Disusun oleh :
Kelompok 2
Dini Syufiati Rahma 2210611002
Rimelis Hidayanti 2210611020
Giva Restika Hernanda 2210611033
Isah Maharani 2210611055
Irdiani Aiko Syahputri 2210613054
Rendi Putra Anugrah 2210613070
Dosen Pengampu :
Ade Sukma, S.Pt, MP, Ph.D
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena atas berkat
dan rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan Laporan Observasi UMKM “Telur Asin Madura”
dengan baik. Laporan ini bertujuan untuk mengenalkan lingkungan usaha mikro, kecil,
menengah yang ada di lingkungan Kab. Padang Pariaman sehingga timbul rasa empati untuk
ikut andil dalam usaha tersebut.
Dalam penyusunan laporan ini terdapat banyak rintangan dan tantangan yang kami
hadapi sehingga tidak luput dari kesalahan. Kami meminta maaf bila ada kesalahan dalam
laporan ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Ade Sukma, S.Pt, MP, Ph.D
selaku dosen pengampu dalam mata kuliah teknologi hasil ternak dan kepada pihak-pihak
yang turut membantu merealisasikan laporan ini khususnya untuk ibu Lisa selaku pemilik
usaha mikro, kecil, menengah Telur Asin Madura yang berlokasi di Jl. Syekh Burhaddin,
Kec. Ulakan Tapakis, Padang Pariaman yang memberikan kami kesempatan melakukan
survey dan membagi ilmunya kepada kami .
Demikian laporan ini kami buat, semoga dapat berguna bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar ..............................................................................
Daftar Isi........................................................................................
BAb I Pendahuluan
Latar Belakang Pentingnya Kunjungan ........................................
Alasan Memilih UMKM................................................................
Tujuan Kunjungan UMKM............................................................
Waktu Pelaksanaan .......................................................................
Bab II Pembahasan
2.1 Profil Usaha.............................................................................
2.2 Telur Asin.................................................................................
2.3 Pengolahan Telur Asin.............................................................
2.4 Kendala atau Permasalahan yang Dihadapi.............................
2.5. Saran dan Alternatif Solusi.....................................................
2.6 Rancangan Model dengan Penerapan Pembuatan Telur Asin Motode Tekanan Osmotik
2.7. Keuntungan Penjualan ...........................................................
Bab III Penutup
3.1 Kesimpulan..............................................................................
3.2. Saran.......................................................................................
3.3. Tupoksi Kerja.........................................................................
Lampiran
Daftar Pustaka
BAB 1
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Telur asin adalah istilah umum untuk masakan berbahan dasar telur yang diawetkan
dengan cara diasinkan (diberikan garam berlebih untuk menonaktifkan enzim perombak).
Kebanyakan telur yang diasinkan adalah telur itik, meski tidak menutup
kemungkinan untuk telur-telur yang lain. Telur asin baik dikonsumsi dalam waktu satu
bulan (30 hari). Pengasinan merupakan upaya untuk mempertahankan kualitas telur,
yang dikenal dengan pembuatan telur asin. Telur yang diasinkan akan lebih awet dalam
penyimpanan di samping mempunyai cita rasa yang lebih baik. Telur yang diasinkan
dengan garam beriodium mengalami peningkatan kandungan, sehingga
dapat sebagai bahan makanan sumber iodium. Disamping itu, juga memiliki kandungan
protein dan lemak cukup tinggi. Kadar protein dan lemak pada
telur itik masing-masing 13,6 % dan 13,3 %.
Telur itik pada umumnya diolah menjadi telur asin, karena memiliki karakteristik
yang cocok untuk diolah menjadi telur asin yaitu memilik kadar air lebih rendah dan
kandungan lemaknya lebih tinggi dibandingkan telur ayam. Kadar air yang rendah
membuat putih telur itik menjadi lebih kenyal dan kandungan lemak yang tinggi
membuat kuning telurnya lebih masir.
Telur itik mempunyai cangkang yang relatif lebih tebal dan rasa telur asin yang lebih
enak dan lebih disukai dibandingkan dengan jenis telur yang lain, sehingga secara
ekonomis lebih menguntungkan. Salah satu kelemahan telur itik yaitu mudah mengalami
kerusakan seperti telur unggas lainnya baik secara fisik, kimia, maupun oleh mikroba.
Kerusakan yang terjadi pada telur akan mempengaruhi kualitas dan daya simpan telur.
Agar dapat mempertahankan kualitas telur maka dapat dilakukan pengawetan melalui
proses pengasinan sehingga kerusakan telur dapat dihambat (Margono, 2000).
Pengawetan telur bertujuan untuk mempertahankan kualitas dan memperpanjang
daya simpan telur. Peningkatan konsumsi telur asin dapat dilakukan dengan pembuatan
telur asin dengan cara basah (Huang et al., 2011).
Prinsip dari pembuatan telur asin adalah terjadinya proses ionisasi ion Na+ dan Cl-
yang berdifusi ke dalam telur melalui pori-pori kerabang. Hasil penggaraman sangat
tergantung pada konsentrasi garam yang diberikan dan kecepatan difusi garam ke dalam
telur. Telur asin yang disukai adalah telur asin dengan telur yang tidak terlalu asin, tetapi
kuning telurya masir.
2.6. Rancangan Model dengan Penerapan Pembuatan Telur Asin Motode Tekanan
Osmotik
Hasil penelitian yang pernah dilakukan dapat disimpulkan bahwasanya Untuk
kadar garam dengan waktu perendaman singkat (5 menit) dan konsentrasi larutan
perendam .Asam Asetat 15 % sudah memenuhi standar SNI 4277.1996 yaitu minimal 2
%. Dimana, dalam halini proses perendaman telur dengan menggunakan asam asetat
berfungsi membuka pori cangkang telur agar proses osmostik garam lebih cepat. Dari
hasil penelitian diperoleh semakin tinggi konsentrasi asam asetat dan semakin lama
waktu perendaman diperoleh tingkat osmosis garam semakin cepat dan kadar garam
dalam telur semakin tinggi.
Untuk uji organolepltik yang terdiri dari uji bau,warna, dan penampakan
diperoleh hasil yang sesuai dengan standar SNI yaitu normal, data ini diperoleh dari uji
organoleptik berdasarkan data uji akseptabilitas. Untuk uji cemaran mikroba salmonella
diperoleh hasil negatif dan uji mikroba staphylococus aureus diperoleh hasil 0. Pengaruh
tekanan osmotik dapat mempercepat pembuatan telur asin. Telur asin dapat dibuat dalam
waktu singkat yaitu 3 jam.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Produksi telur asin ini mengalami pasang surut tergantung kondisi pasar dan
ditambah bahan utama dari pembuatan telur asin ini semakin naik mulai dari telur, dan
garam yang semakin melonjak harganya terlebih ibu Lina hanya memakai bahan baku
garam dan telur dalam proses pembuatan telur asin ini dikarenakan susahnya mencari
abu gosok dan ibu Lina juga menambahkan telur asin yang hanya pakai garam saja itu
lebih cepat asin terlebih ibu Lina dulunya membuka jasa ketring telur asin akan tetapi
permintaan semakin kecil namun ibu Lina tetap mempertahankan pembuatan telur
asinnya hanya mengunakan bahan garam saja sebagai metode pembuatan telur asinnya,
beliau juga menambahkan qualitas telur asin harus di pertahankan. Dan penghasilan yang
didapatkan minimal Rp. 9.000.000 perbulan.
Untuk meningkatkan peningkatan pendapatan bisa terlebih dahulu memberikan label
terhadap produk dan mendaftarkan produk untuk memperoleh sertifikat P-IRT dan bisa
menerapkan metode tekanan osmotik dalam pembuatan telur asin
3.2. Saran
Sebaiknya ibu Lina membeli lebel produksi.Selanjutnya saya berharap laporan hasil
kunjungan industri ini diterima dan memuaskan, akhir kata penyusun mengucapkan
terimaksih kepada bapak kalim yang telah menerima kami dan memberikan informasi.
Demikian laporan kunjungan UKM telur asin madura ibu Lina penulis menyadari
masih banyak kekurangan, semoga apa yang tertulis didalamnya bermanfaat bagi
pembaca.
3.3. Topoksi Kerja
NAMA NIM Pembagian Tugas
Huang, JF. and Lin, CC. (2011). Production, composition, and quality of duck eggs.
Woodhead Publishing Limited. In book: Improving the safety and quality of eggs
and egg products, pp.487-508.
I, K. (2005). Pengaruh lama perendaman dalam larutan asam asetat 7% dan lama
perendaman terhadap beberapa karakteristik telur asin. Jatinangor: Fakultas
Pertanian Universitas Padjadjaran.
Ramli, Irawati, and Nurhikmah Wahab. "Teknologi Pembuatan Telur Asin dengan Penerapan
Metode Tekanan Osmotik." ILTEK: Jurnal Teknologi 15.02 (2020): 82-86.
Margono, K. (2000). Pengawetan Telur Asin Dalam Kualitas Produksi Telur. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.