Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM VIRTUAL UJI

KANDUNGAN PROTEIN DALAM MAKANAN

Oleh: Sera Nurdiana Hermawan


Kelas: XI MIPA 2
Mata Pelajaran: Biologi
Motto: Be humble do the best
Guru Pembimbing:
Nila Sukma Dewi, S. Pd. Si,. M. Si.

TAHUN AJARAN
2020/2021
I. PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sebagai makhluk hidup manusia memerlukan makan. Makanan sangat
dibutuhkan oleh manusia sebagai kebutuhan pokok yang harus terpenuhi.
Makanan sangat dibutuhkan sebagai sumber energi, selain itu makanan berperan
penting dalam proses pertumbuhan dan berperan menjaga kesehatan tubuh.
Makanan yang diperlukan oleh tubuh adalah makanan sehat yang bergizi dan
mengandung nutrisi yang cukup. Makanan sehat adalah dengan meramu
berbagai jenis makanan yang seimbang, sehingga terpenuhi seluruh kebutuhan
gizi bagi tubuh dan mampu dirasakan secara fisik dan mental (Prasetyono,
2009). Pada sistem pencernaan makanan yang dimakan diproses dengan
beberapa tahapan, salah satunya dengan cara menghancurkan nutrisi makanan
yang besar menjadi ukuran yang lebih kecil agar mudah diserap tubuh.
Protein merupakan salah satu nutrisi yang diproses dalam sistem pencernaan.
Protein merupakan makromolekul yang terbentuk dari asam amino yang
tersusun dari atom nitrogen, karbon, dan oksigen, beberapa jenis asam amino
yang mengandung sulfur (metionin, sistin dan sistein) yang dihubungkan oleh
ikatan peptida. Dalam makhluk hidup, protein berperan sebagai pembentuk
struktur sel dan beberapa jenis protein memiliki peran fisiologis (Bintang,
2010). Selain itu protein diperlukan dalam pembentukan tulang, otot, tulang
rawan, kulit, dan darah. Membangun, memperkuat, dan memperbaiki atau
mengganti jaringan tubuh. Protein dapat ditemukan pada beberapa bahan
makanan. Keberadaan ada tidaknya kandungan protein dalam suatu bahan
makanan dapat diuji melalui praktikum dengan senyawa NaOH dan CuSO4.
Untuk itu praktikum ini dilakukan untuk mengetahui bahan makanan apa saja
yang mengandung protein dengan mengambil beberapa sampel makanan dan
untuk mengetahui kandungan protein pada bahan makanan tersebut.
Tujuan Penelitian
1. Mengetahui bahan pangan apa saja yang mengandung protein
2. Mengetahui kadar protein yang terkandung dalam suatu bahan makanan
3. Mengetahui pengaruh senyawa NaOH dan CuSO4 terhadap bahan
makanan
4. Mengetahui bagaimana perubahan warna yang dihasilkan oleh bahan
makanan ketika diberikan senyawa NaOH dan CuSO4
II. DASAR TEORI
Bahan Pangan
Bahan pangan adalah semua bahan yang dapat dijadikan makanan
(Sunita A. dalam bukunya “Prinsip Dasar Ilmu Gizi” tahun 2001).
Bahan pangan merupakan sumber makanan yang biasanya berasal
dari tumbuhan dan hewan, yang dimana bahan makanan itu bisa
dimakan atau dikonsumsi untuk dapat memenuhi kebutuhan
nutrisi manusia. Bahan pangan berupa makanan bisa membantu
manusia dalam mendapatkan energi, dan membantu pertumbuhan
badan dan otak. Setiap bahan pangan memiliki kandungan gizi yang
berbeda. Kandungan gizi tersebut dibutuhkan manusia untuk
memenuhi kebutuhan. Kandungan gizi dapat berupa karbohidrat,
protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Macam Nutrisi
Nutrisi ini merupakan substansi organik yang dibutuhkan organisme
sebagai fungsi normal dari sistem tubuh, pertumbuhan serta juga 
pemeliharaan kesehatan (Wikipedia, 2008). Terdapat dua jenis
nutrisi, diantaranya:
 Mikronutrisi, merupakan sautu nutrisi yang dibutuhkan tubuh
yang jumlahnya sedikit serta juga hanya memiliki fungsi untuk
dapat mendukung metabolisme tubuh. Terdapat tiga nyawa
yang bisa atau dapat dikategorikan nutrisi diantaranya vitamin,
mineral serta air.
 Makronutrisi, merupakan suatu nutrisi yang diperlukan tubuh
itu dalam jumlah besar disebabkan karna menjadi sumber
energi. Makronutrisi tersebut diklasifikasikan menjadi tiga
senyawa diantaranya karbohidrat, protein serta juga lemak.
Contoh nutrisi yaitu karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral,
serta air.
Macam Uji Makanan
Praktikum biologi untuk menentukan kandungan zat makanan, sering disebut
dengan uji makanan.
Uji makanan adalah cara mengetahui kandungan suatu bahan makanan. Uji zat-
zat makanan terhadap berbagai bahan makanan dapat dilakukan dengan
mengidentifikasi zat-zat makanan yang mengandung karbohidrat, protein,
lemak dan vitamin dengan mengelompokkannya sesuai dengan zat-zat yang
terkandung di dalamnya. Ada dua jenis zat makanan yang dapat diuji:

 Zat makanan makro (Karbohidrat, lemak, protein, air).


 Dan zat makanan mikro (vitamin, mineral).

Teknologi Pengolahan & Keamanan Pangan

 Pengolahan makanan adalah kumpulan metode dan teknik yang digunakan


untuk mengubah bahan mentah menjadi makanan atau mengubah makanan
menjadi bentuk lain untuk konsumsi oleh manusia atau oleh industri
pengolahan makanan (Winarno,1993). Dalam pengolahan pangan terdapat
3 mekanisme pengolahan yaitu: persiapan bahan, pengolahan bahan dari
mentah menjadi bahan jadi, dan penyajian. Teknik pengolahan pangan
sendiri terbagi menjadi 2 jenis, diantaranya:
1. Teknik pengolahan basah (Boiling, Poaching, Braising, Stewing,
Steaming, Simmering, Mengetim, dll).
2. Teknik pengolahan kering (Deep frying, Shallow frying, Sauteing
Baking, Grilling, dll).
Jenis perlakuan dalam teknologi pengolahan pangan:
1. Suhu tinggi diterapkan baik dalam pengawetan maupun
dalam pengolahan pangan.
2. Blansing.
3. Pasteurisasi.
4. Sterilisasi.
5. Fermentasi.
6. Pengeringan.
7. Penggunaan Bahan Kimia
Alat-alat yang digunakan dalam teknologi pengolahan pangan:
1. Extruder. 
2. Vacuum Fryer.
3. Mesin Wrapping..
4. Mesin Pasteurisasi.
5. Mesin Blancher
 Salah satu indikator kualitas makanan adalah keamanan makanan
(Marliana, 2009). Keamanan makanan adalah kondisi dan upaya yang
diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan kontaminan
biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan
membahayakan kesehatan manusia. Pangan yang aman serta bermutu dan
bergizi tinggi sangat penting perannya bagi pertumbuhan, pemeliharaan
dan peningkatan derajat kesehatan serta peningkatan kecerdasan
masyarakat (Saparinto dan Hidayati, 2006). Menurut WHO a lima faktor
teknis yang direkomendasikan oleh WHO dalam
penyediaan pangan yang aman, yaitu:

1. menjaga kebersihan

2. mencegah terjadinya pencemaran

3. menyimpan makanan pada suhu yang aman

4. memanaskan makanan pada suhu yang tepat

5. serta menggunakan air dan bahan baku yang aman dikonsumsi.


III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu Praktikum :

Sabtu, 30 Januari 2021

B. Tempat Praktikum. :

Rumah, Desa Sumber Agung, Kecamatan Keluang

C. Alat Praktikum. :

1. Tabung reaksi

2. Pipet Tetes

D. Bahan Praktikum. :

1. Senyawa NaOH

2. Senyawa CuSO4

3. Susu sapi

4. Beras tumbuk

5. Jagung

E. Cara Kerja. :

1. Siapkan masing-masing 3 tabung pada menu praktikum

2. Pilih bahan pangan berbeda yang ingin diuji pada setiap tabung

3. Tambahkan senyawa NaOH dan CuSO4 berikan 1 tetes pada masing-

masing tabung

4. Setelah ditambahkan senyawa NaOH dan CuSO4 pada masing-


masing tabung yang telah berisi bahan pangan, klik menu aduk

5. Amati perubahan warna yang terjadi pada setiap tabung

6. Jika warna yang berubah menunjukkan perubahan menjadi warna

ungu, berarti bahan pangan tersebut mengandung protein

F. Tabel Pengamatan :

Tabung Bahan Pangan Perubahan warna (setelah ditambah 1 tetes


NaOH dan CuSO4, lalu diaduk)

1 Susu sapi Warna berubah menjadi ungu tua(lebih


pekat)
2 Beras tumbuk Warna berubah menjadi ungu muda (tidak
terlalu pekat)
3 Jagung Warna berubah menjadi ungu sedikit lebih
muda dari perubahan pada warna beras
tumbuk (tidak pekat)
IV. PEMBAHASAN

1) Hasil pengamatan
 Setelah terjadi perubahan warna

 Tabel Hasil Pengamatan

Tabung Bahan Pangan Perubahan Warna


1 Susu sapi Ungu tua
2 Beras tumbuk Ungu muda
3 Jagung Ungu muda (lebih
transparan)

2) Bahan Pangan yang Digunakan Saat Praktikum


Uji protein dilakukan untuk mengetahui kandungan bahan makanan yang
mengandung protein. Protein merupakan bagian dari semua sel hidup dan
merupakan bagian terbesar tubuh setelah air. Pada praktikum ini digunakan
bahan pangan berupa susu sapi, beras tumbuk, dan jagung yang diuji
menggunakan Reagen Biuret berupa NaOH dan CuSO4 untuk diketahui
kandungan proteinnya.
3) Nutrisi yang Terkandung Dalam Bahan Pangan yang Digunakan
Nutrisi yang ingin diujikan pada praktikum ini berupa Protein yang
merupakan bagian dari Makronutrisi yang terkandung dalam bahan pangan
yang dipilih.
4) Penyebab Perubahan Warna
Pada Praktikum ini dilakukan uji kandungan makanan protein menggunakan
Reagen Biuret. Reagen biuret digunakan untuk menguji kandungan protein
pada bahan pangan. Susu sapi, beras tumbuk, dan jagung akan berubah
warna setelah di beri tetesan senyawa NaOH dan CuSO4 kemudian diaduk.
Fungsi pereaksi NaOH dan CuSO4 adalah untuk membuat suasana larutan
menjadi basa dan untul menghasilkan senyawa kompleks berwarna ungu.
reaksi biuret merupakan reaksi warna ungu untuk topi dan protein suatu
ketidak mempunyai dua buah ikatan atau lebih dapat bereaksi dengan ion
CO2 + dalam ikatan suasana basa dan bentuk senyawa kompleks yang
berwarna biru ungu (Poedjadji, 1994). Semakin banyak ikatan peptida maka
semakin pekat warna ungu yang terbentuk (Lhehinger, 1993).
5) Daftar Pertanyaan Pembahasan
1. Tulisan bahan pangan yang dipilih beserta alasannya!
2. Uraikan peran protein sebagai nutrisi!
3. Jelaskan mengenai Reagen Biuret dan komposisinya!
4. Dari ke-3 bahan pangan yang dipilih, setelah dilakukan pengujian,
tuliskan bahan pangan yang mengandung protein, berikan alasannya!
5. Dari ke-3 bahan pangan yang dipilih, setelah dilakukan pengujian,
tuliskan bahan pangan yang tidak mengandung protein, berikan
alasannya!
6. Prediksi olehmu perbedaan kandungan protein pada bahan pangan,
yang setelah diuji memberikan warna ungu tua dan ungu muda!
7. Jelaskan teknologi pengolahan dan keamanan bahan pangan yang
mengandung protein!
6) Daftar Jawaban Pembahasan:
1. Bahan pangan yang dipilih pada praktikum ini adalah:
o Susu sapi
Alasan:
Susu sapi pada umumnya banyak dikonsumsi oleh masyarakat,
karenanya banyak pertanyaan apakah kandungan susu sapi lebih
baik dari pada susu nabati. Untuk itu bahan pangan ini dipilih agar
dapat mengetahui kadar kandungan gizi dan nutrisi yang
didapatkan pada susu sapi khususnya protein.
o Beras tumbuk
Alasan:
Beras tumbuk saya pilih dalam praktikum ini karena banyak
dijumpai dan umumnya merupakan bahan pangan pokok yang
dikonsumsi sehari-hari. Jadi bahan pangan ini dipilih karena ingin
mengetahui apakah pada bahan pangan tersebut mengandung
protein dan bagaimana kadar kandungan proteinnya.
o Jagung
Alasan:
Jagung merupakan bahan pangan yang mengandung karbohidrat.
Umumnya digunakan sebagai pengganti nasi dan gandum, selain
itu digunakan juga sebagai bahan baku gula (gula jagung). Karena
pada umumnya jagung mengandung karbohidrat dan glukosa,
maka bahan pangan ini saya pilih untuk mengetahui apakah pada
bahan pangan tersebut mengandung protein atau tidak dan
bagaimana kadar kandungan proteinnya.
2. Sebagai nutrisi jenis makro, Protein sangat bermanfaat bagi tubuh
untuk membantu membangun serta berperan dalam memelihara
jaringan otot serta saraf lainnya. Senyawa ini juga berfungsi untuk
memproduksi hormon yang berguna bagi tubuh. Selain itu, protein
dari sumber energi¸ membentuk berbagai enzim, hingga mendukung
sistem kekebalan tubuh.
3. Reagen Biuret adalah suatu indikator (Reagen) yang biasanya
digunakan dalam uji kandungan protein pada bahan pangan. Reagen
Biuret adalah senyawa kimia dengan rumus kimia [H2NC(O)] 2NH
atau NH2CONH2. Dan merupakan padatan putih yang larut dalam air
panas. 
Komposisi dan konsentrasi reagen biuret meliputi :
o R1:
Sodium Hydroxide 100 mmol/L
Potassium sodium tartrate 17 mmol/L
o R2:
Sodium Hydroxide 500 mmol/L
Potassium sodium tartrate 80 mmol/L
Potassium iodide 75 mmol/L
Copper sulphate 30 mmol/L
4. Bahan pangan yang mengandung protein
o Bahan pangan yang mengandung protein adalah ke-3 nya (Susu
Sapi, Beras tumbuk, dan Jagung)
Alasan
Karena setelah diberi tetesan NaOH dam CuSO4 ke-3 bahan pangan
tersebut mengalami perubahan warna menjadi ungu. Untuk susu sapi
warna ungu tua ( pekat) menunjukkan bahwa kandungan proteinnya
cukup tinggi, beras tumbuk warna ungu muda (tidak terlalu pekat)
menunjukkan kandungan protein tetapi tidak lebih besar dari
kandungan pada susu sapi, dan jagung warna ungu muda (sedikit lebih
transparan), menunjukkan adanya kandungan protein yang terkandung
pada bahan pangan tersebut.

5. Bahan pangan yang tidak mengandung protein


o Ke-3 bahan pangan yang diujikan semua mengandung protein
Alasan
o Karena pada ke-3 bahan pangan yang diujikan menunjukkan
perubahan warna ungu meskipun kadar kepekatan warna berbeda-
beda saat diberi tetesan NaOH dan CuSO4 kemudian diaduk.
6. Hasil prediksi:
o Kandungan protein pada bahan pangan yang setelah diuji berubah
menjadi warna ungu tua, ini menunjukkan bahwa kandungan
protein pada bahan makanan tersebut tinggi, karena kandungan
protein pada bahan pangan tersebut memiliki banyak ikatan
peptida. Semakin banyak ikatan peptida (ikatannya kuat) maka
semakin pekat warna ungu yang terbentuk.
o Kandungan protein pada bahan pangan yang setelah diuji berubah
menjadi warna ungu muda, menunjukkan bahwa kandungan
protein pada bahan makanan tersebut tidak cukup tinggi, karena
memiliki ikatan peptida yang sedikit/ tidak banyak (ikatannya
tidak kuat) sehingga warna ungu yang dihasilkan memudar saat
tabung diaduk/ menghasilkan warna ungu muda.
7. Teknologi pengolahan bahan pangan yang mengandung protein
artinya mengolah atau mengubah bahan pangan yang di dalamnya
terkandung nutrisi protein (Nabati & Hewani) dari bentuk mentah
menjadi bentuk yang dapat dikonsumsi. Contoh dari teknologi
pengolahan bahan pangan yang mengandung protein yaitu: tempe,
oncom, susu, keju, daging, yogurt, nasi, dll. Teknik pengolahannya
pun bermacam-macam sesuai dengan bahan pangan yang digunakan,
di antaranya:
o Poaching, digunakan untuk mengolah telur
o Stewing, digunakan untuk bahan pangan seperti susu
o Braising, digunakan untuk bahan pangan seperti daging
o Steaming, digunakan untuk bahan pangan seperti ikan
o Au Bain Marie, digunakan untuk bahan pangan seperti nasi
o Frying, digunakan untuk bahan pangan seperti kentang, daging,
tahu, tempe
o Saute, digunakan untk bahan pangan seperti kacang panjang
o Grilling, digunakan untuk bahan pangan seperti jagung, sate.
o Selain itu ada Roasting, Baking, Barbecuing.
V. PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang dilakukan diperoleh kesimpulan bahwa NaOH dan
CuSO4 yang di teteskan pada bahan pangan tertentu dapat menunjukkan bahwa
bahan pangan itu mengandung protein atau tidak. Dapat diketahui bahwa bahan
pangan yang mengandung protein, setelah diteteskan NaOH dan CuSO4
kemudian diaduk akan berubah warna menjadi warna ungu, begitu sebaliknya
pada bahan pangan yang tidak mengandung protein setelah diteteskan NaOH
dan CuSO4 tidak mengalami perubahan warna menjadi warna ungu. Kandungan
protein pada bahan pangan tersebut dapat dilihat pada perubahan warna yang
terjadi, apabila warnanya setelah diteteskan regean Biuret (NaOH dan CuSO4)
berubah menjadi warna ungu tua, maka kandungan protein bahan pangan itu
tinggi, dikarenakan memiliki ikatan peptida yang banyak/ kuat. Sedangkan jika
setelah diteteskan regean Biuret (NaOH dan CuSO4) berubah menjadi warna
ungu muda/ungu lebih transparan, maka kandungan protein pada bahan pangan
itu tidak terlalu tinggi, karena memiliki ikatan peptida yang sedikit/lemah. Dari
bahan pangan yang dipilih pada praktikum ini, dapat diketahui bahwa:
1. Warna yang dihasilkan ke-3 bahan pangan yaitu:
o Susu sapi= Ungu tua
o Beras tumbuk= Ungu muda
o Jagung= Ungu muda lebih transparan
2. Ke-3 bahan pangan tersebut mengandung protein
3. Kandungan protein yang ada pada bahan pangan tersebut
o Susu sapi= Tinggi (warna ungu yang dihasilkan pekat)
o Beras tumbuk= Tidak terlalu tinggi (warna ungu yang dihasilkan tidak
terlalu pekat)
o Jagung= Cukup rendah (Warna ungu yang dihasilkan tidak pekat)
Saran
Menurut saya, praktikum untuk uji makanan lebih baik dilakukan secara
nonvirtual agar hasil yang didapatkan lebih efektif. Selain itu hendaknya
sebelum melakukan praktikum kita memahami komponen-komponen Praktikum
mulai dari konsep praktikum, alat & bahan, serta cara kerjanya.

VI. DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai