Oleh
AGUS SAPTOMI
1214051007
1214051013
I.
PENDAHULUAN
1.2.Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah mengetahui cara pengolahan donat kentang
sebagai produk diversifikasi kentang
II.
METODELOGI PERCOBAAN
ini adalah
baskom, wajan,
kompor, blender, timbangan, sendok, piring, parutan keju, sutil dan gelas ukur.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah kentang, garam, gula, fermipan, air,
tepung terigu dan telur.
Donat digoreng, kemudian diberi toping atau gua bubuk dan siap
disajikan
III.
3.1
Hasil Pengamatan
Adapun data pengamatan yang diproleh dari praktikum ini sebagai berikut:
No
Nama Panelis
Aroma
Rasa
Warna
Tekstur
Penerimaan
Agus Saptomi
Suka
Ayu Dian P
Suka
Siti Zuhrotul M
Suka
Eliyana
Suka
Florentina
Suka
Astri Shabrina
Suka
Irfan Muhfi A
Suka
Dwi Ardiansyah
Suka
Joshua Septyan
Suka
10
Ria Amurwani
Suka
11
Henrica Agustina G
Suka
12
Siti Maesari
Suka
13
Wayan Adiatma
Suka
14
Wahyu Alfianto
Suka
15
Fandi Santoso
Suka
16
Prada U
Suka
17
Onky I B
Suka
Keterangan:
Aroma:
Tekstur:
1: Sangat Keras
2: Khas Telur
2: Keras/ Liat
3: Agak Keras
4: Khas Kentang
4: Lembut
5: Sangat Lembut
Rasa:
Warna:
1: Coklat Kehitaman
2: Coklat
3: Kuning Kecoklatan
4: Khas Kentang
4: Kuning
5: Putih Kekuningan
3.2
Pembahasan
Energi
Karbohidrat
19 g
Pati
15 g
Diet serat
2.2 g
Lemak
0,1 g
Protein
2g
Air
75 g
0,08 mg (6%)
0.03 mg (2%)
1,1 mg (7%)
Vitamin B6
0,25 mg (19%)
Vitamin C
20 mg (33%)
Kalsium
12 mg (1%)
Besi
1,8 mg (14%)
Magnesium
23 mg (6%)
Fosfor
57 mg (8%)
Kalium
421 mg (9%)
Sodium
6 mg (0%)
(Dahlia,dkk., 2011)
Sebelum dilakukan pengolahan telebih dahulu dilakukan pemilihan bahan
yang akan menunjang kualitas olahan. Kentang yang dipilih untuk olahan ini
merupakan kentang yang berkualitas baik.
Pembuatan donat kentang menggunakan berbagai peralatan seperti
baskom, wajan, kompor, blender, timbangan, sendok, piring, parutan keju, sutil
dan gelas ukur. Sedangkan bahan yang digunakan adalah kentang, garam, gula,
fermipan, air, tepung terigu dan telur.
Tepung
terigu. Tepung dengan kadar protein 7 sampai 9%, butiran halus, dan yang telah
diputihkan dengan baik cocok sekali untuk tepung donat. Fungsi tepung untuk
membangun kerangka kue, mengikat bahan lain, dan mendapatkan tekstur donat
yang baik.
Gula berfungsi memberi rasa manis, memberi warna pada kulit kue,
membantu mengempukkan kue, melembapkan kue, dan melemaskan adonan.
Untuk membuat donat, jenis gula yang digunakan bisa macam-macam. Namun
untuk hasil terbaik sebaiknya gunakan gula yang halus butirannya agar susunan
donat rata dan empuk. Gula akan mematangkan dan mengempukkan susunan sel
dan bila presentase gula terlalu tinggi dalam adonan, maka hasil donat akan
kurang baik, cenderung "jatuh" bagian tengah-tengahnya.
Telur memberi aroma, rasa, nilai gizi, dan warna pada donat. Sebelum
digunakan telur harus dipisahkan terlebih dahulu antara putih dan kuning telur.
Bagian telu yang digunakan dalam pembuatan donat adalah kuning telur. Lechitin
pada kuning telur mempunyai daya pengemulsi. Umumnya telur yang digunakan
dalam resep adalah 50 gram per butir. Tentu ukuran ini diukur tanpa kulit. Berat
kuning telur umumnya 20 gram sedang putih telur 30 gram.
Air sangat berpengaruh pada kepadatan adonan. Air juga dapat
memperkembangkan
protein
dalam
tepung.
Air
dapat
membangkitkan
kelembaban pada donat, dan dengan demikian rasa lezat akan timbul.
Garam mampu membangkitkan rasa atau aroma. Selain itu, garam juga
dapat menurunkan suhu penggulalian dalam adonan, juga memegang peranan
penting dalam menimbulkan warna.
Ragi Instan/Yeast/Biang Donat merupakan satu bahan dengan nama yang
berbeda.
Ragi
isinya
adalah
khamir,
yaitu
saccaromyces
cerevisiae.
Mikroorganisme bersel satu inilah yang selama proses fermentasi pada adonan
roti mengubah karbohidariat menjadi gas karbondioksida. Zat ini yang membuat
adonan donat menjadi mengembang. Hanya dapat digunakan untuk adonan roti,
bukan cake, atau Kue kering. Dijual dengan merek dagang, salah satunya
fermipan (Kusnandar, 2010).
Pada praktikum kali ini uji organoleptik yang dilakukan adalah tekstur,
aroma, rasa dan warna. Keadaan susunan tekstur donat kentang dapat dinilai
dengan cara menekan dengan jari dan meraba permukaan donat kentang tersebut.
Setiap bahan makanan memiliki tekstur tersendiri. Hal ini tergantung pada fisik,
ukuran dan bentuk sel yang dikandung oleh makanan itu sendiri. Tekstur
merupakan salah satu kriteria mutu yang sangat penting pada suatu produk karena
sangat mempengaruhi citra makanan (Deman,1997). Tekstur donat berhubungan
dengan volume pengembangan. Menurut Whister dan Daniel cit Imran (2000)
interaksi antara pati dan protein penting untuk memberikan sturuktur pada
adonan. Kekerasan pada tekstur biasanya disebabkan oleh tepung yang kuat,
pemanggangan atau penggorengan yang berlebihan, jumlah air yang kurang
memadai atau pencampuran yang berlebihan.
Warna cokelat yang terjadi pada donat kentang merupakan hasil reaksi
Maillard. Reaksi Maillard adalah reaksi non-enzimatis yang menyebabkan warna
kecokelatan. Reaksi ini terjadi apabila dalam pangan terdapat gula pereduksi (gula
aldosa) dan senyawa yang mengandung gugus amin (asam amino, protein dan
senyawa lain yang mengandung gugus amin) (Kusnandar, 2010). Muchtadi (1997)
menambahkan bahwa selama dehidrasi, baik itu dehidrasi beku maupun
pengeringan juga dapat terjadi perubahan warna, tekstur, aroma, dan lain-lain
Warna merupakan faktor penting bagi makanan. Bersama-sama dengan bau rasa
dan tekstur, warna memegang peranan penting dalam penerimaan makanan
(Deman, 1997).
Peranan aroma suatu produk sangat penting karena akan menentukan daya
terima konsumen terhadap produk tersebut. Aroma juga menentukan kelezatan
suatu produk pangan, serta cita rasa yang terdiri dari tiga komponen, yaitu bau,
rasa dan rangsangan mulut (Winarno, 2004). Berdasarkan data pengamatan yang
dilakukan oleh panelis, aroma dari donat kentang normal yaitu khas kentang, tidak
bau asing.
Rasa merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan
penerimaan atau penolakan terhadap bahan pangan oleh panelis. Walaupun aroma
dan tekstur bahan pangan baik, akan tetapi rasanya tidak enak maka panelis akan
menolak produk tersebut. Rasa dapat dinilai sebagai tanggapan terhadap
ransangan yang berasal dari senyawa kimia dalam bahan pangan yang memberi
kesan manis, pahit, asam dan asin (Soekarto, 1981). Rasa dari donat kentang
berdasarkan uji oerganoleptik adalah khas kentang. Penerimaan keseluruhan
terhadap donat kentang diperoleh bahwa keseluruhan panelis menyatakan suka
akan produk donat kentang yang dihasilkan.
IV.
KESIMPULAN
2.
Warna cokelat yang terjadi pada donat kentang merupakan hasil reaksi
Maillard. Reaksi Maillard adalah reaksi non-enzimatis yang menyebabkan
warna kecokelatan.
3.
4.
Rasa dari donat kentang berdasarkan uji oerganoleptik adalah khas kentang.
5.
DAFTAR PUSTAKA