Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PRAKTIKUM

Uji Kualitatif Protein


Tahun pelajaran 2021/2022

Disusun oleh :

1. Nuril Hikmah (22)


2. Rahmat Alvin Saluta (25)
3. Rizza Nur Afillia (29)
4. Silvia Ratna Anggraeni (30)
5. Wardatul Jannah (31)
6. Zahra Deswita Naura R (35)

SMK NEGERI 1 PASURUAN

Jl. Raya Veteran 11 Pasuruan, Bugul Lor, Kec.


Panggungrejo Pasuruan

Provinsi Jawa Timur, Tlp : 0215703303

TAHUN AJARAN 2021


I. Judul : UJI KUALITATIF PROTEIN
II. Tanggal Percobaan : 05 November 2021
III. Rumusan Masalah :
1. Bagaimana cara melakukan uji kualitatif protein menggunakan metode biuret?
2. Bagaimana cara melakukan uji kualitatif protein menggunakan metode ninhidrin?
3. Bagaimana cara melakukan uji kualitatif protein metode xantopreteat?
4. Bagaimana cara melakukan uji kualitatif protein metode millon?
5. Bagaimana cara melakukan uji kualitatif protein metode belerang?
6. Bagaimana cara mengetahui sampel posititf protein pada semua metode uji?
IV. Hipotesis Percobaan :

Hipotesis/ dugaan sementara pada percobaan yang akan kami lakukan adalah pada
uji kualitatif protein menggunakan metode biuret sampel akan berwarna ungu yang
menandakan bahwa sampel positif mengandung protein, begitu juga pada saat uji
ninhidrin sampel akan berwarna biru keunguan atau ungu pekat pada saat setelah
dipanaskan, yang menandakan sampel positif protein.

V. Tujuan Percobaan :
1. Mengetahui cara melakukan uji kualitatif protein menggunakan metode biuret
2. Mengetahui cara melakukan uji kualitatif protein menggunakan metode ninhidrin
3. Mengetahui cara melakukan uji kualitatif protein metode xantopreteat
4. Mengetahui cara melakukan uji kualitatif protein metode millon
5. Mengetahui cara melakukan uji kualitatif protein metode belerang
6. Dapat mengetahui cara membedakan sampel protein positif dan negatif pada
semua metode uji
VI. Metedeologi Percobaan
6.1 Alat Percobaan :
1. Tabung reaksi 5 buah
2. Pipet tetes 5 buah
3. Mortar dan alu 1 buah
4. Rak tabung 1 buah
5. Hot Plate 1 buah
6. Beker glass 3 buah
7. Botol semprot 1 buah
8. Saringan 1 buah
6.2 Bahan Percobaan :
1. Sampel putih telur secukupnya
2. Sampel ayam secukupnya
3. Sampel susu secukupnya
4. Sampel tahu secukupnya
5. Sampel bubur secukupnya
6. NaOH 1 M 5 ml
7. Pereaksi biuret 1 ml
8. Larutan ninhidrin 1 ml
9. HNO3 pekat 1 ml
10. NaOH 6 M 1 ml
11. Pereaksi millon 3 tetes
12. Pb asetat 4 tetes
6.3 Skema Kerja :

➢ Uji Biuret

Sampel Uji
Dimasukkan sampel uji 2 ml kedalam tabung reaksi
Setelah itu ditambahkan pereaksi biuret 1 ml
Dihomogenkan dan diamati perubahan warnanya

Hasil

➢ Uji Ninhidrin

Sampel Uji
Dimasukkan sampel uji 3 ml kedalam tabung reaksi
Setelah itu ditambahkan 10 tetes larutan ninhidrin
Dipanaskan 1-2 menit
Didimkan sampai dingin dan diamati perubahan warna

Hasil

➢ Uji Xantoproteat

Sampel Uji
Dimasukkan sampel uji 2 ml kedalam tabung reaksi
Setelah itu ditambahkan 1 ml HNO3 pekat
Dipanaskan selama 1 menit
Didinginkan di air mengalir
Dimasukkan NaOH 6M sebanyak 1 ml
Diamati perubahan warna

Hasil
➢ Uji millon

Sampel Uji
Dimasukkan sampel uji 3 ml kedalam tabung reaksi
Setelah itu ditambahkan pereaksi millon sebanyak 3 tetes
Kemudian dipanaskan
Diamati perubahan warnanya

Hasil

➢ Uji belerang

Sampel Uji
Dimasukkan sampel uji 2 ml kedalam tabung reaksi
Setelah itu ditambahkan 5 ml NaOH 1 M
Kemudian dipanaskan
Ditambahkan larutan Pb asetat sebanyak 4 tetes
Dipanaskan kemabali
Diamati perubahan warna yang terjadi

Hasil

VII. Hasil Percobaan


7.1 Data Pengamatan :

➢ Uji Biuret

NO SAMPEL HASIL PERLKUAN PERUBAHAN GAMBAR


UJI WARNA

1. Putih + 2 ml larutan protein Terjadi perubahan


Telur ditambahkan dengan warna menjadi ungu
1 ml pereaksi biuret gelap

2. Susu + 2 ml larutan protein Terjadi perubahan


ditambahkan dengan warna menjadi biru
1 ml pereaksi biuret keunguan
3. Bubur + 2 ml larutan protein Terjadi perubahan
ditambahkan dengan warna
1 ml pereaksi biuret menjadi ungu
bening

4. Ayam + 2 ml larutan protein Terjadi perubahan


ditambahkan dengan warna menjadi ungu
1 ml pereaksi biuret kehitaman

5. Tahu + 2 ml larutan protein Terjadi perubahan


ditambahkan dengan warna menjadi ungu
1 ml pereaksi biuret keruh

➢ Uji Ninhidrin

NO SAMPEL HASIL PERLAKUAN PERUBAHAN GAMBAR


UJI WARNA

1. Putih + 3 ml larutan protein Terjadi perubahan


Telur ditambahkan dengan warna 3 lapisan,
10 tetes larutan lapisan bawah warna
ninhidrin, merah, lapisan
dipanaskan. tengah ungu gelap,
lapisan atas ungu
cerah

2. Susu + 3 ml larutan protein Terjadi perubahan


ditambahkan dengan warna menjadi ungu
10 tetes larutan gelap
ninhidrin,
dipanaskan.
3. Bubur + 3 ml larutan protein Terjadi perubahan
ditambahkan dengan warna
10 tetes larutan menjadi ungu
ninhidrin, tua
dipanaskan.

4. Ayam + 3 ml larutan protein Terjadi perubahan


ditambahkan dengan warna menjadi ungu
10 tetes larutan hitam pekat
ninhidrin,
dipanaskan.

5. Tahu + 3 ml larutan protein Terjadi perubahan


ditambahkan dengan warna menjadi biru
10 tetes larutan keunguan
ninhidrin,
dipanaskan.

➢ Uji Xantopreat

NO SAMPEL HASIL PERLAKUAN PERUBAHAN GAMBAR


UJI WARNA

1. Putih + 2 ml larutan protein Terjadi perubahan


Telur ditambahkan dengan warna endapan putih
1 ml HNO3 pekat, dan berwarna kuning
dipanaskan, didingin
di air mengalir,
dimasukkan NaOH
6M sebanyak 1 ml

2. Susu + 2 ml larutan protein Terjadi perubahan


ditambahkan dengan warna sampel agak
1 ml HNO3 pekat, keruh, terdapat
dipanaskan, didingin endapan berwarna
di air mengalir, kuning
dimasukkan NaOH
6M sebanyak 1 ml
3. Bubur + 2 ml larutan protein Terjadi perubahan
ditambahkan dengan warna
1 ml HNO3 pekat, menjadi putih
dipanaskan, didingin kekuningan
di air mengalir,
dimasukkan NaOH
6M sebanyak 1 ml

4. Ayam + 2 ml larutan protein Terjadi perubahan


ditambahkan dengan warna menjadi
1 ml HNO3 pekat, kuning tua agak
dipanaskan, didingin keruh
di air mengalir,
dimasukkan NaOH
6M sebanyak 1 ml

5. Tahu + 2 ml larutan protein Terjadi perubahan


ditambahkan dengan warna menjadi
1 ml HNO3 pekat, kuning tua agak
dipanaskan, didingin keruh
di air mengalir,
dimasukkan NaOH
6M sebanyak 1 ml

➢ Uji Millon

NO SAMPEL HASIL PERLAKUAN PERUBAHAN GAMBAR


UJI WARNA

1. Putih + 3 ml larutan protein Terjadi perubahan


Telur ditambahkan dengan warna endapan
pereaksi millon 3 berwarna merah
tetes, dipanaskan

2. Susu - 3 ml larutan protein Tidak terjadi


ditambahkan dengan perubahan warna/
pereaksi millon 3 sampel bening
tetes, dipanaskan
3. Bubur - 3 ml larutan protein Tidak terjadi
ditambahkan dengan perubahan
pereaksi millon 3 warna sampel
tetes, dipanaskan menjadi putih
keruh

4. Ayam - 3 ml larutan protein Terjadi perubahan


ditambahkan dengan warna menjadi putih
pereaksi millon 3 keruh terdapat
tetes, dipanaskan endapan berwarna
pink

5. Tahu - 3 ml larutan protein Tidak terjadi


ditambahkan dengan perubahan warna
pereaksi millon 3 sampel putih keruh
tetes, dipanaskan

➢ Uji Belerang

NO SAMPEL HASIL PERLAKUAN PERUBAHAN GAMBAR


UJI WARNA

1. Putih + 2 ml larutan protein Terjadi perubahan


Telur ditambahkan dengan warna berwarna
5 ml NaOH 1 M, hitam dan terdapat
dipanaskan, endapan berwarna
ditambahkan larutan coklat
Pb asetat sebanyak 4
tetes, dilanjutkan
pemanasan.

2. Susu - 2 ml larutan protein Tidak terjadi


ditambahkan dengan perubahan warna
5 ml NaOH 1 M,
dipanaskan,
ditambahkan larutan
Pb asetat sebanyak 4
tetes, dilanjutkan
pemanasan.
3. Bubur - 2 ml larutan protein Tidak terjadi
ditambahkan dengan perubahan
5 ml NaOH 1 M, warna sampel
dipanaskan, menjadi putih
ditambahkan larutan keruh
Pb asetat sebanyak 4
tetes, dilanjutkan
pemanasan.

4. Ayam - 2 ml larutan protein Terjadi perubahan


ditambahkan dengan warna menjadi coklat
5 ml NaOH 1 M, kekuningan
dipanaskan,
ditambahkan larutan
Pb asetat sebanyak 4
tetes, dilanjutkan
pemanasan.

5. Tahu - 2 ml larutan protein Terjadi perubahan


ditambahkan dengan warna berwarna
5 ml NaOH 1 M, coklat pekat
dipanaskan,
ditambahkan larutan
Pb asetat sebanyak 4
tetes, dilanjutkan
pemanasan.

VIII. Analisa hasil percobaan & Pembahasan


➢ Fungsi Perlakuan :

Pada uji pertama yaitu Uji Biuret ini dilakukan dengan fungsi perlakukan
untuk mengetahui adanya ikatan peptide. Uji ini dilakukan dengan cara menambahkan
1 ml pereaksi biuret ke dalam 2 ml larutan uji yaitu putih telur. Pada Hasil praktikum
uji menunjukan perubahan warna ungu pada tiap sampel uji. Reaksi positif ditandai
dengan terjadinya warna ungu karena adanya kompleks yang terjadi antara ikatan
peptida dengan O dari air.

Selanjutnya dilakukan uji Ninhidrin pada sampel uji. Uji ini dilakukan
dengan cara menambahkan 10 tetes larutan Ninhidrin dalam 3 ml sampel uji kemudian
di panaskan selama 1 menit. Setelah itu dinginkan dan mulai terlihat adanya
perubahan warna seperti contoh pada sampel uji putih telur diatas laruatan menjadi
keunguan dan bentuknya berubah dari yang cair menjadi padat.

Perubahan warna ini disebabkan karena Ninhidrin merupakan oksidator


yang menyebabkan dekarboksilasi oksidatif dari α asam amino yang menghasilkan
CO2, NH3, dan aldehid yang rantainya lebih pendek 1 C dari asam amino asalnya.
Ninhidrin yang tereduksi akan bereaksi dengan NH3 sehingga membentuk senyawa
kompleks berwarna biru atau ungu.

Pada Uji selanjutnya yaitu dilakukan Uji xantoproteat membuktikan adanya


asam amino torisin, triptofan, atau fenilalanin yang terdapat dalam protein. Jika
protein yang mengandung cincin benzena (tirosin, triptofan, dan fenilalanin)
ditambahkan asam nitrat pekat, maka akan terbentuk endapan putih yang dapat
berubah menjadi kuning sewaktu dipanaskan.

Fungsi pemanasan secara umum untuk mempercepat reaksi dengan


mekanisme denaturasi protein atau membuat proterin rusak, sehingga diharapkan
molekul protein yang terjadi dari banyak polipeptida dapat terputus menjadi
molekul-molekul penyusunnya yang lebih kecil, sehingga dapat mempercepat
reaksi.

Selanjutnya pada Uji Millon, Uji Millon dilakukan untuk menguji adanya
asam amino dalam satu senyawa. Uji millon digunakan untuk mengidentifikasi
protein yang memiliki gugus tirosin. Mekanisme uji Millon dimulai saat sampel
dan pereaksi Millon dicampurkan kemudian terjadi reaksi. HNO3 akan bereaksi
dengan sampel. Reaksi tersebut adalah reaksi nitrasi dimana terjadi substitusi atom
H- dengan NO2, maka akan menghasilkan endapan berwarna putih dan dapat
berubah menjadi endapan berwarna merah jika dipanaskan. Endapan tersebut
berasal dari endapan merkuri, pada awalnya Hg yang terlarut dalam HNO3
teroksidasi menjadi Hg+ . Ion ini kemudian akan membentuk garam dengan gugus
karboksil dari tirosin.

Pada saat pemanasan berfungsi untuk membuat protein mengalami


denaturasi atau kerusakan, sehingga diharapkan molekul protein yang terjadi dari
banyak polipeptida dapat terputus menjadi molekul-molekul penyusunnya yang
lebih kecil, sehingga hal ini dapat mempercepat reaksi.

Pada uji terakhir yaitu Uji Belerang. Penambahan NaOH pada uji belerang
bertujuan untuk mendenaturasi protein sehingga ikatan yang menghubungkan atom
S (asam amino sistein) akan terurai menjadi ion sulfida dan ditambahkan Pbasetat
membentuk PbS. Penambahan Pbasetat bertujuan untuk membentuk garam
berwarna hitam. Pemanasan dilakukan untuk mempercepat pembentukan garam
tersebut. Garam yang dihasilkan yaitu garam PbS yang berwarna hitam. Garam ini
terbentuk dalam suasana basa dan berasal dari sulfur (belerang) pada molekul
sistein yang bereaksi dengan Pb-asetat (Silaban et al 2014).

➢ Analisis Hasil :
Pada praktikum kali ini bertujuan untuk mengetahui keberadaan protein pada
bahan pangan dengan cara uji kualitatif berdasarkan perubahan warna dan bentuk.
Bahan pangan yang diujikan yaitu putih telur ayam yang dipisahkan dari merah
telurnya tanpa tercampur sedikitpun, susu, bubur, ayam dan tahu. Pada uji keberadaan
protein dilakukan lima uji antara lain uji Biuret, Uji Ninhidrin, Uji Xantoprotein, Uji
Millon, dan Uji Belerang.

❖ Uji Biuret

Uji Biuret ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui adanya ikatan
peptide. Uji ini dilakukan dengan cara menambahkan 1 ml pereaksi biuret ke dalam
2 ml larutan uji. Hasil uji menunjukan perubahan warna ungu pada larutan uji
seperti contoh pada larutan uji putih telur ayam yang terdapat pada gambar dibawah
ini:

Gambar 1a Gambar 1b

Pada Gambar 1a merupakan larutann uji yakni putih telur yang berwarna
bening berubah menjadi ungu seperti yang terdapat pada gambar 1b. Hal ini
disebabkan karena protein bereaksi dengan pereaksi biuret. Fungsi dari
penambahan pereaksi biuret itu adalah mencegah endapan Cu (OH)2, dan
memecah ikatan protein menjadi urea, sebagai katalisator. Seperti yang telah
diuraikan sebelumnya reaksi positif ditandai dengan terjadinya warna ungu karena
adanya kompleks yang terjadi antara ikatan peptida dengan O dari air. Reaksi ini
disebut reaksi biuret karena positif terhadap kondensasi 2 molekul urea.

Berdasarkan literature Biuret merupakan senyawa dengan dua ikatan peptida


yang terbentuk pada pemanasan dua mulekul urea. Ion Cu2+ dari preaksi Biuret
dalam suasana basa akan berekasi dengan polipeptida atau ikatan-ikatn peptida
yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet.
Reaksi ini positif terhadap dua buah ikatan peptida atau lebih, tetapi negatif untuk
asam amino bebas atau dipeptida. Sehingga dapat disimpulkan bahwa putih telur
mengandung protein yang ditandiai dengan adanya perubahan warna ungu.

Pada praktikum yang kami lakukan sampel uji pada Uji Biuret yang positif
yaitu sampel putih telur, susu, bubur, ayam, dan tahu.

Pada praktikum yang kami lakukan larutan protein yang menujukkan uji
positif ialah semua sampel uji.

❖ Uji Ninhidrin
Selanjutnya dilakukan Uji Ninhidrin pada sampel uji. Uji ini dilakukan
dengan cara menambahkan 10 tetes larutan Ninhidrin dalam 3 ml sampel uji
kemudian di panaskan selama 1 menit. Setelah itu dinginkan dan mulai terlihat
adanya perubahan warna seperti contoh pada sampel uji putih telur laruatan
menjadi keunguan dan bentuknya berubah dari yang cair menjadi padat. Hal ini
dapat ditunjukan pada gambar berikut ini :

Gambar 2a Gambar 2b
Berdasarkan gambar di atas, gambar 2a merupakan putih telur sebelum
dilakukan pengujian memiliki warna bening dan berbentuk cair. Kemudian pada
gambar 2b yang merupakan putih telur yang sudah di ujikan dengan uji Ninhidrin
dan terbentuklah perubahan warna yakni berwarna ungu serta perubahan yang
sebelumnya putih telur cair menjadi padat.
Menurut literature Ninhidrin merupakan reagen pengoksidasi kuat yang
bereaksi dengan seluruh α asam amino. Dalam suasana asam yang lebih jelasnya
pada PH 4 – 8 yang menghasilkan senyawa berwarna ungu. Ninhidrin ini zat yang
bereaksinya adalah protein dengan triketohydrindene hidrat. Semua asam amino,
atau peptida yang mengandung asam-α amino bebas akan bereaksi dengan
ninhidrin membentuk senyawa kompleks berwarna biru-ungu. Namun, prolin dan
hidroksiprolin menghasilkan senyawa berwarna kuning.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan uji Ninhidrin,
putih telur mengandung protein yang ditandai dengan adanya perrubahan warna
ungu.

Pada praktikum yang kami lakukan larutan protein yang menujukkan uji
positif ialah semua sampel uji.

❖ Uji Xantoproteat
Uji xantoproteat membuktikan adanya asam amino torisin, triptofan, atau
fenilalanin yang terdapat dalam protein. Jika protein yang mengandung cincin
benzena (tirosin, triptofan, dan fenilalanin) ditambahkan asam nitrat pekat, maka
akan terbentuk endapan putih yang dapat berubah menjadi kuning sewaktu
dipanaskan. Fungsi pemanasan secara umum untuk mempercepat reaksi dengan
mekanisme denaturasi protein atau membuat proterin rusak, sehingga diharapkan
molekul protein yang terjadi dari banyak polipeptida dapat terputus menjadi
molekul-molekul penyusunnya yang lebih kecil, sehingga dapat mempercepat
reaksi. Hal ini dapat ditunjukan pada contoh gambar pada sampel uji putih telur
berikut ini :

Gambar 3a Gambar 3b

Dalam percobaan ini sema sampel menghasilkan uji yang positif terhadap
reagen xantropoteat yang ditandai dengan terbentuknya kompleks berwarna
kuning tua/kuning muda ketika berada dalam suasana asam (ditambahkan
HNO3) dan terbentuk kompleks berwarna jingga/kuning ketika berada dalam
suasana basa (ditambahkan NaOH) (Poedjiadi 2007). Fungsi penambahan HNO3
adalah sebagai penyebab terjadinya reaksi nitrasi karena inti benzena dari asam
amino akan bereaksi dengan HNO3 dan menghasilkan campuran berwarna
kuning (Girindra 1986).
Berdasarkan hasil pengamatan pada gambar larutan protein yang
menujukkan uji positif ialah semua sampel uji. Hal ini menunjukkan bahwa
dalam zat uji tersebut terdapat asam amino yang mengandung inti benzene yaitu
tirosin, fenilalanin, dan triptofan.

Pada praktikum yang kami lakukan larutan protein yang menujukkan uji
positif ialah semua sampel uji.
❖ Uji Millon
Uji Millon dilakukan untuk menguji adanya asam amino dalam satu
senyawa. Uji millon digunakan untuk mengidentifikasi protein yang memiliki
gugus tirosin. Hasil dari pengujian uji millon disajikan dibawha ini seperti contoh
pada sampel uji putih telur.
Gambar 4a Gambar 4b

Pengujian tirosin dalam suatu senyawa ditandai dengan terbentuknya


kompleks berwarna merah pada sampel protein. Tirosin merupakan gugus R dari
asam amino yang polar larut dalam air atau lebih hidrofilik dibandingkan dengan
asam amino yang lainnya (Lehninger 1982) serta tirosin merupakan asam amino
yang mengandung gugus hidroksifenil (Fenol) mengalami nitrasi dengan
pereaksi Millon yang mengandung ion merkuri/merkuro dalam asam nitrat/nitrit
yang akan membentuk kompleks merah (Poedjiadi 2007 ).

Pada praktikum yang kami lakukan larutan protein yang menujukkan uji
positif ialah sampel putih telur.

❖ Uji Belerang

Penambahan NaOH pada uji belerang bertujuan untuk mendenaturasi


protein sehingga ikatan yang menghubungkan atom S (asam amino sistein) akan
terurai menjadi ion sulfida dan ditambahkan Pbasetat membentuk PbS.
Penambahan Pbasetat bertujuan untuk membentuk garam berwarna hitam.
Pemanasan dilakukan untuk mempercepat pembentukan garam tersebut. Garam
yang dihasilkan yaitu garam PbS yang berwarna hitam. Garam ini terbentuk
dalam suasana basa dan berasal dari sulfur (belerang) pada molekul sistein yang
bereaksi dengan Pb-asetat (Silaban et al 2014). Hasil pengujian uji belerang
disajikan pada gambar dibawah ini pada contoh sampel putih telur.

Gambar 4a Gambar 4b

Hasil percobaan menunjukkan bahwa pembentukan garam PbS pada


sampel putih telur bereaksi positif, dan 4 sampel lainya bereaksi negatif dengan
tidak terjadinya perubahan warna pada saat ditambahkan Pb-asetat dalam
keadaan dipanaskan. Menurut literatur, asam amino yang nmengandung sulfur
ialah sistein, sistin dan metionin (Silaban et al 2014). Sehingga pengujian
berhasil dan sesuai dengan literatur.
IX. Simpulan
Berdasarkan hasil analisa percobaan yang kami lakukan didapatkan
simpulan sebagai berikut :

Pada Uji Biuret menghasilkan warna ungu yang artinya positif mengandung
protein. Uji Ninhidrin terjadi perubahan warna ungu pada larutan sampel dan pada
uji xantoprotein menghasilkan warna orange tua yag artinya terkandung protein di
dalam larutan sampel, pada Uji Millon menghasilkan warna merah bata atau orrange
pada sampel uji, pada Uji Belerang menghasilkan warna hitam pada larutan uji.
Berdasarkan hasil pengamatan uji kualitatif protein terhadap bahan pangan yaitu
putih telur baik dengan menggunakan uji Biuret, Uji Ninhidrin, Uji Xantoprotein,
Uji millon dan Uji Belerang bahwa putih telur mengandung protein. Dan sampel
lainnya seperti susu, bubur, ayam dan tahu mengandung protein. Hal ini ditandai
dengan adanya perubahan warna pada masing-masig uji.

Dalam semua uji, bahan yang diuji memiliki sifat dan struktur yang berbeda.
Sehingga setiap bahan uji memiliki reaksi yang berbeda-beda pula pada setiap
ujinya. Untuk uji Millon, bahan yang positif mengandung tirosin yaitu sampel putih
telur. Uji Ninhidrin, bahan yang positif mengandung gugus karboksil dan gugus
asam amino bebas yaitu semyua sampel uji. Uji Belerang, semua bahan uji negatif
mengandung sulfur (belerang) kecuali pada sampel uji putih telur. Uji Xantoproteat,
bahan yang positif mengandung inti benzena yaitu semua sampel uji. Serta uji
Biuret, bahan yang positif membentuk senyawa kompleks yaitu semua sampel uji.

X. Daftar Pustaka

Ukhradiya M Safira, SSi, Msi . 2019 , Uji Kualitatif Protein . Modul PDF.

Andini Eka Putri . 2016 . Laporan Praktikum Uji Kualitatif Protein . Modul PDF
XI. Lampiran

➢ Rancangan percobaan & Data :


➢ Foto Dokumentasi
• Preparasi sampel :

• Pengujian Sampel

Anda mungkin juga menyukai