Pada Praktikum Metode Analisa Laboratorium materi Uji Daya Kembang dan Daya
Serap Minyak dilaksanakan pada hari Rabu, 6 Desember 2017 pada pukul 07.00-seleai.
Dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Teknologi Hasil Perairan di Gedung C lantai 1. Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas Brawijaya. Malang
Pada praktikum metode analisa laboratorium materi uji daya kembang dan daya serap
minyak langkah awal yang dilakukan adalah menyiapkan alat dan bahan. Alat yang
dibutuhkan yaitu: kompor, wajan, penggaris, sutil, timbangan digital dan kamera. Sedangkan
bahan yang dibutuhkan yaitu: kerupuk ikan, minyak goreng, tali, air dan tisu. Langkah
selanjutnya yaitu:
Pertama kerupuk ikan mentah kering diukur kelilingnya dengan menggunakan tali
kasur yang kemudian diukur dengan penggaris. Dicatat sebagai keliling kerupuk mentah.
Kerupuk yang sudah diukur kemudian digoreng sampai matang. Tujuan penggorengan
kerupuk yaitu untuk mengetahui daya kembang kerupuk. Cara menggoreng kerupuk yaitu
sambungkan selang yang telah terhubung dengan kompor gas ke tabung gas. Kemudian
tuangkan minyak pada wajan diatas kompor gas. Dinyalakan kompor gas dengan cara
memutar tuas kompor sehingga menimbulkan api. Ditunggu sampai minya panas dan
kerupuk siap digoreng. Setelah digoreng krupuk matang diukur kembali dengan tali kasur
dan penggaris. Dicatat sebagai keliling kerupuk matang. Kemudian dihiting % daya
kembang kerupuk dengan rumus:
Daya serap minyak merupakan kemampuan kerupuk untuk menyerap minyak (g)
selama proses penggorengan per berat kerupuk (g). Daya serap minyak didapatkan dari
selisih berat kerupuk yang sudah digoreng dengan berat kerupuk mentah dibagi dengan
berat kerupuk mentah (Karjo et al., 2015).
Dapus:
Karjo, S. K., T. I. P. Suseno, dan A. R. Utomo. 2015. Pengaruh Proporsi Beras dan Maizena
terhadap Sifat Fisikokimia dan Organoleptik Kerupuk Puli. Jurnal Teknologi
Pangan dan Gizi. 14(1): 1-9.
Kusumaningrum, Indrati. 2009. Analisa Faktor Daya Kembang dan Daya Serap Kerupuk
Rumput Laut pada Variasi Proporsi Rumput Laut (Euchema cottonii). Jurnal
Teknologi Pertanian. 4(2): 63-68.
Pada praktikum metode analisa laboratorium materi uji daya kembang dan daya serap
minyak didapatkan hasil sebagai berikut:
Daya penyerapan minyak pada kerupuk saat digoreng dipengaruhi oleh kandungan
protein dalam kerupuk, semakin besar kandungan protein dalam kerupuk, maka daya serap
minyak akan semakin kecil. Pernyataan ini dikuatkan oleh Yohii dan Arisaka (1994) dalam
Maneerote et al. (2008), protein dapat mengakibatkan penurunan pengembangan
amilopektin dalam pati, sehingga akibatnya mengecilkan pori-pori yang terdapat dalam
kerupuk saat digoreng. Karena pori-pori dalam kerupuk mengecil, minyak akan sulit untuk
masuk ke dalam kerupuk, jadi kandungan minyak dalam kerupuk akan menurun (Zulfahmi
et al., 2014).
Dapus:
Zulfahmi, A. N., F. Swastawati dan Romadhon. 2014. Pemanfaatan Daging Ikan Tenggiri
(Scomberomorus commersoni) dengan Konsentrasi yang Berbeda pada
Pembuatan Kerupuk Ikan. Jurnal Pengolahan dan Bioteknologi Hasil
Perikanan. 3(4):133-139.
4. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Pada Praktikum Metode Analisa Laboratorium materi Uji Daya Kembang dan Daya
Serap Minyak didapatkan kesimpulan sebagai berikut :
- Presentase daya serap tertinggi terdapat pada kelompok 1 sebesar 72,22% dengan
sampel kerupuk ikan dan terendah pada kelompok 9 sebesar 5,51% dengan sampel
kerupuk udang.
- Faktor yang mempengaruhi daya kembang dan daya serap minyak yaitu Proses
pengadukan adonan, semakin kalis kerupuk akan semakin mengembang. Lalu suhu,
suhu saat menggoreng kerupuk tidak boleh terlalu tinggi maupun terlalu rendah
sehingga harus optimal. Selanjutnya Bahan baku, semakin banyak pati maka daya
kembang dan daya serap minyak tinggi. Dan semakin banyak non pati (protein),
daya kembang dan daya serap minyak semakin menurun.
4.2 Saran
Pada Praktikum Metode Analisa Laboratorium materi Uji Daya Kembang dan Daya
Serap Minyak dapat disarankan untuk menambah sampel yang akan kita uji, karena dengan
menambah sampel kerupuk praktikan bisa mengidentifikasi berbagai sampel yang lebih
banyak.