Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Permasalahan yang mempengaruhi tingkat produksi tanaman adalah
iklim dan cuaca yang saat ini tidak beraturan.Kondisi ini mengakibatkan
mutu hasil pertanian yang diperoleh kurang memuaskan bahkan gagal
dikarenakan tidak adanya pemahaman yang baik dalam mempelajari
karakteriktik iklim dan perubahan cuaca yang ekstrim akibat dari pemanasan
global yang terjadi.Pada dasarnya iklim dan cuaca mempunyai hubungan
yang saling terkait satu dengan lainnya. Analisis data iklim dan cuaca harus
secara kompeherensif dan berkelanjutan karena iklim dan cuaca merupakan
sistem yang selalu dapat berubah
Cuaca dan iklim merupakan unsur penting yang dapat
mempengaruhi laju pertumbuhan seperti kelembapan, intensitas cahaya,
curah hujan dan temperatur suhu . Untuk menghasilkan produksi pertanian,
kita perlu mengamati segala sesuatu yang terjadi di sekitar lahan pertanian
untuk mengkontrol pertumbuhan suatu tumbuhan atau tanaman. Iklim adalah
keadaan cuaca dalam jangka waktu yang cukup lama, minimal 30 tahun, yang
sifatnya tetap. Unsur-unsur iklim seperti suhu, curah hujan, kelembaban udara
dan radiasi matahari, selain keadaan tanah, sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan, produksi dan mutu hasil tanaman
Perubahan ruang dan waktu dalam jangka waktu tertentu
mempengaruhi iklim. Dalam skala waktu tertentu perubahan iklim akan
membentuk pola atau siklus tertentu pula, baik harian, musiman, tahunan,
maupun siklus beberapa tahun. Aktivitas manusia menyebabkan pola iklim
berubah secara berkelanjutan, baik dalam skala global maupun skala lokal. .
Unsur-unsur iklim seperti suhu, curah hujan, kelembaban udara dan radiasi
matahari, selain keadaan tanah serta OPT(Organisme Pengganggu Tanaman),
sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan, produksi dan mutu hasil tanaman.

1
Berdasarkan perubahan iklim yang memiliki pengaruh besar dari
beberapa unsur tersebut maka penulis,akan membahas lebih lanjut mengenai
pengaruh iklim terhadap tanah,tanaman, dan pertumbuhan tanaman.
B. Rumusan masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini yaitu :
1. Apa pengertian dari iklim ?
2. Apa pengaruh iklim terhadap tanah ?
3. Apapengaruh iklim terhadap tanaman ?
4. Apa pengaruh iklim terhadap pertumbuhan tanaman ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengertian dari iklim.
2. Untuk mengetahui pengaruh iklim terhadap tanah.
3. Untuk mengetahui fpengaruh iklim terhadap tanaman.
4. Untuk mengetahui pengaruh iklim terhadap pertumbuhan tanaman.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Iklim
Iklim adalah keadaan cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang
penyelidikannya dilakukan dalam waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan
meliputi wilayah yang luas. Matahari adalah kendali iklim yang sangat
penting dan sumber energi di bumi yang menimbulkan gerak udara dan arus
laut. Terdapat beberapa klasifikasi iklim di bumi ini yang ditentukan oleh
letak geografis. Secara umum kita dapat menyebutnya sebagai iklim tropis,
lintang menengah dan lintang tinggi.
Pengertian iklim menurut beberapa ahli :
1. Berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu dan distribusi
curah hujan yang membawa dampak luas terhadap berbagai sektor
kehidupan manusia. Perubahan fisik ini tidak terjadi secara sesaat tetapi
dalam kurun waktu yang panjang (Kementrian Lingkungan Hidup, 2001).
2. Iklim adalah sintesis kejadian cuaca selama kurun waktu yang panjang,
yang secara statistik cukup dapat dipakai untuk menunjukkan nilai statistik
yang berbeda dengan keadaan pada setiap saatnya (World Climate
Conference, 1979).
3. Iklim adalah konsep abstrak yang menyatakan kebiasaan cuaca dan unsur-
unsur atmosfer disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang (Glenn
T. Trewartha, 1980).
B. Pengaruh Iklim Terhadap Tanah
Semua energi dialam raya termasuk yang digunakan dalam proses
genesis dan difirensiasi tanah bersumber dari energi panas matahari. Jumlah
energi yang sampai permukaan bumi tergantung pada kondisi bumi atau
cuaca, makin baik (cerah) cuaca makin banyak energi yang sampai ke bumi,
sebaliknya jika cuaca buruk (berawan) cuacalah yang bertanggung jawab
dalam mengubah energi matahari menjadi energi mekanin atau panas.
Apabila energi mekanik menimbulkan gerakan udara atau angin yang memicu
proses penguapan air melalui mekanisme transpirasi tanaman dan evaporasi

3
permukaan non tanaman (gabungannya disebut evapotranspirasi), maka
energi panas ditransformasi oleh tanaman menjadi energi kimiawi melalui
mekanisme fotosintesis, yang kemudian digunakan oleh semua makhluk
hidup untuk aktifitasnya melalui mekanisme dekomposisi (humifikasi dan
mineralisasi) bahan organik, termasuk pencernaan usus manusia dan hewan.
Diantara komponen iklim, yang paling berperan adalah curah hujan
(presipitasi) dan temperatur.
1. Pengaruh Curah Hujan
Sebagai pelarut dan pengangkut, maka air hujan akan
mempengaruhi:
a) komposisi kimiawi mineral-mineral penyusun tanah.
b) Kedalaman dan diferensiasi profil tanah
c) Sifat fisik tanah
Curah hujan berkorelasi erat dengan pembentukan biomass (bahan
organik) tanah, karena air merupakan komponen utama tanaman maka
kurangnya curah hujan akan menghambat pertumbuhan dan
perkembangannya. Oleh karena itu pada tanah-tanah daerah arid umumnya
dicirikan oleh rendahnya kadar BOT dan N serta aktivitas mikrobia
heterotrofik (pengguna biomass sebagai sumber energinya) sebaliknya
pada tanah-tanah daerah kering bahkan pada kawasan rawa-rawa akan
terbentuk tanah gambut yang ketebalannya dapat lebih dari 2 meter akibat
terhadap terhambatnya mineralisasi dalam proses dekomposisi biomass
(humifikasi lebih dominan).
2. Pengaruh Temperatur
Perbedaan temperatur merupakan cerminan energi panas matahari
yang sampai ke satu wilayah, sehingga berfungsi sebagai pemicu:
a) Proses fisik pada pembentukan liat dari mineral-mineral bahan induk
tanah dengan mekanisme proses pelapukan batuan yang telah
diuraikan.
b) Keanekaragaman hayati yang aktif, karena masing-masing kelompok
terutama mikrobia mempunyai temperature optimum, spesifik,

4
sehingga perbedaan temperature akan menghasilkan jenis dan
populasi mikrobia yang berbeda pula. Umumnya makin rendah atau
makin tinggi temperature dari titik optimalnya akan diikuti oleh jenis
dan populasi mikrobia yang makin sedikit.
c) Kesempurnaan proses dekomposisi biomass tanah hingga ke
mineralisasinya.
Sebagai hasil dari fungsi (a) dan (c) ini maka kadar biomass tanah-
tanah akan bervariasi. Tanah yang terbentuk pada temperature rendah
(daerah kutub) akan cenderung berkadar biomass rendah (fibrik), akibat
tetanaman yang tumbuh umumnya berbatang kecil dan lambat berkembang
dan sedikitnya populasi dan jenis mikrobia heterotrof yang aktif. Tanah
yang terbentuk pada temperature tinggi (daerah arid) juga berkadar
biomass rendah tetapi matang (saprik) karena cepatnxa proses mineralisasi
kimaiwi terhadap sisa-sisa tanaman. Tanah-tanah yang terbentuk pada
daerah humid (temperature sedang) akan mempunyai jenis dan populasi
mikrobia yang ideal, maka aktivitas biologis dalam dekomposisi biomass
juga akan ideal. Sumber biomass berlimpah karena semua jenis tanaman
akan tumbuh dan berkembang dengan baik, sehingga kadar biomass tanah
dan derajat kematangannya juga akan sedang (humid), karena laju proses
humifikasi biomass seimbang dengan laju proses mineralisasinya.
Humifikasi adalah proses dekomposisi bahan organic tanah yang
menghasilkan senyawa-senyawa organik sederhana (seperti amilum dari
protein dan monosakarida dan karbohidrat) dan humus, sedangkan
mineralisasi adalah proses dekomposisi senyawa-senyawa organic
sederhana menjadi senyawa-senyawa atau ion-ion anorganik (seperti
ammonium dan nitrat).
C. Pengaruh Iklim Terhadap Tanaman
Secara teknis dalam budidaya tanaman, hampir semua unsur iklim
berpengaruh terhadap produksi dan pengelolaan tanaman. Namun masing-
masing mempunyai pengaruh dan peran yang berbeda teradap berbagai aspek
dalam budidaya tanaman. Unsur iklim terhadap hasil tanaman mempunyai

5
pengaruh terhadap besarnya jumlah produksi tanaman. Efektivitas dan
efisiensi pestisida untuk pengendalian hama dan penyakit pada tanaman juga
sangat ditentukan oleh curah hujan, suhu udara dan kelembaban.
Pengendalian hama terpadu (PHT) dengan menggunakan musuh alami yang
dimungkinkan atas dasar pengetahuan tentang iklim dan cuaca. Faktor cuaca,
suhu, curah hujan, kelembaban dan faktor cuaca lainnya dapat mempengaruhi
cara dan keberhasilan pengendalian hama penyakit, baik yang dilakukan
dengan cara kimiawi, hayati maupun kultur teknis.
D. Pengaruh Iklim Terhadap Pertumbuhan Tanaman
Pertumbuhan dan produksi tanaman merupakan hasil akhir dari proses
fotosintesis dan berbagai fisiologi lainnya. Proses fotosintesis sebagai proses
awal kehidupan tanaman pada dasarnya adalah proses fisiologi dan fisika
yang mengkonversi energi surya (matahari) dalam bentuk gelombang
elektromagnetik menjadi energi kimia dalam bentuk karbohidrat. Sebagian
energi kimia tersebut direduksi atau dirombak menjadi energi kinetik dan
energi termal melalui proses respirasi, untuk memenuhi kebutuhan internal
tanaman. Sedangkan bagian lainnya direformasi menjadi beberapa jenis
senyawa organik, termasuk asam amino, protein dan lain-lain melalui
beberapa proses metabolisme tanaman.
Selain radiasi surya, proses fotosintesis sangat ditentukan oleh
ketersediaan air, konsentrasi CO2 dan suhu udara. Sedangkan proses
respirasi dan beberapa proses metabolisme tanaman secara signifikan
dipengaruhi oleh suhu udara dan beberapa unsur iklim lain. Proses transpirasi
yang menguapkan air dari jaringan tanaman ke atmosfer merealisasikan
proses dinamisasi dan translokasi energi panas, air, hara dan berbagai
senyawa lainnya di dalam jaringan tanaman. Secara fisika, proses transpirasi
tanaman sangat ditentukan oleh ketersediaan air tanah (kelembaban udara),
radiasi surya, kelembaban nisbi dan angin.
Selain proses metabolisme, proses pembungaan, pengisian biji dan
pematangan biji atau buah tanaman padi juga sangat dipengaruhi oleh radiasi
surya (intensitas dan lama penyinaran), suhu udara dan kelembaban nisbi

6
serta angin. Oleh sebab itu, produkstivitas dan mutu hasil tanaman yang
banyak ditentukan pada fase pengisian dan pematangan biji atau buah sangat
dipengaruhi oleh berbagai unsur iklim dan cuaca, terutama radiasi surya dan
suhu udara.
Secara aktual, berbagai proses fisiologi, pertumbuhan dan produksi
tanaman sangat dipengaruhi oleh unsur cuaca, yaitu keadaan atmosfer dari
saat ke saat selama umur tanaman, ketersediaan air (kelembaban tanah)
sangat ditentukan oleh curah hujan dalam periode waktu tertentu dan disebut
sebagai unsur iklim, yang pada hakikatnya adalah akumulasi dari unsur cuaca
(curah hujan dari saat ke saat). Demikian juga, pertumbuhan dan produksi
tanaman merupakan manivestasi akumulatif dari seluruh proses fisiologi
selama fase atau periode pertumbuhan tertentu oleh sebab itu dalam
pengertian yang lebih teknis dapat dinyatakan bahwa pertumbuhan dan
produksi tanaman dipengaruhi oleh berbagai unsur iklim (sebagai akumulasi
keadaan cuaca) selama pertumbuhan tanaman.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpula dari makalah ini yaitu :
1. Iklim adalah Berubahnya kondisi fisik atmosfer bumi antara lain suhu
dan distribusi curah hujan yang membawa dampak luas terhadap
berbagai sektor kehidupan manusia. Perubahan fisik ini tidak terjadi
secara sesaat tetapi dalam kurun waktu yang panjang
2. Pengaruh iklim terhadap tanah sangat mempengaruhi kualitas
tanah,seperti jenis tanah fibril pada kutub yang pertumbuhan tanamannya
sangat lamabat akibat suhu yang sanagt dingin,di banding jenis tanah
humid di mana jenis pada tanah ini semua tanaman dapat tumbuh karena
aktivitas bologis yang ideal
3. Faktor cuaca, suhu, curah hujan, kelembaban dan faktor cuaca lainnya
dapat mempengaruhi cara dan keberhasilan pengendalian hama penyakit,
baik yang dilakukan dengan cara kimiawi, hayati maupun kultur teknis.
4. Pertumbuhan tanaman sangat tergantung dari unsur hara,air dan suhu
udara Karena ketiga unsur tersebut mempengaruhi proses
fotosintesis,respirasi,da transpirasi pada tanaman.
B. Saran
Adapun saran dalam makalah ini yaitu bisa memahami dengan baik isi
dari makalah sehingga dapat mengetahui kondisi suatu tanah yang baik untuk
dijadikansebagai tempat tumbuhnya tanaman.

8
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Pengaruh Iklim Terhadap Pembentukan Tanah. di akses pada 7,


Oktober 2014 dari World Wide Web:
http://prillygeography.blogspot.com/2012/04/pengaruh-iklim-terhadap-
pembentukan.html.
Irmawati,N.dkk. 2012. Hubungan Iklim Dan Pertumbhan Tanaman. di akses pada
7, Oktober 2014 dari World Wide Web:
http://mbem25.blogspot.com/2012/05/hubungan-iklim-dan-pertumbuhan-
tanaman.html.
Tjasyono, Bayong HK. 2004. Klimatologi. ITB. Bandung.
Wardiyatmoko. 2006. Geografi. Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai