Anda di halaman 1dari 7

BAHASA INDONESIA

HAKIKAT BAHASA

Dosen: Mardiana Sari, S.Pd, M.Pd

Disusun untuk melengkapi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia

Oleh:

Nama : M.Arif Kurnia


NIM : 225200016
JURUSAN : TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK KIMIA
UNIVERSITAS TAMAN SISWA
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang.
Membuat resume mengenai materi yang disampaikan pada 03 Maret 2022 yaitu
tentang hakikat bahasa, berdasarkan pemahaman dan menjawab beberapa soal yang
telah diberikan
Tujuan.
1. Mengetahui apa itu bahasa.
2. Mengetahui apa lambang bahasa Indonesia.
3. Mengetahui asal mula bahasa Indonesia.
4. Mengetahui fungsi bahasa.
BAB II
PEMBAHASAN
Apa itu bahasa?
Berikut beberapa pengertian bahasa dari para ahli:

 Plato
Bahasa adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda)
dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat
mulut.

 Ferdinand De Saussure
Bahasa merupakan ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap
kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain.

 Bill Adams
Definisi bahasa adalah suatu sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah
konteks inter-subyektif.

 Wahyu Wibowo
Dalam bukunya Otonomi Bahasa 7 Strategi Tulis Pragmatik Bagi Praktisi Bisnis dan
Mahasiswa (2001), bahasa merupakan sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi
yang bersifat arbitrer dan konvensional.

Apa lambang bahasa Indonesia?


Lambang bahasa Indonesia adalah huruf abjad.

Tahukah anda asal mula bahasa Indonesia?


Berdasarkan keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara lain,
menyatakan bahwa berdasarkan sejarah, bahasa Indonesia mempunyai akar dari bahasa
Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sudah
dipergunakan sebagai bahasa penghubung bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan
hampir di seluruh Asia Tenggara.
Bahasa Melayu mulai dipakai di kawasan Asia Tenggara sejak abad ke-7. Hal itu
dibuktikan dengan ditemukannya prasasti di Kedukan Bukit berangka tahun 683 M
(Palembang), Talang Tuwo berangka tahun 684 M (Palembang), Kota Kapur berangka tahun
686 M (Bangka Barat), dan Karang Brahi berangka tahun 688 M (Jambi).
Prasasti itu bertuliskan huruf Pranagari berbahasa Melayu Kuna. Bahasa Melayu Kuna
itu tidak hanya dipakai pada zaman Sriwijaya. Di Jawa Tengah (Gandasuli) juga ditemukan
prasasti berangka tahun 832 M dan di Bogor ditemukan prasasti berangka tahun 942 M yang
juga menggunakan bahasa Melayu Kuna. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai
sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha.
Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa penghubung antarsuku di Nusantara dan
sebagai bahasa perdagangan baik pedagang antar suku di Nusantara maupun para pedagang
yang datang dari luar Nusantara. Informasi dari seorang ahli sejarah Cina, I-Tsing, yang
belajar agama Budha di Sriwijaya, antara lain, menyatakan bahwa di Sriwijaya ada bahasa
yang bernama Koen-louen. Yang dimaksud Koen-luen adalah bahasa perhubungan di
Kepulauan Nusantara, yaitu bahasa Melayu.
Perkembangan dan pertumbuhan bahasa Melayu tampak makin jelas dari peninggalan
kerajaan Islam, baik yang berupa batu bertulis, seperti tulisan pada batu nisan di Minye
Tujoh, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun hasil susastra pada abad ke-16 dan abad ke-17
seperti Syair Hamzah Fansuri, Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, Tajussalatin, dan
Bustanussalatin.
Bahasa Melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya
agama Islam di wilayah Nusantara. Bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat
Nusantara sebagai bahasa perhubungan antarpulau, antarsuku, antarpedagang, antarbangsa,
dan antarkerajaan karena bahasa Melayu tidak mengenal tingkat tutur. Bahasa Melayu
dipakai di mana-mana di wilayah Nusantara serta makin berkembang dan bertambah kukuh
keberadaannya.
Bahasa Melayu yang dipakai di daerah di wilayah Nusantara dalam pertumbuhannya
dipengaruhi oleh corak budaya daerah. Bahasa Melayu menyerap kosakata dari berbagai
bahasa, terutama dari bahasa Sanskerta, bahasa Persia, bahasa Arab, dan bahasa-bahasa
Eropa. Bahasa Melayu pun dalam perkembangannya muncul dalam berbagai variasi dan
dialek.
Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara memengaruhi dan mendorong
tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Para pemuda Indonesia yang
tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi
bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia sesuai isi
Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928.
Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan
kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Bahasa
Indonesia pun dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat
maupun daerah. Meskipun bahasa dari daerah masing-masing masih dipakai, namun untuk
mempersatukan bangsa, masyarakat Indonesia antar suku menggunakan bahasa Indonesia
untuk percakapan sehari-hari.

Apa fungsi bahasa?


Berikut macam-macam fungsi bahasa secara umum di kehidupan masyarakat:
1. Bahasa sebagai alat ekspresi diri
Sejak kecil, manusia menggunakan bahasa sebagai sarana mengungkapkan dan
mengekspresikan diri pada orang tua. Di tahap permulaan tumbuh-kembang, bahasa anak-
anak berkembang sebagai alat untuk ekspresi diri.
2. Bahasa sebagai alat komunikasi
Sebagai alat komunikasi, bahasa dipakai buat menyampaikan maksud tertentu agar bisa
dipahami orang lain. Perbedaan fungsi bahasa jadi alat ekspresi diri dan sarana komunikasi
ada pada tujuannya. Yang pertama sekadar untuk mengespresikan diri agar diketahui oleh
orang lain. Adapun saat berkomunikasi, penggunaan bahasa disesuaikan dengan orang yang
diajak bicara, dengan tujuan supaya maksud dari dari bahasa mudah tersampaikan.
3. Bahasa sebagai alat integrasi dan adaptasi sosial
Saat beradaptasi di lingkungan sosial baru, setiap orang akan memilih bahasa yang
digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadapi. Hal ini agar ia mudah beradaptasi
dan terintegrasi dengan lingkungan sosial tersebut.
4. Bahasa sebagai alat kontrol sosial
Sebagai alat kontrol sosial, bahasa bisa sangat efektif. Kontrol sosial dengan memakai
bahasa bisa diterapkan pada individu ataupun masyarakat.
BAB III
KESIMPULAN
Jadi bahasa adalah sebuah system berupa lambang atau bunyi yang digunakan sesuka
hati untuk mengekspresikan diri, yang memiliki hokum, tata cara dan pola pola tersendiri.
Lambang bahasa Indonesia adalah huruf abjad seperti halnya lambang bahasa inggris yaitu
huruf alphabhet, asal mula bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu yang di sesuaikan
dan dikukuhkan oleh sumpah pemuda dan kemerdekaan Repunlik Indonesia, bahasa sendiri
memiliki beberapa fungsi selain untuk berkomunikasi bahasa juga digunakan sebagai alat
mengeekspresikan diri, alat integrasi dan adaptasi sosial
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA

Serafica Gischa, “Bahasa: Pengertian, Fungsi, dan Manfaatnya”, (www.kompas.com: 2020)


Tim Detik.com, “Sejarah Bahasa Indonesia Singkat yang Wajib Diketahui”,

(travel.detik.com: 2020)

Versatile Holiday Lado, “Pengertian Bahasa, Peran & Fungsi Bahasa secara Umum di
Masyarakat” (tirto.id: 2022)

Anda mungkin juga menyukai