Seni melipat daun berasal dari negeri Siam/Thailand yang sebagian besar
masyarakatnya beragama Budha. Untuk keperluan pemujaan dan sembah yang
di Vihara sudah menjadi tradisi harus membawa sesaji. Untuk mendukung
penampilan hidangan sesaji agar menjadi lebih menarik diciptakanlah dekorasi
pada hidangan sesaji dengan mengunakan daun.
Samir adalah dekorasi pada hidangan khusus
dengan menggunakan lipatan daun agar
mendukung penampilan hidangan
sehingga mempunyai nilai tersendiri dan
memperindah hidangan tersebut.
FUNGSI LIPATAN DAUN DAN ALAS
HIDANG
Mudah sobek/regas
Bentuk daun cukup lebar hampir sama dengan daun pisang batu
Mudah dibentuk
Mudah sobek
Susah dibentuk
:
Cepat kering
Lipatan takir
Lipatan sudi bentuknya balok dengan sematan Lipatan sumpil
Berbentuk mangkok yang biasa lidi di kanan kirinya.digunakan Makanan yang dibungkus bermacam
digunakan untuk wadah hidangan untuk bubur, kolak atau bahkan macam, misalnya seperti lupis,
jajanan pasar seperti klepon dan makanan lengkap terdiri dari nasi nagasari, lepet, bucang dan tempe.
canil dan lauk pauk sekaligus.
MACAM – MACAM
LIPATAN DAUN UNTUK ALAS/WADAH HIDANG
Lipatan lemper dibuat dengan mengisi daun Lipatan tempelang menggunakan dua lembar
pisang kosong lalu menggulungnya baru daun pisang. satu untuk tutup dan satu lagi untuk
kemudian kedua sisinya dibentuk segitiga dan alasnya.Lipatan ini digunakan untuk
dikunci dengan lidi atau staples membungkus, nasi nasian
Langkah – langkah pembuatan macam-macam
lipatan daun untuk alas hidangan:
Lipatan daun bentuk segitiga
hadap (Sisik Ikan
No. Langkah – langkah pembuatan
1. Potong – potong daun pisang ukuran 12 cm
atau sesuai selera
3.
Gulung daun dari kanan dengan tangan kanan ,
hingga habis
4. Lipatan Daun bentuk Kuku Jari/ Kuku puteri
3.
gulung lembaran atas hingga tepat ditengah