Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PEMBUATAN TELUR ASIN

Disusun Oleh:
Kelompok:
 Syamsul Bahri
 Muh Abil Al Arqam
 Andi Muh Rifky Ramadhan
 Muh Akhsan Akbar
 Jiko Marwantoro
 Muh Fahreza Ramadhan

UPT SMAN 1 BULUKUMBA


Tahun Pelajaran 2022/2023

1
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas petunjuknya kami
dapat menyelesaikan makalah sesuai dengan tugas yang diamanahkan kepada kami, sehingga
makalah ini dapat terselesaikan secara tuntas. Dan tentunya dengan karunia-Nya jualah
penulis dapat menyelesaikan penulisan Makalah ini  pada waktunya.

 Shalawat beriring salam tak puas-puasnya kita kirimkan kepada junjungan alam Nabi
Besar Muhammad SAW, karena hanya dengan petunjuknya dan segala usaha upaya beliau,
kita dapat rasakan kehidupan yang berbudaya, beraturan dan menjadikan kita makhluk yang
lebih mulia di hadapan Tuhan.

Harapan saya semoga makalah dengan judul “PEMBUATAN TELUR ASIN” ini
membantu saya dalam menunjang penilaian dalam mata pelajaran Biologi ini, agar menjadi
lebih baik.

Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan. Oleh kerena itu saya harapkan
kepada para guru, dan teman sekalian untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini, sehingga kedepannya dapat lebih baik.

                                                                                              Bulukumba, 15 Maret 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................2

DAFTAR ISI.............................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................................................4


1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................5-7

BAB 3 METODELOGi

3.1 Bahan dan Alat.................................................................................................................8

3.2 Cara Kerja........................................................................................................................8

BAB 4 PENUTUP

4.1 Kesimpulan.......................................................................................................................9

4.2 Saran.................................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan zaman dan teknologi yang semakin canggih, merambat kepada
setiap aspek kehidupan, tingkat persaingan yang semakin tinggi memaksa setiap
orang lebih jeli dalam membaca setiap peluang dalam usaha mengembangkan
keterampilan dan keahliannya untuk menjawab tantangan zaman. Rendahnya tingkat
keterampilan dan keahlian  yang dimiliki oleh sebagian besar penduduk Indonesia
merupakan salah satu alasan kenapa angka pengangguran di Indonesia semakin
meningkat.
Padahal usaha yang dilakukan pemerintah dalam memberantas kemiskinan
dan kebodohan sudah menjadi agenda utama dari pemerintah. Salah satu contoh yaitu
dengan mencetuskan wajib belajar 9 Tahun dan memberikan pinjaman dengan suku
bunga ringan untuk meningkatkan taraf hidup bangsa Indonesia tersebut. Namun
semua itu ternyata tidaklah cukup, karena belum didukung oleh sumber daya manusia
yang terampil dan berkeahlian yang dapat dimanfaatkan untuk membuka peluang
usaha, menciptakan lapangan kerja sendiri, atau berkreasi yang menghasilkan
tentunya yang dapat berdampak pada penekanan terhadap tingginya angka
pengangguran, tingginya angka  kemiskinan yang ada di Indonesia tersebut.
Peluang untuk mendapatkan penghasilan yang memadai dan mengurangi
pengangguran sangat banyak dan berada di sekitar kita. Salah satu diantaranya
produksi telur yang dihasilkan oleh hewan unggas yang dipelihara secara manual oleh
masyarakat menciptakan peluang yang sangat tepat. Telur-telur yang hanya
dikonsumsi secara sederhana dan kebutuhan untuk jamu sebenarnya cukup
menjanjikan jika dikelola oleh tenaga-tenaga terampil sehingga telur yang dibuat
menjadi makanan sederhana bisa dihasilkan telur yang bergizi tinggi sebagai makanan
dan dapat menghasilkan keuntungan yang cukup besar. Contohnya pembuatan telur
asin yang sangat laku keras di pasaran.

1.2 Rumusan Masalah


Makalah ini akan merumuskan tiga permasalahan tentang  Telur Asin Masalah
-  masalah tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

1.      Untuk mengetahui bagaimana cara pembuatan Telur Asin !

4
2.      Apa saja kandungan gizi di dalam Telur Asin ?
3.      Apakah dengan cara pengasinan tersebut dapat membuat awet Telur ?

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Telur merupakan alat dan cara berkembang biak bagi unggas dan sebagian
hewan. Telur secara alami disiapkan oleh induknya untuk menunjang kehidupan dan
perkembangan embrio dengan sempurna. Selain dibungkus dengan kulit yang keras sebagai
pelindung, telur juga dilengkapi dengan bahan makanan yang lengkap.

Bagi manusia, telur dipandang dari dua sudut. Pertama, sebagai jalan


mengembangbiakkan ternak, dan kedua sebagai sumber makanan yang bergizi tinggi. Oleh
sebab itu, produksi telur tanpa pembuahan mulai dikembangkan. Populerlah ayam ras
petelur, burung puyuh, dan bebek dikandang,

Telur asin adalah telur segar yang diolah dalam keadaan utuh, diawetkan sekaligus
diasinkan dengan menggunakan bahan gram . Telur itik yang diasin mengandung keuntungan
seperti :

Nilai gizi telur dapat dippertahankan dalam waktu relative lama

·         nilai ekonomis telur dapat ditingkatkan

·         memenuhi selera konsumen telur itik

·         merupakan alternatif pemasaran disamping telur segar

Syarat syarat telur yang akan diasin:

·         harus Telur masih segar dan baru

·         telur sudah diberesihkan dari kotoran

·         kulit telur masih utuh tidak retak

·         sebelum diasin telur harus diamplas untuk memudahkan proses pengasinan

Telur asin adalah telur itik yang diolah dalam keadaan utuh, dimana kandungan garam
didalam telur dapat menghambat perkembangan organisme dan sekaligus memberikan aroma
yang khas, sehingga telur dapat disimpan dalam waktu relatif lama. Ada beberapa cara
pengasinan telur itik, tetapi pad dasarnya dapat dibagi 2 yaitu cara basah dan cara kering.
Cara basah yaitu dengan merendam telur itik dalam larutan garam jenuh, sedangkan cara
kering yaitu dengan menggunakan bahan pembungkus, baik dari bahan tanah liat, bubuk bata
atau menggunakan garam atau bahan lain yang telah dicampur dengan garam.
5
A.      Telur asin prinsip pembungkusan kering (dry packing)

·         Bahan pengawet dan ukuran :

untuk 100 butir telur perlu campuran bata merah 1 kg ,abu 1 kg, garam 0,5kg, asam sendawa
25 gr.

·         Cara :

Campurkan bahan pebgawet hingga terbentuk adonankemudian telur disimpan sampai 2


minggu telur asin siap di pasarkan.

B.      Telur asin prinsip perendaman (immersion in liquid)

·         Bahan dan ukuran :

100 butir telur butuh 10 liter air 3 kg garam,13 gram asam sendawa (1%)

·         Cara :

Larutan bahan pengawet dimasak sampai mendidih,lalu didinginkan,telur yang telah dicuci
bersih sampai 2 minggu kemudian di rebus disimpan pada suhu kamar.

C.      Telur asin sistem gadap

·         Bahan:

Dibuat adaonan garam dengan batu merah atau lumpur

·         Cara:

Telur yang telah di cuci, masukkan ke adonan selama 10-15 hari, lalu digulung dalam adonan
abu, garam dan disimpan dalam kotak ditempat agak lembab.

D.     Telur asin sistem lagadap

Telur yang telah dicuci bersih benamkan pada larutan garam dapur pekat selama 7-8 hari lalu
dicuci dan direbus (tahan 2 minggu).

6
Ada pula cara pengawetan telur yang mempertahankan rasa aslinya

1.      Telur dengan asli sistem alfin

Telur segar umur 2 hari dicuci bersih, digosok dengan kapas beralkohol (95-960) lalu
dicelupkan dalam cairan parafin suhu 50-60 C selam 10 menit keringkan dan simpan
ditempat yang aman (tahan 6 bln).

2.      Telur dengan rasa asli sistem akasia

Kilit akasia (240 gr) ditumbuk, dicampur air (20 liter) direbus selama 1 jam. Setelah dingin
telur direndam pada larutan tsb.

3.      Telur denagn rasa asli sistem MIPA

Telur segar dicelupkan dalam minyak kelapa (0,25 liter) denagn posisi lancip dibawah ( tahan
3 minggu).

4.      Telur dengan rasa asli sistem kanpla.

Telur segar yang telah dibersihkan dimasukkan dalam kantong plastik/dirangkap tutup
kantong dalam kantong kuat kuat ( tahan 3 minggu)

7
BAB 3

METODELOGI

3.1 Bahan dan Alat


a.     Alat :
1)      Ember

2)      Alat pengaduk

3)      Kuali tanah atau panci

4)      Toples atau tempat penyimpan telur

5)      Kain lap

b.      Bahan :

1)      Telur bebek atau itik

2)      Abu gosok atau batu bata

3)      Garam

4)      Amplas

5)      Air

3.2 Cara Kerja


1.     Pilih telur yang bermutu baik (tidak retak atau busuk).
2.      Bersihkan telur dengan jalan mencuci atau dilap dengan air hangat, kemudian keringkan.

3.      Amplas seluruh permukaan telur agar pori-porinya terbuka.

4.      Buat adonan pengasin yang terdiri dari campuran abu gosok dan garam, dengan perbandingan
sama (1:1). Dapat pula digunakan adonan yang terdiri dari campuran bubuk bata merah dengan
garam.

5.      Tambahkan sedikit air ke dalam adonan kemudian aduk sampai adonan berbentuk pasta.

6.      Bungkus telur dengan adonan satu persatu secara merata sekeliling permukaan telur, kira-kira
setebal 1~2 mm.

7.  Simpan telur dalam kuali tanah atau ember plastik selama 15 ~ 20 hari. Usahakan agar telur tidak
pecah, simpan di tempat yang bersih dan terbuka.

8
8.      Setelah selesai bersihkan telur dari adonan kemudian rendam dalam larutan the selama 8 hari
(bila perlu).

BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dari yang telah di paparkan pada halaman-halaman sebelumnya, dapat di simpulkan


bahwa, kandungan gizi dalam telur asin, Warisno (2005:3) Menyatakan bahwa telur bebek
juga mengandung mineral kalsium dan magnesium. Telur memenuhi kriteria sebagai bahan
makanan yang bernilai biologi tinggi karena proteinnya mudah dicerna dengan koefisien
cerna 96%. Dibandingkan dengan daging sapi, beras, dan jagung, nilai biologi protein telur
bebek paling tinggi karena mudah dicerna oleh tubuh, telur sangat cocok dikonsumsi
terutama oleh anak balita (membutuhkan protein 15 gram per hari).

Di samping itu pula dengan cara pengasinan ini dapat membuat Telur asin menjadi
lebih awet sebab garam selain memberi rasa asin berfungsi sebagai pengawet. Garam yang
merasuk kedalam telur berfungsi sebagai antiseptik dan pengendali mikroorganisme
penyebab pembusukan.

Dan dengan adanya pembuatan makalah ini pula dapat diketahui bagaimana cara
pembuatan pengasinan Telur asin tersebut, yang mana dapat di lihat pada halaman-halaman
sebelumnya.

4.2 Saran

Penulis mengharapkan tentunya hal ini menjadi satu hal yang bermanfaat bagi
pembaca. Kemudian keterampilan dan keahlian yang telah diperoleh dari makalah ini dapat
berdaya guna bagi kita semua, bahkan bisa menimbul pengusaha telur asin yang memiliki
pangsa pasar yang luas, mampu memberikan peluang kerja bagi masyarakat sekitar, dan juga
untuk dapat mempersiapkan diri dalam kompetisi persaingan yang sehat dalam hal
penciptaan peluang kerja yang produktif.

Terakhir penulis mengharapkan kiranya makalah ini dapat bermanfaat bagi


pembacanya, dan tidak lupa penulis juga mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya
membangun untuk lebih menyempurnakan isi daripada makalah ini. Mudah - mudahan Tuhan
selalu melimpahkan ridho dan kasih sayang-Nya kepada kita semua. Amin.

9
DAFTAR PUSTAKA

http://kumpulanmakalahilmiah.blogspot.com/2011/04/cara-pembuatan-telur-asin.html

http://blog.tp.ac.id/tag/karya-ilmiah-telur-asin
Warisno.2005. Membuat Telur Asin Aneka Rasa. Jakarta : PT Agromedia Pustaka

10

Anda mungkin juga menyukai