PENDAHULUAN
1Shilvi Agatha Ikarani. 2012. Makalah Bahasa Indonesia Tutorial Olahan Buah
1
Minat masyarakat untuk mengonsumsi nata masih minim. Karena, harga
dari nata yang dipasarkan relatif mahal. Buah belimbing manis dapat digunakan
sebagai bahan dasar dalam pembuatan nata yang berkualitas, bernilai tinggi,
juga terjangkau dari segi harga.
Fenomena inilah yang melatarbelakangi penulis untuk memanfaatkan buah
belimbing manis sebagai bahan dasar pembuatan nata yang dapat menjadi
inovasi produk olahan pangan dan alternatif pengolahan buah belimbing manis
yang efektif dan efisien. Selain itu, minat masyarakat untuk mengolah buah
belimbing manis menjadi nata akan meningkat
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
Mineral
Kalsium (Ca) mg 3
Besi (Fe) mg 0,08
Magenesium (Mg) mg 10
Fosfor (P) mg 12
Kalium (K) mg 133
Natirum (Na) mg 2
Seng (Zn) mg 0,12
Vitamin
Total Vitamin C mg 34,4
Thiamin mg 0.014
Riboflavin mg 0.016
Niacin mg 0.367
Vitamin B-6 mg 0.017
Folate, DFE 𝜇g 12
Vitamin B-12 𝜇g 0.00
Vitamin A, RAE 𝜇g 3
Vitamin A, IU IU 61
Vitamin E (Alphatocopehrol) mg 0.15
Vitamin D (D2 + D3) 𝜇g 0.0
Vitamin D IU 0
Vitamin K (Phylloquinone) 𝜇g 0.0
Lipid
Asam Lemak (Total Jenuh) g 0.019
Asam Lemak (Total Tak g 0.214
Jenuh)
Tabel 2.1 Kandungan Gizi Pada Belimbing Manis. (Sumber : Departemen Agrikultur
Amerika Serikat - The United States Department of Agriculture)
4
2.2 Deskripsi Nata
Nata berasal dari bahasa Spanyol “natare” yang berarti terapung-apung,
Nata merupakan produk fermentasi oleh bakteri Acetobacter xylinum pada media
yang mengandung gula, menyukai lingkungan yang asam dan membutuhkan
sumber nitrogen untuk aktivitasnya.
Nata adalah biomassa yang sebagian besar terdiri dari selulosa, berbentuk
agar dan berwarna putih. Massa ini berasal dari pertumbuhan Acetobacter
xylinum pada permukaan media cair yang asam dan mengandung gula. Di
bawah mikroskop, nata tampak sebagai massa benang yang melilit yang sangat
banyak seperti benang-benang kapas.
Produk nata dapat digolongkan sebagai makanan kesehatan atau
makanan diet. Selain itu, nata juga dikenal rendah kalori dan tidak mengandung
kolesterol sehingga nata dikenal sebagai serat pangan alami (dietary fiber) yang
bermanfaat dalam proses pencernaan makanan dalam usus halus manusia dan
dalam proses penyerapan air dalam usus besar.
Kandungan Persentase
Air 95%
Selulosa ± 2,5%
Protein 1,5 -2,8%
Lemak 0,35%
Tabel 2.2 Kandungan pada Nata
(sumber :Penelitian dari Balai Mikrobiologi, Puslitbang Biologi LIPI)
Kandungan Komposisi
Air 67,7%
Lemak 0,2%
Protein 1,5 -2,8%
Zat Besi 5 mg
Kalsium 12 mg
Fosfor 2 mg
Tabel 2.3 Kandungan pada Nata yang dihidangkan dengan sirup
(sumber :Penelitian dari Balai Mikrobiologi, Puslitbang Biologi LIPI)
5
2.3 Gula Pasir
Gula adalah suatu kelompok senyawa karbohidrat golongan sakarida.4
Gula pasir adalah butiran-butiran kecil yang dibuat dari air tebu, aren, dan nyiur
yang rasanya manis5. Gula pasir adalah salah satu bahan tambahan dalam
proses pembuatan nata berbahan dasar buah belimbing manis yang berfungsi
menambahkan kadar gula pada media dalam proses fermentasi nata.
4Hadiat dik. 2004. Kamus Sains. Jakarta: Balai Pustaka, hal. 149
6Pieter Levianus Hehahia dan SujantoFarlin. 2008. Kamus Praktis Bahasa
Indonesia. Jakarta: Scientific Press, hal.146
7Roger Blench, Mathew Spriggs. 1999. Archeology and language Volume 35.
Inggris: Routledge
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
7
5. Wadah
6. Baskom
7. Alat Pengaduk dan sendok
8. Gelas Ukur
9. Kertas koran
10. Karet Gelang
3.3.2 Bahan
1. Buah belimbing manis 200 gram
2. Bakteri Acetobacter xylinum 100ml
3. Kecambah kacang hijau 50 gram
4. Air 240 ml
5. Asam cuka 3 sendok makan
6. Gula pasir 20 gram
7. Daun pandan
8
3.4.2 Tahap Fermentasi
Media yang telah diberi bakteri Acetobacter xylinum di diamkan
selama 10-12 hari. Selama proses fermentasi, media harus berada dalam
lingkungan yang bersih dan steril, serta tidak diperbolehkan adanya
guncangan yang dapat mengganggu atau menghambat tahap fermentasi.
9
Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel kontrol adalah alat
yang digunakan juga tahapan penelitian.
BAB IV
PEMBAHASAN
4.3 Eksperimen
4.3.1 Penggunaan Bahan Dasar serta Bahan Tambahan
Dalam melakukan eksperimen, penulis melakukan variasi dalam
penggunaan bahan dasar dan bahan tambahan. Bahan dasar yang
digunakan yaitu buah belimbing manis, bakteri Acetobacter xylinum, dan
kecambah kacang hijau. Sementara bahan tambahan yang digunakan
adalah gula pasir, asam cuka, air, dan daun pandan yang dapat
mempengaruhi proses fermentasi dan pengolahan lebih lanjut.
10
Penulis melakukan eksperimen sebanyak dua kali, eksperimen
pertama menghasilkan 2 sampel yaitu sampel A dan B, sementara
eksperimen kedua penulis menghasilkan sampel C.
A. Eksperimen Pertama (18 Maret 2015)
Dalam membuat media, penulis menggunakan 450 gram buah
belimbing manis, 480 ml air, 20 gram gula pasir dan 6 sendok
makan asam cuka yang menghasilkan sebanyak 800 ml media nata
yang siap untuk difermentasikan. Penulis membagi media menjadi
dua dengan masing-masing 400 ml. Masing-masing media diberi
nama Sampel A dan Sampel B. Pada Sampel A, penulis
memasukkan 40 ml bakteri sementara pada Sampel B, penulis
memasukkan 100 ml bakteri Acetobacter xylinum.
Hasil yang diperoleh, setelah media selesai di fermentasi,
penulis menemukan bahwa fermentasi nata dalam media gagal total
karena tidak ada substrat selulosa yang terbentuk. Hal ini
dikarenakan penulis tidak menggunakan kecambah kacang hijau
dalam proses pembuatan media.
11
Berdasarkan hasil eksperimen penulis, buah belimbing manis dapat
dijadikan sebagai bahan utama dalam pembuatan nata. Nata yang penulis
hasilkan dapat disebut nata de starfruit yang berarti nata yang berasal dari
buah belimbing manis.
Setelah penulis berhasil membuat nata pada tahap fermentasi,
penulis melanjutkan ke tahap pengolahan lanjutan, dimana nata yang
dihasilkan masih harus diproses terlebih dahulu agar aman untuk
dikonsumsi.
Nata dimasukkan ke dalam wadah plastik lalu di rendam dengan air
selama 2-4 hari untuk menghilangkan bau dan rasa asam. Setelah itu, nata
direbus dengan air gula dan daun pandan selama 15 menit. Biarkan nata
hingga dingin, dan masukkan ke dalam air gula lalu nata de starfruit siap
untuk dikonsumsi lebih lanjut. Air gula pada proses penyimpanan berfungsi
untuk mengawetkan nata agar dapat tahan lama.
Nata de starfruit layak untuk dikonsumsi bahkan mirip seperti nata
pada umunya, memiliki warna putih keabuan dengan tekstur yang kenyal,
rasa yang manis dan bau yang harum. Dalam proses pembuatan nata de
starfruit menggunakan bahan-bahan alami dan tidak menggunakan bahan
kimia berbahaya sehingga aman untuk dikonsumsi.
12
Selain itu, sari kecambah kacang hijau dapat dijadikan pengganti dari
K2HPO4; MgSO4; dan (NH4)2SO4, yang masing-masing mempunyai peran
sebagai berikut:
13
4.6 Hal-hal yang Harus Diperhatikan
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan nata adalah
sebagai berikut :
1. Takaran bahan-bahan tambahan yang akan dicampurkan dengan sari
belimbing manis sebagai media harus sesuai dan seimbang, tidak
boleh melebihi takaran yang ada.
2. Apabila media telah diberi bakteri Acetobacter xylinum, wadah tidak
boleh terguncang agar bakteri tersebut dapat berkembang dengan
baik dan membentuk nata.
3. Luas permukaan loyang mempengaruhi proses fermentasi nata oleh
bakteri. Semakin luas permukaan loyang, menyebabkan media tidak
terlalu tebal. Sehingga proses fermentasi oleh bakteri berjalan dengan
cepat.
4. Tutup loyang menggunakan kertas koran yang diikat dengan karet
agar media rapat. Karena media bersifat manis, penanganan ini
dilakukan agar di dalam media tidak terdapat semut ataupun
mikroorganisme lain.
14
Tahap Mengolah buah Pembentukan
belimbing manis media dengan
Pembuatan sebagai bahan menyesuaikan
Media dasar kadar zat
Keberhasilan
Proses
fermentasi di
Tahap pembentukan
tentukan oleh
Fermentasi substrat selulosa
substat yang di
oleh bakteri
bentuk
15
4.9 Pengembangan Lebih Lanjut
Nata berbahan dasar buah belimbing manis dapat di produksi oleh siapa
saja, terutama di daerah perkebunan. Dengan pemahaman yang baik, maka
masyarakat dapat mulai mengolah buah belimbing manis menjadi nata yang
menjadi produksi rumahan yang dapat meningkatkan jiwa kewirausahaan
masyarakat karena nata de starfruit merupakan inovasi terbaru yang tentunya
dapat bersaing dengan produk lainnya.
Apabila produk ini terus dikembangkan, maka nata de starfruit akan
memiliki peranan penting dalam memajukan ekonomi negara, khususnya
masyarakat, karena sebentar lagi Indonesia akan menghadapi gerbang
perdagangan bebas di lingkup Asia Tenggara, di mana semua produk, sumber
daya alam, sumber daya manusia bersaing untuk menjadi yang terbaik.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dari hasil eksperimen, buah belimbing manis dapat
dimanfaatkan sebagai bahan dasar dalam pembuatan nata. Dalam proses
membuatnya, diperlukan media yang baik dan sesuai agar fermentasi oleh
bakteri Acetobacter xylinum berhasil. Dalam proses pembuatannya juga harus
dalam keadaan steril. Untuk menciptakan media yang ideal, maka diperlukan
kadar asam dan gula yang seimbang. Selain itu, diperlukan adanya pengolahan
lebih lanjut agar nata de starfruit siap untuk dikonsumsi dan tahan lama.
Apabila produk ini terus dikembangkan, maka nata de starfruit akan
memiliki peranan penting dalam memajukan ekonomi negara, khususnya
masyarakat, karena sebentar lagi Indonesia akan menghadapi gerbang
perdagangan bebas di lingkup Asia Tenggara, di mana semua produk, sumber
daya alam, sumber daya manusia bersaing untuk menjadi yang terbaik.
5.2 Saran
16
Untuk membuat nata berbahan dasar buah belimbing manis untuk jumlah
yang banyak, diperlukan kesesuaian konsentrasi zat pembangun media
fermentasi yang lebih baik lagi. Saran penulis untuk peneliti selanjutnya,
diharapkan peneliti selanjutnya dapat terus mengembangkan nata de starfruit
dengan inovasi yang baru. Saran penulis untuk pembaca, diharapkan pembaca
dapat memahami bahwa buah belimbing manis selain untuk dikonsumsi secara
langsung, juga dapat diolah menjadi produk pangan yang bernilai tinggi dan
ekonomis.
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Blench, Roger dan Mathew Spriggs. 1999. Archeology and Language Volume 35.
Inggris : Penerbit Routledge.
Hadiat dik. 2004. Kamus Sains. Jakarta : Penerbit Balai Pustaka.
Hehahia, Pieter Levianus dan Sujanto Farlin. 2008. Kamus Praktis Bahasa
Indonesia. Jakarta : Penerbit Scientific Press.
Ikarani, Shilvi Agatha. 2012. Makalah Bahasa Indonesia Tutorial Olahan Buah
Bintang Untuk Meningkatkan Perekonomian di Karangsari Blitar. Malang
(ID) : Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang.
Red Communication. 2006. Buah Segala Musim. Jakarta : Penerbit Gramedia
Pustaka Utama.
Suhardi, S.Pd. 2009. Bergiat dalam Penelitian Ilmiah Remaja. Yogyakarta :
Penerbit Flamingo
Suwarto, Agus. 2010. 9 Buah dan Sayur Sakti Tangkal Penyakit. Yogyakarta :
Penerbit Liberplus
17
Thomas A.N.S. 2008. Tanaman Obat Tradisional 1. Yogyakarta : Penerbit
Kanisius
Tim Penyusun Kamus PS. 2005. Kamus Pertanian Umum. Jakarta : Penerbit
Penebar Swadaya.
Tim Redaksi AgroMedia Pustaka. 2009. Buku Pintar Budi Daya Tanaman Buah
Unggul Indonesia. Jakarta : Penerbit AgroMedia Pustaka.
INTERNET
Anonim, 2012. Panduan Menulis Daftar Pustaka yang Baik dan Benar [Online].
Tersedia : http://www.imuzcorner.com/2012/11/penulisan-daftar-pustaka-
yang-benar.html, [18 Maret 2015]
Departemen Agrikultural Amerika Serikat. 2014. Kandungan Buah Belimbing
Manis [Online]. Tersedia :
http://ndb.nal.usda.gov/ndb/foods/show/2252?qlookup=starfruit&fg=&form
at=&man=&lfacet=&max=25&new=1, [18 Maret 2015]
Malik, Iwan. 2009. Nata de coco...Tos [Online]. Tersedia :
https://iwanmalik.wordpress.com/2009/02/06/nata-de-coco/, [15 Maret
2015]
Nurmaliana, Ana. 2013. 1.6 Sistematika Penulisan [Online]. Tersedia :
http://ana4.ilearning.me/laporan-kkp/sample-page/1-6-sistematika-
penulisan/, [18 Maret 2015]
Wardanu, Adha Panca. 2009. Sekilas Tentang Nata [Online]. Tersedia :
http://apwardhanu.wordpress.com/2009/07/11/sekilas-tentang-nata/,
[18 Maret 2015]
18
Yunita, Erni. 2014. Proses Inokulasi Bakteri Acetobacter Xylinum Untuk
Pembuatan Nata [Online]. Tersedia : http://karedok.net/modul-
buku/biologi/proses-inokulasi-bakteri-acetobacter-xylinum-untuk-
pembuatan-nata, [16 Maret 2015]
LAMPIRAN
19
Gambar 1.3 Asam Cuka Gambar 1.4 Gula Pasir
20
Gambar 2.3 Tahap Pengolahan Gambar 2.4 Nata de starfruit Siap
(Rebus) Konsumsi
BIODATA PENULIS
21
Alamat Sekolah : Jalan Sersan Sani Basuki Rahmat, Palembang
Alamat Rumah : Jalan Residen Najamudin Komplek Kenten Indah
Blok A No.46
Hobi : Membaca novel, mendengarkan lagu
Cita-cita : Professor dan motivator muda
Bidang Ilmu yang Digemari : Biologi, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Kimia,
dan Matematika Peminatan
No. Telepon : (0711) - 823731
No. HP : 085758500313
22
BIDANG ILMU PENGETAHUAN HAYATI
i
LEMBAR PENGESAHAN
Karya Tulis Ilmiah ini penulis buat untuk mengikuti Lomba Karya Ilmiah
Remaja (LKIR) Ke-47 Tahun 2015 di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI). Di dalam karya tulis ilmiah ini, penulis menulis tentang "Pemanfaatan
Buah Belimbing Manis sebagai Bahan Dasar Pembuatan Nata”
Penulis sebagai peserta lomba telah berusaha semaksimal mungkin dan
saling bekerja sama untuk menyusun karya tulis ini dengan penuh rasa tanggung
jawab. Oleh karena itu, penulis melanjutkan “Lembar Pengesahan” agar dapat
disetujui dan disahkan.
Menyetujui Mengesahkan
Pembina KIR Kepala SMA Negeri 6 Palembang
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang
berjudul “Pemanfaatan Buah Belimbing Manis sebagai Bahan Dasar Pembuatan
Nata” dengan baik. Makalah ini disusun untuk mengikuti mengikuti Lomba Karya
Ilmiah Remaja (LKIR) Ke-47 Tahun 2015 di Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI).
Dalam penulisan makalah ini banyak melibatkan pihak-pihak yang telah
memberikan dorongan serta membantu penulis baik secara langsung, maupun
tidak langsung, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah
ini. Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu memberikan sumbangan pemikiran, saran, dan petunjuk dalam
proses pembuatan karya tulis ilmiah ini. Penulis menyadari tanpa bantuan semua
pihak karya tulis ilmiah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik.
Dengan segala keterbatasan waktu dan kemampuan yang dimiliki,
penulis menyadari akan segala adanya kekurangan dalam penulisan karya tulis
ilmiah ini, baik mengenai materi maupun metodologinya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan serta menghaturkan banyak terima kasih dalam hal kritik, saran,
dan masukan yang diberikan demi menyempurnakan dan meningkatkan kualitas
penulisan di masa yang akan datang.
Akhir kata semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi siswa dan
masyarakat pada umumnya.
Penulis
iii
ABSTRAK
iv
ABSTRACT
Persada, Muhammad Nata, and friends. 2015. The Utilization of Starfruit as The
Fundamental Substance in Manufactutring Nata.
Keywords: starfruits, bacteria, and vinegar
v
DAFTAR ISI
vi
3.5 Variabel Penelitian ................................................................. 9
3.5.1 Variabel Bebas ........................................................... 9
3.5.2 Variabel Terikat .......................................................... 9
3.5.3 Variabel Kontrol .......................................................... 9
vii