Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

“TELUR ASIN”

BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL

Laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata pelajaran Praktikum Biologi
Guru Mata Pelajaran Kamala Rata S,PD

Disusun oleh:

Chairun Nisa

Kelas XII MIPA 1

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul..................................................................................................i
Daftar Isi...........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................1
A. Telur Asin....................................................................................1
B. Pengolahan Telur Asin................................................................1
C. Serba-Serbi Telur Asin................................................................2
BAB 2 BAHAN,ALAT DAN PROSES.......................................................3
A. Kebutuhan bahan.........................................................................3
B. Kebutuhan alat.............................................................................3
C. Pembuatan telur asin...................................................................4
Daftar Pustaka ..................................................................................................7
Lampiran...........................................................................................................8

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Telur Asin
1. Jenis Telur
Telur asin merupakan teknologi hasil peternakan yang peminatnya cukup
banyak. Sebagian besar telur asin dibuat dari telur bebek. Hal ini disebabkan telur
bebek mempunyai pori-pori yang besar sehingga baik untuk telur asin. Dengan
pengasinan telur bebek menjadi tidak amis dan masa simpan telur lebih lama.
Semakin lama waktu pengasinan akan semakin tahan lama masa simpan telur.
2. Kandungan Gizi
Selain rasanya yang enak, telur asin yang terbuat dari telur bebek memiliki
kandungan gizi tinggi. Telur biasanya mengandung semua vitamin yang sangat
dibutuhkan kecuali vitamin C. Telur mengandung vitamin larut lemak (A, D, E, dan
K), dan juga vitamin yang larut air (thiamin, riboflavin, asam pantotenat, niasin,
asam folat, dan vitamin B12). Kuning telur cukup tinggi kandungan kolesterolnya
(Harlina et al., 2012; Miranda et al., 2015). Selain kandungan tersebut telur juga
memiliki zat gizi:

B. Pengolahan Telur Asin


Telur asin dapat dibuat dengan dua metode. Metode pertama dilakukan
dengan merendam menggunakan media garam. Media garam merupakan campuran
antara garam, serbuk batu bata merah, sedikit kapur dan air. Garam berfungsi
sebagai pencipta rasa asin 1 2 sekaligus sebagai bahan pengawet karena garam
mampu menyerap air dari dalam telur. Garam akan masuk ke dalam telur melalui
pori-pori kulit telur menuju ke putih telur, lalu ke kuning telur. Garam akan
menarik air yang dikandung telur. Garam juga terdapat ion chlor yang berperan
sebagai penghambat pertumbuhan bakteri dalam telur, sehingga menyebabkan telur

1
menjadi awet karena bakteri yang terkandung dalam telur mati. Metode yang kedua
dilakukan dengan merebus telur terlebih dahulu kemudian direndam dalam air
garam selama 14 hari. Pembuatan telur asin dengan menggunakan metode kedua
yaitu perendaman dalam larutan garam jenuh sangat mudah dan praktis.
Keunggulan pembuatan telur asin dengan perendaman adalah prosesnya singkat,
sedangkan dengan cara pembalutan prosesnya rumit

C. Serba serbi Telur Asin


1. Persebaran Telur
Telur yang banyak dikonsumsi adalah telur bebek, telur ayam dan telur
puyuh. Di Indonesia jumlah telur yang tersedia sangat banyak yaitu sebesar 1,378
ton. Sumbangan telur terbesar adalah dari jenis ayam petelur dengan total 69,57%.
Telur ayam buras dan telur itik menyumbang masing-masing 12,16% dan 18,26%,
tetapi dalam kenyataannya telur–telur busuk sebelum dimanfaatkan atau
dikonsumsi karena kurangnya masa simpan dari telur-telur tersebut. Salah satu cara
untuk mengatasi masalah pembusukan telur yaitu dengan membuat telur asin.
2. Aspek Sosial Ekonomi
a. Pembuatan telur asin sudah banyak dilakukan oleh masyarakat indonesia dan
dikembangkan dalam industri rumah tangga skala kecil hingga pabrik skala
besar
b. Sentra telur asin yang terkenal di Indonesia yaitu di daerah Brebes

2
BAB II

BAHAN, PERALATAN DAN PROSES

Setiap kali kita hendak membuat atau memproduksi sesuatu pasti diawali dengan
langkah-langkah persiapan, terutama menyiapkan bahan dan juga peralatan yang
diperlukan. Bahan dan peralatan yang diperlukan. Bahan dan peralatan yang diperlukan
untuk membuat telur asin adalah sebagai berikut.
A. Kebutuhan Bahan
1. Telur Bebek
a. Pilihlah telur bebek yang masih segar dan berukuran sedang atau besar.
b. Direncanakan mengolah telur bebek sebanyak 6 butir.
2. Garam
a. Penggunaan garam dimaksudkan untuk mengawetkan dan memberi rasa asin
pada telur
3. Air matang
a. Digunakan untuk melarutkan bahan adonan
b. Direncanakan membutuhkan air 500 ml
B. Kebutuhan Alat

NO Nama Alat Gambar Fungsi


1 Kompor Memanaskan merebus telur asin

2 Panci besar Tempat merebus telur asin

3 Baskom Digunakan untuk mencampurkan


adonan pengasin

3
5 Pengaduk Mengaduk dan mencampurkan
bahan/adonan pengasin

6 Toples Plastik Menyimpan telur selama proses


pengasinan

C. Pembuatan Telur Asin


Setelah mempersiapkan bahan dan peralatan secukupnya, langkah selanjutnya
adalah membuat telur asin. Langkah-langkah pembuatan telur asin adalah sebagai
berikut :
 Pemilihan
Pilih telur yang bermutu baik (tidak retak atau busuk) dengan cara
merendam telur tersebut, apabila telurnya mangapung berarti telur tersebut
berkualitas buruk. Bersihkan telur dangan cara dicuci lalu dilap agar kering.

 Cuci telur hingga bersih

4
 Siapkan bahan

 Didihkan air lalu larutkan garam

5
 Setelah itu dinginkan, setelah dingin masukkan kedalam toples beserta
telur

 Masukkan kulit bawang diatasnya. Agar telur tidak timbul tindih


dengan plastik berisikan air

6

DAFTAR PUSTAKA

7
Agustina, Dharmayuda, A., Swacita, I., & Sudimartini, L. (2015). Analisis Nilai Gizi
Telur Itik Asin Yang Dibuat Dengan Media Kulit Buah Manggis Selama Masa
Pemeraman. Buletin Veternier Udayana, 7(2), 121-125.
Harlina PW, Hu MM, Legowo AM, Pramono YB. 2012. The effect of supplementation
garlic oil as an antibacterial activity and salting time on the characteristics of
salted egg. J Applied Food Tech, 1(4): 121-128.
Miranda JM, Anton X, Valbuena CR, Saavedra PR, Rodriguez JA, Lamas A, Franco
CM, Cepeda A. 2015. Egg and egg-derived foods. J Nutrients, 7: 706-729.
Rukmiasih, Ulupi, N., & Indriani, W. (2015). Sifat Fisik, Kimia, dan Organoleptik Telur
Asin Melalui Penggaraman dengan tekanan dan Konsentrasi Garam Berbeda.
Jurnal Ilmu Produksi dan Teknologi Hasil Peternakan, 3(3), 142-145.
Sujinem. 2006. Percepatan penetrasi garam ke dalam telur itik (Anasplatyrhincos)
dengan metode tekanan dalam proses pembuatan telur asin. Skripsi. Program
Studi Teknologi Hasil Ternak. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.
Bogor

8
LAPORAN
PRAKTIKUM BIOTEKNOLOGI KONVENSIONAL

Nama siswa : Chairun Nisa


Kelas : XII MIPA 1
Tanggal Percobaan : 15 Februari 2023
Judul : Pembuatan Telur Asin
I. Tujuan : Dapat membuat telur asin
II. Alat dan Bahan:
a. Alat

No. Nama Alat Jumlah


1 Baskom 1 buah
2 Panci 1 buah
3 Pengaduk 1 buah
4 Toples Plastik 1 buah
b. Bahan

No. Nama Bahan Jumlah


1 Telur Bebek 6 buah
2 Garam 1 buah
3 Air Matang secukupnya

Anda mungkin juga menyukai