Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

PEMBUATAN TELUR ASIN

Disusun oleh :
M HUSNI SYAFI’I
IX H

MTsN 13 CIAMIS
Jl, Cipancur, No. 06, Desa Sirnabaya, Kecamatan Rajadesa
Kabupaten Ciamis, Jawa Barat 46254
Tahun 2024
PENDAHULUAN

Telur adalah salah satu makanan yang mengandung protein tinggi. Telur juga mudah diolah dan
dikreasikan ke berbagai bentuk makanan. Telur memiliki kandungan 13% protein, 12% lemak serta
vitamin dan mineral. Telur memiliki banyak kandungan yang bermanfaat untuk tubuh. Salah satunya
kuning telur mengandung asam amino esensial yang berguna dalam mempercepat pertumbuhan otot
serta mineral seperti besi, fosfor, sedikit kalsium dan vitamin B kompleks. Kemudian, putih telur
mengandung 5 jenis protein dan beberapa karbohidrat.

Selain kelebihan terdapat pula kekurangan telur. Kelemahan telur yaitu mudah rusak atau pecah,
disebabkan kerusakan alami, kimiawi serta kerusakan akibat serangan mikroorganisme. Telur yang
disimpan dalam waktu lama tanpa adanya pengawetan akan menurunkan kandungan dan isi telur serta
putih telur akan menjadi cair. Telur yang diawetkan bisa memperpanjang waktu penyimpanan. Cara
pengawetan yang biasa digunakan adalah dengan diasinkan. Oleh sebab itu, pengawetan telur penting
untuk menjaga kandungan di dalamnya.

RUMUSAN MASALAH

1. Mengapa warna telur berbeda sebelum dan sesudah diasinkan?


2. Mengapa telur setelah diasinkan lebih tahan lama?
3. Bagaimana proses pembuatan telur asin?
4. Bagaimana takaran yang tepat untuk membuat telur asin?

TUJUAN

1. Mengetahui teknik dan proses pembuatan telur asin.


2. Mengetahui proses osmosis pada pembuatan telur asin
3. Mengetahui perubahan warna seperti pada telur asin umumnya.
4. Memperpanjang periode pembusukan (pengawetan).

BAHAN-BAHAN / ALAT

1. Telur bebek
2. Bubuk batu bata merah
3. Amplas
4. Garam

PROSEDUR

1
● Bersihkan telur terlebih dahulu.

● Amplas telurnya,agar kulit telurnya menipis dan garam mudah menyerap.

● Campurkan bubuk batu bata dan garam untuk membuat adonan. Gunakan perbandingan
adonan 1 : 1 agar mendapatkan adonan yang tepat. Tekstur adonannya harus bisa melekat
pada telur.Air ditambahkan secukupnya dan diaduk hingga membentuk seperti pasta.

● Adonan yang telah jadi, digunakan untuk membungkus telur yang ketebalannya berkisar
antara 1 cm 2 cm.

2
● Telur disimpan dalam wadah yang berkisar antara 7-14 hari. Letakkan di tempat terbuka dan
aman.
● Setelah didiamkan 7-14 hari, adonan pada telur langsung dibongkar. Tambahkan sedikit air
untuk memudahkan dalam proses pembongkaran telur. Hal ini dimaksudkan agar proses.
pembongkaran akan lebih cepat dan tidak merusak telur.
● Setelah dibongkar, kemudian dicuci hingga bersih dan direbus terlebih dahulu sekitar 15
menit.

PENUTUP

3
KESIMPULAN

1) Telur asin dibuat dengan membungkus telur dengan adonan campuran dari garam dan bubuk batu
bata yang menggunakan perbandingan 1:1 (100 gr garam : 100 gr bubuk batu bata). Diawali dengan
pembersihan telur lalu dibungkus dengan adonan campuran tadi dan ditambah air sedikit supaya
gampang menempel.

2) Pengasinan pada telur bertujuan memperlambat periode pembusukan telur atau biasa disebut
pengawetan.

3) Pada proses masuknya garam ke dalam telur dalam proses pembungkusan melalui teknik dehidrasi
osmosis. Penjabarannya yaitu: Ion Na berasal dari garam dan ion H+ berasal dari air. Ketika ion Na
masuk ke dalam telur jumlah air menjadi berkurang. Dengan berkurangnya jumlah air, maka telur
akan menjadi asin.

4) Ketinggian keasinan pada telur dipengaruhi beberapa faktor seperti ketebalan pasta, dan juga
perbandingan antara pecahan batu bata dan tanah pada waktu pembuatan pasta.

5) Semakin sedikit air yang digunakan maka telur semakin awet.

SARAN

Sebaiknya dalam pembuatan telur asin, kita harus melakukannya sesuai prosedur pembuatan agar
telur asin tersebut berkualitas. Kita juga harus rapi dan bersih dalam membuat telur asin. Dalam
pembuatan adonan penutup, kita harus membuatnya kental agar adonan tidak terbuka saat proses
penyimpanan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

Anda mungkin juga menyukai