoetra, A. G. dan Sutedja, M.M. 2012. Teknologi Konservasi Tanah dan Air.
Rineka Citra. Jakarta. 204 hal.
Lakitan, Benyamin.2017. Dasar-Dasar Klimatologi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Lubis, Kemala Sari. 2017. Keterhantaran Hidrolik dan Permeabilitas Sumatera
Utara.
Lutfiyana Lutfiyana, Noor Hudallah, Agus Suryanto. 2017. Rancang Bangun Alat
Ukur Suhu Tanah, Kelembaban Tanah, dan Resistansi. Jurnal Teknik Elektro.
9 (2), 80 - 86. Revegetasi Pasca Tambang Di Pt Adimitra Baratama
Nusantara, Provinsi Kalimantan
Purba, Antilan. 2012. Sastra Indonesia Kontemporer Suhu dan Kalor.Yogyakarta:
Graha Ilmu
Tisdale, SL dan WL Nelson. 2016. Kesuburan Tanah Dan Pupuk Edisi Ketiga .
Penerbit Collier Macmillan, London
Tri Handayani, Dwiria Wahyuni. 2016. Pengaruh sifat fisik tanah terhadap
konduktivitas hidrolik jenuh pada lahan pertanian produktif di Desa Arang
Limbung Kalimantan Barat. Prisma Fisika 4 (1).jurnal untan.
Verna Albert Suoth, Handy IR Mosey. 2017. Rancang Bangun Alat Pengukur Suhu
Tanah Secara Multi Lateral Berbasis Mikrokontroler Untuk Pertumbuhan
Benih Tanaman. Jurnal MIPA. 6 (2), 97 - 100.

Anda mungkin juga menyukai