Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Belimbing manis (Averrhoa carambola) merupakan tumbuhan yang berasal
dari daerah tropis. Buah belimbing manis memiliki sari buah dengan kandungan
Vitamin C yang tinggi dan sangat bermanfaat bagi tubuh, salah satunya sebagai
antioksidan yang berfungsi untuk memerangi radikal bebas. Buah belimbing
manis juga mengandung zat pektin yang mampu mengikat kolesterol dan asam
empedu dalam usus, juga menurunkan kadar kolesterol dalam darah dan
melancarkan pencernaan.
Di Indonesia, pemanfaatan zat pektin mendorong naiknya pengolahan
buah belimbing manis di bidang pengobatan. Selain itu, pengolahan buah
belimbing manis di bidang pangan ditandai dengan adanya inovasi dari buah
belimbing manis yang digunakan sebagai bahan dasar produk olahan pangan
seperti jus, sirup, dan dodol agar dapat menikkan nilai guna dan nilai jual dari
buah belimbing manis.1
Ironisnya, pengolahan buah belimbing manis di Provinsi Sumatera Selatan
masih belum optimal. Hal ini dikarenakan masyarakat memiliki pengetahuan
yang minim untuk dapat menciptakan produk pangan yang inovatif. Hal ini
terbukti dengan sifat masyarakat yang kurang memperhatikan nilai guna buah
belimbing manis. Masyarakat hanya mengonsumsinya secara langsung dan
terkadang tidak memerhatikan manfaat buah belimbing manis.
Salah satu produk olahan pangan yang dapat menjadi alternatif
pengolahan buah belimbing manis adalah nata. Nata adalah produk fermentasi
oleh bakteri Acetobacter xylinum pada media yang mengandung selulosa,
menyukai lingkungan yang asam dan membutuhkan sumber nitrogen untuk
aktivitasnya.
Nata dapat dibuat dari air kelapa, santan kelapa, tetes tebu (molases),
limbah cair tebu, atau sari buah. Nata mempunyai manfaat yang banyak, salah
satunya untuk melancarkan pencernaan.

1Shilvi Agatha Ikarani. 2012. Makalah Bahasa Indonesia Tutorial Olahan Buah

Bintang Untuk Meningkatkan Perekonomian Di Karangsari Blitar. Malang: Fakultas


Pertanian, hal. 1

1
Minat masyarakat untuk mengonsumsi nata masih minim. Karena, harga
dari nata yang dipasarkan relatif mahal. Buah belimbing manis dapat digunakan
sebagai bahan dasar dalam pembuatan nata yang berkualitas, bernilai tinggi,
juga terjangkau dari segi harga.
Fenomena inilah yang melatarbelakangi penulis untuk memanfaatkan buah
belimbing manis sebagai bahan dasar pembuatan nata yang dapat menjadi
inovasi produk olahan pangan dan alternatif pengolahan buah belimbing manis
yang efektif dan efisien. Selain itu, minat masyarakat untuk mengolah buah
belimbing manis menjadi nata akan meningkat

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam karya tulis ini adalah bagaimana cara
memanfaatkan buah belimbing manis sebagai bahan dasar pembuatan nata.

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Memanfaatkan buah belimbing manis sebagai bahan dasar pembuatan
nata.
2. Meningkatkan nilai guna buah belimbing manis melalui pengolahan
menjadi produk pangan.
3. Meningkatkan minat masyarakat untuk mengolah buah belimbing
manis dan meningkatkan minat masyarakat untuk mengonsumsi nata.

1.4 Manfaat Peneltian


Adapun manfaat dari penelitian adalah :
1. Sebagai referensi dalam pemanfaatan buah belimbing manis.
2. Masyarakat menyadari dan memahami manfaat buah belimbing manis.
3. Masyarakat tertarik dan ikut andil dalam mengolah buah belimbing
manis.

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Deskripsi Buah Belimbing Manis


2.1.1 Buah Belimbing Manis
Buah belimbing manis (Averrhoa carambola), berbentuk bulat
panjang dengan rusuk tajam berjumlah lima dengan rasa manis
menyegarkan. Di kalangan internasional, buah ini dikenal dengan sebutan
starfruit. Ini karena penampakan buah jika dipotong secara horizontal
yang tampak seperti bintang.
Buah belimbing berwarna kuning kehijauan. Saat baru tumbuh,
buahnya berwarna hijau. Jika dipotong, buah ini mempunyai penampang
yang berbentuk bintang. Berbiji kecil dan berwarna cokelat. Buah ini
renyah saat dimakan, rasanya manis dan sedikit asam. Buah ini
mengandung banyak vitamin C2.

2.1.2 Kandungan Gizi Buah Belimbing Manis


Kandungan gizi yang terdapat dalam 100 gram buah belimbing
manis3 adalah sebagai berikut :

Kandungan Gizi Satuan Nilai Gizi


Utama
Air g 91,38
Energi kkal 31
Jumlah Lipid g 1,04
Karbohidrat g 6,73
Diet serat g 2,8
Total Gula g 3,98

3Anonim. 2014, Kandungan Buah Belimbing Manis, diakses dari


http://ndb.nal.usda.gov/ndb/foods/show/2252 pada tanggal 10 April 2014 pukul 19:00
WIB

3
Mineral
Kalsium (Ca) mg 3
Besi (Fe) mg 0,08
Magenesium (Mg) mg 10
Fosfor (P) mg 12
Kalium (K) mg 133
Natirum (Na) mg 2
Seng (Zn) mg 0,12
Vitamin
Total Vitamin C mg 34,4
Thiamin mg 0.014
Riboflavin mg 0.016
Niacin mg 0.367
Vitamin B-6 mg 0.017
Folate, DFE 𝜇g 12
Vitamin B-12 𝜇g 0.00
Vitamin A, RAE 𝜇g 3
Vitamin A, IU IU 61
Vitamin E (Alphatocopehrol) mg 0.15
Vitamin D (D2 + D3) 𝜇g 0.0
Vitamin D IU 0
Vitamin K (Phylloquinone) 𝜇g 0.0
Lipid
Asam Lemak (Total Jenuh) g 0.019
Asam Lemak (Total Tak g 0.214
Jenuh)

Tabel 2.1 Kandungan Gizi Pada Belimbing Manis. (Sumber : Departemen Agrikultur
Amerika Serikat - The United States Department of Agriculture)

4
2.2 Deskripsi Nata
Nata berasal dari bahasa Spanyol “natare” yang berarti terapung-apung,
Nata merupakan produk fermentasi oleh bakteri Acetobacter xylinum pada media
yang mengandung gula, menyukai lingkungan yang asam dan membutuhkan
sumber nitrogen untuk aktivitasnya.
Nata adalah biomassa yang sebagian besar terdiri dari selulosa, berbentuk
agar dan berwarna putih. Massa ini berasal dari pertumbuhan Acetobacter
xylinum pada permukaan media cair yang asam dan mengandung gula. Di
bawah mikroskop, nata tampak sebagai massa benang yang melilit yang sangat
banyak seperti benang-benang kapas.
Produk nata dapat digolongkan sebagai makanan kesehatan atau
makanan diet. Selain itu, nata juga dikenal rendah kalori dan tidak mengandung
kolesterol sehingga nata dikenal sebagai serat pangan alami (dietary fiber) yang
bermanfaat dalam proses pencernaan makanan dalam usus halus manusia dan
dalam proses penyerapan air dalam usus besar.
Kandungan Persentase
Air 95%
Selulosa ± 2,5%
Protein 1,5 -2,8%
Lemak 0,35%
Tabel 2.2 Kandungan pada Nata
(sumber :Penelitian dari Balai Mikrobiologi, Puslitbang Biologi LIPI)

Kandungan Komposisi
Air 67,7%
Lemak 0,2%
Protein 1,5 -2,8%
Zat Besi 5 mg
Kalsium 12 mg
Fosfor 2 mg
Tabel 2.3 Kandungan pada Nata yang dihidangkan dengan sirup
(sumber :Penelitian dari Balai Mikrobiologi, Puslitbang Biologi LIPI)

5
2.3 Gula Pasir
Gula adalah suatu kelompok senyawa karbohidrat golongan sakarida.4
Gula pasir adalah butiran-butiran kecil yang dibuat dari air tebu, aren, dan nyiur
yang rasanya manis5. Gula pasir adalah salah satu bahan tambahan dalam
proses pembuatan nata berbahan dasar buah belimbing manis yang berfungsi
menambahkan kadar gula pada media dalam proses fermentasi nata.

2.4 Asam Cuka


Asam cuka atau asam asetat adalah senyawa kimia asam organik yang
dikenal sebagai pemberi rasa asam dan aroma dalam makanan6.

4Hadiat dik. 2004. Kamus Sains. Jakarta: Balai Pustaka, hal. 149
6Pieter Levianus Hehahia dan SujantoFarlin. 2008. Kamus Praktis Bahasa
Indonesia. Jakarta: Scientific Press, hal.146
7Roger Blench, Mathew Spriggs. 1999. Archeology and language Volume 35.

Inggris: Routledge

6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian


3.1.1 Metode Pengumpulan Data
Adapun metode yang penulis gunakan dalam proses pengumpulan
data karya tulis ilmiah ini adalah :
1. Metode Studi Pustaka (Kepustakaan)
Data penelitian yang mendukung pembuatan karya tulis ini
diambil, dipelajari dan dipahami dari buku, dan artikel yang
bersumber dari alamat website yang dapat dipertanggung
jawabkan.
2. Metode Eksperimen
Data pengolahan pembuatan nata berbahan dasar buah
belimbing manis didapat dari hasil eksperimen yang dilakukan.

3.1.2 Metode Analisis Data


Dalam menganalisis data, penulis menggunakan metode deskripsi
kualitatif, di mana data yang telah diperoleh dianalisis dengan data
berbentuk kalimat penjelas.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilakukan pada 18 Maret 2015 – 6 April 2015 berlokasi di rumah
penulis, yaitu Jalan Residen Najamudin Komplek Kenten Indah Blok.A No.46
RT.47 RW.04 Palembang, Sumatera Selatan.

3.3 Instrumen Penelitian


3.3.1 Alat
1. Blender
2. Saringan
3. Kompor
4. Panci

7
5. Wadah
6. Baskom
7. Alat Pengaduk dan sendok
8. Gelas Ukur
9. Kertas koran
10. Karet Gelang

3.3.2 Bahan
1. Buah belimbing manis 200 gram
2. Bakteri Acetobacter xylinum 100ml
3. Kecambah kacang hijau 50 gram
4. Air 240 ml
5. Asam cuka 3 sendok makan
6. Gula pasir 20 gram
7. Daun pandan

3.4 Tahapan Penlitian


3.4.1 Tahap Pembuatan Media
1. Kupas ujung bagian buah belimbing manis dan potong-potong
daging buahnya.
2. Masukkan potongan buah belimbing manis ke dalam baskom
kecil, haluskan buah belimbing manis secara perlahan dengan
blender dan tambahkan air sebanyak 240 ml.
3. Saring sari buah belimbing manis.
4. Haluskan 50 gram kecambah kacang hijau lalu saring sari
kecambahnya.
5. Tuang sari buah belimbing manis ke dalam panci, lalu didihkan
hingga 15 menit dan tambahkan sari kecambah.
6. Tambahkan 10 gram gula pasir sambil dipanaskan. Lalu media
didiamkan terlebih dahulu dan diberi asam cuka.
7. Media yang telah dihasilkan, dipindahkan ke dalam loyang.
8. Tunggu hingga dingin, tambahkan bakteri Acetobacter xylinum
ke dalam loyang dan tutup menggunakan kertas koran steril
dan karet gelang.

8
3.4.2 Tahap Fermentasi
Media yang telah diberi bakteri Acetobacter xylinum di diamkan
selama 10-12 hari. Selama proses fermentasi, media harus berada dalam
lingkungan yang bersih dan steril, serta tidak diperbolehkan adanya
guncangan yang dapat mengganggu atau menghambat tahap fermentasi.

3.4.3 Tahap Pengolahan Lebih Lanjut


1. Buka tutup kertas koran, pindahkan nata ke dalam wadah
plastik, lalu bersihkan nata dari substrat-substrat hasil
fermentasi.
2. Rendam nata selama 2-4 hari untuk menghilangkan bau dan
rasa asam. Dengan catatan setiap hari air tetap diganti.
3. Masukkan nata ke dalam panci, lalu rebus selama 15 menit.
Saat merebus, tambahkan 10 gram gula pasir dan daun
pandan.
4. Nata di dinginkan terlebih dahulu dan dimasukkan ke dalam air
gula.
5. Nata berbahan dasar buah belimbing manis siap dikonsumsi.

3.5 Variabel Penelitian


3.5.1 Variabel Bebas
Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel bebas adalah
banyaknya buah belimbing manis, bakteri Acetobacter xylinum,
kecambah, gula pasir, asam cuka dan daun pandan (bahan yang
digunakan).

3.5.2 Variabel Terikat


Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel terikat adalah nata
berbahan dasar buah belimbing manis.

3.5.3 Variabel Kontrol

9
Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel kontrol adalah alat
yang digunakan juga tahapan penelitian.

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik Bahan Utama yang Baik


Karakteristik buah belimbing manis sebagai bahan utama yang baik dalam
pembuatan nata adalah buah belimbing manis yang segar, yang bagian daging
buahnya tidak ada yang busuk sehingga sari yang dihasilkan berkualitas. Buah
belimbing manis yang digunakan mempunyai warna yang cerah (hijau-
kekuningan) dan tidak kusam.

4.2 Keunggulan Sari Buah Belimbing Manis


Buah belimbing manis menghasilkan sari buah yang mempunyai beberapa
keunggulan, yaitu :
1. Merupakan sumber dari vitamin dan mineral alami yang baik untuk
tubuh.
2. Sari buah belimbing manis mempunyai pigmen warna yang menarik
sebagai daya tarik dari nata.
3. Sari buah belimbing manis memiliki banyak manfaat, salah satunya
adalah memperlancar pencernaan dan dapat menurunkan kadar
kolestrol.

4.3 Eksperimen
4.3.1 Penggunaan Bahan Dasar serta Bahan Tambahan
Dalam melakukan eksperimen, penulis melakukan variasi dalam
penggunaan bahan dasar dan bahan tambahan. Bahan dasar yang
digunakan yaitu buah belimbing manis, bakteri Acetobacter xylinum, dan
kecambah kacang hijau. Sementara bahan tambahan yang digunakan
adalah gula pasir, asam cuka, air, dan daun pandan yang dapat
mempengaruhi proses fermentasi dan pengolahan lebih lanjut.

4.3.2 Teknis Eksperimen

10
Penulis melakukan eksperimen sebanyak dua kali, eksperimen
pertama menghasilkan 2 sampel yaitu sampel A dan B, sementara
eksperimen kedua penulis menghasilkan sampel C.
A. Eksperimen Pertama (18 Maret 2015)
Dalam membuat media, penulis menggunakan 450 gram buah
belimbing manis, 480 ml air, 20 gram gula pasir dan 6 sendok
makan asam cuka yang menghasilkan sebanyak 800 ml media nata
yang siap untuk difermentasikan. Penulis membagi media menjadi
dua dengan masing-masing 400 ml. Masing-masing media diberi
nama Sampel A dan Sampel B. Pada Sampel A, penulis
memasukkan 40 ml bakteri sementara pada Sampel B, penulis
memasukkan 100 ml bakteri Acetobacter xylinum.
Hasil yang diperoleh, setelah media selesai di fermentasi,
penulis menemukan bahwa fermentasi nata dalam media gagal total
karena tidak ada substrat selulosa yang terbentuk. Hal ini
dikarenakan penulis tidak menggunakan kecambah kacang hijau
dalam proses pembuatan media.

B. Eksperimen Kedua (20 Maret 2015)


Dalam membuat media, penulis menggunakan 200 gram buah
belimbing manis, 240 ml air, 10 gram, 3 sendok makan asam cuka
dan 50 gram kecambah kacang hijau yang menghasilkan sebanyak
290 ml media nata yang siap untuk difermentasikan. Penulis
memberi nama media Sampel C.
Hasil yang diperoleh, setelah media selesai di fermentasi,
penulis menemukan bahwa fermentasi nata dalam media berhasil
karena pada bagian atas media terbentuk substrat-substrat selulosa
dengan tebal 0,2-0,4 cm. Namun, penulis menemukan pada bagian
bawah substrat tersebut terdapat media yang tidak mengalami
fermentasi. Hal ini dikarenakan jumlah media yang tidak sebanding,
jumlah media yang lebih banyak dibandingkan jumlah bakteri
mengakibatkan hanya bagian atas media yang terbentuk nata.

4.3.3 Hasil Eksperimen

11
Berdasarkan hasil eksperimen penulis, buah belimbing manis dapat
dijadikan sebagai bahan utama dalam pembuatan nata. Nata yang penulis
hasilkan dapat disebut nata de starfruit yang berarti nata yang berasal dari
buah belimbing manis.
Setelah penulis berhasil membuat nata pada tahap fermentasi,
penulis melanjutkan ke tahap pengolahan lanjutan, dimana nata yang
dihasilkan masih harus diproses terlebih dahulu agar aman untuk
dikonsumsi.
Nata dimasukkan ke dalam wadah plastik lalu di rendam dengan air
selama 2-4 hari untuk menghilangkan bau dan rasa asam. Setelah itu, nata
direbus dengan air gula dan daun pandan selama 15 menit. Biarkan nata
hingga dingin, dan masukkan ke dalam air gula lalu nata de starfruit siap
untuk dikonsumsi lebih lanjut. Air gula pada proses penyimpanan berfungsi
untuk mengawetkan nata agar dapat tahan lama.
Nata de starfruit layak untuk dikonsumsi bahkan mirip seperti nata
pada umunya, memiliki warna putih keabuan dengan tekstur yang kenyal,
rasa yang manis dan bau yang harum. Dalam proses pembuatan nata de
starfruit menggunakan bahan-bahan alami dan tidak menggunakan bahan
kimia berbahaya sehingga aman untuk dikonsumsi.

4.4 Proses Pembentukan Substrat Selulosa pada Media Fermentasi


Untuk membentuk substrat selulosa pada media fermentasi diperlukan
ketelitian untuk membuat media yang ideal untuk proses fermentasi itu sendiri.
Kandungan pada sari buah belimbing manis menjadi kandungan pokok yang
akan diubah menjadi substrat selulosa oleh bakteri Acetobacter xylinum. Gula
pasir berfungsi untuk menambah kadar gula dalam media, sementara asam cuka
berfungsi untuk memberikan kadar asam pada media.
Dalam proses fermentasi, bakteri Acetobacter xylinum mengubah kadar
gula dan asam dalam media menjadi benang-benang selulosa yang mempunyai
biomassa. Namun, bakteri Acetobacter xylinum juga membutuhkan kandungan
tertentu untuk dapat bertahan dan melakukan aktivitas fermentasi. Untuk itu
penulis menggunakan sari kecambah kacang hijau.

12
Selain itu, sari kecambah kacang hijau dapat dijadikan pengganti dari
K2HPO4; MgSO4; dan (NH4)2SO4, yang masing-masing mempunyai peran
sebagai berikut:

A. Amonia Sulfat (NH4)2SO4


Sebagai sumber nitrogen (N) akan membantu pertumbuhan bakteri
dan merangsang terbentuknya struktur nata yang tebal kompak.
B. Magnesium Sulfat MgSO4
Sebagai sumber mineral magnesium (Mg) yang akan membantu
pertumbuhan bakteri dalam membentuk nata.
C. Dikalium Fosfat K2HPO
Berfungsi sebagai penyangga pada medium, sehingga pH akan
konstan yaitu sekitar 3 - 4 dan mengandung unsur Kalium (K) dan
Phosphate (P)

4.5 Perbandingan Nata Berbahan Dasar Buah Belimbing Manis dengan


Nata Berbahan Dasar Sari Kelapa
Berdasarkan hasil percobaan yang telah penulis analisis, maka penulis
membandingkan nata berbahan dasar belimbing manis (Nata de starfruit) dengan
produk nata berbahan dasar sari kelapa (Nata de coco) yang beredar di pasaran.

No. Pembanding Nata de starfruit Nata de coco


1. Warna Putih kelabu-abuan Abu-abu
2. Tekstur Kenyal Kenyal
3. Bau Harum Biasa Saja
4. Konsumsi Layak Layak
Rasa (Tidak disajikan
5. Manis Manis
dengan sirup)
Penggunaan Bahan
6. Tidak Ada Ada
Kimia Berbahaya
Tabel 2.4 Perbandingan Nata Berbahan Dasar Belimbing Manis dengan Nata Berbahan
Dasar Sari Kelapa

13
4.6 Hal-hal yang Harus Diperhatikan
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembuatan nata adalah
sebagai berikut :
1. Takaran bahan-bahan tambahan yang akan dicampurkan dengan sari
belimbing manis sebagai media harus sesuai dan seimbang, tidak
boleh melebihi takaran yang ada.
2. Apabila media telah diberi bakteri Acetobacter xylinum, wadah tidak
boleh terguncang agar bakteri tersebut dapat berkembang dengan
baik dan membentuk nata.
3. Luas permukaan loyang mempengaruhi proses fermentasi nata oleh
bakteri. Semakin luas permukaan loyang, menyebabkan media tidak
terlalu tebal. Sehingga proses fermentasi oleh bakteri berjalan dengan
cepat.
4. Tutup loyang menggunakan kertas koran yang diikat dengan karet
agar media rapat. Karena media bersifat manis, penanganan ini
dilakukan agar di dalam media tidak terdapat semut ataupun
mikroorganisme lain.

4.7 Diagram Alur Pembuatan Nata Berbahan Dasar Buah Belimbing


Manis

14
Tahap Mengolah buah Pembentukan
belimbing manis media dengan
Pembuatan sebagai bahan menyesuaikan
Media dasar kadar zat

Keberhasilan
Proses
fermentasi di
Tahap pembentukan
tentukan oleh
Fermentasi substrat selulosa
substat yang di
oleh bakteri
bentuk

Tahap Mengolah lebih


Nata de starfruit
lanjut nata de
Pengolahan strafruit yang
siap untuk
Lanjutan dikonsumsi
dihasilkan

4.8 Kendala yang Penulis Hadapi


Di dalam melakukan penelitian, penulis menghadapi banyak kendala,
Kendala yang penulis hadapi pada persiapan awal penelitian adalah penulis sulit
untuk menemukan bakteri Acetobacter xylinum, selain itu, dalam menentukan
kadar bahan yang digunakan penulis menemukan kesulitan karena penulis tidak
memiliki rujukan penelitian yang mampu membantu penulis, sehingga penulis
harus benar-benar mencoba menggunakan 3 sampel yang berbeda. Penulis
mengambil rujukan atau referensi penelitian yang berjudul “Daging Putih
Semangka Sebagai Bahan Alternatif Pembuatan Nata” dan penulis menemukan
tujuan penggunaan kecambah kacang hijau dan tahapan pengolahan lebih lanjut.
Yang kemudian penulis kembangkan sesuai dengan penelitian penulis.
Penulis juga mengalami kesulitan untuk menempatkan media pada saat
tahapan fermentasi agar media terbebas dari mikroorganisme yang tidak
diinginkan sehingga penulis harus benar-benar memastikan daerah di sekitar
media bersih, steril dan media tidak boleh terguncang sedikit pun.
Selain itu, penulis juga mengalami kendala pada waktu membersihkan
nata hasil fermentasi dari media yang tidak mengalami fermentasi karena pada
waktu itu sisa tersebut lengket pada nata, dan tekstur nata yang masih rentan
akan goresan dapat menyebabkan goresan pada substrat selulosa.

15
4.9 Pengembangan Lebih Lanjut
Nata berbahan dasar buah belimbing manis dapat di produksi oleh siapa
saja, terutama di daerah perkebunan. Dengan pemahaman yang baik, maka
masyarakat dapat mulai mengolah buah belimbing manis menjadi nata yang
menjadi produksi rumahan yang dapat meningkatkan jiwa kewirausahaan
masyarakat karena nata de starfruit merupakan inovasi terbaru yang tentunya
dapat bersaing dengan produk lainnya.
Apabila produk ini terus dikembangkan, maka nata de starfruit akan
memiliki peranan penting dalam memajukan ekonomi negara, khususnya
masyarakat, karena sebentar lagi Indonesia akan menghadapi gerbang
perdagangan bebas di lingkup Asia Tenggara, di mana semua produk, sumber
daya alam, sumber daya manusia bersaing untuk menjadi yang terbaik.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisis dari hasil eksperimen, buah belimbing manis dapat
dimanfaatkan sebagai bahan dasar dalam pembuatan nata. Dalam proses
membuatnya, diperlukan media yang baik dan sesuai agar fermentasi oleh
bakteri Acetobacter xylinum berhasil. Dalam proses pembuatannya juga harus
dalam keadaan steril. Untuk menciptakan media yang ideal, maka diperlukan
kadar asam dan gula yang seimbang. Selain itu, diperlukan adanya pengolahan
lebih lanjut agar nata de starfruit siap untuk dikonsumsi dan tahan lama.
Apabila produk ini terus dikembangkan, maka nata de starfruit akan
memiliki peranan penting dalam memajukan ekonomi negara, khususnya
masyarakat, karena sebentar lagi Indonesia akan menghadapi gerbang
perdagangan bebas di lingkup Asia Tenggara, di mana semua produk, sumber
daya alam, sumber daya manusia bersaing untuk menjadi yang terbaik.

5.2 Saran

16
Untuk membuat nata berbahan dasar buah belimbing manis untuk jumlah
yang banyak, diperlukan kesesuaian konsentrasi zat pembangun media
fermentasi yang lebih baik lagi. Saran penulis untuk peneliti selanjutnya,
diharapkan peneliti selanjutnya dapat terus mengembangkan nata de starfruit
dengan inovasi yang baru. Saran penulis untuk pembaca, diharapkan pembaca
dapat memahami bahwa buah belimbing manis selain untuk dikonsumsi secara
langsung, juga dapat diolah menjadi produk pangan yang bernilai tinggi dan
ekonomis.

DAFTAR PUSTAKA

BUKU

Blench, Roger dan Mathew Spriggs. 1999. Archeology and Language Volume 35.
Inggris : Penerbit Routledge.
Hadiat dik. 2004. Kamus Sains. Jakarta : Penerbit Balai Pustaka.
Hehahia, Pieter Levianus dan Sujanto Farlin. 2008. Kamus Praktis Bahasa
Indonesia. Jakarta : Penerbit Scientific Press.
Ikarani, Shilvi Agatha. 2012. Makalah Bahasa Indonesia Tutorial Olahan Buah
Bintang Untuk Meningkatkan Perekonomian di Karangsari Blitar. Malang
(ID) : Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang.
Red Communication. 2006. Buah Segala Musim. Jakarta : Penerbit Gramedia
Pustaka Utama.
Suhardi, S.Pd. 2009. Bergiat dalam Penelitian Ilmiah Remaja. Yogyakarta :
Penerbit Flamingo
Suwarto, Agus. 2010. 9 Buah dan Sayur Sakti Tangkal Penyakit. Yogyakarta :
Penerbit Liberplus

17
Thomas A.N.S. 2008. Tanaman Obat Tradisional 1. Yogyakarta : Penerbit
Kanisius
Tim Penyusun Kamus PS. 2005. Kamus Pertanian Umum. Jakarta : Penerbit
Penebar Swadaya.
Tim Redaksi AgroMedia Pustaka. 2009. Buku Pintar Budi Daya Tanaman Buah
Unggul Indonesia. Jakarta : Penerbit AgroMedia Pustaka.

INTERNET

Anonim, 2012. Panduan Menulis Daftar Pustaka yang Baik dan Benar [Online].
Tersedia : http://www.imuzcorner.com/2012/11/penulisan-daftar-pustaka-
yang-benar.html, [18 Maret 2015]
Departemen Agrikultural Amerika Serikat. 2014. Kandungan Buah Belimbing
Manis [Online]. Tersedia :
http://ndb.nal.usda.gov/ndb/foods/show/2252?qlookup=starfruit&fg=&form
at=&man=&lfacet=&max=25&new=1, [18 Maret 2015]
Malik, Iwan. 2009. Nata de coco...Tos [Online]. Tersedia :
https://iwanmalik.wordpress.com/2009/02/06/nata-de-coco/, [15 Maret
2015]
Nurmaliana, Ana. 2013. 1.6 Sistematika Penulisan [Online]. Tersedia :
http://ana4.ilearning.me/laporan-kkp/sample-page/1-6-sistematika-
penulisan/, [18 Maret 2015]
Wardanu, Adha Panca. 2009. Sekilas Tentang Nata [Online]. Tersedia :
http://apwardhanu.wordpress.com/2009/07/11/sekilas-tentang-nata/,
[18 Maret 2015]

18
Yunita, Erni. 2014. Proses Inokulasi Bakteri Acetobacter Xylinum Untuk
Pembuatan Nata [Online]. Tersedia : http://karedok.net/modul-
buku/biologi/proses-inokulasi-bakteri-acetobacter-xylinum-untuk-
pembuatan-nata, [16 Maret 2015]

LAMPIRAN

Gambar 1.1 Belimbing Manis Gambar 1.2 Bakteri (Starter Nata)

19
Gambar 1.3 Asam Cuka Gambar 1.4 Gula Pasir

Gambar 1.5 Air Gambar 1.6 Daun Pandan

Gambar 2.1 Tahapan Fermentasi Gambar 2.2 Tahapan Perendaman

20
Gambar 2.3 Tahap Pengolahan Gambar 2.4 Nata de starfruit Siap
(Rebus) Konsumsi

BIODATA PENULIS

Nama : Muhammad Nata Persada


Tempat, Tanggal Lahir : Palembang, 30 Oktober 1998
Jenis Kelamin : Laki-laki
Nama Sekolah : SMA Negeri 6 Palembang
Kelas : X MIA 2

21
Alamat Sekolah : Jalan Sersan Sani Basuki Rahmat, Palembang
Alamat Rumah : Jalan Residen Najamudin Komplek Kenten Indah
Blok A No.46
Hobi : Membaca novel, mendengarkan lagu
Cita-cita : Professor dan motivator muda
Bidang Ilmu yang Digemari : Biologi, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Kimia,
dan Matematika Peminatan
No. Telepon : (0711) - 823731
No. HP : 085758500313

22
BIDANG ILMU PENGETAHUAN HAYATI

PEMANFAATAN BUAH BELIMBING MANIS SEBAGAI


BAHAN DASAR PEMBUATAN NATA

MUHAMMAD NATA PERSADA


SMA NEGERI 6 PALEMBANG

TAHUN AJARAN 2014/2015

i
LEMBAR PENGESAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis buat untuk mengikuti Lomba Karya Ilmiah
Remaja (LKIR) Ke-47 Tahun 2015 di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI). Di dalam karya tulis ilmiah ini, penulis menulis tentang "Pemanfaatan
Buah Belimbing Manis sebagai Bahan Dasar Pembuatan Nata”
Penulis sebagai peserta lomba telah berusaha semaksimal mungkin dan
saling bekerja sama untuk menyusun karya tulis ini dengan penuh rasa tanggung
jawab. Oleh karena itu, penulis melanjutkan “Lembar Pengesahan” agar dapat
disetujui dan disahkan.

Palembang, April 2015

Menyetujui Mengesahkan
Pembina KIR Kepala SMA Negeri 6 Palembang

Marelin Riyayu, S.Pd Drs. H. Pujiono Rahayu, M.M


NIP: 197703272008012003 NIP. 196611091991031006

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang
berjudul “Pemanfaatan Buah Belimbing Manis sebagai Bahan Dasar Pembuatan
Nata” dengan baik. Makalah ini disusun untuk mengikuti mengikuti Lomba Karya
Ilmiah Remaja (LKIR) Ke-47 Tahun 2015 di Lembaga Ilmu Pengetahuan
Indonesia (LIPI).
Dalam penulisan makalah ini banyak melibatkan pihak-pihak yang telah
memberikan dorongan serta membantu penulis baik secara langsung, maupun
tidak langsung, sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah
ini. Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu memberikan sumbangan pemikiran, saran, dan petunjuk dalam
proses pembuatan karya tulis ilmiah ini. Penulis menyadari tanpa bantuan semua
pihak karya tulis ilmiah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik.
Dengan segala keterbatasan waktu dan kemampuan yang dimiliki,
penulis menyadari akan segala adanya kekurangan dalam penulisan karya tulis
ilmiah ini, baik mengenai materi maupun metodologinya. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan serta menghaturkan banyak terima kasih dalam hal kritik, saran,
dan masukan yang diberikan demi menyempurnakan dan meningkatkan kualitas
penulisan di masa yang akan datang.
Akhir kata semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat bagi siswa dan
masyarakat pada umumnya.

Palembang, April 2015

Penulis

iii
ABSTRAK

Persada, Muhammad Nata. 2015. Pemanfaatan Buah Belimbing Manis sebagai


Bahan Dasar Pembuatan Nata.
Kata Kunci : belimbing manis, bakteri, dan asam cuka

Buah tanaman belimbing manis (Averrhoa carambola) memiliki sari yang


sangat bermanfaat bagi tubuh, salah satunya sebagai sumber vitamin C alami.
Pengolahan buah belimbing manis di Provinsi Sumatera Selatan masih belum
optimal. Hal ini dikarenakan masyarakat memiliki pengetahuan yang minim untuk
dapat menciptakan produk pangan yang inovatif. Hal ini terbukti dengan sifat
masyarakat yang kurang memperhatikan nilai guna buah belimbing manis.
Masyarakat hanya mengonsumsinya secara langsung dan terkadang tidak
memerhatikan manfaat buah belimbing manis.
Nata merupakan produk fermentasi oleh bakteri Acetobacter xylinum
pada media yang mengandung gula serta lingkungan yang asam. Nata dapat
dibuat dari air kelapa, santan kelapa, tetes tebu, limbah cair tebu dan lain-lain.
Namun masyarakat Indonesia beranggapan bahwa produk nata harganya relatif
mahal, sehingga masih banyak masyarakat yang tidak mengonsumsi nata.
Untuk meningkatkan minat masyarakat dalam mengkonsumsi dan
membuat nata, diperlukan suatu inovasi baru dalam pembuatannya, seperti
bahan dasar pembuatan nata. Salah satu bahan dasar yang dapat digunakan
adalah buah belimbing manis. Belimbing manis dapat difermentasikan
menggunakan bakteri Acetobacter xylinum dengan bantuan asam cuka, gula,
dan kecambah kacang hijau.
Metode yang digunakan dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah
metode studi kepustakaan dan eksperimen, di mana penulis melakukan dua kali
percobaan menggunakan variasi pada bahan tambahan. Bahan-bahan yang
digunakan dalam proses pembuatan nata berbahan belimbing manis mudah
didapat, proses pembuatannya cukup sederhana dan dapat diproduksi oleh siapa
saja. Nata berbahan dasar buah belimbing manis layak untuk dikonsumsi,
bahkan dapat menjadi produk olahan pangan inovatif yang mampu bersaing
dengan produk nata lain.

iv
ABSTRACT

Persada, Muhammad Nata, and friends. 2015. The Utilization of Starfruit as The
Fundamental Substance in Manufactutring Nata.
Keywords: starfruits, bacteria, and vinegar

Starfruits (Averrhoa carambola) have an extract which is very beneficial


for human body, one of them as a natural source of Vitamin C. In, South
Sumatera Province, the further processing of starfruits aren’t optimal. This is
because the people have a minimum knowledge to be able to create innovative
food Products. This is evidenced by the lack of attention the values of starfruits.
They only consume it and do not notice the other benefits of starfruits.
Nata is a product of fermentation by Acetobacter xylinum bacteria on a
media which is contain sugar and acidic environment. Nata can be made from
coconut water, coconut milk, molasses, sugar cane waste water and etcetera.
But the Indonesian people assumed that the product of nata relatively expensive,
so there ari so much people who do not consume nata.
To increase public Intertest in consuming and manufacturing nata, we
need a new innovation in the manufacturing process. One of the main ingredients
that can be used is starfruits. Starfruits can be fermented using Acetobacter
xylinum bacteria with the helm of vinegar, sugar, and mung ban sprouts.
The method used in the preparation of this scientific paper is the study of
literatur and eksperimental method, in which the authors conducted to
experiments using a variation on the ingredients additional. The ingredients used
in the manufacturing process of nata based on starfruits easily obtainable, the
process is quite simpel and could be produced by anyone. Nata made from
starfruits can be consumed, and this product can compete with another nata’s
products.

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
ABSTRACT .................................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ...................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian ................................................................... 2
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................. 2

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................ 3


2.1 Deskripsi Buah Belimbing Manis ............................................ 3
2.1.1 Buah Belimbing Manis ................................................ 3
2.1.2 Kandungan Gizi Buah Belimbing Manis ...................... 3
2.2 Deskripsi Nata ....................................................................... 4
2.3 Gula Pasir .............................................................................. 6
2.4 Asam Cuka ............................................................................ 6

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 7


3.1 Metode Penelitian .................................................................. 7
3.1.1 Metode Pengumpulan Data ........................................ 7
3.1.2 Metode Analisis Data.................................................. 7
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 7
3.3 Instrumen Penelitian .............................................................. 7
3.3.1 Alat ............................................................................. 7
3.3.2 Bahan......................................................................... 8
3.4 Tahapan Penelitian ................................................................ 8
3.4.1 Tahapan Pembuatan Media ....................................... 8
3.4.2 Tahapan Fermentasi .................................................. 9
3.4.3 Tahapan Pengolahan Lebih Lanjut ............................. 9

vi
3.5 Variabel Penelitian ................................................................. 9
3.5.1 Variabel Bebas ........................................................... 9
3.5.2 Variabel Terikat .......................................................... 9
3.5.3 Variabel Kontrol .......................................................... 9

BAB IV PEMBAHASAN .............................................................................. 10


4.1 Karakteristik Bahan Utama yang Baik .................................... 10
4.2 Keunggulan Sari Buah Belimbing Manis ................................ 10
4.3 Eksperimen............................................................................ 10
4.3.1 Penggunaan Bahan Dasar serta Bahan Tambahan ... 10
4.3.2 Teknis Eksperimen ..................................................... 10
4.3.3 Hasil Eksperimen ....................................................... 11
4.4 Proses Pembentukan Substrat Selulosa pada Media
Fermentasi............................................................................. 12
4.5 Perbandingan Nata Berbahan Dasar Buah Belimbing Manis
Dengan Nata Berbahan Dasar Sari Kelapa............................ 13
4.6 Hal-hal yang Harus Diperhatikan ........................................... 14
4.7 Diagram Alur Pembuatan Nata Berbahan Dasar Buah
Belimbing Manis .................................................................... 14
4.8 Kendala yang Penulis Hadapi ................................................ 15
4.9 Pengembangan Lebih Lanjut ................................................. 15

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 16


5.1 Kesimpulan ............................................................................ 16
5.2 Saran ..................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 17
LAMPIRAN..................................................................................................... 19
BIODATA PENULIS ..................................................................................... 21

vii

Anda mungkin juga menyukai