1. Las Listrik
Las busur listrik umumnya disebut las listrik adalah salah satu
cara menyambung logam dengan jalan menggunakan nyala busur listrik
yang diarahkan ke permukaan logam yang akan disambung. Pada bagian
yang terkena busur listrik tersebut akan mencair, demikian juga elektroda
yang menghasilkan busur listrik akan mencair pada ujungnya dan
merambat terus sampai habis. Logam cair dari elektroda dan dari sebagian
benda yang akan disambung tercampur dan mengisi celah dari kedua
1
logam yang akan disambung, kemudian membeku dan tersambunglah
kedua logam tersebut.
2
3. Gerinda
Gerinda digunakan untuk merapikan bagian bagian las yang kurang
rapi dan tajam.
Gambar 4. Grinda
Gambar 5. Besi
3
C. Cara Pembuatan Tralis Jendela
1.Pengukuran Dan Pengelasan
Ukur jendela yang akan di pasing tralis , jangan lupa di catat supaya
tidak lupa , setlah itu potong besi plat sesuai ukuran dan model yang kita
inginkan meggunakan gergaji besi, kemudian rangkai satu persatu besi plat
tersebut sebelum di las ukur ke sejajaran dan kesemetrisan tralis jendela
tersebut , setalah itu baru di las mengunakan las listrik,las dengan benar
supaya sambungan antara plat tersebut rapi dan tidak kerupos.
2.Finissing
Finissing dilakukan setelah semua pengelasan selesai , dengan cara
menggerinda bekas bekas sambungan las yang tidak rapi dan plat yang masih
tajam ,serta dilakukan pembersihan kerak kerak besi menggunakan amplas
sebelum dilakukan pengecetan.
4
Arus untuk elektroda E 6013 dapat disamakan dengan arus yang diperlukan
untuk elektroda E 6012.
5
2. Pengujian Dengan Cara Merusak /Dt
1. Uji tarik
Uji tarik dilaksanakan untuk menentukan kekuatan tarik,
titik mulur (kekuatan lentur) las, pemanjangan dan pengurangan
material las. Spesimen tersebut ujung-ujungnya dipegang dengan
jepitan alat penguji, dan ditarik dengan menggunakan beban tarik.
2. Uji lengkung
Uji lengkung dilaksanakan untuk memeriksa pipa saluran
dan keutuhan mekanis dari material las. Ada dua jenis uji lengkung,
yaitu: uji lengkung kendali dan uji lengkung gulungan. Pada tiap-
tiap jenis uji lengkung itu, sebuah spesimen dalam bentuk dan
ukuran tertentu dilengkungkan sampai radius bagian dalam tertentu
dan sudut lengkung tertentu, kemudian diperiksa keretakan dan
kerusakannya.
3. Uji Hentakan
Uji hentakan dilaksanakan untuk menentukan kekuatan
material las. Sebagai sebuah metode uji hentakan yang digunakan di
dalam dunia industri, JIS menetapkan secara khusus uji hentakan
charpy dan uji hentakan izod
4. Uji Kekerasan
Uji kekerasan, seperti halnya uji tarik, seringkali
dilaksanakan. Karena daerah las dipanaskan dan didinginkan dengan
cepat, maka daerah yang terkena panas akan menjadi keras dan rapuh.
Kekerasan maksimal pada daerah las yang diukur dengan uji
kekerasan digunakan sebagai dasar penentuan kondisi-kondisi
sebelum dan sesudah pemanasan yang akan dilakukan untuk
mencegah retakan hasil pengelasan.
5. Uji struktur
Uji struktur mempelajari struktur material logam. Untuk
keperluan pengujian, material logam dipotong-potong, kemudian
6
potongan - potongan diletakkan di bawah dan dikikis dengan material
alat penggores yang sesuai. Uji struktur ini dilaksanakan secara
makroskopik atau mikroskopik. Dalam uji makroskopik, permukaan
spesimen diperiksa dengan mata telanjang atau melalui loupe untuk
mengetahui status penetrasi, jangkauan yang terkena panas, dan
kerusakannya. Dalam pemeriksaan mikroskopik, permukaan
spesimen diperiksa melalui mikroskop metalurgi untuk mengetahui
jenis struktur dan rasio komponen-komponennya, untuk menentukan
sifat-sifat materialnya.