OLEH
KELOMPOK 6
:
ADILAH ZAHRA FADHILAH (220207600007)
EMA ARUM FAYUMI (220207601009)
JENNIFER IMANUELA ROMPAS (220207600002)
Pada kesempatan kali ini kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
pada Ibu Dra. Ratnawati T, M. Hum, selaku dosen di mata kuliah Pengetahuan Bahan Makanan
dan Alat yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan ilmu dan
memperluas wawasan kami sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut membantu
dan membagi ilmu dan pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun tujuan dari penyusunan dari makalah ini untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Pengetahuan Bahan Makanan dan Alat. Selain itu, makalah ini bertujuan untuk
menambah wawasan kami dan pembaca mengenai susu dan telur serta hasil olahannya.
Kami menyadari makalah yang kami susun ini masih jauh dari kata sempurna baik dari
segi penyusunan, bahasa, dan penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun agar dapat kami gunakan sebagai acuan yang lebih baik dimasa
yang akan datang. Semoga makalah ini bisa bermanfaat untuk pengembangan dan peningkatan
ilmu pengetahuan kedepannya.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 4
A. Latar Belakang .................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah ............................................................................................. 4
C. Tujuan Penulisan ............................................................................................... 5
B. TELUR .............................................................................................................. 13
1. Pengertian Telur .................................................................................... 13
2. Jenis Telur ............................................................................................. 14
3. Kandungan Gizi Telur........................................................................... 15
4. Kualitas Telur Yang Baik ..................................................................... 16
5. Guna Telur ............................................................................................ 18
6. Keuntungan telur ................................................................................... 18
7. Cara Menyimpan Telur ......................................................................... 18
8. Produk Olahan Bahan Pangan Telur ..................................................... 19
9. Cara mengolah telur .............................................................................. 21
BAB III KESIMPULAN................................................................................................... 23
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 24
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Indonesia adalah negara yang terkenal akan keragaman kulinernya. Selain itu,
Indonesia memiliki tingkat produksi bahan pangan pada sektor pertanian, perkebunan,
peternakan, dan teknologi industri yang tinggi. Ilmu pengetahuan bahan makanan
adalah suatu ilmu yang mempelajari sifat fisik dan kimia dari komponen-komponen
yang tersusun dalam bahan makanan hewani atau nabati. Pengetahuan ini dapat
membantu seorang chef untuk memilih bahan pangan yang berkulitas, serta mengolah
bahan dengan cara yang benar. Sifat ini dihubungkan dengan segi produksi serta
perlakuan sebelum dan sesudah panen seperti penyimpanan, pengolahan, pengawetan,
distribusi, pemasaran hingga pada tahap konsumsi.
Susu merupakan bahan pangan yang penting bagi kehidupan manusia. Hal ini
diperkuat dengan manfaat susu yang dapat membantu pertumbuhan manusia sejak bayi
hingga dewasa. Selain itu, susu merupakan minuman bergizi tinggi karena memiliki
hampir semua zat yang diperlukan oleh tubuh terutama protein dan lemak. Ada banyak
macam hidangan yang menggunakan telur sebagai bahan dasar, sehingga kita perlu
mengetahui bagaimana dan apa saja cara untuk menyimpan dan mengolah susu.
Telur adalah salah satu bahan makanan yang banyak dikonsumsi oleh orang
Indonesia karena termasuk bahan makanan yang mudah di dapat dan sangat mudah
dicerna. Hal ini dikarenakan banyaknya sektor peternakan di Indonesia dan harganya
yang sangat terjangkau karena kemudahannya untuk didapatkan. Ada begitu banyak
manfaat dan kegunaan telur. Telur juga termasuk salah satu bahan dasar dalam berbagai
pembuatan produk pastry and bakery.
Kedua bahan makanan tersebut memiliki komposisi nilai gizi yang besar dan
lengkap sehingga dapat dikonsumsi oleh semua umur, baik bayi hingga orang dewasa.
Selain dapat digunakan untuk kebutuhan gizi dan kesehatan, telur dan susu memiliki
peran penting dalam berbagai hidangan oriental dan kontinental.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan bahan makanan susu dan telur?
2. Apa saja jenis dari susu dan telur?
3. Bagaimana kandungan gizi yang terkandung dalam susu dan telur?
4
4. Bagaimana cara memilih kualitas bahan pangan susu dan telur yang baik?
5. Bagaimana cara menyimpan dan mengolah bahan pangan agar tetap memiliki
kualitas yang baik?
6. Apa saja hasil olah dari bahan pangan susu dan telur?
C. TUJUAN PENULISAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. SUSU
1. Pengertian Susu
Susu adalah cairan bergizi tinggi yang dihasilkan oleh kalenjar susu
mamalia betina yang diperah seperti sapi, kambing, unta, dan domba. Sebagai
minuman bergizi yang sering dikonsumsi, susu memiliki komposisi nilai gizi yang
dibutuhkan manusia hampir lengkap seperti Protein, Calsium, Phospor, Vitamin A,
Vitamin B, dan Riboflavin yang tinggi.
Manfaat dan kegunaan susu, yaitu:
- Sebagai sumber protein bagi tubuh.
- Membantu pertumbuhan dan memperkuat tulang karena mengandung
kalsium.
- Meningkatkan metabolisme tubuh.
- Menetralkan racun dalam tubuh.
- Sebagai bahan utama hidangan pastry dan bakery.
- Sebagai bahan pembuatan soup.
2. Jenis Susu
Susu memiliki banyak jenis yang digolongkan berdasarkan bentuk fisik dan
asal susu tersebut. Jenis susu berdasarkan asal hewan perahan, yaitu susu sapi, susu
kambing, susu onta, dan susu keledai. Sedangkan jenis susu berdasarkan sifat fisik
susu, yaitu:
- Susu segar, adalah susu hasil perahan langsung dari hewan perahan yang
harus direbus sebelum dikonsumsi. Hal ini disebabkan adanya kuman-
kuman yang terkandung pada hewan atau alat penampung susu. Susu ini
seperti koloid dan tidak mengendap.
- Susu Full Cream, merupakan susu yang masih penuh dan tidak ada zat
yang diambil. Susu ini biasa dikonsumsi dalam bentuk susu kental, susu
steril, atau susu bubuk.
- Susu skim, bagian susu yang tertinggal setelah krim susu diambil. Susu ini
mengandung semua zat makanan kecuali lemak dan vitamin yang larut pada
lemak.
- Krim/Kepala Susu, mengandung banyak lemak yang bervariasi.
6
- Susu kental manis, susu yang diuapkan hingga kental dan ditambahkan
40% atau lebih kadar gula.
- Susu bubuk, adalah susu yang terbuat dari susu full cream atau bagian susu
skim yang diproses dengan penyemprotan ke ruang yang panas.
- Susu formula, adalah susu yang berasal dari susu segar, kemudian
diasamkan dengan asam laktat dan diuapkan. Susu ini mudah dicerna dan
jarang menyebabkan gangguan ada pencernaan. Lebih banyak digunakan
untuk makanan anak bayi.
7
- Karbohidrat 4,3 gr
- Kalsium 143 mg
- Fosfor 60 mg
- Besi 1,7 mg
- Vitamin A 39 mg
- Vitamin B1 0,03 mg
- Vitamin C 1 mg
- Air 88,3 gr
3) Susu Skim
Komposisi (kandungan) gizi per 100 gram susu skim yaitu:
◉ Abu (Ash) : 7,9 gram
8
◉ Retinol (vit A), C20H30O : -
◉ Serat (Fiber) : -
◉ Vitamin C : 7 miligram
5) Susu Bubuk
Kandungan susu bubuk per 100g, yaitu:
- Energi 495 kal
- 27g lemak
- 97mg kolestrol
- 371mg natrium
- 1.330mg kalium
- 38g karbohidrat
- 38g gula
- 26g protein
- Vitamin C, zat besi, vitamin B6, D & B12, magnesium, kalsium.
6) Susu Formula
Dalam takaran 100 gr mengandung:
- Energi 519 kal
- 28g lemak
- 14mg kolestol
- 170mg natrium
9
- 731mg kalium
- 52g karbohidrat dan gula
- Vitamin C, D, B6, B12, kalsium, zat besi, magnesium.
4. Kualitas Susu Yang Baik
Pemeriksaan air susu dapat dilakukan secara fisik, kimia dan biologis.
Pemeriksaan secara fisik dapat dilakukan dengan memeriksa warna, rasa dan
aroma air susu dengan indera kita, sedangkan pemeriksaan kualitas air susu
secara kimia dilakukan dengan menggunakan zat kimia atau reaksi kimia
tertentu. Pemeriksaan kualitas air susu secara biologis dapat dilakukan dengan
mikroskopis, bakteriologis dan biokemis. Pada pemeriksaan air susu harus
diperhatikan dua hal, yaitu keadaan air susu, dan susunan air susu.
Keadaan air susu dikatakan menyingkir, bila air susu kotor dan
mengandung kuman-kuman yang tidak ditemukan didalam air susu normal, air
susu mulai busuk. Susunan air susu dikatakan menyingkir, bila air susu
dicampur dengan bahan-bahan yang biasanya tidak ditemukan pada air susu
yang normal atau bila air susu tidak memenuhi syarat-syarat minimal.
10
Terbuka Lembab kurang dari Kurang dari 2
25℃ bulan
b) Dikondensasikan
Susu diberi gula dan diuapkan sehingga kental, kemudian dimasukkan
dalam kaleng steril dan ditutup. Dalam pemakaian susu kental dicairkan
menurut perbandingan yang tercantum pada etiket. Karena susu ini manis
tidak dapat dipakai untuk membuat masakan seperti sop, pure dan saos
untuk sayuran.
c) Diovaporisasikan
Susu dipanaskan sampai 50% airnya menguap. Kemudian diselesaikan
seperti susu yang dikondensasikan. Mencairkannya menurut perbandingan
yang tercantum pada etiket.
d) Susu bubuk
Melalui pipa, susu disemprotkan ke dalam ruang yang berudara panas
sehingga airnya menguap dan meninggalkan serbuk susu. Apabila dibuat
dari susu yang mengandung lemak, maka susu bubuk akan lekas menjadi
tengik. Susu ini banyak dipakai untuk pembuatan coklat dan es krim.
Untuk daerah iklim pana, bubuk susu dibuat dari iklim skim (susu
bawah), yang tidak mengandung lemak agar tidak cepat tengik. Untuk
meningkat kadar lemak dalam susu bubuk skim, maka dalam pemakaian
susu ini ditambah dengan mentega.
11
a. Susu bawah, adalah susu yang sudah diambil kepala susunya, kadar
lemaknya sedikit dan masih mengandung zat-zat lain yang terdapat di
dalamnya, harga murah serta digunakan untuk minuman dan membuat
bubur.
b. Kepala susu atau room, kepala susu atau room diambil setelah susu
dipasturisasikan. Kadar lemaknya agak tinggi kira-kira 20%, mudah
dicernakan, digunakan dalam minuman kopi, saos atau sop.
c. Kepala susu kocok (slagroom). Kepala susu mempunyai kadar lemak kira-
kira 40%. Harganya lebih mahal dari kepala susu. Jika kepala susu kocok
didinginkan akan menjadi keras dan biasanya digunakan untuk menghias
berbagai makanan. Kepala susu kocok disimpan di tempat yang dingin agar
tidak menjadi asam.
e. Susu asam untuk bayi. Susu asam untuk bayi dibuat di dapur rumah sakit.
Cara membuatnya sebagai berikut: 500 cc susu segar ditambah 250 cc air,
dicampur dengan 25 gram gula pasir dan 10 gram tepung lalu dimasak.
Setelah masak didinginkan dan setelah dingin diteteskan ke dalam susu
tersebut larutan acedum lactecum sebanyak 23 cc sambil diaduk.
a. Yoghurt
Yoghurt merupakan fermentasi susu oleh bakteri asam laktat yang
mempunyai rasa yang khas, tekstur semi padat dan halus, serta rasa asam
yang segar. Kata yoghurt berasal dari turki yaitu ’jugurt’ (susu asam).
Berdasarkan citarasa, yoghurt dibedakan menjadi:
1. Plain yoghurt, tipe tradisional dengan bau yang tajam dan rasa asam
(tidak manis)
2. Fruit yoghurt, dibuat dengan penambahan buah dan pemanis terhadap
plain yoghurt
3. Flavored yoghurt, dibuat dengan menambahkan flavor buah dan
pewarna sintetis.
12
Yoghurt bermanfaat mencegah penyakit saluran pencernaan (diare,
gastroenteritis). Ekstrak methanol aseton dari kultur S. thermophilus dapat
merusak Salmonella, Shigella, Eschericia coli dan Pseudomonas ssp. yang
merupakan bakteri patogen penyebab penyakit pada manusia.
b. Keju
Keju merupakan produk olahan susu yang sudah sangat populer,
diperoleh dengan cara menggumpalkan susu penuh (whole milk), susu skim
atau campurannya menggunakan rennet suatu jenis enzim yang terdapat
dalam pertu hewan ruminansia muda. Keju mempunyai umur simpan yang
relatif lama sehingga pengolahan ini bisa menjadi pilihan dalam mengatasi
kelebihan produksi susu.
c. Mentega
Mentega adalah produk olahan susu yang diperoleh melalui proses
pengocokan (churning) sejumlah krim. Mentega yang baik harus
mengandung lemak minimal 83%, kadar air maksimal 16%, kadar protein
maksimal 1%. Lemak mentega sebagian besar terdiri atas asam palmitat,
oleat dan stearate serta sejumlah kecil asam butirat dan asam lemak sejenis
lainnya.
Mutu mentega tergantung pada mutu krim yang digunakan serta
penanganan lebih lanjut. Krim yang mengalami kontaminasi oleh ragi dan
bakteri menyebabkan rasa yang kurang enak. Pencemaran lain berasal dari
peralatan yang dipakai serta mutu air yang digunakan untuk mencuci
mentega.
B. TELUR
1. Pengertian Telur
Telur adalah bahan makanan yang bernilai gizi tinggi dan sangat mudah
dicerna. Dua butir telur setara dengan satu ons daging. Selain sebagai pengganti
lauk pauk, telur digunakan sebagai bahan pokok pembuatan produk pastry dan
bakery. Mengandung protein yang sempurna, Vitamin A, thiamin, riboflavin,
dan vitamin D.
Telur yang banyak dikonsumsi biasanya berasal dari unggas yang
diternakkan contohnya ayam, itik, puyuh, ikan, telur burung unta, dan telur
penyu. Namun jenis yang paling banyak dikonsumsi adala telur ayam dan telur
bebek. Telur penyu, kalkun, angsa, merpati, burung unta sangat jarang didapati
karena produksinya masih minim. Sedangkan telur ikan, seperti ikan sturgeon
(kaviar) biasanya digunakan sebagai pencampuran hidangan.
Manfaat dan kegunaan telur, yaitu:
- Sebagai sumber protein yang paling mudah dicerna tubuh.
- Sebagai bahan pengembang dalam pembuatan kue, serta menjadi bahan
pengkilap dan memberi warna pada kue.
- Sebagai bahan pengental.
13
- Sebagai hidangan utama dan memberi cita rasa pada makanan atau
hidangan lainnya.
- Menambah nilai gizi pada makanan.
- Sebagai bahan penjernih soup/consommé.
Bentuk telur dapat berbentuk bulat dan lonjong, besar dan kecil,
tergantung umur hewan dan genetiknya. Telur tersusun menjadi 3 bagian,
yaitu:
- Kulit telur, tersusun dari garam organik. Terdapat pori-pori pada kulit,
namun pada telur yang baru pori-pori masih dilapisi kutikula yang terdiri
dari 90% protein. Kutikula ini berfungsi mengurangi penguapan air, dan
mencegah mikroba masuk melalui pori-pori.
- Putih Telur, memiliki tekstur 40% encer dan 60% kental.
- Kuning Telur, terdapat embrio hewan dan memiliki zat gizi paling
banyak pada telur. Kuning telur dibungkus oleh lapisan kalaza dan
membran vitelin elastis yang mengikat bagian kuning telur.
2. Jenis Telur
Aneka ragam telur yang dihasilkan oleh berbagai jenis unggas seperti
ayam, itik, penyu, ikan terbang, puyuh. Berikut sifat dan perbedaannya.
c. Telur itik
Telur itik lebih besar dibanding telur ayam dan lebih kecil
dibanding telur angsa yaitu sekitar 60-65gr per butir. Telur bebek
dianggap lebih menyehatkan karena memiliki kandungan gizi harian
205% untuk kolesterol.
14
yang sangat tinggi. Kaya akan asam amino serta lemak omega-3
yang baik untuk kesehatan jantung.
f. Telur puyuh
Kandungan gizinya lebih tinggi daripada telur ayam. Beratnya
hanya sekitar 10-12gr per butir dan menyediakan banyak unsur yang
dibutuhkan tubuh seperti vitamin A, B1, B2, zat besi, dan potassium.
Telur puyuh baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan
memperbaiki proses metabolisme tubuh.
c. Telur itik/bebek.
Kandungan gizi telur bebek terdiri atas 189kal energi, 13.10g protein,
14.30g lemak, 0,80g kerbohidrat, 56.00 mg kalsium; 175 mg fosfor; 3.00
mg zat besi; 1230 IU vitamin A; dan 0.18 mg vitamin B. Meskipun
kandungan fosfor telur bebek lebih rendah, tetapi secara umum telur bebek
memiliki kandungan jumlah gizi yang lebih banyak dari telur ayam.
Terlebih jika telur bebek diolah dengan cara diasinkan. Pengolahan ini dapat
membuat kandungan gizi telur bebek menjadi bertambah.
Kandungan gizi telur bebek asin menjadi 195 kal energi; 13.60 gram
protein; 13.60 gram lemak; 1.40 gram karbohidrat; 120.00 mg kalsium; 157
mg fosfor; 2.00 mg zat besi; 841 IU vitamin A; dan 0.28 mg vitamin B.
d. Telur Burung Unta.
Dalam satu butir telur ini mengandung sekitar 2000 kalori, dan memiliki
banyak kandungan zat besi, magnesium, serta beberapa vitamin A & E.
f. Telur Puyuh.
Telur puyuh mengandung 168 kal energi; 12.30 gram protein; 12.70
gram lemak; 1.20 gram karbohidrat; 0.00 mg kalsium; 0.00 mg fosfor; 0.00
mg zat besi; 0.00 IU vitamin A; dan 0.00 mg vitamin B. Namun, hal yang
perlu diperhatikan adalah telur puyuh juga mengandung asam lemak jenuh
yang tinggi yakni sekitar 32% dari jumlah kandungan lemak total.
17
5. Guna Telur.
Sebagai bahan konsumsi, telur mempunyai beberapa kegunaan dilihat
dari penggunaannya secara keseluruhan (telur utuh/hole egg).
Pemakaian Penggunaan
1. Didapur a. Sebagai makanan pokok dikenal sebagai egg dishes
b. Untuk membuat macam-macam masakan; sambal goreng
telur, dadar telur, telur mata sapi, pindang telur, balado
telur, orak-arik (sebagai lauk pauk)
c. Dipergunakan sebagai hiasa pada salad, nasi kuning, hors
d’ocuvre
d. Memperbaki rasa pada makanan.
2. Dipastry a. Sebgai bahan pengembang dan pelembut, misalnya bolu
kukus, cake, sponge.
b. Sebagai bahan pengikat bahan lain pada sugar dough, pie
dough.
c. Memberi lapisan mengkilap pada kue, roti.
d. Melekatkan tepung panir pada kroket, risoles
e. Mengentalkan pudding, saus
3. Di a. Sebagai bahan campuran , misalnya industry biscuit, roti,
Industri es krim, macaroni, mie.
b. Sebagai bahan penyamakan kulit.
c. Bahan pembuatan kosmetik dan perekat.
18
karenan lapisan halus yang disebut lapisan lendir yang melapisi lubang pori
akan hilang dan telur cepat rusak.
Tempat Penyimpanan Caranya
1. Di rak telur pada a. Letakkan di rak telur.
temperatur ruangan b. Selang 2-3 hari dibalik supaya kuning telur
(room temperatur) tetap ditengah.
c. Rak telur letakkan ditempat bersih dan segar.
d. Lama penyimpanan ± 2 minggu.
2. Dilemari a. Dapat tahan beberapa bulan, putih telur
pendingin/kamar menjadi cair sehingga sukar dikocok sampai
dingin, temperature berbusa keras.
0,5℃ s/d -2,2℃ b. Jangan disimpan dekat bumbu yang berbau
tajam, karena rasa telur akan terpengaruh
sebab kulitnya berpori.
3. Di dalam air kapur a. Larutan air kapur dengan mencampur 1 liter
air dan 100 garam kapur.
b. Telur diatur rapi lalu dituangkan larutan air
kapur sampai terendam.
c. Dengan cara ini kesegaran telur dapat
dipertahankan sampai 1,5 bulan.
4. Di rak setelah a. Minyak kelapa didihkan lalu dituangkan.
dilapisi/dicelupkan b. Telur dilap bersih, satu per satu dicelupkan ke
kedalam minyak dalam minyak kelapa.
kelapa. c. Diangkat, ditiriskan, disimpan di rak telur.
d. Telur setelah dilap bersih diletakkan di rak
telur, kemudian disemprotkan minyak kelapa
sampai rata.
e. Kesegaran telur yang diawetkan dengan
lapisan minyak kelapa dapat bertahan sampai
1 bulan.
5. Telur beku a. Telur segar didestilasi selama 3-3,5 jam pada
suhu 60℃ dan selanjutnya dikocok sampai
rata dan dibekukan pada suhu (-17) – (-13) ℃
b. Dapat dipertahankan kesegarannya selama 1
tahun.
c. Telur antara lain digunakan untuk industri
rumah tangga dan industri makanan bayi.
a. Telur Asin
Telur asin adalah telur utuh yang diawetkan dengan adonan yang
dibubuhi garam.
Ada 3 cara pembuatan telur asin yaitu:
1. Telur asin dengan adonan garam berbentuk padat atau kering
2. Telur asin dengan adonan garam ditambah ekstrak daun the
3. Telur asin dengan adonan garam, dan kemudian direndam dalam
ekstrak atau cairan teh.
19
Bahan:
1. Telur bebek yang bermutu baik
2. Abu gosok atau bubuk bata merah
3. Garam dapur
4. Larutan daun the (bila perlu)
5. Air bersih secukupnya.
Cara pembuatan:
1. Pilih telur yang bermutu baik (tidak retak atau busuk).
2. Bersihkan telur dengan mencuci atau dilap dengan air hangat,
kemudian keringkan.
3. Amplas seluruh permukaan telur agar pori-porinya terbuka.
4. Buat adonan pengasin yang terdiri dari campuran abu gosok dan
garam, dengan perbandingan sama (1:1). Dapat pula digunakan
adonan yang terdiri dari campuran bubuk bata merah dengan garam.
5. Tambahkan sedikit air ke dalam adonan kemudian aduk sampai
adonan berbentuk pasta.
6. Bungkus telur dengan adonan satu persatu secara merata sekeliling
permukaan telur, kira-kira setebal 1 – 2 mm.
7. Simpan telur dalam kuali tanah dan ember plastik selama 15 – 20
hari. Usahakan agar telur tidak pecah, simpan di tempat yang bersih
dan terbuka
8. Setelah selesai bersihkan telur dari adonan kemudian rendaman
dalam larutan teh selama 8 hari (bila perlu).
b. Acar Telur
Acar telur adalah telur masak yang dikuliti dan direndam dalam adonan
bumbu (cuka, gula, cabai, dan merica) sehingga awet dan siap dimakan.
Biasanya disimpan dalam botol selai dan stoples.
Bahan:
1. Telur ayam atau itik atau puyuh 18 butir
2. Asam cuku 25% 30 cc (6 sendok makan)
3. Gula 400 g
4. Cabai 60 g
5. Merica hitam 60 g
6. Air secukupnya.
Cara pembuatan:
1. Masak telur (ayam, itik, puyuh) pada suhu 800 – 850C (selama ± 20
menit)
2. Dinginkan (masukkan ke dalam air dingin) kemudian kupas.
3. Buat larutan asam cuka (30 cc asam cuka dalam 1 liter air).
Tambahkan 400 g gula kemudian panaskan
4. Dalam keadaan panas tambahkan cabai dan merica hitam.
20
c. Pindang Telur
Pindang telur diolah dengan cara perebusan telur dalam larutan ekstrak
buah jambu biji, jambu batu, atau sabut kelapa dan garam.
Bahan:
1. Telur ayam negeri/bebek 30 butir
2. Daun jambu biji/sabut kelapa 100 g atau secukupnya
3. Garam 100 g
4. Air 1 liter
5. Daun salam (bila perlu) secukupnya
Cara pembuatan:
1. Cuci telur segar atau mentah sebanyak 30 butir
2. Buat larutan garam 6% - 10% (60 sampai 100 gram dalam 1liter air)
3. Rebus telur dengan larutan garam, kemudian masukkan daun salam
dan daun biji atau sabut kelapa sebanyak yang telah ditentukan.
Apabila telur sudah setengah matang (kira-kira 10 menit perebusan),
lalukan perekatan kulit telur (dengan cara memukul-mukulnya)
sehingga kulit telur menjadi retak
4. Teruskan perebusan sampai 20 menit. Pemasakan tersebut dilakukan
sampai warna permukaan kulit telur menjadi cokat kehitaman lalu
dinginkan.
✓ Over cooked
Direbus selama lebih dari 12 menit. Cirinya pada batas kuning
dan putih telur terdapat warna biru kehitaman.
21
b. Poached Egg
Adalah telur yang direbus tanpa kulit pada cairan yang mengandung
cuka dan garam. Hasilnya bagian putih sedikit mengental, dan kuningnya
mencair.
c. Fried Egg
Adalah telur yang digoreng menggunakan minyak atau mentega sedikit.
Biasanya dikenal dengan telur mata sapi. Ada 2 jenis fried egg, yaitu:
✓ Sunny side up
✓ Turn over
d. Scrambled Egg
Adalah telur yang dikocok, diberi sedikit susu/cream agar memberi
tekstur creamy. Lalu di orak-arik diatas pan hingga matang.
e. Omelette
Adalah telur yang dikocok, kemudian digorengdengan sedikit minyak.
Biasanya teksturnya basah semi kering.
h. Stuffed Egg
Adalah hard boiled egg yang dibelah dua, lalu kuning telurnya diambil
dan dicampurkan dengan mayonnaise/cream dan bumbu kemudian ditempat
pada potongan putih telur.
i. Scotch Egg
Adalah hard boiled egg yang dibalut dengan daging cincang, dipanir,
lalu diigoreng.
22
BAB III
KESIMPULAN
Telur adalah bahan makanan yang bernilai gizi tinggi dan sangat mudah dicerna, sangat
mudah didapatkan. Tidak hanya di Indonesia, di luar negeri juga menggunakan telur sebagai
bahan makanan utama maupun hidangan sampingan. Telur memiliki banyak jenis berdasarkan
sumber, ukuran, dan bentuk sehingga masing-masing telur memiliki nilai gizi yang berbeda-
beda.
Susu dianggap sebagai minuman tersehat karena kandungan gizinya yang lengkap dan
sangat mudah didapatkan. Tak hanya sebagai minuman, susu digunakan sebagai pelengkap
dalam pembuatan soup, dan sebagai bahan utama pastry bakery.
Kedua bahan makanan ini berasal dari sektor peternakan dan hasil produksinya
terbilang tinggi di Indonesia. Bahkan penggunaannya hampir sama dalam industry bakery dan
pastry.
23
DAFTAR PUSTAKA
Mahendra, I. (2020). Berbagai Konsentrasi Sari Nanas Terhadap Sifat Fisik, Kimia, Dan
Sensori Tahu Susu. 4–18.
Bakar, A., & Usmiati, S. (2009). Teknologi Pengolahan Susu. In W. Broto (Ed.), Balai Besar
Penelitian dan Pengembangan Pascapanen Pertanian (Vol. 04, Issue 2). Sri Usmiati &
Abubakar.
Peranginangin, R. (2008). Teknologi Pengolahan Telur Ikan. Squalen Bulletin of Marine and
Fisheries Postharvest and Biotechnology, 3(1), 24.
https://doi.org/10.15578/squalen.v3i1.167
Syamsidah ; SURYANI HAMIDAH. (2018). PENGETAHUAN BAHAN MAKANAN.
Yogyakarta: Deepublish, April-2018., 130. http://eprints.unm.ac.id/9012/1/Pengetahuan
Bahan Makanan_Watermark.pdf
Annayanti Budinimgsih, S. pd., & W.A., M. S. (2016). PENGETAHUAN BAHAN MAKANAN
(pertama). Katalog Dalam Terbitan.
24