MATA PELAJARAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
JUDUL
Cara Pembuatan Telur
Asin
Disusun Oleh :
Kelas :
IX.5
SMPN 4 PALEMBANG
SUMATERA SELATAN
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur Saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada Saya, sehingga Saya berhasil menyelesaikan makalah Saya
yang berjudul “Cara Pembuatan Telur Asin”.
Dalam penulisan makalah ini, Saya ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang tak
terhingga kepada pihak-pihak yang telah membantu Saya dalam proses pembuatan makalah
ini, khususnya kepada Ibu Guru yang telah memberikan banyak bimbingan, pengarahan, dan
dorongan dalam penyelesaian penyusunan makalah ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun, selalu Saya harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Telur adalah salah satu sumber protein hewani yang memiliki rasa yang lezat, mudah
dicerna, dan bergizi tinggi. Selain itu telur mudah diperoleh dan harganya relatif murah. Telur
dapat dimanfaatkan sebagai lauk, bahan pencampur berbagai makanan, tepung telur, obat, dan
lain sebagainya. Telur terdiri dari 13% protein, 12% lemak, serta vitamin, dan mineral. Nilai
tertinggi telur terdapat pada bagian kuning telur. Kuning telur mengandung asam amino
esensial yang dibutuhkan serta mineral seperti: besi, fosfor, sedikit kalsium, dan vitamin B
kompleks. Sebagian protein dan semua lemak terdapat pada kuning telur. Adapun putih telur
yang jumlahnya sekitar 60% dari seluruh bulatan telur mengandung 5 jenis protein dan sedikit
karbohidrat. Kelemahan telur yaitu memiliki sifat mudah rusak, baik kerusakan alami,
kimiawi maupun kerusakan akibat serangan mikroorganisme melalui pori-pori telur. Oleh
sebab itu usaha pengawetan sangat penting untuk mempertahankan kualitas telur.
Telur akan lebih bermanfaat apabila direbus setengah matang, daripada direbus matang
atau dimakan mentah. Telur yang digoreng kering juga kurang baik, karena protein telur
mengalami denaturasi atau rusak, berarti mutu protein akan menurun. Macam-macam telur
adalah: telur ayam (kampung dan ras), telur bebek, puyuh, dan lain-lain. Kualitas telur
ditentukan oleh:
1) Kualitas bagian dalam (kekentalan putih dan kuning telur, posisi kuning telur, dan ada
tidaknya noda atau bintik darah pada putih atau kuning telur)
2) Kualitas bagian luar (bentuk dan warna kulit, permukaan telur, keutuhan, dan kebersihan
kulit telur)
Umumnya telur akan mengalami kerusakan setelah disimpan lebih dari 2 minggu di
ruang terbuka. Kerusakan tersebut meliputi kerusakan yang tampak dari luar dan kerusakan
yang baru dapat diketahui setelah telur pecah. Kerusakan pertama berupa kerusakan alami
(pecah, retak ). Kerusakan lain adalah akibat udara dari dalam isi telur keluar sehingga derajat
keasaman naik. Sebab lain karena keluarnya uap air dari dalam telur yang membuat berat telur
turun serta putih telur encer, sehingga kesegaran telur merosot. Kerusakan telur dapat juga
disebabkan oleh masuknya mikroba ke dalam telur, yang terjadi ketika telur masih berada
dalam tubuh induknya. Kerusakan telur terutama disebabkan oleh kotoran yang menempel
pada kulit telur. Cara mengatasi dengan pencucian telur sebenarnya hanya memprcepat
kerusakan. Jadi pada umumnya, telur yang kotor akan lebih awet daripada yang telah dicuci.
Penurunan mutu telur sangat dipengaruhi oleh suhu penyimpanan dan kelembaban ruang
penyimpanan.
2.2 Tujuan
Untuk mengetahui proses pembuatan telur asin pada telur bebek.
2.4 Manfaat
Dengan melakukan praktikum ini, diharapkan dapat bermanfaat untuk menambah
pengetahuan siswa mengenai pengawetan telur. Salah satunya yaitu dengan dibuat menjadi
telur asin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Morfologi Telur
Berdasarkan asal hewannya, bentuk telur bermacam-macam, mulai dari hampir bulat
dan lonjong. Beberapa faktor yang menimpa induk penghasil telur mempengaruhi bentuk
telur, contohnya faktor turun menurun, ukuran bentuk telur biasa dinyatakan dengan bentuk
indeks perbandingan antara lebar dan panjang dikalikan seratus. Disamping bentuk dan
ukuran telur bermacam-macam, besar telur pun bervariasi, ada yang berat dan ada yang
ringan. Pengaruh jenis hewan juga penting, seperti telur bebek lebih besar daripada telur ayam
dan warnanya pun berbeda.
Faktor-faktor yang mempengaruhi besar telur diantaranya:
1. Jenis hewan
2. Umur hewan
3. Perubahan musim petelur
4. Sifat turun temurun induk
5. Umur pembuahan
6. Berat tubuh induk
7. Zat-zat makanan induk
Perbedaan warna telur juga oleh jenis induk, seperti telur ayam berwarna putih kuning
sampai kecoklatan. Sedangkan telur bebek berwarna biru langit atau warna biru telur asin dan
putih. Kadang-kadang ada telur yang berbintik-bintik hitamatau bintik-bintik lain. Hal
tersebut disebabkan karena adanya kapang yang tumbuh pada permukaan kulit telur.
2.2 Struktur Telur
Pada umumnya telur unggas dibagi atas tiga bagian. Di dalam telur, bagian kuning telur
terdapat pada bagian paling dalam, bagian ini diikat oleh putih telur oleh kalaza. Kantong
udara (air sel) merupakan rongga yang terdapat pada bagian tumpul isi telur. Kantong udara
berfungsi untuk tempat pemberi udara pada waktu embrio bernafas.oleh karena itu letak
embrio pada telur terletak tepat di belakang kantong udara. Apabila kantong udara terletak di
bagian runcing, maka besar kemungkinan calon ayam atau bebek tersebut akan mati di dalam
telur.
2.3 Pengawetan Telur
Prinsip pengawetan telur adalah:
1) Mencegah masuknya bakteri pembusuk ke dalam telur
2) Mencegah keluarnya air dari dalam telur
BAB III
PROSEDUR KERJA
b) Bahan:
3 butir telur bebek
500 gram garam
1 Liter Air
1. Pertama, rendam telur bebek dengan air kurang lebih selama 2 menit. Jika ada telur
yamg mengapung di permukaan air, kualitas telur sudah tidak dalam keadaan baik.
Kamu bisa membuang telur tersebut.
3. Larutkan garam dalam air dan aduk hingga rata, lalu tuangkan air kedalam toples.
4. Masukkan telur satu persatu secara perlahan agar tidak retak dan beri jarak masing-
masing telur sekitar 2 cm dari permukaan. Lalu, diamkan telur yang sudah direndam
selama 10-14 hari.
5. Untuk mendapatkan hasil yang lebih asin, Kamu bisa merendam telur dengan
maksimal sampai 42 hari.
PEMBAHASAN
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
1) Proses pengasinan telur bertujuan agar membuat telur menjadi lebih awet.
2) Proses masuknya garam ke dalam telur berlangsung secara dehidrasi osmosis, ion Na di
dapatkan dari garam, sedangkan ion H+ berasal dari air, dengan demikian, ion Na masuk ke
dalam telur dan kadar air berkurang, akibatnya telur menjadi asin.
3) Tingkat asin pada telur dipengaruhi oleh faktor waktu, ketebalan pasta, dan juga
perbandingan antara pecahan batu bata dan tanah pada waktu pembuatan pasta.
5.2 Saran
Perebusan telur asin sebaiknya lebih lama, karena perebusan yang kurang lama
menyebabkan tekstur telur masih cair. Selain itu perlu diperhatikan juga dalam proses
penyimpanan telur asin, agar telur asin tidak mudah retak ataupun pecah.
DAFTAR PUSTAKA
Indriastuti, T. D., Buyang, Y., & Muchlis, D. (2013). Pembuatan Telur Asin Ayam Ras
Dengan Pemeraman Lumpur Pantai Dan Uji Citarasa Putih Telur Asinnya.
AGRICOLA, 3(1), 19–25.
Putra, I. D. G. A. (2019). Kecamatan Penebel Dalam Angka 2019. Tabanan: Badan Pusat
Statistik Kabupaten Tabanan.
Ramli, I., & Wahab, N. (2020). Teknologi Pembuatan Telur Asin Dengan Penerapan Metode
Tekanan Osmotik. ILTEK : Jurnal Teknologi, 15(2), 82–86.
Rukmiasih, Ulupi, N.,& W. Indriani. (2015). Sifat Fisik, Kimia dan Organoleptik Telur Asin
Melalui Penggaraman dengan Tekanan dan Konsentrasi Garam yang Berbeda. Jurnal
Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan. 3(3), 142-145.