Anda di halaman 1dari 18

Laporan Praktikum Tanggal Mulai :

M.K. Pengembangan daan Tanggal Selesai : Pemasaran Produk Baru


Dosen Praktikum : Ir. Dewi Sarastani, Msi.
Ambar Sulistyo Wati, STP

PENGEMBANGAN DAN PEMBUATAN PRODUK INOVASI


(MY DRINK “MINUMAN KELENGKENG”)
Oleh :
Kelompok 4/B-P1

PROGRAM KEAHLIAN SUPERVISOR JAMINAN MUTU PANGAN


DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pengembangan Produk sangat penting gunanya untuk mempertahankan
tingkat pertumbuhan dan keuntungan perusahaan selain itu juga untuk menggantikan
produk-produk baru yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Produk
minuman buah kelengkeng merupakan bahan pangan yang makin diminati
masyarakat, bukan hanya dalam negeri saja, tetapi pangsa pasar luar negeri semakin
terbuka lebar. Dalam persaingan bisnis pangan, kegiatan pengembangan produk
pangan merupakan kegiatan yang sering dilakukan oleh industri pangan untuk
memenuhi kebutuhan kebutuhan konsumen dan peluang pasar. Di tingkat industri
kecil, buah kelengkeng dikonsumsi sebagai bahan makanan tambahan dalam bentuk
campuran minuman, coktail, puding, dll
Buah kelengkeng meupakan buah yang berasal dari negeri cina (daerah
subtropics) agak menyimpang dari familinya sendiri, yaitu rambutan ( Naphelium
lappaceum), Kapulasan (Naphelium mutabile) dan Leci (Naphelium litchi atau lichi
sinensis). Pohon lengkeng besar dan bercabang banyak, daunnya rimbun, dan mampu
memproduksi diatas umur 100 tahun . Buahnya kecil, lebih kurang sebesar kelereng,
warna kulit buahnya kecoklatan seperti buah sawo dan tidak berbulu, daging buah
berwarna putih agak bening (seperti rambutan, bijinya satu dan berwarna hitam
kecoklatan, rasa buahnya manis dengan aroma yang khas. Buah Kelengkeng dapat
dikonsumsi langsung (dipasarkan) sebagai buah segar juga dapat dikalengkan. Buah
lengkeng mempunyai kandungan mineral yang kaya akan kalori dan gizi.
Untuk meningkatkan nilai tambah yang optimal perlu dilakukan inovasi dan
pengembangan terhadap olahan buah kelengkeng. Oleh sebab itu dalam hal ini kami
mencoba memodifikasi produk minuman buah dengan rasa serta potongan buah
kelengkeng yang dikombinasikan dengan nata de coco.

1.2 Tujuan
Pratikum ini bertujuan untuk menjelaskan dan melakukan simulasi proses
pengembannan produk pangan baru, mulai dari tahap penyusunan konsep produk,
pengembangan formulasi dan uji coba proses produksi hingga pemasaran produk
baru.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN

PT Langgeng Jaya adalah Perusahaan yang didirikan tahun 2014 oleh para
mahasiswa yang bergerak dalam bidang pangan. PT Langgeng Jaya terletak di Jalan
Sancang Dalam No. 32 Bogor Tengah, Kota Bogor. PT Langgeng Jaya akan
memproduksi minuman kelengkeng yang segar dan mempunyai motto yaitu “Drink
Well, It Well” Sebelum peluncuran produk ini, kami melakukan Survei langsung
kepada para konsumen di lingkungan kampus Diploma IPB.
Visi perusahaan yaitu menciptakan perusahaan minuman yang unggul dalam
kualitas produk, fokus terhadap kepuasan pelanggan dan menjungjung tinggi
kepercayaan para pemegang saham serta mitra kerja perusahaan. Misi perusahaan
yaitu menyediakan produk dengan cita rasa yang terbaik, mutu yang berkualitas,
inovatif, kreatif, sehat, bergizi, aman dan halal, serta selalu memberikan pelayanan
terbaik pada pelanggan.
Adapun sturktur organisasi pada perusahaan Langgeng Jaya sebagai berikut:

BAB II
DESAIN PRODUK
2.1 Brainstorming
Brainstorming merupakan salah satu cara yang digunakan oleh sekelompok
orang untuk mendesain timbulnya banyak gagasan untuk suatu masalah. Teknik dari
brainstorming membantu seseorang atau kelompok berpikir bebas dan kreatif.
Tujuan dan manfaat dari brainstorming adalah mengidentifikasi masalah, mencari
sebab – sebab yang mengakibatkan terjadinya masalah, menentukan alternatif
pemecahan masalah, mengimplementasikan pemecahan masalah, merencanakan
langkah – langkah dalam melaksanakan suatu aktifitas, mengambil keputusan ketika
masalah terjadi, melakukan perbaikan. Hal ini dubutuhkan dalam langkah awal
menentukan produk baru yang yang akan diproduksi. Berdasarkan brainstorming
yang telah dilakukan oleh para manager perusahaan Langgeng Jaya adalah sebagai
berikut :
1. Keripik buah naga
2. Keripik buah apel
3. Keripik ubi coklat
4. Es kuwut
5. Fla fruit
6. Stick kentang
7. Air mata kucing
Berdasarkan brainstorming yang telah dilakukan maka dapat dilakukan
pengerucutan terhadap ide-ide produk yang ada. Perusahaan Langgeng Jaya memilih
tiga jenis produk yang inovatif, kreatif dan belum beredar dipasaran, yaitu minuman
rasa buah+buah kelengkeng, keripik ubi coklat dan minuman rasa buah.
2.2 Survei VOC
Survey Voice of Customer adalah salah satu langkah awal untuk mengetahui
kebutuhan pelanggan. Dengan adanya survei ini maka kita sebagai produsen dapat
mengetahui produk apa yang diinginkan oleh para konsumen. Oleh itu kami
melakukan survei pasar di lingkungan kampus Diploma IPB cilibende yang sebagian
besar calon konsumennya adalah mahasiswa. Perusahaan Langgeng Jaya mencoba
untuk melakukan tahap kedua ini dengan membuat beberapa pertanyaan untuk para
konsumen. Kuisioner yang ditujukan untuk konsumen disebar dilingkungan kampus
Diploma IPB sebanyak 35 lembar. Berdasarkan rekapitulasi data kuisioner yang telah
dilakukan 13 lembar diantaranya memilih produk Minuman rasa buah+buah
kelengkang, 14 lembar diantaranya memilih produk keripik ubi coklat dan 8 lembar
diantaranya memilih produk minuman rasa buah Adapun diagram yang menyatakan
bahwa penyuka produk keripik ubi coklat lebih banyak dari pada minuman rasa
buah+buah kelengkeng dan minuman rasa buah sebagai berikut :

Produk yang paling di suka


16

14
14
12 13

10

8
8
6

0
Minuman rasa buah+buah Keripik ubi coklat Minuman rasa buah
kelengkeng

Setelah melihat data yang ada maka perusahaan Langgeng Jaya memilih
produk Keripik ubi coklat sebagai produk inovasi yang akan diluncurkan kepasaran.
Namun setelah melihat pesaing perusahaan disekitar yang memproduksi makanan
ringan, perusahaan Langgeng Jaya mengambil peluang untuk memilih Minuman rasa
buah+buah kelengkeng sebagai inovasi produk.
2.3 Keputusan Produk
Hasil VOC yang telah disebar ke masyarakat dan direkapitulasi serta melihat
kondisi lingkungan, menghasilkan keputusan untuk membuat produk Minuman rasa
buah+potongan buah kelengkeng.
2.4 Deskripsi Produk
a. MY DRINK “MINUMAN KELENGKENG”
MY DRINK “MINUMAN KELENGKENG” merupakan produk minuman
atau koktail yang menggunakan bahan baku berupa Kelengkeng dan Nata de coco.
Produk ini juga merupakan pengembangan dari produk olahan buah kelengkeng yang
belum ditemukan di pasaran. MY DRINK “MINUMAN KELENGKENG” sendiri
memiliki Positioning berupa “Drink Well It Well”. Adapun Deskripsi produk dan
Desain Kemasan dari produk MY DRINK “MINUMAN KELENGKENG” sebagai
Berikut :
1. Deskripsi produk Namaci :
Jenis Spesifikasi
Nama Produk MY DRINK “MINUMAN KELENGKENG”
Ukuran Potongan Kelengkeng 2 cm x 1 cm
Ukuran Potongan Nata De Coco 1 cm x 1 cm
Warna Larutan Jernih
Aroma Aroma buah kelengkeng
Rasa Manis buah kelengkeng
Netto 230 ml
Kemasan Cup plastic
Lid Rapih dan tidak bocor
Penyimpanan Produk Suhu 10˚(suhu refrigerator)

2. Desain kemasan Namaci :

BAB III
UJI SKALA TRIAL

3.1 Formulasi MY DRINK “MINUMAN KELENGKENG”


Pada trial error dipilih produk MY DRINK”MINUMAN
KELENGKENG”, adapun bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan produk
tersebut ini adalah enam liter air, 864 g daging buah kelengkeng, 700 g nata de coco,
dan satu kilogram gula pasir
3.1.1 Diagram Alir Proses Produksi MY DRINK “MINUMAN
KELENGKENG”
a. Penerimaan bahan baku Buah Kelengkeng

Pengupasan Buah Kelengkeng

Pemisahan daging buah dgn biji

Pengecilan ukuran daging buah


kelengkeng

Tiriskan

b. Penerimaan bahan baku Nata De Coco

Siapkan alat dan bahan

Penerimaan bahan baku Nata de Coco

PengecekkanNata de Coco

Pemisahan nata de coco


dengan larutan gula

c. PenerimaanTiriskan
bahan baku Nata De Coco

Siapkan alat dan bahan

Perebusan air hingga suhu 950C

Pencampuran gula (1000g)

Perebusan buah kelengkeng dan larutan


Pengisian I (Nata De Coco)

Pengisian II (Larutan gula & buah


kelengkeng)

Sealer

Shock Termal hingga T : 40°C


selama 15 menit

Penyimpanan Trefri

Pemasaran produk
3.3 Produksi
Proses pembuatan dimulai dengan menguliti dan mengecilkan ukuran
kelengkeng, setelah itu proses dilanjutkan dengan pembuatan larutan gula dan buah
dengan cara merebus air dan menambahkan gula hingga dicapai takaran yang pas.
Proses selanjutnya adalah penakaran antara nata dan potongan buah kelengkeng
kedalam cup plastic kemudian dimasukan larutan hingga memenuhi cup, kemudian
cup ditutup dengan menggunakan alat sealer kemasan setelah itu di cek kebocoran
cup setelah diseal. Setelah semua bahan habis dimasukkan ke dalam cup di dapatkan
hasil produk MY DRINK “MINUMAN KELENGKENG” pada skala trial ini
sebanyak 30 cup.

3.2 Hambatan

Kendala yang terjadi pada saat dilakukan trial yaitu alat sealer yang
digunakan belum mencapai suhu optimal, sehingga menyebabkan kebocoran cup
setelah proses shock termal. Kendal tersebut diatasi dengan cara produsen harus
lebih mempersiapkan alat yang akan digunakan selama produksi berjalan.
3.3 Mutu

Hasil mutu sensori didapat dari segi rasa buah kelengkeng belum pas karena
konsentrasi larutan belum menemukan yang tepat, untuk warna terlihat segar karena
warna kelengkeng dan nata de coco yang bermutu baik. Penampakan minuman
kelengkeng setelah disimpan pada suhu ruang selama lima hari masih terlihat baik.
Jadi dapat disimpulkan minuman kelengkeng yang dihasilkan pada saat trial error
berumutu kurang baik pada hasil akhir
3.4 Finansial

Untuk menghemat penggunaan bahan baku dan meminimalkan resiko


kegagalan pembuatan produk, perusahaan mencoba membuat produk dimulai dari
skala laboratorium. Hal ini perusahaan lakukan karena khawatir formulasi yang
digunakan belum optimal sehingga pembuatannya dilakukan dalam jumlah yang
sedikit. Biaya yang digunakan dalam pembuatan produk skala laborotorium ini
tentunya berbeda dengan biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi produk dalam
skala kecil dan skala menengah. Berikut ini adalah analisis finansial pada pembuatan
produk skala laboratorium :
BAB IV

UJI SKALA MENENGAH

4.1. Produksi

4.1.1 Formulasi Produk MY DRINK “MINUMAN KELENGKENG”

Pada pembuatan produk minuman kelengkeng dengan skala menengah


perusahaan membuat formulasi yang hampir sama dengan pembuatan skala trial
hanya saja jumlah bahan yang digunakan, adapun bahan-bahan yang digunakan
dalam pembuatan produk pada skala menengah adalah empat liter air, 700 g daging
buah kelengkeng, 700 g nata de coco, dan satu kilogram gula pasir
3.1.1 Diagram Alir Proses Produksi MY DRINK “MINUMAN
KELENGKENG”
a. Penerimaan bahan baku Buah Kelengkeng

Pengupasan Buah Kelengkeng

Pemisahan daging buah dgn biji

Pengecilan ukuran daging buah


kelengkeng

Tiriskan

b. Penerimaan bahan baku Nata De Coco

Siapkan alat dan bahan

Penerimaan bahan baku Nata de Coco

PengecekkanNata de Coco

Pemisahan nata de coco


dengan larutan gula

Tiriskan
c. Penerimaan bahan baku Nata De Coco

Siapkan alat dan bahan

Perebusan air hingga suhu 950C

Pencampuran gula (1000g)

Perebusan buah kelengkeng dan larutan


gula

Pengisian I (Nata De Coco)

Pengisian II (Larutan gula & buah


kelengkeng)

Sealer

Shock Termal hingga T : 40°C


selama 15 menit

Penyimpanan Trefri

Pemasaran produk
4.2. Hambatan

Kendala yang terjadi pada saat dilakukan skala menengah yaitu kondisi suhu
refrigerator kurang optimal sehingga produk akhir yang akan dipasarkan kuranf
dingin. Kendal tersebut diatasi dengan cara produsen harus lebih mempersiapkan alat
yang akan digunakan selama produksi berjalan

4.3. Mutu

Hasil mutu sensori didapat dari segi buah kelengkeng banyak yang busuk dan
ukuran lebih kecil, sehingga aroma yang dihasilkan kurang menyengat, untuk warna
masih terlihat segar karena warna kelengkeng dan nata de coco yang bermutu baik.
Pada konsentrasi dan rasa larutan sudah mulai konsisten. Jadi dapat disimpulkan
minuman kelengkeng yang dihasilkan pada saat skala menengah berumutu kurang
baik pada hasil akhir

4.4. Finansial

Biaya pembuatan produk pada skala kecil tentunya berbeda dengan biaya
produksi pembuatan produk pada skala menengah. Hal ini terlihat dari jumlah
penggunaan bahan baku yang digunakan. Adapun perhitungan analisis biaya pada
produksi skala kecil yaitu sebagai berikut :
BAB V

UJI SKALA MENENGAH

5.1. Produksi

5.1.1 Formulasi Produk MY DRINK “MINUMAN KELENGKENG”

Pada pembuatan produk minuman kelengkeng dengan skala menengah


perusahaan membuat formulasi yang hampir sama dengan pembuatan skala trial
hanya saja jumlah bahan yang digunakan, adapun bahan-bahan yang digunakan
dalam pembuatan produk pada skala menengah adalah enam liter air, 864 g daging
buah kelengkeng, 700 g nata de coco, dan satu kilogram gula pasir
5.1.1 Diagram Alir Proses Produksi MY DRINK “MINUMAN
KELENGKENG”
a. Penerimaan bahan baku Buah Kelengkeng

Pengupasan Buah Kelengkeng

Pemisahan daging buah dgn biji

Pengecilan ukuran daging buah


kelengkeng

Tiriskan

b. Penerimaan bahan baku Nata De Coco

Siapkan alat dan bahan

Penerimaan bahan baku Nata de Coco

PengecekkanNata de Coco

Pemisahan nata de coco


dengan larutan gula

Tiriskan
c. Penerimaan bahan baku Nata De Coco

Siapkan alat dan bahan

Perebusan air hingga suhu 950C

Pencampuran gula (1000g)

Perebusan buah kelengkeng dan larutan


gula

Pengisian I (Nata De Coco)

Pengisian II (Larutan gula & buah


kelengkeng)

Sealer

Shock Termal hingga T : 40°C


selama 15 menit

Penyimpanan Trefri

Pemasaran produk
5.2. Hambatan

Kendala yang terjadi pada saat dilakukan skala menengah yaitu buah kelengkeng
yang sulit didapat karena panen buah yang musiman dan produsen tidak memiliki
coolbox sehingga saat pemasaran suhu produk kurang dingin. Kendal tersebut diatasi
dengan cara produsen menyiapkan baskom ukuran sedang yang berisi es batu dan
taburan garam supaya suhu produk tetap dingin.

5.3. Mutu

Hasil mutu sensori didapat dari segi buah kelengkeng sudah manis, berukuran
besar dan kandungan air tinggi. Nata de cco dan gula juga bermutu baik. Konsentrasi
dan rasa larutan sudah konsisten. Jadi dapat disimpulkan minuman kelengkeng yang
dihasilkan pada saat skala menengah berumutu baik pada hasil akhir

5.4. Finansial

Biaya pembuatan produk pada skala menengah tentunya berbeda dengan


biaya produksi pembuatan produk pada skala kecil. Hal ini terlihat dari jumlah
penggunaan bahan baku yang digunakan. Adapun perhitungan analisis biaya pada
produksi skala menengah yaitu sebagai berikut :
BAB VI

PERHITUNGAN BIAYA AKHIR

Nok… tambahin kata kata apa gitu yaa udah mampet nih otak gue hahaha

Nok… nutrition fact minta sama susi

Jangan lupa BAB VII PENUTUP bikin kesimpulan dan saran. SEMANGAT
NINOK

Anda mungkin juga menyukai