Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN KERJA KELOMPOK

Pengamatan Difusi dan Osmosis Pada Telur

Guru Pengampu
Elvi Khoirotin S.Pd

KELOMPOK 3
Disusun oleh:
1. Dwi Salwa Pujiyati
2. Hellawati Putri
3. Iis Anisa
4. Sinta Chusniyah
5. Wahyudi Julianto
6. Yoga Aditya Pratama

Kelas XI MIPA 2

SMA NEGERI 1 PABELAN


Desa Semowo, Kec. Pabelan, Kab. Semarang
Tahun Ajaran 2022/ 2023

Pengamatan difusi dan osmosis pada telur bebek

Telur adalah salah satu bahan makanan hasil ternak yang bergizi tinggi
dan bermanfaat untuk pemenuhan gizi masyarakat. Telur merupakan
sumber protein yang mudah diperoleh. Protein tersebut terdapat di dalam
kuning telur dan putih telur.
Untuk mengurangi kerusakan telur itik selama penyimpanan dan sekaligus
meningkatkan nilai ekonominya dilakukan upaya pengasinan, yaitu dengan
pemeraman oleh adonan campuran garam dengan abu gosok atau bubuk
bata merah.
Telur yang direndam di dalam larutan garam akan mengalami osmosis
karena telur tersebut ditempatkan ditempat /lingkungan yang
konsentrasinya lebih encer daripada di dalam telur (isi telur).

A. Tujuan:
Mengamati adanya peristiwa difusi dan osmosis pada telu bebek
B. Tempat:
SMA N 1 Pabelan, ruang lab biologi
Hari/tanggal: Jumat, 9 September 2022 dan 14 September 2022
waktu: 07.00-08.30

C. Alat dan Bahan


•Alat:
-Amplas
-Kompor+ gas
-Panci/wajan
-Baskom

•Bahan
-telur bebek
-batu bata
-garam
-air

D. Cara Kerja

1. Cuci telur bebek dengan air sampai permukaan telur bersih


2.Amplas telur sampai pori-pori terlihat

3. Masukkan serbuk batu bata, garam, air kedalam baskom,dan aduk hingga
rata
4.Telur yang sudah di amplas di bungkus dengan adonan batu bata

6. Simpan telur ke dalam baskom, lalu biarkan selama ±10 hari ditempat
terbuka
7.Setelah ±10 hari, bersihkan telur dari adonan batu bata. Lalu cuci hingga
bersih

8.Rebus telur sampai matang


9.Amati perubahan yang terjadi

E. Landasan Teori

Teori yang melandasi adanya peristiwa difusi dan osmosis pada telur
adalah mekanisme Transport zat.
Mekanisme Transport zat ada 2 macam yaitu; Transport pasif dan aktif
1. Transport pasif
Transport pasif adalah Transport pada membran sel yang tidak
memerlukan energi. Transport pasif merupakan Transport ION, molekul,
dan senyawa yang tidak memerlukan energi untuk melewati membran
plasma.
● Difusi adalah peristiwa mengalirnya suatu zat dalam pelarut dan
bagian berkonsentrasi tinggi
kebagian yang berkonsentrasi rendah.
● Osmosis adalah proses pemindahan larutan dari suatu larutan ataupun
suatu pelarut yang murni.
Hasil pengamatan
perubahan
Sebelum perlakuan:
- warna kuning telur: kuning
- rasa: tawar seperti telur umumnya
- keadaan kuning dan putih telur: mengeras
setelah perlakuan:
-warna: jingga kecokelatan
-rasa: asin
-keadaan: lebih mengeras

F. Pembahasan hasil pengamatan

Berdasarkan hasil pengamatan, telur sebelum perlakuan kondisi telur


adalah kuning telur berwarna kuning, rasanya tawas seperti telur pada
umumnya, serta tekstur kuning dan putih telurnya mengeras.
Sedangkan kondisi telur setelah diberi perlakuan adalah kuning telurnya
berwarna jingga kecokelatan, tekstur kuning dan putih telurnya lebih
mengeras.
Hal tersebut terjadi dikarenakan adanya osmosis, yaitu proses perpindahan
molekul zat pelarut dari konsentrasi rendah ke konsentrasi lebih tinggi. Dengan
adanya osmosis ini juga menyebabkan tekstur kuning telur pada telur asin akan
berubah menjadi lebih keras karena ketika molekul air dan garam masuk ke
dalam telur, maka air dan garam masuk ke putih telur karena konsentrasi telur
putih lebih pekat dari pada parutan garam, tetapi perlu kita ingat bahwa masih
ada kuning telur yang konsentrasinya jauh lebih pekat dibanding dengan putih
telur dan larutan garam. Sehingga molekul air dan garam masuk ke kuning
telur, tetapi lebih banyak garam yang masuk dibanding dengan air. semakin
lama, garam yang terdapat di dalam kuning telur akan semakin menumpuk
sehingga kuning telur akan mengeras karena kelebihan mineral garam dan
adanya osmosis pada telur bebek ini pun menyebabkan kuning telur berubah
warna yang semula berwarna kuning biasa menjadi jingga
kecokelatan.

G. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, osmosis yang dilakukan
pada telur bebek yaitu dengan melakukan pengasinan pada telur
menyebabkan
perubahan keadaan pada telur, seperti rasanya lebih asin, kuning dan
putih
telur mengeras dan juga kuning telur berwarna jingga kecokelatan.
Tingkat asin pada telur di pengaruhi oleh faktor waktu, ketebalan pasta,
dan juga
perbandingan antara pecahan batu bata dan tanah pada waktu
pembuatan
pasta.

Kelompok 3

Anda mungkin juga menyukai