ARDIAN
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang
BAB II
METODE PRAKTIKUM
II.1. Waktu dan Tempat
Praktikum pembuatan telur asin ini berlangsung pada tanggal 26 September 2014
II.2. Alat, Bahan dan Rincian Biaya
Alat:
1. 2 buah Toples kecil
2. 1 buah Plastik 1 kg
3. Sendok Pengaduk
4. Amplas
5. Selotip
Bahan:
1. 4 buah telur bebek kualitas baik @Rp. 1.750 : Rp. 7.000
2. 2 bungkus garam dapur @Rp. 500 : Rp: 1.000
3. 2 bungkus Abu Gosok @ Rp. 1.000 : Rp. 2.000
4. 1 buah bata merah tumbuk halus (bisa mencari di sisa bekas bangunan)
5. Air
Rincian Biaya:
Total Biaya Rp: 10.000
Jika dipasaran telur asin dijual seharga Rp. 3.000 – 3.500 maka keuntungan yang didapat untuk
stiap 4 butir telur adalah
Rp 3000 x 4 : Rp. 12.000
12.000 – 10.000 : 2000
Jadi keuntungan per satu butir teur asin adalah Rp.500 - 1000
Jika kita membuat lebih banyak, maka untungnya semakin banyak.
II.3. Prosedur Kerja
Metode yang digunakan:
1. Pembuatan telur asin dengan larutan air garam
2. Pembuatan telur asin dengan menimbun telur pada campuran bata merah, abu gosok dan garam.
Cara membuat telur asin dengan menimbun telur pada campuran bata merah, abu gosok
dan garam.
Langkah Kerja.
1. Pilihlah Telur kualitas baik, caranya dengan merendam dalam air, jika teur mengapung berarti
kurang baik.
2. Amplas telur bebek dengan perlahan supaya pori – porinya terbuka.
3. Siapkan toples kemudian isi dengan bata merah yang ditumbuk halus, abu gosok, dan garam,
perbandingannya 2:2:3, kemudian campurkan sedikit air supaya teksturnya menyerupai pasta,
kemudian aduk dengan penganduk dalam toples.
4. Ambil sebagian adonan diatas dan tempelkan pada telur, sampai seluruh permukaan telur
tertutupi adonan merata.
5. Keruk sebagian adonan dalam toples untuk menyimpan telur yang telah dibalut adonan.
6. Masukan telur yang telah dibalut pada lekukan yang telah
dibuat tadi.
8. Tutup toples dan rapatkan sengan selotip, tidak lupa untuk
memberi nama dan tanggal dibuat pada tutup toples.
BAB III
PEMBAHASAN
III.4. Pengawetan Telur
Usaha pengawetan telur sangat penting untuk mempertahankan kualitas telur ayam & bebek.
Salah satu penyebab kerusakan telur adalah karena terjadinya pertumbuhan pada mikroba pada
telur tersebut. Supaya telur menjadi lebih awet, maka dilakukan proses pengawetan. Tujuan
pengawetan telur adalah untuk mengurangi jumlah awal sel jasad renik didalam telur,
memperpanjang fase adaptasi semaksimum mungkin sehingga pertumbuhan mikroba
diperlambat, memperlambat fase pertumbuhan logaritmik , dan mempercepat fase kematian
mikroba.
Prinsip pengawetan telur adalah untuk :
1. Mencegah masuknya bakteri pembusuk ke dalam telur;
2. Mencegah keluarnya air dari dalam telur.
Cara pembuatan telur asin dengan menggunakan adonan garam akan menghasilkan telur asin
yang jauh lebih bagus mutunya, warna lebih menarik, serta cita rasa yang lebih enak. Garam
berfungsi sebagai pencipta rasa asin dan sekaligus bahan pengawet karena dapat mengurangi
kelarutan oksigen (oksigen diperlukan oleh bakteri), menghambat kerja enzim proteolitik (enzim
perusak protein), dan menyerap air dari dalam telur. Berkurangnya kadar air menyebabkan telur
menjadi lebih awet karena air digunakan oleh mikroorganisme untuk pertumbuhan. Pada
umumnya konsentrasi garam 10-15% sudah cukup untuk membunuh sebagian besar jenis, kecuali
bakteri halofilik yaitu bakteri yang tahan terhadap garam yang tinggi sepertiStaphylococcus
aureus, yang dapat tumbuh pada larutan garam 11-15%, bila pH nya 5-7.
Menurut Sukendra (1976), untuk menghasilkan telur asin yang memiliki karakteristik disukai
diperlukan waktu 12 hari pengasinan. Menurut Kautsar (2005), proses pengasinan telur
memerlukan waktu selama 15 – 30 hari. Sedangkan proses pengasinan dengan larutan garam
jenuh memerlukan waktu sekitar 7 – 10 hari. Lama waktu proses tersebut masih menjadi
permasalahan yang harus dipecahkan, karena selain lama perendaman erat kaitannya dengan
efisiensi waktu proses pengasinan telur, juga erat kaitannyadengan karakteristik organoleptik
telur asin yangdihasilkan. Kulit telur ayam yang lebih tipis jika dibandingkan kulit telur bebek
membuat garam lebih mudah masuk ke dalam telur ayam jika dibandingkan ke dalam telur bebek,
sehingga untuk telur ayam seharusnya perlu menggunakan waktu selama yang waktu yang
digunakan untuk pengeraman telur bebek.
BAB IV
PENUTUP
IV.1. Kesimpulan
Dari praktikum ini kita dapat mengetahui bagaimana cara membuat telur asin dengan dua metode
diatas.
Kita dapat mengetahui bahwa dalam proses pengasinan telur terjadi proses osmosis.
Telur asin dapat kita jadikan sebagi salah satu usaha yang cukup menjanjikan.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.praktikumbiologi.com/2011/06/contoh-format-laporan-praktikum-biologi.html
http://biolaeksisdiyannyuska.blogspot.com/2011/03/laporan-praktikum-biologi-terapan.html
http://sudut-bacaan.blogspot.com/2013/11/ragam-cara-membuat-telur-asin-sederhana.html
http://www.likethisya.com/cara-membuat-telur-asin-mudah-dan-enak.html
http://deboraprimera.blogspot.com/2012/05/proses-yang-terjadi-pada-saat.html
http://diana11oktober.blogspot.com/2013/10/telur-asin.html
http://imgianni.blogspot.com/2013/07/makalah-telur-asin.html\
http://www.republika.co.id/berita/gaya-hidup/kuliner/14/06/04/n6mwqa-mau-bikin-telur-asin-ini-
caranya
http://id.wikipedia.org/wiki/Osmosis