DOSEN PENGAMPU
Nama Aggota :
FAKULTAS PERTANIAN
2021
ABSTRAK
Suhu tanah merupakan suatu konsep yang bersifat luas, karena dapat
digunakan untuk menggolongkan sifat-sifat panas dari suatu sistem. Selain itu,
suhu tanah merupakan faktor penting dalam menentukan proses-proses físika
yang terjadi di dalam tanah, serta pertukaran energi dan massa dengan atmosfer,
termasuk proses evaporasi dan aerasi. Suhu tanah juga mempengaruhi proses
biologi seperti perkecambahan biji, pertumbuhan benih dan perkembangannya,
perkembangan akar, maupun aktivitas mikrobia di dalam tanah. Suhu tanah sangat
bervariasi, sejalan dengan perubahan proses pertukaran energi matahari, terutama
melalui permukaan tanah. Fenomena ini berlaku di dalam penampang tanah
melalui serangkaian proses yang kompleks. Parameter tanah yang mempengaruhi
suhu antara lain kapasitas panas spesifik, penghantar panas, difusivitas.
ABSTRACT
Soil temperature is a broad concept, because can be used to classify the heat
properties of a system. In addition, soil temperature is an important factor in
determining physical processes that occur in the soil, as well as energy exchange
and mass with the atmosphere, including evaporation and aeration processes. Soil
temperature also affects biological processes such as germination seeds, seed
growth and development, root development, and microbial activity in the soil. Soil
temperatures vary widely, as processes change exchange of solar energy,
especially through the ground. This phenomenon takes place in the cross-section
of the soil through a series a complex process. Soil parameters that affect
temperature including specific heat capacity, heat conductor, diffusivity.
i
DAFTAR ISI
Cover
Abstrak..................................................................................................................... i
Abstract.................................................................................................................... i
Daftar Isi................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ISI
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah
yang berjudul SUHU TANAH dan AKTIVITAS PERKEMBANGAN
TANAMAN.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Choirul
Umam S.TP., M.T. selaku Dosen pengampu mata kuliah Agroklimatologi, dan
semua pihak yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah
ini. Tentunya makalah ini tidak akan bisa maksimal jika tidak mendapat dukungan
dari berbagai pihak.
Penyusun
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
4. Apa hubungan suhu tanah dengan aktivitas perkembangan tanaman?
2.1 Tujuan
1. Mengetahui pengertian suhu tanah.
2. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi suhu tanah.
3. Mengetahui pengertian aktivitas perkembangan tanaman.
4. Mengetahui hubungan suhu tanah dengan aktivitas perkembangan
tanaman.
2
BAB II
ISI
3
2.2 Faktor yang mempengaruhi suhu tanah
Suhu tanah sangat ditentukan oleh beberapa faktor antara lain
sudut jatuhnya sinar matahari, adanya penutup tanah, warna tanah,
kandungan air tanah, serta kedalaman profil.
1. Sudut jatuhnya sinar matahari : Di daerah tropis, terkadang
pengaruh sudut jatuhnya sinar matahari terhadap suhu tanah tidak
begitu nyata. Pengaruh ini lebih nyata pada daerah yang memiliki
empat musim.
2. Adanya penutup tanah : Adanya tanaman penutup tanah akan
mengurangi kontak langsung antara sinar matahari dengan
permukaan tanah sehingga mengurangi panas yang diakibatkan
olehnya.
3. Warna tanah : Warna tanah yang lebih terang biasanya kurang
menyerap panas yang dipancarkan oleh sinar matahari
dibandingkan dengan tanah yang berwarna lebih gelap.
4. Air tanah : Air tanah dapat bersifat sebagai isolator panas yang
diakibatkan oleh sinar matahari. Tanah yang mengandung lebih
banyak air akan lebih lambat menyerap dan membebaskan panas
yang diakibatkan oleh sinar matahari dibandingkan dengan tanah
yang lebih kering.
5. Kedalaman profil : variasi suhu tanah di daerah permukaan tanah
akan lebih besar dibandingkan dengan yang terjadi di lapisan tanah
yang lebih dalam.
4
Sedangkan perkembangan merupakan proses untuk mencapai kematangan
fungsi organisme dan dapat dinyatakan secara kualitatif.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tanaman ada dari faktor internal dan faktor eksternal. Dari
faktor internal sendiri ada dari gen, enzim, dan hormon. Sedangkan pada
faktor eksternal sendiri ada nutrisi, cahaya matahari, air, pH, kelembaban,
suhu, dan tanah.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Tanah merupakan hasil dari pelapukan batuan induk (anorganik)
yang bercampur dengan bahan organik. Suhu adalah besaran yang
menyatakan derajat panas dinginnya suatu benda. Suhu tanah adalah
temperatur yang ada pada lapisan tanah. Suhu tanah sangat berpengaruh
bagi tanaman, aktivitas jasad renik tanah, sifat tanah secara umum, dan sifat
tanah secara biologi. Suhu tanah sangat beragam menurut pola harian atau
musiman. Faktor yang mempengaruhi suhu tanah antara lain sudut jatuhnya
sinar matahari, adanya penutup tanah, warna tanah, kandungan air tanah,
serta kedalaman profil. Pertumbuhan sendiri merupakan proses
bertambahnya jumlah dan ukuran sel. Perkembangan merupakan proses
untuk mencapai kematangan fungsi organisme dan dapat dinyatakan secara
kualitatif. Semakin tinggi rata-rata suhu tanah maka akan cenderung
semakin rendah rata-rata tinggi tanaman dan semakin tinggi rata-rata jumlah
dan berat buah. Jadi meningkatnya suhu tanah akan menjadi perambat
pertumbuhan tanaman
3.2 Saran
Dalam proses kehidupan, beragam jenis tanaman yang begitu
banyak memerlukan suhu yang sesuai dengan masing-masing
kebutuhannya. Selain air, cahaya, maupun pupuk dan sebagainya, suhu
memiliki pengaruh yang tidak kalah penting dalam proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Selain itu suhu juga memengaruhi beberapa proses
fisiologis penting, seperti bukaan stomata, laju penyerapan air dan nutrisi.
Peningkatan suhu sampai titik optimum akan diikuti oleh peningkatan
proses di atas. Setelah melewati titik optimum, proses tersebut mulai
dihambat, baik secara fisik maupun kimia, menurunnya aktifitas enzim
(enzim terdegradasi). Suhu tinggi merusakkan enzim sehingga metabolisme
tidak berjalan baik. Begitupun suhu rendah bisa menyebabkan enzim tidak
aktif dan metabolisme terhenti.
6
DAFTAR PUSTAKA