Anda di halaman 1dari 11

ANALISIS PENGGUNAAN MEDIA CANVA DAN WORDWALL PADA

PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POLA BILANGAN


Putri Kusuma Wardani, Sarika Putri
Tadris Matematika, Institut Agama Islam Negeri Pontianak, Indonesia
e-mail: ptriksma223@gmail.com, putrisarika850@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penggunaan media canva dan wordwall pada
pembelajaran materi pola bilangan kelas VIII di SMP Negeri 2 Jongkong. Jenis penelitian dalam artikel ini
adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas VIII yang berjumlah 23 orang, sedangkan sampel diambil menggunakan teknik purposive sampling yang
berjumlah 23 siswa. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara dan kuesioner
dengan instrumen pedoman wawancara dan kuesioner tertutup yang diisi siswa melalui google form dikirimkan
melalui whatsapp group kelas. Berdasarkan data hasil penelitian dan pembahasan menunjukkan bahwa hasil dari
rata-rata kuesioner yang telah diisi oleh siswa adalah 29,6% siswa yang sangat setuju, 53,6% siswa yang setuju,
12,2% siswa ragu, 3,5% siswa tidak setuju, dan 1,2% siswa yang sangat tidak setuju. Sehingga penggunaan
media canva dan wordwall, jika dilihat dari jawaban siswa setuju termasuk kedalam kategori kurang efektif
digunakan dalam pembelajaran matematika materi pola bilangan kelas VIII di SMP Negeri 2 Jongkong.
Kata kunci: media, canva, wordwall, pola bilangan
Abstract
This study aims to analyze the effectiveness of the use of canva and wordwall media in learning material number
pattern Class VIII in Junior High School 2 Jongkong. The type of research in this article is qualitative research
with a phenomenological approach. The population in this study were all VIII grade students totaling 23 people,
while the samples were taken using purposive sampling techniques totaling 23 students. Data collection
techniques in this study used interviews and questionnaires with instruments guidance interviews and
questionnaires filled closed students through google form sent via WhatsApp group class. Based on the data
from the research and discussion showed that the results of the average questionnaire that has been completed
by the students are 29.6% of students who strongly agree, 53.6% of students who agree, 12.2% of students who
doubt, 3.5% of students do not agree, and 1.2% of students who strongly disagree. So that the use of canva and
wordwall media, when viewed from the students ' answers agree to be included in the category of less effectively
used in learning mathematics number pattern material Class VIII in SMP Negeri 2 Jongkong.

Keywords: canvas, media, number pattern, wordwall

PENDAHULUAN
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 41 Tahun 2007
menyatakan bahwa pendidikan yang mengacu pada sistem tingkah laku sosial bertujuan untuk
mengembangkan kualitas penduduk Indonesia yang mampu mengatasi fenomena yang
dinamis sesuai dengan perkembangan zaman. Di era sekarang ini teknologi merupakan suatu
hal yang sangat penting dan memberikan dampak yang sangat besar ke masyarakat Indonesia,
dari dampak yang baik hingga yang buruk. Perkembangan teknologi juga memberikan
pengaruh terhadap ilmu pengetahuan.
Perkembangan teknologi masuk ke dalam segala bidang, salah satunya adalah bidang
pendidikan. Saat ini, terdapat banyak kemudahan pada bidang pendidikan yang tercipta
karena adanya perkembangan teknologi di Indonesia. Salah satu kemudahan yang tercipta
adalah adanya media untuk pengerjaan tugas seperti canva dan wordwall. Menurut Cholily
(2019), Pembelajaran berbasis penggunaan media teknologi secara maksimal dapat
membangun sikap disiplin siswa yang membangkitkan antusiasme siswa untuk lebih
semangat dalam belajar.
Matematika merupakan salah satu ilmu yang mengoperasikan angka. Matematika
diperlukan dalam kehidupan baik sehari-hari maupun pekerjaan untuk melakukan
perhitungan. Pembelajaran ilmu ini sangat membutuhkan konsentrasi siswa. Oleh karena itu
dalam pembelajaran matematika dibutuhkan keaktifan yang tinggi baik oleh siswa maupun
guru. Peran guru yang inovatif dibutuhkan sebagai fasilitator agar dapat membantu siswa
mengembangkan potensinya untuk mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru selama
proses belajar mengajar.
Terdapat berbagai komponen yang saling berpengaruh dalam pelaksanaan pendidikan,
yaitu faktor internal dan faktor eksternal antara lain siswa, guru, materi, media yang
digunakan, evaluasi, minat siswa, lingkungan dan kondisi kelas (Rahmatullah, 2020). Faktor-
faktor tersebut merupakan unsur yang sangat berpengaruh pada proses pembelajaran
khususnya pemahaman siswa. Dalam setiap pembelajaran, faktor atau komponen tersebut
harus sangat diperhatikan baik dalam pelajaran yang mudah dimengerti maupun pelajaran
yang susah dimengerti pada umumnya.
Salah satu langkah yang dilakukan oleh guru untuk menerapkan metode pengajaran
yang tepat saat memberikan materi dalam proses belajar mengajar, dan membantu siswa
untuk menerima dan memahami materi dengan lebih mudah yaitu dengan  menggunakan
aplikasi canva dan wordwall (Lystiana, 2018). Hal ini sejalan dengan yang terjadi di
lapangan, yaitu pada kelas VIII di SMP Negeri 2 Jongkong, dari hasil wawancara yang
dilakukan pada hari Senin 20 Juni 2022, bersama guru matematika kelas VIII secara online
menggunakan whatsapp. Diketahui bahwa di kelas tersebut menerapkan pembelajaran dengan
menggunakan media yang berbasis canva dan wordwall.
Canva merupakan desain kegiatan belajar yang menarik (Agustini, 2021). Media
canva memilik banyak fitur yang dapat dipilih untuk membuat media pembelajaran, sehingga
dengan adanya penggunaan media tersebut, membuat peserta didik menjadi lebih tertarik
dalam belajar matematika materi pola bilangan. Canva memiliki fungsi yang sama dengan
wordwall yaitu untuk membantu dan menunjang kegiatan pada bidang akademik.
Wordwall adalah satu aplikasi web yang disediakan untuk menunjang aktivitas kelas
seperti permainan guna membangun suasana interaktif (Sinaga & Soesanto, 2022). Akan
tetapi media ini juga memiliki kekurangan, yaitu peserta didik tidak bisa mengakses media
tersebut jika tidak memiliki jaringan internet. Oleh karena itu peneliti perlu melakukan
penelitian untuk melihat seberapa efektifnya penggunaan media canva dan wordwall pada
materi pola bilangan kelas VIII di SMP Negeri 2 Jongkong.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas penggunaan media
canva dan wordwall pada pembelajaran materi pola bilangan kelas VIII di SMP Negeri 2
Jongkong. Penelitian ini memberi manfaat kepada para guru maupun siswa juga kepada para
pembacanya. Bagi para guru, penelitian ini diharapkan meningkatkan kualitas pembelajaran
dan mampu mengembangkan kemampuan guru dalam membuat media pembelajaran yang
menarik bagi siswa. Bagi para siswa, penelitian ini diharapkan dapat membantu siswa untuk
menjadi media menyampaikan permasalahan yang selama ini belum bisa dikatakan, dengan
begitu akan mampu menumbuhkan semangat belajar dengan menggunakan media
pembelajaran yang lebih menarik dan menyenangkan dalam proses pembelajaran materi pola
bilangan. Kemudian bagi pembaca dapat dijadikan acuan, perbandingan dan referensi untuk
mengembangkan media pembelajaran yang lebih baik, menarik dan menyenangkan bagi
siswa.
Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
Analisis Penggunaan Media Canva dan Wordwall Pada Pembelajaran Matematika Materi Pola
Bilangan.

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif deskriptif
adalah penelitian yang bertujuan mendeskripsikan/ menjabarkan fenomena yang terjadi pada
subjek penelitian secara mendalam. Pada penelitian ini fenomena yang diamati adalah
keefektifan penggunaan media canva dan wordwall pada pembelajaran matematika materi
pola bilangan kelas VIII.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan fenomenologi.
Penggunaan pendekatan ini bertujuan untuk melihat gejala atau fakta-fakta yang ada sehingga
dapat diolah dan diambil kesimpulan dari data-data tersebut. Pendekatan ini bersifat subjektif
dan interpretasi karena gejala yang dilihat akan diterjemahkan oleh peneliti dengan
menggunakan pengetahuan dan sumber-sumber pengetahuan yang dimiliki oleh peneliti.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 2 Jongkong, yang terletak di Kabupaten
Kapuas Hulu. Penelitian ini dilakukan selama satu minggu pada tanggal 20 sampai 27 Juni
2022.
Objek penelitian merupakan variabel atau apa yang menjadi titik perhatian peneliti
(Hidayat, 2019). Adapun objek penelitian ini, yaitu keefektifan penggunaan media
pembelajaran berbasis canva dan wordwall berdasarkan tujuan pembelajaran. Subjek
penelitian merupakan sasaran yang dituju oleh peneliti (Hidayat, 2019). Subjek penelitian atau
narasumber pada penelitian ini, adalah guru Matematika kelas VIII SMP Negeri 2 Jongkong,
guna memperoleh data dan informasi mengenai media pembelajaran yang digunakan di
sekolah tersebut.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Jongkong
yang berjumlah 23 orang, sedangkan sampel dalam penelitian ini diambil dari jumlah seluruh
populasi, yaitu 23 siswa. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pengambilan
sampel purposive sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber
data dengan pertimbangan tertentu, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu
tentang apa yang kita harapkan. Teknik ini dipilih karena peneliti menilai sesuai dengan
tujuan dari penelitian, yaitu untuk mengetahui keefektifan penggunaan media pembelajaran
canva dan wordwall dalam materi pola bilangan.
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data, yaitu (1) Teknik wawancara
yang dilakukan kepada informan adalah wawancara tidak terstruktur. Pedoman wawancara
yang digunakan dalam melakukan wawancara hanya berupa garis-garis besar permasalahan
yang akan ditanyakan. Hal ini dilakukan untuk menggali data mengenai, media apa yang
digunakan dalam pembelajaran matematika, serta untuk mengetahui keefektifan penggunaan
media pembelajaran dalam membangun kecerdasan interpersonal siswa kelas VIII SMP
Negeri 2 Jongkong. (2) Kuesioner dalam penelitian ini merupakan teknik pengumpulan data,
yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan melalui google form, yang
dikirim kepada responden melalui whatsapp group yang akan dijawabnya. Kuesioner yang
digunakan dalam penelitian ini menggunakan kuesioner tertutup, yaitu skala likert dengan
menyusun butir-butir pernyataan yang diikuti dengan beberapa responden yang menunjukkan
tingkatan. Skala likert dalam penelitian ini menggunakan bentuk pilihan dengan gradasi dari
sangat positif hingga sangat negatif, yaitu SS (Sangat Setuju) sampai dengan STS (Sangat
Tidak Setuju).
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif,
yaitu menghitung mean. Sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui efektivitas
penggunaan media canva dan wordwall pada pembelajaran materi pola bilangan kelas VIII di
SMP Negeri 2 Jongkong, maka peneliti akan menghitung mean data tunggal untuk
mengetahui efektivitas penggunaan media. Menggunakan rumus mean untuk data tunggal
(Wahyudin, 2015).
x=
∑x .......(1)
n
Keterangan: x adalah nilai rata-rata; x adalah jumlah nilai: n adalak banyaknya data.
Berdasarkan hasil rata-rata efektivitas penggunaan media, maka peneliti akan
mengategorikan efektivitas penggunaan media tersebut, kedalam beberapa tingkatan kriteria
(Fitra et al., 2021) pada Tabel 1.
Tabel 1. Kriteria Tingkat Keefektifan Media
Tingkat Pencapaian (%) Kategori

90-100 Sangat Efektif

80-89 Efektif

65-79 Cukup Efektif

55-64 Kurang Efektif

0-54 Tidak Efektif

HASIL DAN PEMBAHASAN


Kuesioner yang dibagikan kepada siswa bertujuan untuk mendapatkan informasi
terkait pelaksanaan proses pembelajaran yang menggunakan media pembelajaran canva dan
wordwall, maka berdasarkan hasil kuesioner yang telah diisi oleh 23 siswa kelas VIII SMP
Negeri 2 Jongkong, didapatkan data yang di sajikan di Tabel 2, berisi nomor pertanyaan dan
persentase jawaban siswa.
Tabel 2. Data hasil kuesioner siswa kelas VIII tentang efektivitas penggunaan media canva
dan wordwall pada materi Pola Bilangan
SS S R TS STS
No Pertanyaan
(Jumlah dalam %)

1 21,7 73,9 4,3 0 0

2 26,1 69,6 4,3 0 0

3 43,5 30,4 26,1 0 0

4 26,1 52,2 17,4 4,3 0


5 26,1 43,5 21,7 4,3 4,3

6 39,1 52,2 8,7 0 0

7 47,8 39,1 8,7 4,3 0

8 39,1 43,5 17,4 0 0

9 17,4 65,2 8,7 4,3 4,3

10 39,1 56,5 4,3 0 0

11 13 8,7 34,8 34,8 8,7

12 26,1 65,2 8,7 0 0

13 21,7 69,6 4,3 4,3 0

14 21,7 69,6 4,3 4,3 0

15 34,8 65,5 8,7 0 0

29,6 53,6 12,2 3,5 1,2

Keterangan : SS adalah Sangat Setuju; S adalah Setuju; R adalah Ragu; TS adalah Tidak
Setuju; STS adalah Sangat Tidak Setuju.
Berikut adalah pernyataan dan hasil yang diperoleh di dalam kuesioner yang diajukan
kepada siswa.
1. Menurut saya tampilan animasi di wordwall menarik.
Berdasarkan Tabel 2. Terlihat bahwa siswa lebih banyak menjawab setuju dengan
persentase 73,9%, yang berarti tampilan pada animasi di wordwall menarik.
2. Teks yang ditampilkan dengan menggunakan media canva dan wordwall mudah untuk
dibaca.
Berdasarkan Tabel 2. Terlihat bahwa siswa lebih banyak menjawab setuju dengan
persentase 69,6%, yang berarti teks yang ditampilkan mudah untuk dibaca.
3. Materi yang disajikan oleh guru melalui media canva mudah dipahami.
Berdasarkan Tabel 2. Terlihat bahwa siswa lebih banyak menjawab sangat setuju dengan
persentase 43,5%, yang berarti penyajian materi menggunakan canva mudah dipahami
dalam pembelajaran.
4. Materi yang dijelaskan guru dapat dipahami dengan menggunakan video canva.
Berdasarkan Tabel 2. Terlihat bahwa siswa lebih banyak menjawab setuju dengan
persentase 52,2%, yang berarti materi yang dijelaskan guru menggunakan fitur video pada
canva lebih mudah dipahami oleh banyak siswa.
5. Waktu pembelajaran menggunakan canva dan wordwall tidak terbatas bisa kapan pun.
Berdasarkan Tabel 2. Terlihat bahwa siswa lebih banyak menjawab setuju dengan
persentase 43,5%, yang berarti siswa setuju bahwa kapan saja bisa belajar dan
mengerjakan menggunakan canva dan wordwall.
6. Pengerjaan tugas melalui media wordwall dapat dengan mudah dikerjakan.
Berdasarkan Tabel 2. Terlihat bahwa siswa lebih banyak menjawab setuju dengan
persentase 52,2%, yang berarti siswa setuju dengan menggunakan wordwall tugas menjadi
lebih mudah dikerjakan.
7. Menurut saya belajar menggunakan media canva dan wordwall lebih mudah dibandingkan
media lainnya.
Berdasarkan Tabel 2. Terlihat bahwa siswa lebih banyak menjawab sangat setuju dengan
persentase 47,8%, yang berarti siswa merasa lebih mudah belajar menggunakan media
canva dan wordwall dibandingkan menggunakan media yang lainnya, seperti buku.
8. Saya dapat belajar mandiri dengan menggunakan media canva.
Berdasarkan Tabel 2. Terlihat bahwa siswa lebih banyak menjawab setuju dengan
persentase 43,5%, yang berarti siswa setuju dengan penggunaan media canva siswa
menjadi mandiri dalam belajar.
9. Saya dapat menerima pembelajaran dengan rasa senang menggunakan media canva dan
wordwall.
Berdasarkan Tabel 2. Terlihat bahwa siswa lebih banyak menjawab setuju dengan
persentase 65,2%, yang berarti para siswa setuju bahwa mereka merasa senang belajar
menggunakan media canva dan wordwall.
10. Saya berusaha tepat waktu dalam menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Berdasarkan Tabel 2. Terlihat bahwa siswa lebih banyak menjawab setuju dengan
persentase 56,5%, yang berarti siswa setuju bahwa mereka selalu berusaha tepat waktu
dalam mengerjakan tugas.
11. Saya tidak memahami pembahasan soal yang ditugaskan oleh guru.
Berdasarkan Tabel 2. Terlihat bahwa siswa lebih banyak menjawab ragu dan tidak setuju
dengan persentase yang sama, yaitu 34,8%, yang berarti para siswa mampu memahami
soal yang ditugaskan oleh guru.
12. Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru melalui media wordwall dengan
sungguh-sungguh.
Berdasarkan Tabel 2. Terlihat bahwa siswa lebih banyak menjawab setuju dengan
persentase 65,2%, yang berarti para siswa berusaha bersungguh-sungguh mengerjakan
tugas menggunakan media wordwall.
13. Saya merasa bersemangat melaksanakan pembelajaran materi pola bilangan dengan media
canva dan wordwall.
Berdasarkan Tabel 2. Terlihat bahwa siswa lebih banyak menjawab setuju dengan
persentase 69,6%, yang berarti para siswa setuju bahwa mereka memilik semangat belajar
pola bilangan dengan menggunakan media canva dan wordwall.
14. Media canva dan wordwall efektif dalam pembelajaran materi pola bilangan
Berdasarkan Tabel 2. Terlihat bahwa siswa lebih banyak menjawab setuju dengan
persentase 69,6%, yang berarti para siswa setuju bahwa media canva dan wordwall efektif
untuk digunakan dalam pembelajaran materi pola bilangan
15. Menurut saya tampilan media berbasis canva menarik.
Berdasarkan Tabel 2. Terlihat bahwa siswa lebih banyak menjawab setuju dengan
persentase 65,5%, yang berati siswa setuju bahwa materi yang disajikan menggunakan
canva menarik.
Berdasarkan pernyataan nomor 12 dan 13, yang merujuk pada rasa bersungguh-
sungguh dan bersemangat dalam belajar materi pola bilangan, menggunakan media canva dan
wordwall, didapatkan hasil setuju dengan persentase yang paling tinggi yaitu 69,6%, hasil ini
menunjukkan bahwa siswa merasa bersungguh-sungguh dan memiliki semangat yang tinggi
saat guru menggunakan media pembelajaran canva dan wordwall.
Aplikasi canva memiliki fitur yang beragam sehingga guru dapat berkreasi membuat
media pembelajaran yang menarik. Sejalan dengan pernyataan nomor 15 didapatkan hasil
dengan persentase 65,5 % siswa setuju bahwa canva yang digunakan guru untuk kegiatan
pembelajaran menarik. Aplikasi canva juga mampu untuk memvisualisasikan suatu objek
pembelajaran pada materi pola bilangan, misalnya ditayangkan gambar-gambar untuk
memudahkan siswa dalam memahami dan mengenal jenis-jenis pola bilangan.
Selain aplikasi canva, situs web wordwall juga memiliki banyak fitur yang beragam
sehingga, guru dapat menyajikan soal dengan berbagai fitur permainan, yang membuat siswa
tertarik untuk mengerjakan soal yang diberikan. Hal ini juga sejalan dengan pernyataan nomor
1 didapatkan hasil persentase 69,6% siswa setuju bahwa wordwall yang disajikan untuk
mengerjakan soal itu menarik. Pernyataan ini juga didukung dengan pernyataan nomor 6,
yaitu pengerjaan tugas menggunakan wordwall dapat dengan mudah dikerjakan oleh siswa.
Berdasarkan hasil analisis dari rata-rata kuesioner yang diisi oleh siswa, dapat
diketahui bahwa 29,6% siswa yang sangat setuju, 53,6% siswa yang setuju, 12,2% siswa ragu,
3,5% siswa tidak setuju, dan 1,2% siswa yang sangat tidak setuju. Dari hasil rata-rata tersebut,
kriteria keefektifan penggunaan media jika dilihat dari jawaban siswa sangat setuju termasuk
kedalam kategori tidak efektif, akan tetapi jika dilihat dari jawaban siswa setuju maka
keefektifan media termasuk kedalam kategori kurang efektif.
Kurangnya efektivitas penggunaan media canva bertentangan dengan pendapat
Admelia et al., (2021), yang menyatakan bahwa media pembelajaran berbasis canva efektif
digunakan. Hal ini disebabkan karena, media canva membutuhkan jaringan internet untuk
dapat menggunakannya. Sedangkan di SMP Negeri 2 Jongkong merupakan tempat yang
sangat susah untuk mendapatkan jaringan internet, sehingga jika para siswa menggunakan
media tersebut harus pergi ke suatu tempat yang memiliki jaringan internet.
Selain itu kurangnya efektivitas penggunaan media wordwall juga bertentangan
dengan pendapat Nissa et al. (2021), yang menyatakan selain penggunaan yang mudah dan
menarik, media wordwall juga memiliki banyak alternatif pilihan dalam menyajikan materi
dan soal. Akan tetapi dalam penugasan menggunakan media wordwall fitur yang ada tidak
menyediakan penulisan langkah dalam pengerjaan soal, sehingga membuat siswa dapat
memilih jawaban secara asal-asalan, membuat siswa malas berpikir, juga kurang berusaha
dalam menyelesaikan soal.
Dari hasil wawancara yang telah dilakukan bersama guru matematika kelas VIII di
SMP Negeri 2 Jongkong, pada Senin, 20 Juni 2022 secara online melalui whatsapp. Guru
tersebut menyatakan bahwa media canva dan wordwall sudah efektif digunakan dan membuat
para siswa lebih bersemangat dalam mengikuti pembelajaran matematika materi pola
bilangan. Akan tetapi pernyataan tersebut ternyata tidak sesuai dengan hasil rata-rata
kuesioner yang telah diisi siswa. Hasil rata-rata tersebut sebesar 29,6% siswa yang sangat
setuju dan 53,6% siswa yang setuju. Jadi, berdasarkan Tabel 1 hasil rata-rata siswa yang
sangat setuju termasuk dalam kategori tidak efektif, dan hasil rata-rata siswa yang setuju
termasuk dalam kategori kurang efektif.
Jadi, dari hasil setiap pernyataan kuesioner yang telah diisi oleh siswa dan hasil
penelitian terdahulu, terlihat bahwa siswa setuju media canva dan wordwall efektif digunakan
dalam pembelajaran matematika pada materi pola bilangan. Namun, hal ini tidak sesuai
dengan hasil rata-rata kuesioner, yang mengacu pada Tabel 1 terkait keefektifan penggunaan
media. Kekuatan media canva dan wordwall terletak pada penulisan isi yang efektif, variasi
penggunaan berbagai gambar dan animasi, sehingga dapat menjadi sesuatu yang menarik bagi
peserta didik. Pengembangan lebih lanjut diharapkan media canva dan wordwall menjadi
media yang lebih interaktif, seperti dengan tambahan bagian latihan menjawab pertanyaan
atau juga dengan penambahan suara audio yang lebih menyenangkan.

KESIMPULAN DAN SARAN


Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dipaparkan dapat
disimpulkan bahwa, hasil dari rata-rata kuesioner yang telah diisi oleh siswa adalah 29,6%
siswa yang sangat setuju, 53,6% siswa yang setuju, 12,2% siswa ragu, 3,5% siswa tidak
setuju, dan 1,2% siswa yang sangat tidak setuju. Sehingga penggunaan media canva dan
wordwall, jika dilihat dari jawaban siswa setuju termasuk kedalam kategori kurang efektif
digunakan dalam pembelajaran matematika materi pola bilangan kelas VIII di SMP Negeri 2
Jongkong. Oleh karena itu pendidik perlu meningkatkan lagi variasi dari media canva dan
wordwall, selain itu juga perlu pengujian secara eksperimen antara penggunaan media canva
dan wordwall dengan media pembelajaran digital lainnya. Pembahasan dalam penelitian ini
juga masih memiliki keterbatasan untuk mengetahui alasan dalam pemilihan jawaban, oleh
karena itu perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui alasan peserta didik dalam memilih
jawaban sangat setuju, setuju, ragu, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

DAFTAR PUSTAKA
Admelia, M., dkk. (2021). Efektifitas Penggunaan Aplikasi Canva dalam Pembuatan Modul
Pembelajaran Interaktif Hypercontent di Sekolah Dasar Al Ikhwan. Jurnal
Pengabdian Pada Masyarakat 5(2),177-186.

Agustini, S. (2021). Penerapan Media Pembelajaran Qr Code Berbantuan Canva Untuk


Meningkatkan Hasil Belajar Akuntansi. Jurnal Nalar Pendidikan. 9(1),1-10.

Cholily, Y. M., Putri, W. T., & Kusgiarohmah, P. A. (2019). Pembelajaran di era revolusi
industri 4.0.

Fitra, J. & Maksum, H. (2021). Efektivitas Media Pembelajaran Interaktif dengan Aplikasi
Powntoon pada Mata Pelajaran Bimbingan TIK. Jurnal Pedagogi dan Pembelajaran,
4(1), 1-13.
Hidayat, Aziz. (2019). Upaya Guru Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di MI Darul
Hikmah Bantarsoka Purwokerto Barat Kabupaten Banyumas. Skripsi. Purwokerto:
IAIN Purwokerto.
Khoirurosyadah, R. Rahmadayanti, P. (2022). Pengembangan E-Modul “Rambusi”
Berorientasi Budaya Lokal Pembelajaran IPS Kelas IV Sekolah Dasar.
Pengembangan E-Modul Rambusi Berorientasi Budaya Lokal Sidoarjo.

Listyana, J. & S. Herawati. (2018). Peningkatan Aktivitas Dan Hasil Belajar Akuntansi
Keuangan Melalui Penerapan Media Pembelajaran Reciprocal Teaching Berbantu
Mind Map . Tata Arta, Universitas Sebelas Maret. 4(1).
Nissa, F. S. & Renoningtyas, N. (2021). Penggunaan Media Pembelajaran Wordwall untuk
Meningkatkan Minat dan Motivasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Tematik di
Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(5), 2855-2860.

Pelangi, G. (2020). Pemanfaatan Aplikasi Canva Sebagai Media Pembelajaran Bahasa dan
Sastra Indonesia Jenjang SMA/MA. Jurnal Sasindo Unpam, 8(2), 79-96.

Rahmatullah., Innana., Ampa, A.T. (2020). Media Pembelajaran Audio Visual Berbasis
Aplikasi Canva. Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha. 12(2).
Seminar & Conference Proceedings of UMT. 1-6.

Sinaga, Y. M. Soesanto, R.H. (2022). Upaya Membangun Kedisiplinan melalui Media


Pembelajaran Wordwall dalam Pembelajaran Daring pada Siswa Sekolah Dasar.
Jurnal Basicedu, 6(2).

Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.

Zarkasyi, Wahyudi. (2015). Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: Refika Aditama.

Anda mungkin juga menyukai