KELAS : PTK 4
JURUSAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini dapat
selesai tepat waktu. Saya sangat mengucapkan terima kasih kepadadosen pengampu mata
kuliah Ilmu Pengolahan Hasil Ternak ini. Adapun maksud dan tujuan dari penulisan makalah
ini adalah untuk memenuhi syarat tugas dalam mata kuliah Ilmu Pengolahan Hasil Ternak, serta
untuk mendalami pemahaman mengenai teknologi pengawetan dagingsapi dengan beberapa
teknik. Saya berharap semoga makalah ini menambah pengetahuan para pembaca. Namun
terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
PALU,MARET 2022
PENDAHULUAH
1.2.Rumusan Masalah
Apa Pengertian Daging Sapi?
Bagaimana Cara Pengawetan Daging Sapi Dengan Pengeringan ?
Bagaimana Cara Pengawetan Daging Sapi Dengan Pendinginan ?
Bagaimana Cara Pengawetan Daging Sapi Dengan Pembekuan ?
Bagaimana Cara Pengawetan Daging Sapi Dengan Penggaraman?
Bagaimana Cara Pengawetan Daging Sapi Dengan Fermentasi ?
1.3.Tujuan
Mengetahui cara pengawetan daging sapi?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PEMBAHASAN
3.1. Daging Sapi
Daging sapi didefinisikan sebagai semua jaringan hewan dan semua produk hasil
pengolahan jaringan-jaringan tersebut yang sesuai untuk dimakan serta tidak menimbulkan
gangguan kesehatan bagi yang memakannya (Soeparno, 1994). Daging sapi merupakan bagian
dari hewan potong yang digunakan manusia untuk bahan makanan (Saptarini, 2009).
Daging sapi merupakan produk ternak yang merupakan sumber protein hewani. Daging
sapi merupakan bahan pangan yang mengandung gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia untuk
pertumbuhan dan kesehatan (Arifin et al., 2008). Daging sapi merupakan salah satu bahan
pangan asal ternak yang mengandung nutrisi berupa air, protein, lemak, mineral, dan sedikit
karbohidrat sehingga dengan kandungan tersebut menjadikan medium yang baik untuk
pertumbuhan bakteri dan menjadikan mudah mengalami kerusakan (Nurwantoro et al., 2012a ).
Bahan pangan asal ternak menjadi berbahaya dan tidak berguna apabila tidak aman, oleh karena
itu, perlu penjagaan yang mutlak dalam keamanan pangan supaya menjadikan berguna bagi
tubuh (Bahri, 2008). Komposisi daging sapi terdiri dari 19% protein, 5% lemak, 70% air, 3,5%
zat-zat non protein, dan 2,5% mineral (Forrest et al., 1992). Sumber lain menyatakan bahwa
daging sapi terdiri dari 75% air, 19% protein, 3,5% substansi non protein yang larut, dan 2,5%
lemak (Lawrie, 2003).
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Daging merupakan bagian dari tulang yang aman, layak dan lazim dikonsumsi manusia,
dapat berupa segar, daging. Salah satu sifat dari daging adalah mudah mengalami kerusakan.
Sangat mudah mengalami kerusakan hal ini karena adanya aktivitas pada daging atau produk
daging proses karena daging memenuhi kriteria untuk tempat tumbuh dan berkembang
mikroorganisme termasuk mikroorganisme perusak. Oleh karena itu perlu mencari metode
penangan dari daging salah satunya dengan proses termal dan juga menggunakan pengeringan.
Perlakuan proses adalan termal metode yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme
pembusuh dan mikroorganisme toksigenik di dalam proses daging atau daging. Terdapat
beberapa jenis proses pemanasan yang umum diterapkan dalam proses pengalengan pangan,
seperti blansir, pasteurisasi, sterilisasi dan hotfilling Mikroorganisme yang terdapat padapat pada
produk pangan yang telah menalami pemanasan dengan proses termal pada umumnya banyak
yang mati. Namun terdpat beberapa jenis bakteri yang dapat bertahan yaitu jenis bakteri
thermofilik . Adapun mekanisme pertahanan mikroba thermofilik terhadap suhu panas ekstrim
4.2. Saran
Pengeringan matahari (Sun drying) Pengeringan rumah kaca (Greenhouse) Pengeringan
oven Pengeringan iradiasi surya Freeze drying Pengering Kabinet (cabinet or tray dryer)
Pengering Terowongan (tunnel dryer) Pengering Kotak (bin dryer)
Pengawetan terhadap bahan-bahan makanan yang disarankan baik dari tumbuhan
maupun hewan sangat disarankan untuk menjaga kualitas dan daya simpan dari bahan-bahan
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Abustam E 2000 Pengolahan dan Pengawetan daging. Fakultas Peternakan Hasanuddin, Makasar
Widayaka, K. dan [. Hendratmo. 1991. Pengawetan Daging Sapi Dengan Garam dan Glukosapada Suhu
Rendah (5-10'C), Dalam Kajian Kimiawi Pangan (Bambang S., Ed.). Pusat Antar Universitas Pangan dan
Gizi UGM. Yogyakarta.
Sudiarti, T. 1978. Pengaruh Pemakaian Tetrasiklin, Pasteurisasi, dan Kombinasinya Terhadap Kualitas
Daging yang Disimpan dalam Refrigerator. Skripsi S-1, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah
Mada, Yo gyakarta
Handiwirawan E, Subandriyo. 2004. Potensi dan Keragaman Sumberdaya Genetik Sapi Bali. Bogor.
Buletin Ilmu Peternakan Indonesia. 14(3):107-115.
Rahayu K. dan Sudarmadji, 1988. Prosesproses Mikrobiologi Pangan., Yogyakarta : PAU Pangan dan Gizi,
UGM.
L Waluyo, Mikrobiologi Umum. Malang, Indonesia: UMM Press, 2005.
Widati AS. 2008. Pengaruh Lama Pelayuan, Temperatur Pembekuan dan Bahan Pengemas Terhadap
Kualitas Kimia Daging Sapi Beku. Program Studi Teknologi Hasil Ternak, Fakultas Peternakan, Universitas
Brawijaya. Malang.