Nim 12018021
Kelas : 3A
Pada karya Paul Ernest, ia menyataan bahwa ada lima ideologi pendidikan
matematika yaitu Industri trainer, Technological Pragmatist, Old humanist,
Progressive Educator, dan Public Educator.
Jawab :
Alasan saya memilih Progressive Educator disini karena saat saya mengajar akan
memberikan kebebasan kepada siswa untuk berkembang secara alamiah.
Memberikan minat dan pengalaman langsung yang merupakan rangsangan yang
paling baik untuk belajar siswa. Menjadi guru yang memiliki peran sebagai
narasumber dan pembimbing kegiatan belajar mengajar. Dan Mengembangkan
kerjasama antara sekolah dengan keluarga agar kegiatan belajar menjadi seimbang
antara sekolah dan rumah.
, tujuan matematika dari pendidik progresif ini adalah untuk menyumbang
perkembangan meyeluruh dari pertumbuhan manusia, untuk ini mengembangkan
kreativitas anak dan realisasi diri dalam pengalaman belajar matematika. Hal ini
mencakup dua hal yaitu,
Ideologi pendidikan matematika terdapat 12 aspek pada Progressive Educator
yaitu :
2. Berdasarkan dari posisi yang kamu pilih pada setiap aspek tersebut. Analisis
terhadap kurikulum Tadris Matematika IAIN Pontianak
Jawab :
Tadris Matematika IAIN Pontianak kurikulum pertama yang digunakan adalah
Kurikulum Nasional (1994) disebut sebagai KBI, kemudian dikembangkan
menjadi Kurikulum inti dan institusional (2000/2002) disebut sebagai KBK, dan
Kurikulum Pendidikan tinggi (2012) disebut sebagai KKNI dan SNPT. Dalam
kurikulum ini, capaian pembelajaran lulusan harus memenuhi empat aspek yaitu
sikap dan tata nilai, pengetahuan, kemampuan psikomotorik, dan tanggung jawab.
Implementasi matakuliah Matematika Islam meliputi penerapan dan kaitan antara
matematika dengan Islam. karena matakuliah Matematika Islam mempengaruhi
sikap matematis mahasiswa. Jadi mesti ada sinkronisasi antara profil lulusan
dengan capaian pembelajaran. Sehingga mahasiswa yang memilih prodi Tadris
Matematika ini sudah mendapat gambaran akan menjadi apa mereka setelah lulus.
Prodi Tadris Matematika, karena aspek aspek pada ideologi Progressif Educator
memenuhi aspek yang ada pada kurikulum KKNI dan SNPT. KKNI disebut
sebagai kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan,
menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan pelatihan kerja
serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja
sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor.
didiskusikan lebih lanjut dalam konsorsium bidang ilmu yang ada di IAIN
Pontianak.
Jawab :
a. Kesetaraan Ras
Tadris Matematika IAIN Pontianak Dalam kesetaraan ini diharapkan
tidak adanya diskriminasi antara ras golongan mayoritas dan juga
minoritas. Karena setiap individu yang ada dalam satu wilayah atau berasal
dari wilayah tertentu mendapatkan hak dan kewajiban yang sama baik
dalam bidang hukum, agama, sosial budaya bahkan politik.
b. Kesetaraan Gender
pandangan bahwa semua orang laki laki atau perempuan harus
diperlakukan dengan baik tanpa memandang jenis kelamin. Kesetaraan
gender pada Prodi Tadris Matematika IAIN Pontianak pada ideologi
Progressif Educator dilakukan guna mencapai kesetaraan gender dalam
pendikan, dengan memberikan kesempatan yang sama, perilaku yang sama
dan adil antara laki laki dan perempuan.
c. Kesetaraan Kultur
Tadris Matematika IAIN Pontianak menggunakan model pembelajaran
matematika berbasis multikultural yang dikembangkan oleh mahasiswa
yang berorientasi dan dieksplorasi dari kebudayaan daerah yang beragam.
Dengan ini mendorong pemikiran dan konsep matematika
yang beragam, kreatif, inovatif dan mendorong munculnya pemikiran
kritis mahasiswa terhadap realitas multikultural.
d. Kesetaraan Kemampuan
Pada kesetaraan kemampuan pada ideologi Progressif Educator ini, di
Prodi Tadris Matematika IAIN Pontianak untuk mahasiswa dibutuhkan
kemampuan matematis. Prodi Tadris Matematika tidak bisa
menyamaratakan kemampuan mahasiswa karena dalam pemecahan
masalah, kemapuan berfikir, dan penalaran setiap mahasiswa memiliki
cara yang berbeda beda. Tetapi diupayakan untuk setiap mahasiswa bisa
mencapai kemampuan matematis yang telah ditargetkan.