Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................................ i
DAFTAR ISI ............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Tujuan ...................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 2
2.1 Dasar Teori .............................................................................. 2
2.2 Pengertian ................................................................................ 3
2.3 Cara Membuat Telur Asin ....................................................... 4
BAB III PENUTUP .................................................................................... 5
3.1 Kesimpulan .............................................................................. 5
3.2 Saran ........................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari Pembuatan Telur Asin ini antara lain yaitu :
1. Untuk mengetahui cara pembuatan Telur Asin.
2. Untuk mengetahui kandungan yang ada pada telur asin.
3. Untuk mengetahui manfaat garam sebagai bahan pengawet pada telur.
BAB II
PEMBAHASAN
2
2) kualitas bagian luar (bentuk dan warna kulit, permukaan telur, keutuhan,
dan kebersihan kulit telur).
Umumnya telur akan mengalami kerusakan setelah disimpan lebih dari
2 minggu di ruang terbuka. Kerusakkan tersebut meliputi kerusakan yang
nampak dari luar dan kerusakan yang baru dapat diketahui setelah telur pecah.
Kerusakan pertama berupa kerusakan alami (pecah, retak). Kerusakan lain
adalah akibat udara dalam isi telur keluar sehingga derajat keasaman naik.
Sebab lain adalah karena keluarnya uap air dari dalam telur yang membuat
berat telur turun serta putih telur encer sehingga kesegaran telur merosot.
Kerusakan telur dapat pula disebabkan oleh masuknya mikroba ke
dalam telur, yang terjadi ketika telur masih berada dalam tubuh induknya.
Kerusakan telur terutama disebabkan oleh kotoran yang menempel pada kulit
telur.
Cara mengatasi dengan pencucian telur sebenarnya hanya akan
mempercepat kerusakan. Jadi pada umumnya telur yang kotor akan lebih awet
daripada yang telah dicuci. Penurunan mutu telur sangat dipengaruhi oleh
suhu penyimpanan dan kelembaban ruang penyimpanan.
2.2 Pengertian
Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur
yang diawetkan dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk
menonaktifkan enzim perombak). Kebanyakan telur yang diasinkan adalah
telur itik, meski tidak menutup kemungkinan untuk telur-telur yang lain. Masa
kadaluwarsa telur asin bisa mencapai satu bulan (30).
Panganan ini bersifat praktis dan dapat dipadukan dengan berbagai
masakan misalnya nasi jamblang, dan nasi lengko, bahkan dapat pula dimakan
tanpa nasi. Nelayan yang melaut atau orang yang bepergian untuk waktu lama
biasa membawa telur asin untuk bekal.
Di Jawa Tengah, daerah Brebes dikenal sebagai penghasil utama telur
asin. Industri telur asin di Brebes cukup meluas hingga tersedia berbagai
pilihan kualitas telur asin. Masing-masing produsen memiliki cap sendiri-
sendiri yang biasanya dapat dilihat pada kulit telur. Walaupun selera orang
3
berbeda-beda, telur asin yang dinilai berkualitas tinggi memiliki ciri-ciri
bagian kuning telur berwarna jingga terang hingga kemerahan, "kering" (jika
digigit tidak mengeluarkan cairan), tidak menimbulkan bau amis, dan rasa asin
tidak menyengat.
4
7. Simpan telur dalam kuali atanah atau ember plastik selama 15 20 hari.
Usahakan agar telur tidak pecah, simpan di tempat yang bersih dan
terbuka.
8. Setelah selesai bersihkan telur dari adonan kemudian rendam dalam
larutan the selama 8 hari (bila perlu).
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Proses peralihan kebudayaan masyarakat yang homogen menjadi
heterogen (majemuk), berdampak sangat signifikan terhadap pola pikir dan
pandangan masyarakat dalam menyikapinya. Dengan memberikan modal
keterampilan dan keahlian diharapkan masyarakat dapat lebih bersaing secara
sehat dalam menyikapi perkembangan zaman ini. Berbagai macam pelatihan-
pelatihan atau kursus- kursus yang di sediakan pemerintah belum mampu
mencakup secara keseluruhan masyarakat yang ada di tanah air tercinta ini.
Maka oleh sebab itu, alangkah baik jika pihak swasta atau para pengusaha
memiliki perhatian lebih terhadap peningkatan sumber daya manusia, yaitu
dengan menfasilitasi masyarakat dengan pelatihan- pelatihan atau kursus-
kursus keterampilan yang dapat dijadikan modal bagi masyarakat dalam usaha
menyediakan peluang usaha bagi dirinya sendiri, yang diharapkan nantinya
hal ini dapat menekan tingginya tingkat pengangguran yang ada di Indonesia
dan tentunya juga dapat meningkatkan taraf hidupnya untuk menuju Indonesia
yang adil dan sejahtera.
3.2 Saran
Penulis mengharapkan tentunya hal ini menjadi satu hal yang
bermanfaat bagi pembaca. Kemudian keterampilan dan keahlian yang telah
diperoleh dari makalah ini dapat berdaya guna bagi kita semua, bahkan bisa
menimbul pengusaha telur asin yang memiliki pangsa pasar yang luas, mampu
memberikan peluang kerja bagi masyarakat sekitar, dan juga untuk dapat
mempersiapkan diri dalam kompetisi persaingan yang sehat dalam hal
penciptaan peluang kerja yang produktif.
6
DAFTAR PUSTAKA
http://kumpulanmakalahilmiah.blogspot.com/2011/04/cara-pembuatan-telur-
asin.html
http://blog.tp.ac.id/tag/karya-ilmiah-telur-asin
http://imgianni.blogspot.com/2013/07/makalah-telur-asin.html