Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRATIKUM PEMBUATAN

TELUR ASIN

Disusun oleh :

Kelas XI OTKP

SMK N 1 MENGGALA

JURUSAN OTOMATISASI DAN TATA KELOLA PERKANTORAN

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan laporan kegiatan yang berjudul "Laporan Pembuatan Telur Asin" dengan tepat
waktu.

Penulis menyadari bahwa laporan kegiatan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karenanya,
diharapkan saran dan kritik yang membangun agar penulis menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.

Semoga laporan kegiatan ini menambah wawasan dan memberi manfaat bagi pembaca.

Lampung, Oktober 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2

DAFTAR ISI...............................................................................................................................................3

BAB I..........................................................................................................................................................4

PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4

Latar Belakang........................................................................................................................................4

Rumusan Masalah...................................................................................................................................5

Manfaat...................................................................................................................................................5

BAB II.........................................................................................................................................................6

PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6

Pembuatan Telur Asin.............................................................................................................................6

Modal Awal.............................................................................................................................................7

Modal Habis Pakai..................................................................................................................................7

Total Pengeluaran....................................................................................................................................7

Pendapat..................................................................................................................................................7

Laba Bersih.............................................................................................................................................7

BAB III........................................................................................................................................................8

PENUTUP...................................................................................................................................................8

Kesimpulan..............................................................................................................................................8

Saran........................................................................................................................................................8

Lampiran Foto Kegiatan..........................................................................................................................8


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Telur merupakan salah satu produk unggas yang memiliki kandungan gizi lengkap yaitu
karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin. Telur yang banyak dikonsumsi adalah telur
bebek, telur ayam dan telur puyuh. Di Indonesia jumlah telur yang tersedia sangat banyak yaitu
sebesar 1,378 ton. Sumbangan telur terbesar adalah dari jenis ayam petelur dengan total 69,57%.
Telur ayam buras dan telur itik menyumbang masing-masing 12,16% dan 18,26%, tetapi dalam
kenyataannya telur-telur busuk sebelum dimanfaatkan atau dikonsumsi karena kurangnya masa
simpan dari telur-telur tersebut. Salah satu cara untuk mengatasi masalah pembusukan telur yaitu
dengan membuat telur asin.
Telur asin merupakan teknologi hasil peternakan yang peminatnya cukup banyak. Sebagian
besar telur asin dibuat dari telur bebek. Hal ini disebabkan telur bebek mempunyai pori-pori yang
besar sehingga baik untuk telur asin. Dengan pengasinan telur bebek menjadi tidak amis dan
masa simpan telur lebih lama. Semakin lama waktu pengasinan akansemakin tahan lama masa
simpan telur.
Telur asin dapat dibuat dengan cara merendam menggunakan media garam. Media garam
merupakan campuran antara garam, serbuk batu bata merah, sedikit kapur dan air. Garam
berfungsi sebagai pencipta rasa asin 12 sekaligus sebagai bahan pengawet karena garam mampu
menyerap air dari dalam telur. Garam akan masuk ke dalam telur melalui pori-pori kulit telur
menuju ke putih telur, lalu ke kuning telur. Garam akan menarik air yang dikandung telur. Garam
juga terdapat ion chlor yang berperan sebagai penghambat pertumbuhan bakteri dalam telur,
sehingga menyebabkan telur menjadi awet karena bakteri yang terkandung dalam telur mati.
Kualitas telur asin dapat dilihat berdasarkan penilaian sifat organoleptik. Penilaian
organoleptik merupakan penilaian dengan pancaindra manusia terhadap sifat pangan dengan indra
penglihatan, perasa, pembau, peraba dan pendengaran. Organoleptik yang diujikan pada
penelitian ini meliputi tekstur, warna, aroma dan rasa.
Telur bebek dapat dibuat telur asin dengan media yang bermacam-macam antara lain serbuk
batu bata merah, abu pelepah kelapa dan lumpur sawah. Media yang sering digunakan untuk
membuat telur asin yaitu serbuk batu bata merah dan abu pelepah kelapa, lumpur sawah kurang
dimanfaatkan dalam pembuatan telur asin.
Telur asin dengan perendaman dengan menggunakan serbuk batu bata merah kemungkinan
jumlah bakteri lebih sedikit. Hal ini disebabkan serbuk batu bata merah sudah mengalami proses
pembakaran, sehingga bakteri mati pada saat proses pembakaran.Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh Ruriyawati Listyorinitahun 2010, bahwa telur yang diasinkan dengan serbuk batu
bata merah dapat menghilangkan bau amis dan memperpanjang masa simpan telur, karena
dengan pengasinan dapat menekan pertumbuhan mikroorganisme dalam telur sehingga menekan
terjadinya pembusukan.Pada pembuatan telur asin yang digunakan adalah serbuk batu bata
merah, abu pelepah kelapa dan lumpur sawah. Pada penelitian ini yang digunakan adalah serbuk
batu bata merah karena berdasarkan hasil penelitian BPTP terkandung dalam (Balai Pengkajian
Teknologi Pertanian) Kalimantan Timur tahun 2011 menunjukkan bahwa bahan untuk pembuatan
telur asin yang paling bagus adalah batu bata merah karena serbuk batu bata merah tidak banyak
mengandung bakteri karena mengalami proses pembakaran.Pada penelitian ini penulis mencoba
memanfaatkan Serbuk Batu Bata Merah untuk proses pembuatan telur asin.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah ini yaitu :
1. Adakah perbedaan sifat organoleptik antara telur bebek yang diasinkan dengan lumpur sawah
dan telur bebek yang diasinkan dengan serbuk batu bata merah ?
2. Adakah perbedaan populasi bakteri pada telur bebek hasil perendaman lumpur sawah dan
telur bebek perendaman serbuk batu bata merah ?

C. Manfaat
1. Kita dapat mengetahui sifat organoleptik telur bebek yang diasinkan dengan serbuk batu bata
merah
2. Kita dapat mengetahui dan mensosialisasikan kepada masyarakatpopulasi bakteri pada telur
bebek perendaman serbuk batu bata merah.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pembuatan Telur Asin


1. Alat
a. Bak
b. Saringan
c. Panci
d. Palu
e. Karung
f. Sikat Kawat
2. Bahan
a. Telur 90 butir
b. Garam 5 Kg
c. Air 5 L
d. Serbuk batu bata
3. Cara membuat
a. Rendam telur dalam air selama 2 menit. Jika ada telur yang mengapung, buang saja,
karena telur tidak bagus.
b. Kemudian bersihkan telur hingga bersih. Hati-hati saat membersihkannya agar kulit telur
tidak pecah atau retak.
c. Anda bisa memilih untuk menggosokkan menggunakan sikat kawat atau tidak. Cara ini
dilakukan agar garam dapat lebih mudah meresap karena pori-pori telur terbuka.
Keringkan telur.
d. Campurkan remukan bata yang sudah benar-benar halus dengan air. Aduk rata. Jangan
sampai encer. Bentuk hingga seperti pasta.
e. Masukkan garam. Aduk lagi. Anda bisa mengaduknya menggunakan tangan atau spatula.
f. Lumuri telur dengan tanah sampai menggumpal seperti tanah liat atau batu. Kira-kira
hingga ketebalan mencapai 3 cm.
g. Masukkan dalam ember satu per satu.
h. Taburi lagi telur yang sudah dilumuri tanah dengan batu bata lagi secukupnya.
i. Diamkan selama 14 hari.
j. Setelah proses selesai. Rebus telur dengan api kecil. Jangan sampai air mendidih agar
tidak merusak telur. Rebus selama 1 jam.
k. Telur asin siap disajikan.

B. Modal Awal
1. Kas Kelas Rp280.000,00

C. Modal Habis Pakai


1. Telur 90 butir Rp210.000,00
2. Garam 5 Kg Rp25.000,00
3. Stiker Rp
4. Kemasan mika Rp

D. Total Pengeluaran
1. Rp

E. Total Pendapatan
1. 90 Butir telur x Rp4.000,00 = 360.000,00

F. Laba Bersih
1. Modal awal – total pendapatan
=Rp280.000,00 – 360.000,00
2. Pendapatan – total pengeluaran
= Rp360.000,00 – Rp
=Rp
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan pembuatan telur asin di atas menghasilkan kandungan gizi yang cukup lengkap
dan cocok dikonsumsi oleh segala usia. Namun, bagi penderita darah tinggi tidak disarankan
mengonsumsi telur asin karena kandungan garamnya yang sangat tinggi.

B. Saran
Sebaiknya dalam melakukan pembuatan telur asin, kita harus melakukannya sesuai prosedur
pembuatan agar telur asin tersebut berkualitas. Kita juga harus rapi dah bersih dalam membuat
telur asin. Dalam pembuatan adonan penutup, kita harus membuatnya kental agar adonan tidak
terbuka saat proses penyimpanan.

C. Lampiran Foto Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai