Anda di halaman 1dari 33

ANOTASI BIBLIOGRAFI JURNAL

MATA KULIAH
PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR

“PEMANFAATAN MEDIA KARTUN ANIMASI SEBAGAI PENGEMBANGAN


SUMBER BELAJAR PADA ANAK KELAS IV SD/MI MATERI MENGENAL
MACAM– MACAM ALAT TRANSPORTASI DARAT”

Dosen Pengampu:

Srie Mulyati, S. Pd., M. Pd.

Oleh :

Akmal Maulana : 2107000840

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM (IAID)

CIAMIS

2022
ANOTASI JURNAL

PENGEMBANGAN SUMBER BELAJAR

“PEMANFAATAN MEDIA KARTUN ANIMASI SEBAGAI PENGEMBANGAN


SUMBER BELAJAR PADA ANAK KELAS IV SD/MI MATERI MENGENAL
MACAM– MACAM ALAT TRANSPORTASI DARAT”

1. Robert Attard & George Cremona (2021):The influence of animated cartoons


on primary children's views of social reality:an ethnographic study in a Maltese
primary school, Education 3-13, DOI: 10.1080/03004279.2020.1850827

Jurnal ini dilatarbelakangi oleh kemajuan teknologi dan perkembangan industri media
yang menyebabkan semakin banyaknya konsumsi media oleh anak-anak, terutama
media kartun animasi. Bahkan menurut penelitian rata-rata anak di Amerika, China
dan Turki menghabiskan banyak waktu untuk menonton kartun. Namun disisi lain
media kartun animasi ini memiliki relevansi pedagogis dan nilai-nilai pendidikan
yang terbukti lebih efektif dibanding pengajaran metode tradisional dan hal itu telah
dibuktikan oleh para peneliti di sekolah dasar yang menunjukan bahwa belajar
menggunakan media kartun animasi lebih efektif dan menyenangkan. Penelitian ini
bertujuan untuk mendeskripsikan keterkaitan yang ada antara hubungan anak dengan
tokoh kartun animasi, persepsi mereka terhadap tokoh kartun animasi sebagai entitas
nyata dan pengaruh kartun animasi terhadap pandangan anak terhadap realitas sosial.
Metode ysng digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif. Dengan
melibatkan 10 siswa yang dipilih melalui penggunaan kuesioner, mereka melakukan
kegiatan menggambar dan menulis, wawancara semi-terstruktur dan menonton kartun.
Hasilnya menunjukan bahwa anak laki laki membentuk hubungan parasional positif
dengan hanya karakter laki-laki sedangkan anak perempuan membentuk hubungan
parasosial positif dengan kedua laki laki. Temuan ini menunjukan bahwa siswa perlu
ditawari kemungkinan untuk mengekspresikan diri melalui berbagai mode dan
pemikiran kritris siswa dapat dikembangkan melalui integrasi kartun animasi dalam
mata pelajaran kurikuler yang berbeda.

Menurut pendapat pribadi jurnal ini disusun dengan baik oleh para penulis,informatif
dan tidak bertele-tele membuat pembaca langsung cepat memahami tanpa harus
berpikir keras. Selain itu dilampirkan pula hasil dari kegiatan penelitian siswa berupa
hasil gambar sekaligus diberikan penjelasan dibalik gambar yang dibuat oleh siswa.
Hal ini dapat meminimalisir multitafsir dari pembaca. Namun yang disayangkan
adalah mengapa jumlah partisipan-nya hanya berjumlah 10 orang saja.
2. Omer Kocak & Yuksel Goktas (2020):The effects of three-dimensional cartoons
on pre-school children’s conceptual development in relation to spatial
perception, International Journal of Early Years Education, DOI:
10.1080/09669760.2020.1814213

Dilatar belakangi oleh seberapa efektif kah pembelajaran menggunakan media kartun
animasi dibanding pembelajaran tradisional. Semakin banyak anak yang menonton
kartun,tentu saja memiliki dampak pada kesehatan mata dan mental anak. Media
kartun dapat membantu anak anak untuk mengembangkan kreativitas dan imajinasi
serta minat untuk belajar ketimbang belajar seperti biasa. Berangkat dari hal itu,
penelitian ini dilakukan dengan tujuan melihat perbedaan yang signifikan dalam skor
post test antara kelompok experiment yang menonton kartun dan kelompok kontrol
yang dilakukan dengan metode tradisional mengontrol pree test. Penelitian tersebut
bertempat di dua TK di turki dengan sasaran anak anak pra sekolah berusia 48 sampai
60 bulan. Dengan menggunakan rancangan eksperimen 4 kelompok solomon. Dan 4
kelompok ditugaskan untuk kelompok eksperimen dengan menonton kartun dan
kelompok kontrol dengan menggunakan metode tradisional pembelajaran seperti
biasa. Kelompok Eksperimen ditugaskan untuk menonton kartun dan nantinya akan
diberi pertanyaan, sedangkan kelompok kontrol Dalam kegiatan tradisional, posisi
berbagai benda ditempatkan di dalam kelas dari pendidikan prasekolah. Temuan yang
diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata post-test anak-anak
dalam kelompok eksperimen yang telah diberikan pre-test lebih tinggi daripada anak-
anak dalam kelompok eksperimen yang tidak diberikan pre-test. Saat membandingkan
rata-rata pencapaian anak-anak dalam kedua kelompok ini, ditemukan bahwa ada
perbedaan yang signifikan secara statistik antara kelompok-kelompok yang
mendukung kelompok yang telah diberikan pre-test. Dan perbandingan prestasi anak-
anak dalam kelompok kontrol yang telah diajar menggunakan metode tradisional
menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara
kelompok, meskipun rata-rata post-test anak-anak yang diberikan pre-test lebih tinggi
dibandingkan dengan anak-anak yang tidak dilakukan pre-test. Hasil ini menunjukkan
bahwa anak anak dalam kelompok yang diajar melalui kartun lebih berhasil dari pada
anak anak dalam kelompok yang diajar melalui metode tradisional. Hai ini disebabkan
oleh ketertarikan anak terhadap kartun yang tinggi.

Secara keseluruhan artikel jurnal ini telah memberikan informasi informasi yang
penting mengenai media pembelajaran menggunakan kartun ini, namun menurut
pendapat pribadi ada hal yang dirasa kurang begitu baik dalam menjelaskan Temuan
penelitian, dikarenakan banyaknya rumus-rumus yang tidak dijelaskan oleh penulis
jurnal, hal ini tentu menyulitkan pembaca untuk memahami apa maksud dari rumus
rumus tersebut.
3. McKenna, Kelly; Altringer, (2020). Alternative transportation education:
implementing aninnovative module, Levi International Journal of Sustainability
in Higher Education , 22 (1):157-176 2021. DOI 10.1108/IJSHE-02-2020-00

Penelitian ini dilatar belakangi oleh keinginan untuk mengurangi penggunaan


kendaraan pribadi di kampus. Selain karena ketersediaan kantong parkir di kampus
yang minim, juga sebagai ajakan dan promosi untuk melestarikan lingkungan dan
mengurangi pencemaran udara. Berdasarkan hal itu Penelitian metode campuran ini
menguji efek modul transportasi CSU MOVES pada keakraban, kenyamanan, dan
kemampuan siswa. para peneliti menyelidiki perubahan di dalam dan lintas kelompok
dalam tanggapan survei siswa dari waktu ke waktu. Sebanyak 343 siswa menyatakan
minatnya untuk berpartisipasi, namun dari jumlah tersebut hanya 75 siswa yang
mendaftar, 34 siswa menyelesaikan sampai tuntas, 32 siswa memulai tapi tidak
menyelesaikan dan 9 siswa yang terdapat tidak mencatat aktivitas apapun. Penulis
menganalisis data survei yang dikumpulkan di beberapa titik selama semester musim
gugur 2018. Penulis menemukan bahwa, untuk siswa yang berpartisipasi, modul
transportasi memiliki dampak langsung dan signifikan pada keakraban, kenyamanan,
dan pengetahuan siswa tentang alternatif dan aktif. metode transportasi dan efek ini
berlangsung selama satu semester. Kemudian, membandingkan langkah-langkah ini di
antara siswa yang berpartisipasi dalam modul transportasi dan siswa yang tidak,
penulis menemukan bahwa siswa yang berpartisipasi mengalami peningkatan yang
jauh lebih besar dalam pengetahuan mereka tentang praktik transportasi aktif yang
aman sementara keakraban dan kenyamanan dengan bentuk transportasi alternatif
tampaknya meningkat bagi siswa. Para peneliti melihat hasilnya sebagai bukti sugestif
yang mendukung modul pendidikan transportasi online sebagai alat kebijakan yang
efektif untuk mempromosikan pengetahuan dan, keselamatan di kalangan siswa dalam
konteks menggunakan bentuk transportasi alternatif di dalam dan di sekitar kampus.
Dan pada akhirnya, siswa merasa bahwa modul transportasi pendidikan sangat
membantu. Hal itu dirasakan oleh Setiap siswa yang mengikuti modul transportasi
CSU MOVES sangat setuju atau setuju bahwa informasi dalam modul transportasi
bermanfaat dan mereka telah menggunakan apa yang telah mereka pelajari.

Berdasarkan pendapat pribadi jurnal ini cukup informatif dan menggunakan bahasa
yang mudah untuk difahami tanpa harus berpikir keras. Dan juga menyajikan laporan
terdahulu yang cukup banyak, tentunya untuk memperkuat hasil penelitian tersebut.
4. Ardian dwi prasetyo, (2020) "Pengembangan Aplikasi Android Sebagai Media
Pembelajaran Alat Transportasi". Vol. 8, No. 3, pp. 44-54, DOI:
10.12928/jstie.v8i3.1838

Penelitian ini dilatar belakangi oleh keinginan penulis untuk memanfaatkan media
teknologi sebagai media pembelajaran, salah satunya ialah smartphone android.
Smartphone android dapat membantu anak anak dalam proses pembelajaran, Salah
satunya ialah pengenalan alat-alat transportasi yang tentu saja penting untuk diketahui
oleh anak anak. Pembelajaran menggunakan buku LKA (lembar kerja anak) tidak
mencakup keseluruhan alat transportasi, melainkan hanya transportasi umum yang
biasa digunakan, masih banyak transportasi umum lain yang tidak tercantum dalam
buku LKA ini. Oleh karena itu perlu adanya variasi dalam memberikan materi
pengenalan alat alat transportasi pada anak. Salah satu yang bisa dilakukan ialah
menggunakan aplikasi yang didesain untuk android. Yang bertujuan untuk
memudahkan anak dalam memahami materi pengenalan alat alat transportasi. Subyek
penelitian ini ialah aplikasi pengenalan alat transportasi untuk anak TK usia sekitar 3 -
6 tahun. Dengan metode observasi, wawancara dan studi Pustaka sebagai metode
pengumpulan data. Disini penulis Merancang dan membuat aplikasi sendiri dengan
menggunakan software adobe flash cs6. Pengujian dilakukan menggunakan metode
black Box test dan System usability scale (SUS). Dengan hasil pengujian
menggunakan metode black box test mendapat hasil 100℅, ini menunjukkan aplikasi
sedah sesuai kebutuhan pengguna. Adapun metode SUS pemahaman anak
mendapatkan hasil baik (75℅) dan pengujian SUS ketertarikan anak dengan hasil baik
(73℅). Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi tersebut efektif digunakan
sebagai media pembelajaran pengenalan alat transportasi bagi anak TK.

Jurnal ini disajikan dengan menarik dan memberikan informasi yang bermanfaat bagi
saya pribadi. Terutama untuk menggunakan model pembelajaran yang bervariasi
untuk anak anak, agar materi pengenalan alat transportasi dapat cepat untuk difahami.
5. Muhammad Iqbal Hanafri, Sutarman, Nur Rizky Putri Yuliyana (2018),
Rancang Bangun “Tunas Muda Apps” sebagai Media Pembelajaran Pramukadi
SDN Cisoka 2, Jurnal Sisfotek Global Vol. 8 No. 2, DOI:
10.38101/sisfotek.v8i2.192

Pentingnya pembentukan kepribadian pada generasi muda, dengan tujuan salah


satunya untuk meningkatkan kedisiplinan pada anaku dan menggali potensi diri
dengan pencapaian prestasi. Oleh karena itu diperlukan suatu metode pendidikan di
sekolah yang membantu dalam pengembangan dan pembentukan kepribadian serta
dapat diterapkan dalam kehidupan seharihari. Salah satu pendidikan yang membentuk
kepribadian melalui bentuk kegiatan-kegiatan bermanfaat yaitu pendidikan
kepramukaan. Kegiatan kepramukaan tentu sangat bermanfaat dalam pembentukan
kepribadian anak, Beberapa penerapannya antara lain pengajaran dalam kedisiplinan,
kesopanan, kepatuhan, kreatifitas, ketangkasan hingga cara bertahan hidup. Selain itu
mereka akan diajarkan kebersamaan dan rasa tanggung jawab. Ditengah hadir nyaa
teknologi smartphone membuat kebanyakan para generasi muda malah sibuk main
game dan sosial media. Pemanfaatan teknologi secara bijak tentu akan menghasilkan
sebuah apikasi yang bermanfaat bagi masyarakat terutama generasi muda. Para
penulis melakukan penelitian dan perancangan terhadap aplikasi android tentang
kepramukaan yaitu tunas muda apps menggunakan software Adobe Flash CS6.Tunas
Media Apps berisi materi dasar teknik kepramukaan yang diajarkan pada tingkat siaga
(usia 8-10 tahun) yaitu Semaphore, Morse, TaliTemali, hiburan pada Lagu Pramuka
serta Latihan Kuis untuk evaluasi kemampuan. Perancangan aplikasi Tunas muda
apps bertujuan untuk memudahkan dalam penyampaian materi kepramukaan.
Penelitian dilakukan pada anggota pramuka sebanyak 20 orang kelas 5 SDN Cisoka 2
Hasil-nya 95% menyatakan bahwa desain tunas muda apps menarik dan mudah
difahami oleh pelajar, selain itu juga untuk menambah variasi pembelajaran materi
pramuka. Berdasarkan hal itu Pemberian materi Pramuka menjadi lebih mudah dan
menarik, dapat dilihat dari antusiasme pelajar dalam menggunakan Tunas Media
Apps. Pelajar dapat menggunakan Tunas Media Apps di rumah, sehingga tidak
tergantung pada jadwal pelatihan Pramuka di sekolah.

Menurut Pendapat pribadi, Jurnal ini Artikel jurnal ini memberikan hasil penelitian
yang cukup menarik, disajikan dengan kalimat yang mudah difahami dan disertai
dengan penjelasan yang komprehensif. Disajikan pula statistik hasil penelitian
dengan mendetail, tentu ini memudahkan pembaca untuk memahami dan
menyimpulkan hasil penelitian tersebut.
6. Emrullah Akcana , Kemal Faruk Bakir (2022), Ethnopedagogical Examination
of the Most Watched Cartoon by Primary School Students:The Example of
Rafadan Tayfa, Research on Education and Media Vol. 14, N. 1,2022 ISSN: 2037-
0830 – DOI: 10.2478/rem-2022-0010

penelitian ini bertujuan untuk mengkaji serial kartun Rafadan Tayfa, kartun yang
paling banyak ditonton anak-anak, dalam konteks konsep etnopedagogi.
Etnopedagogi diungkapkan sebagai informasi yang digunakan masyarakat dalam
membesarkan anak, yang berkembang dari akar masa lalunya. Menurut etnopedagogi,
pendidikan dimulai di dalam keluarga, bukan di sekolah, dan berlanjut sepanjang
hidup dalam masyarakat. Salah satu saluran pendidikan tersebut adalah kartun, yang
memiliki tempat penting dalam kehidupan anak-anak, alasan tersebut memperkuat
penelitian ini. 50 episode pertama kartun Rafadan Tayfa ditonton oleh para peneliti.
dan tema serta kode diekstraksi melalui analisis isi. Analisis dokumen, salah satu
metode penelitian kualitatif, digunakan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil
penelitian diperoleh hasildalam kartun berjudul Rafadan Tayfa yang ditelaah sejalan
dengan konsep etnopedagogi, terungkap bahwa ungkapan untuk konsep ini tidak
sesering yang diharapkan. Ungkapan kode-kode seperti kerjasama, kesatuan dan
kebersamaan ditekankan pada setiap bagian, Selain itu, terlihat bahwa ungkapan
tentang konsep etnopedagogi dalam kartun bernama Rafadan Tayfa cukup tercakup di
beberapa bagian dan sama sekali tidak tercakup di beberapa bagian lainnya. Hal ini
menyebabkan tidak meratanya distribusi konsep etnopedagogi. Penelitian ini
dianggap layak untuk diteliti dalam arti etnopedagogis, karena merupakan kartun
yang paling banyak ditonton oleh anak-anak yang tinggal di Turki. Kartun yang
paling banyak ditonton oleh anak-anak yang tinggal di berbagai negara dapat ditelaah
sejalan dengan konsep etnopedagogi.

Jurnal ini menurut pendapat pribadi agak sulit difahami, penggunaan kata yang
berbelit-belit, selain itu keterbatasan lain-nya ialah ukuran sampel yang minim dan
relatif kecil, sangat disayangkan mengapa sampel yang dipilih tidak begitu banyak.
Namun disisi lain jurnal ini juga informatif menyajikan ragam informasi untuk
mendukung penelitian tersebut.
7. Daniel Warwick & Noel Purdy (2019):Cartoons as visual representations of the
development of primary school children’s understanding of bullying behaviours,
Pastoral Care in Education, DOI: 10.1080/02643944.2019.1625430

Penelitian ini mengadopsi metodologi kreatif untuk menyelidiki bagaimana kartun itu
sendiri dapat berfungsi sebagai representasi visual pemahaman anak sekolah dasar
tentang bullying dan membandingkan bagaimana pemahaman mereka berkembang
dari waktu ke waktu. Studi ini dilakukan di Irlandia Utara di mana Addressing
Bullying in Schools (Northern Ireland) Act 2016. Penelitian ini melibatkan 90 siswa
kelas 7 dan kelas 3 dari 2 sekolah dasar sekolah yang berbeda. Dengan menggunakan
media kartun Studi ini menyoroti nilai dari pendekatan partisipatif kreatif ini dan
menemukan berbagai macam perilaku yang diasosiasikan anak-anak dengan
intimidasi tetapi juga terdapat variasi yang cukup besar di antara para siswa dalam hal
pemahaman mereka.hasilnya Tingkat pemahaman di Kelas 7 lebih bernuansa
dibandingkan di Kelas 3, tetapi tidak ada perbedaan yang terlihat berdasarkan jenis
kelamin siswa. Jadi dapat disimpulkan bahwasanya media kartun itu sendiri dapat
dijadikan media yg efektif yg berfungsi untuk representasi visual pemahaman anak
sekolah dasar tentang bullying.

Secara keseluruhan artikel jurnal ini menarik untuk dibaca, yang disertai penelitian-
penelitian terdahulu yang dapat memperkuat penelitiannya, namun disayangkan
pemilihan kata kata yang agak sedikit sulit untuk dimengerti dan berbelit-belit, itu
menyulitkan pembaca untuk menyimpulkan hasil bacaanya
8. Siti Najihah binti Jamal, Nor Haniza binti Ibrahim, Johari bin Surif (2018)
Konsep Kartun dalam Pembelajaran Berbasis Masalah :Analisis Tinjauan
Sastra Sistematis. Jurnal pendidikan teknologi dan sains, 9(1) 51-58.
Doi:10.3926/jotse.542

Artikel jurnal ini bertujuan penelitian mereka bertujuan untuk mengidentifikasi


keefektifan penggunaan konsep kartun dalam pembelajaran berbasis masalah di
kalangan siswa sekolah. Desain studi eksperimen semu, studi kasus dan studi
deskriptif adalah desain studi yang digunakan dalam penelitian. Untuk responden,
siswa sekolah dasar atau guru banyak digunakan dalam studi. Selain itu, analisis data
berdasarkan perspektif kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian
penggunaan konsep kartun dalam pembelajaran berbasis masalah sangat
mempengaruhi siswa dan guru dalam hal belajar mengajar. Hal ini karena dengan
menggunakan media kartun terbukti dapat meningkatkan berpikir abstrak, kreatif,
kritis, kemampuan memecahkan masalah, motivasi dan pencapaian hasil belajar siswa
serta mendorong partisipasi aktif di kelas melalui diskusi kelompok atau individu.
Selain itu media kartun animasi dapat diterima dengan mudah oleh anak-anak dan
banyak ditonton baik di media televisi maupun media elektronik lainnya.

Menurut pendapat pribadi jurnal ini dirasa kurang informatif. Hal ini disebabkan
karena penulis jurnal kurang detail dan jelas dalam memaparkan kajian teori dan hasil
penelitian. Selain itu Hasil penelitian dibuat dalam bentuk deskriptif dengan
penggunaan kata kata yang berbelit-belit. Alangkah lebih baiknya jika hasil penelitian
dibuat tabel dan diberi penjelasan yang memadai.
9. Martzoukou, K. (2020). “Maddie is online”:an educational video cartoon series
on digital literacy and resilience for children. Journal of Research in Innovative
Teaching & Learning. 15 (1): 64-82 DOI:10.1108/JRIT-06-2020-0031

Artikel jurnal ini membahas bagaimana pengaruh Media kartun animasi maddi is
online terhadap literasi digital anak. Media kartun animasi sebagai media yang paling
banyak disukai oleh anak anak membuat peranya terkhusus dalam dunia pendidikan
layak untuk dimanfaatkan. Sebanyak 30 anak berpartisipasi dalam penelitian ini dan
menggunakan berbagai video kartun animasi, salah satunya ialah kartun maddi is
online. Dari semua sesi penelitian yang dilakukan hasilnya kartun maddi is online
adalah kartun yang paling banyak disukai, karena Karakter kartun yang
mensimulasikan insiden yang terjadi di dunia nyata dalam cerita yang dapat
dipercaya, dan yang mungkin terlihat, berperilaku, dan bertindak dengan cara yang
dapat dipahami oleh anak-anak, juga dapat menjadi model perilaku. Dan memang
kartun maddi is online dirancang dengan kesadaran akan pentingnya belajar dari
lingkungan dan bagaimana pengaruhnya terhadap perilaku anak melalui peniruan.
Hal itu menunjukkan bahwa media kartun animasi bisa dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran tambahan baik didalam kelas maupun dirumah.

Menurut saya, artikel jurnal ini sudah baik dan mudah untuk dimengerti. Namun
disayangkan dalam penelitian ini peserta yang dilibatkan jumlahnya sedikit. Selain itu
dalam penyajian hasil penelitian, hasil penelitian ditulis secara deskriptif dengan kata-
kata dan tulisan yang cukup panjang, untuk lebih memudahkan pembaca apabila
diringkas dalam tabel dan diberi penjelasan yang memadai.
10. Yulianna, Pegi Pengembangan Media Kartun Untuk Pembelajaran Menulis
Teks Dialog Sesuai Dengan Unggah-Ungguh Basa Pada Siswa Smp Di
Kabupaten Batang, Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa, 7 (1) (2019) Doi:
10.15294/piwulang jawa.v7i1.33457

Jurnal ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi siswa dalam menulis teks dialog
berbahasa Jawa (sesuai dengan unggah-ungguh), hal ini disebabkan karena para guru
masih menggunakan LKS Bahasa Jawa, buku paket, dan metode ceramah. Perlu
adanya pengembangan Media pembelajaran agar siswa termotivasi untuk belajar
menulis teks dialog bahasa Jawa. Disini penulis memilih Media Kartun sebagai
prototype pengembangan berdasarkan hasil analis kebutuhan guru dan siswa.
Penelitian ini menggunakanPenelitian ini menggunakan pendekatan Research &
Development (R&D). Menggunakan teknik Pengumpulan data yaitu teknik observasi,
wawancara, angket, dan lembar penilaian ahli. Teknik analisis data menggunakan
teknik analisis deskriptif kualitatif dan kuantitaif. Hasil penelitian berdasarkan hasil
uji validasi yang dilakukan ahli media prototipe pengembangan media kartun dalam
pembelajaran menulis teks dialog sesuai dengan unggah-ungguh basa yang telah
dibuat memperoleh persentase 78% dengan kategori layak (valid). Sedangkan
penilaian dari uji ahli materi memberikan nilai dengan presentase 75% dengan
kategori layak (valid). Selain itu hasil belajar siswa mengalami peningkatan sebelum
menggunakan media kartun dibuktikan dengan naiknya jumlah nilai rata-rata pada
ujian akhir dan nilai praktek. Melihat hal itu media kartun terbukti efektif digunakan
untuk pembelajaran menulis teks dialog.

Walaupun artikel ini disajikan dengan cukup singkat, namun di dalamnya telah
mencakup informasi-informasi yang komprehensif yang tentunya bermanfaat bagi
pembaca, selain itu Artikel jurnal ini memberikan data yang lengkap mengenai hasil
dari penelitianya sehingga pembaca bisa merasa puas setelah membaca dan
mempelajarinya.
DAFTAR PUSTAKA

Ardian dwi prasetyo, (2020) "Pengembangan Aplikasi Android Sebagai Media


Pembelajaran Alat Transportasi". Jurnal Sarjana Teknik Informatika, Vol. 8,
No. 3, pp. 44-54, DOI: 10.12928/jstie.v8i3.1838

Daniel Warwick & Noel Purdy (2019):Cartoons as visual representations of the


development of primary school children’s understanding of bullying behaviours,
Pastoral Care in Education, DOI: 10.1080/02643944.2019.1625430

Emrullah Akcana , Kemal Faruk Bakir (2022), Ethnopedagogical Examination of the


Most Watched Cartoon by Primary School Students: The Example of Rafadan
Tayfa, Research on Education and Media Vol. 14, N. 1,2022 ISSN: 2037-0830
– DOI: 10.2478/rem-2022-0010

Martzoukou, K. (2020). “Maddie is online”: an educational video cartoon series on


digital literacy and resilience for children. Journal of Research in Innovative
Teaching & Learning. 15 (1): 64-82 DOI:10.1108/JRIT-06-2020-0031
McKenna, Kelly; Altringer, (2020). Alternative transportation education:
implementing aninnovative module, Levi International Journal of Sustainability
in Higher Education, 22(1):157-176, DOI 10.1108/IJSHE-02-2020-00
Muhammad Iqbal Hanafri, Sutarman, Nur Rizky Putri Yuliyana (2018). Rancang
Bangun “Tunas Muda Apps” sebagai Media Pembelajaran Pramuka di SDN
Cisoka 2, Jurnal Sisfotek Global Vol. 8 No. 2, DOI: 10.38101/sisfotek.v8i2.192
Omer Kocak & Yuksel Goktas (2020): The effects of three-dimensional cartoons on
pre-school children’s conceptual development in relation to spatial perception,
International Journal of Early Years Education, DOI:
10.1080/09669760.2020.1814213
Robert Attard & George Cremona (2021): The influence of animated cartoons
on primary children's views of social reality: an ethnographic study in a Maltese
primary school, Education 3-13, DOI: 10.1080/03004279.2020.1850827
Siti Najihah binti Jamal, Nor Haniza binti Ibrahim, Johari bin Surif (2018) Konsep
Kartun dalam Pembelajaran Berbasis Masalah :Analisis Tinjauan Sastra
Sistematis. Jurnal pendidikan teknologi dan sains, 9(1) 51-58. DOI:.
10.3926/jotse.542

Yulianna, Pegi (2019). Pengembangan Media Kartun Untuk Pembelajaran Menulis


Teks Dialog Sesuai Dengan Unggah-Ungguh Basa Pada Siswa Smp Di
Kabupaten Batang, Jurnal Pendidikan Bahasa Jawa, 7(1),
DOI:10.15294/piwulang jawa.v7i1.33457
Lampiran

1. Jurnal kesatu
2. Jurnal Kedua
3. Jurnal Ketiga
4. Jurnal Keempat
5. Jurnal Kelima
6. Jurnal Keenam
7. Jurnal Ketujuh
8. Jurnal Kedelapan
9. Jurnal Kesembilan
10. Jurnal Kesepuluh

Anda mungkin juga menyukai