PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) dan Sumber Daya
pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai dengan perguruan tinggi. Hal ini
1
UU RI No.20 Tahun 2003, Tentang Sistem Pendidikan Nasional, (Surabaya: TP 2003).hal 3
2
Ibid.
1
2
pendidikan nasional. Seperti yang telah jelaskan dalam Garis-garis Besar Program
atasdasar pemikiran secara secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif
dan efisien.
ilmu pengetahuan.
matematika
3
Seojadi, Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia, ( Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional : 1999 / 2000 ),hal43
4
Ibid. hal. 43
3
kehidupan sehari-hari.
ke pendidikan menengah.
d. Siswa memiliki pandangan yang cukup luas dan memiliki sikap logis,
sebagai berikut :
serta inovatif.
matematika.5
kepribadian siswa.
5
ibid, hal. 44.
4
dominan dalam mengontrol alur pelajaran. Sehingga metode ini kurang cocok
kesulitan belajar matematika dan belum bisa memahami konsep dasar pelajaran
pelajaran matematika selalu berkaitan antara konsep yang satu dengan konsep
yang lain.
Oleh karena itu kesulitan belajar yang dialami siswa dalam pelajaran
matematika harus diatasi sedini mungkin. Karena jika tidak segera diatasi, maka
pembenahan baik dari tenaga pendidik maupun peserta didiknya itu sendiri.
matematika, diharapkan kesulitan belajar yang ada pada diri siswa akan lebih
mudah diatasi.
Oleh karena itu dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar seorang guru
2. Proses pengajaran dimulai bila siswa dalam keadaan siap untuk melakukan
kegiatan belajar.
secara aktif.
guru untuk mendominasi proses pembelajaran, sehingga ada perubahan dalam hal
sewajarnya dirubah menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Oleh karena,
itu perlu disusun model pembelajaran dan alternatif yang dapat memperbaiki
6
Muhammad Ali, Konsep dan Pencapaian CBSA dalam pengajaran, (Bandung : PT Sarana
Panca Karya,1991) hal.29-36
6
dan ketrampilan berfikir.7 Metode inquiry berasal dari bahasa Inggris “inquiry”
7
Markaban, Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Penemuan Terbimbing,
(Yogyakarta : Departemen Pendidikan Nasional Pusat Pengembangan dan Penataran Guru
Matematika, 2006 )
8
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran yang Kreatif dan
Menyenangkan, (Bandung : PT Remaja Rosda Karya,2008) hal.108
9
Saiful Sagala, Konsep dan Makna Pembelajaran, (Bandung : Anggota IKAPI /Ikatan Penerbit
Indonesia, 2005) hal.89
10
Rusyan, tabrani dan Yuni Dharyani, Penuntun Belajar Yang Sukses, (Jakarta : Nine Karya
Jaya, 1992)hal.53
7
dan akan lebih tertarik terhadap matematika jika dilibatkan secara aktif dalam
1. Orientasi
disiapkan oleh guru. Sebelum mulai pelajaran persoalan tersebut harus jelas
3. Membuat hipotesis
11
Wina Sanjaya, Strategi Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Yogyakarta : Universitas
Sanata Dharma, 2007 ) hal. 66
8
4. Mengumpulkan data
5. Menganalisis data
Dalam tahap ini siswa bertanggung jawab menguji hipotesis yang telah
memperoleh kesimpulan dari data percobaan diatas, maka siswa bisa menguji
salah atau ditolak, siswa bisa menjelaskan sesuai dengan proses inquiry yang
sudah dilakukan.14
6. Kesimpulan
sedangkan dalam proses belajar mengajar siswa masih cenderung pasif, sebagian
menggunakan metode inquiry diharapkan siswa akan lebih aktif dalam proses
Berdasarkan dari uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengkaji lebih jauh
Konsep Matematika Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar ( Prisma dan
1. Identifikasi masalah
a. Hakekat matematika
d. Pemahaman konsep
10
e. Volume dan luas permukaan Bangun Ruang sisi-sisi datar ( prisma dan
limas).
f. Asumsi
g. Hipotesis
2. Pembatasan Istilah
inquiry.
matematika pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar ( Prisma dan Limas)
3. Rumusan Masalah
penelitian yang tidak terarah dan tidak bertujuan dan juga untuk memilih konsep-
konsep matematika pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar ( prisma dan
pemahaman konsep matematika pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar (
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada maka tujuan penelitian ini adalah
pemahaman konsep matematika pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar (
sisi datar ( limas dan prisma ) siswa kelas VIII SMP Islam Durenan.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara teoritis
2. Secara Praktis
a. Bagi Sekolah
a. Bagi guru
c. Bagi siswa
E. Penegasan istilah
Pemahamn Konsep Matematika Pada Pokok Bahasan Bangun Ruang Sisi Datar
(Prisma dan Limas) Siswa kelas VIII di SMP Islam Durenan”. Agar tidak terjadi
13
kesalah pahaman, perlu adanya penegasan istilah baik secara konseptual maupun
operasional
1. Penegasan Konseptual
c. Metode: cara yang teratur dan sistematis untuk pelaksanaan sesuatu cara
kerja.17
yang berfariasi.18
15
Trisno yuwono, Kamus besar Bahasa Indonesia (Surabaya: Arkola,2001)hal.431
16
Em Zul dan Ratu Aprilia,Senja, Kamus Besar Lengkap Bahasa Indonesia (Difa
Publisher,1995)hal.554
17
A Partanto Pius, Kamus Ilmiah Populer (Surabaya: Arkola,1994).hal.461
18
Mulyasa, Kurikulum Berbasis Kompetensi Konsep, Karakteristik dan Implementasi, (Bandung
: PT Remaja Rosda Karya, 2002 ), hal.135
19
Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Tehnik Evaluasi (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya),hal.44
20
A Partanto Pius, Kamus Ilmiah Populer …hal.362
14
tentang bilangan.21
2. Penegasan Operasional
konsep matematika siswa kelas VIII di SMP Islam Durenan yang dimaksud
dalam penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran inquiry pada siswa
kelas VIII A SMP Islam Durenan, yang dilengkapi dengan LKS dan alat
peraga berupa bangun ruang (prisma dan limas). Sebelum diberikan treatment,
siswa mencari dan menemukan sendiri rumus luas permukaan dan volume
sebagai fasilitator dan motivator. Sehingga dalam penelitian ini siswa benar-
Kemudian data hasil tes ini dihitung dengan menggunakan rumus uji-t,
dengan kriteria semakin tinggi skor t-test yang diperoleh jika dibandingkan
dengan t-tabel, maka semakin tinggi hubungan sebab akibatnya. Artinya ada
21
Depdikbud, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka 1989),hal.995
15
matematika. Sebaliknya, jika skor t-test yang diperoleh lebih rendah jika
F. Sistematika Pembahasan
Secara garis besar pembahasan dalam skripsi dibagi menjadi tiga bagian
1. Bagian Awal
lampiran.
2. Bagian Inti
inquiry, pemahaman konsep matematika, volume dan luas bangun ruang sisi
populasi dan sample, sumber data, variabel dan pengukuran data, metode dan
sarana dan prasarana, sruktur organisasi, keadaan guru pegawai dan siswa,
3. Bagian Pelengkap
Bagian pelengkap ini terdiri dari daftar pustaka, daftar lampiran, dan
biodata penulis.