Disusun oleh:
Kelompok 1
Dhani Ahmad Saputro (P23133117073)
Gita Ovi Dwi Astuti (P23133117050)
Meidina Sari (P23133117056)
Nisrina Huwaida (P23133117058)
Nurina Dwi Hastanti (P23133117059)
Ulfa Dwi Lestari (P23133117067)
Tingkat 3 D-IV-B
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA II
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
Jl. Hang Jebat III/F3 Kebayoran Baru, Jakarta Selatan 12120
2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Telur merupakan salah satu produk unggas yang memiliki kandungan gizi lengkap
yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral dan vitamin. Telur yang banyak dikonsumsi
adalah telur bebek, telur ayam dan telur puyuh. Seiring berjalanan nya waktu produksi telur
di Indonesia memiliki kemajuan pesat, karna dibutuhkan untuk makanan atau campuran
olahan makanan lainya. Mulailah banyak pedagang telur yang melalaikan tugasnya
sebagai penjual yang bersih dan aman, kenyataannya telur–telur busuk itu dimanfaatkan
atau dikonsumsi dikarenakan kurangnya masa simpan dari telur-telur tersebut. Salah satu
cara untuk mengatasi masalah pembusukan telur yaitu dengan membuat telur asin.
Telur asin merupakan teknologi hasil peternakan yang peminatnya cukup banyak.
Sebagian besar telur asin dibuat dari telur bebek. Hal ini disebabkan telur bebek
mempunyai pori-pori yang besar sehingga baik untuk telur asin. Dengan pengasinan telur
bebek menjadi tidak amis dan masa simpan telur lebih lama. Semakin lama waktu
pengasinan akan semakin tahan lama masa simpan telur.
Telur asin dapat dibuat dengan cara merendam menggunakan media garam. Media
garam merupakan campuran antara garam, serbuk batu bata merah, sedikit kapur dan air.
Garam berfungsi sebagai pencipta rasa asin sekaligus sebagai bahan pengawet karena
garam mampu menyerap air dari dalam telur. Garam akan masuk ke dalam telur melalui
pori-pori kulit telur menuju ke putih telur, lalu ke kuning telur. Garam akan menarik air
yang dikandung telur. Garam juga terdapat ion chlor yang berperan sebagai penghambat
pertumbuhan bakteri dalam telur, sehingga menyebabkan telur menjadi awet karena bakteri
yang terkandung dalam telur mati
Maka dari itu Kami dari kelompok 1 akan mengaplikasikan proses olahan telur
bebek yang diasinin, mulai dari membeli telur yang bersih lalu menjelaskan proses
pengolahan telur bebek asin yang higienis.
B. TUJUAN
Untuk mengetahui proses pembuatan telur asin dan mengetahui bagaimana cara
pengawetan dengan menggunakan metode penggaraman.
C. MANFAAT
Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Jakarta II Jurusana Kesehatan Lingkungan bisa
mengetahui proses pembuatan telur bebek yang diasinkan dengan pengawetan metode
penggaraman.
Bahan
1. 11 butir telor ayam
2. 1 kg garam kasar
3. 3 bungkus abu
4. Air secukupnya
B. LANGKAH KERJA
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Rendam telur dalam air selama 2 menit. Jika ada telur yang mengapung, buang saja,
karena telur tidak bagus.
3. Kemudian bersihkan telur hingga bersih. Hati-hati saat membersihkannya agar kulit
telur tidak pecah atau retak.
4. Amplas cangkang telur menggunakan kertas amplas dengan hati-hati
5. Siapkan garam kasar dan abu
6. Buat perbandingan 2 : 1 antara abu dan garam
7. Campurkan garam dengan abu
8. Tambahkan air agar garam dan abu dapat tercampur dengan merata
9. Lumuri telur dengan campuran garam dan abu sampai seluruh permukaan telur
tertutup
10. Masukkan ke dalam wadah (baskom)
11. Tutup menggunakan kertas koran
12. Simpan didalam suhu ruangan selama ±7 hari
13. Setelah ±7 hari, bersihkan telur dari lumuran campuran garam dan abu
14. Rebus telur selama beberapa menit
15. Setelah direbus, telur asin siap dihidangkan
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pembuatan telor asin dengan metode penggaraman ini baik untuk mencegah proses
pembusukan pada telur bebek, karena garam dapat menghambat perkembangan dan
pertumbuhan mikroorganisme perusak atau pembusuk makanan.
Berbagai macam metode pembuatan telor asin akan menghasilkan hasil yang sama,
tergantung dari berapa takaran/dosis pada setiap bahan dan lama waktu
perendaman/pengawetan telur tersebut.
B. SARAN
- Menambah waktu pengawetan telor asin
- Proses pencampuran antara abu dengan garam dan air lebih diperhatikan
DAFTAR PUSTAKA
http://infodanpengertian.blogspot.com/2016/02/pengertian-telur-menurut-para-ahli.html
http://eprints.umm.ac.id/36840/3/jiptummpp-gdl-azizahnurl-51531-3-babii.pdf
(Lampiran)