a. Latar Belakang Aliran Filsafat Pendidikan Esensialisme
Esensi diartikan sebagai ciri tetap yang ada pada setiap sesuatu yang ada. maksudnya sesuatu yang bersifat konstan, tidak bisa berubah, kekal, dan akan selalu abadi. Aliran esensialisme merupakan aliran pedidikan yang didasarkan pada nilai-nilai kebudayaan yang ada sejak awal peradaban umat manusia.[1] Aliran filsafat ini menginginkan agar manusia kembali kepada kebudayaan lama, karena kebudayaan lama telah banyak membawa kebaikan untuk manusia. Aliran esensialisme sudah ada sejak zaman Renaissance mulai tumbuh dan berkembang dengan berbagai cara dan usaha-usahanya untuk menghidupkan kembali ilmu pengetahuan, kebudayaan, dan kesenian zaman yunani dan romawi kuno. Aliran esensialisme merupakan perpaduan dari aliran idealisme dan realisme, jadi dua aliran ini bertemu sebagai pendukung esensialisme. b. Ontologi Sifat yang sangat terlihat dari ontologi essensialisme adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa dunia ini dikuasai oleh tata alam yang tiada cela, yang mengatur isinya dengan tiada cela pula. Pendapat ini berarti bahwa bagaimana bentuk, sifat, kehendak dan cita-cita manusia haruslah disesuaikan dengan tata alam yang ada. tujuan umum aliran esensialisme adalah membentuk pribadi bahagia didunia dan akhirat. Isi pendidikannya mencakup ilmu pengetahuan,kesenian dan segala hal yang mampu menggerakkan kehendak manusia. c. Epistemologi Teori kepribadian manusia sebagai refleksi Tuhan adalah jalan untuk mengerti epistimologi essensialisme. Sebab, jika manusia mampu menyadari realita sebagai mikrokosmos dan makrokosmos, maka manusia pasti mengetahui dalam tingkat kualitas apa rasionya mampu memikirkan kesemestaan itu. Dan berdasarkan kualitas itulah manusia memproduksi secara epat pengetahuannya dalam bidang-bidang: ilmu alam, biologi, sosial, estetika dan agama d. Aksiologi Bagi aliran esensialisme, nilai-nilai berasal dan tergantung pada pandangan-pandangan idealisme dan realisme a. Teori Nilai Menurut Idealisme Penganut idealisme berpegang bahwa hukum-hukum etika adalah hukum kosmos,karena itu seseorang dikatakan baik jika banyak interaktif berada di dalam dan melaksanakan hukum-hukum itu. menurut idealisme bahwa sikap,tingkah laku dan ekspresi perasaan juga mempunyai hubungan dengan kualitas baik dan buruk. George santayana memadukan antara aliran idealisme dan aliran realisme dalam suatu sintesa dengan mengatakan bahwa nilai itu tidak dapat ditandai dengan suatu konsep tunggal, karena minat,perhatian dan pengalaman seseorang turut menentukan adanya kualitas tertentu. b. Teori Nilai menurut realisme Prinsip sederhana realisme tentang etika ialah melalui asas ontologi bahwa sumber semua pengetahuan manusia terletak pada keteraturan lingkungan hidupnya. Dapat dikatakan bahwa mengenai masalah baik-buruk khususn!a dan keadaan manusia pada umumnya,realisme bersandarkan atas keilumuan dan lingkungan. Perbuatan seseorang adalah hasil perpaduan!ang timbul sebagai akibat adan!a saling hubungan antara pembaawa-pembawa fisiologis dan pengaruh-pengaruh dari Iingkungan