Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA

“TELUR ASIN”

Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Prakarya Kimia
Dosen Pengampu Dr. Sri Retno Dwi Ariani, M.Si.

Disusun oleh:

Kelompok 8

Anggita Hayuwardini (K3317007)


Fauzia Khoirunnisa (K3317029)
Nur Laeli Azizah (K3317055)
Tsania Rahma (K3317071)
Yuni Irwanti S.K (K3317077)

Kelas A

PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

2020

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................... ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. Telur Asin.................................................................................... 1
B. Pengolahan Telur Asin................................................................ 1
C. Serba-Serbi Telur Asin................................................................ 2
BAB 2 BAHAN DAN PERALATAN......................................................... 3
A. Kebutuhan bahan......................................................................... 3
B. Kebutuhan alat............................................................................. 3
BAB 3 CARA PEMBUATAN TELUR ASIN............................................. 5
A. Pemilihan..................................................................................... 5
B. Pmbuatan Adonan Pengasin........................................................ 5
C. Pelumuran Telur.......................................................................... 5
D. Perebusan.................................................................................... 6
E. Pengemasan................................................................................. 6
BAB IV ANALISIS USAHA TELUR ASIN................................................. 7
A. Pemasukan................................................................................... 7
B. Pembelian dan peralatan.............................................................. 7
C. Pengeluaran................................................................................. 8
D. Keuntungan................................................................................. 8
Label Produk dan Sketsa Desain Produk.......................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 10
LAMPIRAN..................................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Telur Asin
1. Jenis Telur
Telur asin merupakan teknologi hasil peternakan yang peminatnya cukup
banyak. Sebagian besar telur asin dibuat dari telur bebek. Hal ini disebabkan telur
bebek mempunyai pori-pori yang besar sehingga baik untuk telur asin. Dengan
pengasinan telur bebek menjadi tidak amis dan masa simpan telur lebih lama.
Semakin lama waktu pengasinan akan semakin tahan lama masa simpan telur.
2. Kandungan Gizi
Selain rasanya yang enak, telur asin yang terbuat dari telur bebek memiliki
kandungan gizi tinggi. Telur biasanya mengandung semua vitamin yang sangat
dibutuhkan kecuali vitamin C. Telur mengandung vitamin larut lemak (A, D, E, dan
K), dan juga vitamin yang larut air (thiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin,
asam folat, dan vitamin B12). Kuning telur cukup tinggi kandungan kolesterolnya
(Harlina et al., 2012; Miranda et al., 2015). Selain kandungan tersebut telur juga
memiliki zat gizi:

B. Pengolahan Telur Asin


Telur asin dapat dibuat dengan dua metode. Metode pertama dilakukan
dengan merendam menggunakan media garam. Media garam merupakan campuran
antara garam, serbuk batu bata merah, sedikit kapur dan air. Garam berfungsi
sebagai pencipta rasa asin 1 2 sekaligus sebagai bahan pengawet karena garam
mampu menyerap air dari dalam telur. Garam akan masuk ke dalam telur melalui
pori-pori kulit telur menuju ke putih telur, lalu ke kuning telur. Garam akan
menarik air yang dikandung telur. Garam juga terdapat ion chlor yang berperan
sebagai penghambat pertumbuhan bakteri dalam telur, sehingga menyebabkan telur
menjadi awet karena bakteri yang terkandung dalam telur mati. Metode yang kedua
dilakukan dengan merebus telur terlebih dahulu kemudian direndam dalam air

1
garam selama 14 hari. Pembuatan telur asin dengan menggunakan metode kedua
yaitu perendaman dalam larutan garam jenuh sangat mudah dan praktis.
Keunggulan pembuatan telur asin dengan perendaman adalah prosesnya singkat,
sedangkan dengan cara pembalutan prosesnya rumit
Namun metode pengasinan telur yang selama ini dikenal dan banyak
dilakukan adalah dengan pengasinan tradisional (metode 1), yaitu perendaman
dalam larutan garam dan pembalutan telur dalam adonan garam dengan bubuk bata
merah atau dengan abu gosok karena rasa yang dihasilkan lebih enak dan telur asin
memiliki tekstur masir (Agustina dkk, 2015)
Penetrasi garam secara difusi pada pengasinan tradisional berlangsung secara
lambat. Kecepatan penetrasi garam ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kadar
NaCl dalam larutan perendam. Selain hal tersebut, agar penetrasi garam ke dalam
telur dapat berlangsung lebih cepat, maka pengasinan telur juga bisa dilakukan
dengan metode tekanan (Sujinem 2006). Metode tekanan merupakan upaya untuk
meningkatkan kualitas telur asin, dan diharapkan mampu mempercepat proses
pembuatan telur asin. Prinsip pemberian tekanan adalah meningkatkan perbedaan
tekanan osmotik antara tekanan di luar dengan tekanan di dalam telur. Semakin
tinggi perbedaan tekanan osmotik tersebut, maka semakin tinggi laju difusi NaCl ke
dalam telur (Rukmiasih dkk, 2015)
Kualitas telur asin dapat dilihat berdasarkan penilaian sifat organoleptik.
Penilaian organoleptik merupakan penilaian dengan panca indra manusia terhadap
sifat pangan dengan indra penglihatan, perasa, pembau, peraba dan pendengaran.
Organoleptik yang diujikan pada penelitian ini meliputi tekstur, warna, aroma dan
rasa. Telur bebek dapat dibuat telur asin dengan media yang bermacam– macam
antara lain serbuk batu bata merah, abu pelepah kelapa dan lumpur sawah.
C. Serba serbi Telur Asin
1. Persebaran Telur
Telur yang banyak dikonsumsi adalah telur bebek, telur ayam dan telur
puyuh. Di Indonesia jumlah telur yang tersedia sangat banyak yaitu sebesar 1,378
ton. Sumbangan telur terbesar adalah dari jenis ayam petelur dengan total 69,57%.
Telur ayam buras dan telur itik menyumbang masing-masing 12,16% dan 18,26%,
tetapi dalam kenyataannya telur–telur busuk sebelum dimanfaatkan atau
dikonsumsi karena kurangnya masa simpan dari telur-telur tersebut. Salah satu cara
untuk mengatasi masalah pembusukan telur yaitu dengan membuat telur asin.
2. Aspek Sosial Ekonomi
a. Pembuatan telur asin sudah banyak dilakukan oleh masyarakat indonesia dan
dikembangkan dalam industri rumah tangga skala kecil hingga pabrik skala
besar
b. Sentra telur asin yang terkenal di Indonesia yaitu di daerah Brebes

2
BAB II
BAHAN DAN PERALATAN

Setiap kali kita hendak membuat atau memproduksi sesuatu pasti diawali dengan
langkah-langkah persiapan, terutama menyiapkan bahan dan juga peralatan yang
diperlukan. Bahan dan peralatan yang diperlukan. Bahan dan peralatan yang diperlukan
untuk membuat telur asin adalah sebagai berikut.
A. Kebutuhan Bahan
1. Telur Bebek
a. Pilihlah telur bebek yang masih segar dan berukuran sedang atau besar
b. Direncanakan mengolah telur bebek sebanyak 70 butir setiap hari.
2. Garam
a. Penggunaan gula pasir dimaksudkan untuk mengawetkan dan memberi rasa
asin pada telur
b. Direncanakan membutuhkan garam sebanyak 1 kg setiap hari.
3. Abu Gosok
a. Digunakan sebagai bahan adonan untuk melapisi telur bebek
b. Direncanakan membutuhkan abu gosok 1 kg setiap hari
4. Batu Bata Halus
a. Digunakan sebagai bahan adonan untuk melapisi telur bebek
b. Direncanakan membutuhkan batu bata halus 1 kg setiap hari
5. Air matang
a. Digunakan untuk melarutkan bahan adonan
b. Direncanakan membutuhkan air 1 liter setiap hari
B. Kebutuhan Alat

NO Nama Alat Gambar Fungsi


1 Kompor listrik Memanaskan merebus telur asin

2 Panci besar Tempat merebus telur asin

3 Baskom Digunakan untuk mencampurkan


adonan pengasin

3
4 Ayakan Menyaring abu gosok dan batu
bata halus

5 Pengaduk Mengaduk dan mencampurkan


bahan/adonan pengasin

6 Toples Plastik Menyimpan telur selama proses


pengasinan

7 Kemasan Telur Mengemas produk telur asin


Asin

8 Etiket/label Memberi nama dan keterangan


produk telur asin

4
BAB III
CARA MEMBUAT TELUR ASIN

Setelah mempersiapkan bahan dan peralatan secukupnya, langkah selanjutnya


adalah membuat telur asin. Langkah-langkah pembuatan telur asin adalah sebagai
berikut :
A. Pemilihan
Pilih telur yang bermutu baik (tidak retak atau busuk) dengan cara merendam
telur tersebut, apabila telurnya mangapung berarti telur tersebut berkualitas buruk.
Bersihkan telur dangan cara dicuci lalu dilap agar kering

B. Pembuatan Adonan Pengasin


Buat adonan pengasin dari yang terdiri campuran Abu Gosok, Bubuk Batu
Bata Merah, dan Garam. Campurkan bahan tersebut dengan perbandingan sama
(1:1:1). Untuk mendapatkan tingkat kekentalan yang tepat, adonan dapat dicoba
untuk ditempelkan pada kulit telur Apabila adonan tersebut dapat melekat dengan
baik dan mudah, bararti tingkat kekentalannya telah tepat. Dalam pembuatan setiap
adonan, kadar air yang dibutuhkan disesuaikan dengan tingkat kekeringan media,
Makin tinggi tingkat kekeringannya, maka makin banyak pula air yang diperlukan.
Kebutuhan Kebutuhan air dinyatakan cukup apabila adonan sudah dapat menempel
pada kulit telur. Adonan yang mendapat air dalam jumlah yang kurang ataupun
berlebihan, akan mengakibatkan adonan tidak dapat menempel pada kulit telur.

C. Pelumuran telur
Bungkus telur dengan adonan menggunakan dengan ketebalan 1 cm- 2 cm
Simpan telur wadah toples cm dalam plastik selama sekitar 7-20 hari Usahakan

5
telur tidak pecah atau retak pada waktu penyimpanan, simpan di tempat bersih dan
terbuka.

D. Perebusan
Cuci dahulu telur asin yang hendak direbus hingga bersih selanjutnya rebus hingga
matang.

E. Pengemasan
Telur asin yang telah direbus didiamkan hingga dingin, selanjutnya telur siap
dikemas dengan isi 14 butir tiap kardusnya

6
BAB IV
ANALISIS USAHA

Setiap usaha memerlukan persiapan dan perencanaan kegiatan yang matang,


terutama segi pemasarannya. Rencana usaha pembuatan telur asin sebagai berikut:
1. Nama Produk : Telur Asin “EGGARNIC’
2. Jumlah produksi : 5 kemasan perhari
3. Harga produk : Rp70.000/produk kemasan isi 14 biji telur asin
4. Kebutuhan bahan baku telur bebek 70 butir perhari
5. Periode produksi 1 bulan selama 25 hari kerja

A. Pemasukan

Hasil penjualan telur asin


 Jumlah produk perbulan = 125 kardus
 Total pemasukan perbulan = 125 x Rp70.000 = Rp8.750.000

B. Pembelian Bahan dan Peralatan


1. Alat jangka panjang (tipe 1)

Harga satuan
No Nama Alat Jumlah alat Harga total (Rp)
(Rp)
1 Kompor listrik 200.000 1 200.000
Total (Rp) 200.000
Nilai Penyusutan alat (3 tahun) 5.555
2. Alat jangka panjang (tipe 2)

No Nama Alat Harga satuan Jumlah Alat Harga Total (Rp)


(Rp)

1 Panci 80.000 1 80.000


2 Pengaduk 12.000 1 24.000
3 Baskom 8.000 1 8.000
4 Ayakan 8.000 1 8.000
5 Toples besar 25.000 2 50.000
Total (Rp) 170.000

Nilai Penyusutan alat (1 tahun) 14.166

total harga
keterangan perhitungan nilai penyusutan alat =
waktu penyusutanalat ( bulan)

7
3. Kemasan produk telur asin

Nama Total kebutuhan Harga satuan


No Total (Rp)
Kelengkapan perbulan (Rp)
1 Wadah
125 kemasan 5.000 625.000
kemasan
2 Label produk 125 buah 1.500 lembar 187.500
Total (Rp) 812.500

4. Bahan pembuatan telur asin (perbulan)


Jumlah kebutuhan
No Bahan Harga (Rp) Total (Rp)
perbulan

1 Telur bebek 1750 butir 70.000/30 butir 4.084.000

2 Garam 25 kg 10.000/kg 250.000

Total (Rp) 4.334.000

C. Pengeluaran

No Jenis Pengeluaran Harga (Rp)

1 Alat jangka panjang tipe 1 5.555

2 Alat jangka panjang tipe 2 14.166

2 Kemasan produk 812.500

3 Bahan 4.334.000

Total (Rp) 5.166.221

D. Keuntungan

No Keterangan Total (Rp)


1 Pemasukan 8.750.000

2 Pengeluaran 5.166.221
Keuntungan tiap bulan (Rp) 3.583.779
Keterangan :

8
*Keuntungan = pemasukan- pengeluaran
*Perhitungan diasumsikan dalam waktu satu bulan
A. Label Produk Telur Asin

B. Sketsa Produk Garam Meja

9
DAFTAR PUSTAKA

Agustina, Dharmayuda, A., Swacita, I., & Sudimartini, L. (2015). Analisis Nilai Gizi
Telur Itik Asin Yang Dibuat Dengan Media Kulit Buah Manggis Selama Masa
Pemeraman. Buletin Veternier Udayana, 7(2), 121-125.
Harlina PW, Hu MM, Legowo AM, Pramono YB. 2012. The effect of supplementation
garlic oil as an antibacterial activity and salting time on the characteristics of
salted egg. J Applied Food Tech, 1(4): 121-128.
Miranda JM, Anton X, Valbuena CR, Saavedra PR, Rodriguez JA, Lamas A, Franco
CM, Cepeda A. 2015. Egg and egg-derived foods. J Nutrients, 7: 706-729.
Rukmiasih, Ulupi, N., & Indriani, W. (2015). Sifat Fisik, Kimia, dan Organoleptik Telur
Asin Melalui Penggaraman dengan tekanan dan Konsentrasi Garam Berbeda.
Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, 3(3), 142-145.
Sujinem. 2006. Percepatan penetrasi garam ke dalam telur itik (Anasplatyrhincos)
dengan metode tekanan dalam proses pembuatan telur asin. Skripsi. Program
Studi Teknologi Hasil Ternak. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.
Bogor

10
LAMPIRAN
LAPORAN SEMENTARA
PRAKTIKUM PRAKARYA KIMIA

Nama Mahasiswa :
1. Anggita Hayuwardini (K3317007)
2. Fauzia Khoirunnisa (K3317029)
3. Nur Laeli Azizah (K3317055)
4. Tsania Rahma (K3317071)
5. Yuni Irwanti S.K (K3317077)

Kelompok : 8 (Kelas A)
Tanggal Percobaan : 7 April 2020
I. Judul : Pembuatan Telur Asin
II. Tujuan : Mahasiswa dapat membuat telur asin
III. Alat dan Bahan:
a. Alat

No Nama Alat Jumlah


1 Baskom 1 buah
2 Ayakan 1 buah
3 Pengaduk 1 buah
4 Toples Plastik 1 buah
b. Bahan

No Nama Bahan Jumlah


1 Telur Bebek 8 buah
2 Garam 1 buah
3 Abu Gosok 500 gram
4 Batu Bata Halus 500 gram
5 Air Matang secukupnya

IV. Data Pengamatan

Langkah Kerja Hasil Percobaan

11
Mengetahui, Surakarta, 7 April 2020

Asisten Praktikan

12

Anda mungkin juga menyukai