Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

SEJARAH, FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pembelajaran Bahasa Indonesia


Dosen Pembimbing : Abdul Muttalib, S.Pd, M.Pd
Semester : 1/Satu

Disusun Oleh :
NAMA : ALFINA OCTAVIANI
NPM : 2022612019

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS AL-ASYARIAH MANDAR
Tahun Ajaran 2022/2023
KATA PENGANTAR

Atas berkat rahmat Allah, Tuhan Yang Maha Pemurah, penyusunan makalah yang
berjudul Sejarah, Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia. Makalah ini ditulis berdasarkan
tugas mata kuliah bahasa Indonesia, Penyusun menyatakan hormat dan ucapan terimakasih
yang setinggi-tingginya atas kesempatan dan kepercayaan yang diberikan. Sedangkan tujuan
disusunnya makalah ini adalah sebagai pedoman dalam penyampaian salah satu sub-bab
dalam mata kuliah Bahasa Indonesia pada Program Studi Hukum Ekonomi Syariah.
Makalah ini mungkin masih terdapat kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu,
saran dan kritik para pembaca sungguh kami harapkan. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
peningkatan kualitas Pendidikan.
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan bahasa
penghubung antar etnis yang mendiami kepulauan nuasantara. Selain menjadi bahasa
penghubung antara suku-suku, bahasa melayu juga menjadi bahasa transaksi
perdagangan internasional di Kawasan kepulauan nusantara yang digunakan oleh
berbagai suku bangsa Indonesia dengan para pedagang asing.
Pemerintah colonial Hindia-Belanda menyadari bahwa Melayu dapat dipakai
untuk membantu administrasi bagi kalangan pegawai pribumi karena penguasaan
bahasa Belanda para pegawai pribumi dinilai lemah. Dengan menyadarkan diri pada
bahasa Melayu Tinggi (karena telah memiliki kitab-kitab rujukan) sejumlah sarjana
Belanda mulai terlibat dalam standardisasi bahasa. Promosi bahasa Melayu pun
dilakukan di sekolah-sekolah dan didukung dengan penerbitan karya sastra dalam
bahasa Melayu. Akibat pilihan ini terbentuklah “embrio” bahasa Indonesia yang
secara perlahan mulai terpisah dari bentuk semula bahasa Melayu Riau-Johor.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah dari bahasa Indonesia?
2. Apa fungsi dari bahasa Indonesia?
3. Bagaimana kedudukan bahasa Indonesia?

C. Tujuan
1. Memaparkan sejarah lahirnya bahasa Indonesia.
2. Mendiskripsikan fungsi bahasa Indonesia.
3. Menjelaskan kedudukan bahasa Indonesia.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Bahasa Indonesia


Pada zaman Sriwijaya, bahasa melayu di pakai sebagai bahasa kebudayaan,
yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa melayu dipakai sebagai bahasa
perhubungan antara suku dan nusantara. bahasa melayu dipakai sebagai bahasa
perdagangan, baik sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedangang yang
datang dari nusanrara. Perkembangan dan pertumbuhan bahasa melayu tampak makin
jelas dari peninggalan-peninggalan kerajaan islam, baik yang berupa batu tertulis,
seperti tulisan pada batu nisan di Minye Tujah, Aceh, berangka tahun 1380 M, maupun
hasil-hasil sastra (abat ke-16 dan ke-17), seperti syair Hamzah Fansuri, hikayar raja-
raja Pasar, sejarah melayu, Tajussalatin Bustanussalatin. Bahasa melayu menyebar
kepelosok nusantara bersama dengan menyebarnya agama islam diwilaya nusantara
bahasa melayu mudah diterima oleh masyarakat nusantara sebagai kerajaan
perhubungan antar pulau, antar suku, antar pedagang, antar bangsa, dan antar kerajaan
karena bahasa melayu tidak mengenal tutur.
Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan antara lain,
menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa melayu. Bhasa Indonesia
tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah di
pergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan
Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara
Bahasa Indonesia dahulu dikenal dengan bahasa melayu yang merupakan
bahasa penghubung antara etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi
bahasa penghubung antara suku-suku bahasa melayu juga menjadi bahasa teransaksi
perdagangan internasional di kawasan kepulauan nusantara yang digunakan oleh
berbagai suku bahasa Indonesia oleh para pedagang asing.
Bahasa Melayu terdapat dua jenis yaitu:
1. Melayu Pasar. Jenis ini sangat lentur, sebab sangat mudah dimengerti dan
ekspresif, dengan toleransi kasalahan sangat besar dan mudah menyerap istilah-
istilah lain dari berbagai bahasa yang digunakan para penggunanya.
2. Melayu Tinggi, yang pada masa lalu digunakan oleh kalangan keluarga kerajaan
di sekitar Sumatera, Jawa dan Semenanjung Malaya. Bentuk bahasa ini lebih sulit
karena penggunaannya sangat halus, penuh sindiran dan tida seekspresif Bahasa
Melayu Pasar.
Telah dikemukakan pada beberapa kesempatan, mengapa bahasa melayu dipilih
menjadi bahasa nasional bagi negara Indonesia yang merupakan suatu hal yang
menggembirakan yaitu:
1. Dibandingkan dengan bahasa lain yaitu bahasa jawa (yang menjadi bahasa Ibu bagi
sekitar setengah penduduk Indonesia). Bahasa melayu merupakan bahasa yang
kurang berarti. Di Indonesia, bahasa itu diperkirakan dipakai hanya oleh penduduk
kepulauan Riau, Linggau, dan penduduk pantai-pantai diseberang Sumatera.
Namun justru karena pertimbangan itu juga pemilihan bahasa Jawa akan selalu
dirasakan sebagai pengistimewaan yang berlebihan.
2. Mengapa bahasa melayu lebih diterima dari pada bahasa jawa, tidak hanya secara
fonetis dan morfologis tetapi juga secara reksikal, seperti diketahui bahasa jawa
mempunyai beribu-ribu morfen leksikal dan bahkan beberapa yang bersifat
gramatikal. Faktor yang paling penting adalah juga kenyataannya bahwa bahasa
melayu mempunyai sejarah yang panjang sebagai lingua france.
Pada tahun, 1928 bahasa melayu mengalami perkembangan yang luar biasa.
Pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam
Kerapatan Pemudah dan berikrar :
1. Bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
2. Berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan
3. Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal
dengan nama Sumpah Pemuda dan baru setelah kemerdekaan Indonesia tepatnya
pada tanggal 18 Agustus Bahasa Indonesia diakui secara Yuridis.
Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal
18 Agustus 1945. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa
negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36).

B. Fungsi Bahasa Indonesia


Fungsi bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1. Fungsi Bahasa secara Umum
a. Sebagai alat untuk mengungkapkan perasaan atau mengekspresikan diri
Mampu mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan, dan perasaan. Melalui
bahasa kita dapat menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di
dalam menyatakan secara terbuka segala sesuatu yang tersirat di dalam hati dan
pikiran kita. Ada 2 unsur yang mendorong kita untuk mengekspresikan diri,
yaitu:
 Agar menarik perhatian orang lain terhadap diri kita.
 Keinginan untuk membebaskan diri kita dari semua tekanan emosi.
b. Sebagai alat komunikasi
Bahasa merupakan saluran maksud seseorang yang melahirkan perasaan dan
memungkinkan masyarakat untuk bekerja sama. Komunikasi merupakan akibat
yang lebih jauh dari ekspresi diri. Pada saat menggunakan bahasa sebagai
komunikasi, berarti memiliki tujuan agar para pembaca atau pendengar menjadi
sasaran utama perhatian seseorang. Bahasa yang dikatakan komunikatif karena
bersifat umum. Selaku makhluk sosial yang memerlukan orang lain sebagai
mitra berkomunikasi, manusia memakai du acara berkomunikasi, yaitu verbal
non verbal. Berkomunikasi secara verbal dilakukan menggunakan alat/media
bahasa (lisan dan tulis), sedangkan berkomunikasi secara non verbal dilakukan
menggunakan media berupa aneka symbol, isyarat, kode, dan bunyi seperti
tanda lalu lintas/sirene setelah itu diterjemahkan kedalam bahasa manusia.
c. Sebagai alat berintegrasi dan beradaptasi sosial.
Pada saat beradaptasi dilingkungan sosial, seseorang akan memilih bahasa yang
digunakan tergantung situasi dan kondisi yang dihadap. Seseorang akan
menggunakan bahasa yang non standar pada saat berbicara dengan teman-teman
dan menggunakan bahasa standar pada saat berbicara dengan orang tua atau
yang dihormati. Dengan menguasai bahwa suatu bangsa memudahkan
seseorang untuk berbaur dan menyesuaikan diri dengan bangsa.
d. Sebagai alat kontrol sosial
Yang mempengaruhi sikap, tingkah laku, serta tutur kata seseorang. Kontrol
sosial dapat diterapkan pada diri sendiri dan masyarakat, contohnya buku-buku
pelajaran, ceramah agama, orasi ilmiah, mengikuti diskusi serta iklan layanan
masyarakat. Contoh lain yang menggambarkan fungsi bahasa sebagai alat
kontrol sosial yang sangat mudah kita terapkan adalah sebagai alat peredam rasa
marah. Menulis merupakan salah satu cara yang sangat efektif untuk meredakan
rasa marah kita.
2. Fungsi Bahasa Secara Khusus
a. Mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari
Manusia adalah makhluk sosial yang tak telepas dari hubungan komunikasi
dengan makhluk sosialnya. Komunikasi yang berlangsung dapat menggunakan
bahasa formal dan non formal.
b. Mewujudkan seni (sastra)
Bahasa yang dapat dipakai untuk mengungkapkan perasaan melalui media seni,
seperti syair, puisi, prosa dll. Terkadang bahasa yang digunakan yang memiliki
makna denotasi atau makna yang tersirat. Dalam hal ini, diperlukan pemahaman
yang mendalam agar bisa mengetahui makna yang ingin disampaikan.
c. Mempelajari bahasa-bahasa kuno
Dengan mempelajari bahasa kuno, akan dapat mengetahui peristiwa atau
kejadian dimasa lampau. Untuk,mengantisipasi kejadian yang mungkin atau
dapat terjadi Kembali dimasa yang akan datang, atau hanya sekedar memenuhi
rasa keingintahuan tentang latar belakang dari suatu hal. Misalnya, untuk
mengetahui asal dari suatu budaya yang dapat ditelusuri melalui naskah kuno
atau penemuan prasasti-prasasti.
d. Mengeksploitasi IPTEK
Dengan jiwa dan sifat keingintahuan yang dimiliki manusia, serta akal dan
pikiran yang sudah diberikan Tuhan kepada manusia, maka manusia akan selalu
mengembangkan bebagai hal untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
Pengetahuan yang dimiliki oleh manusia akan selalu didokumentasikan supaya
manusia lainnya juga dapat mempergunakan dan melestarikannya demi
kebaikan manusia itu sendiri.

C. Kedudukan Bahasa Indonesia


Kedudukannya berada diatas bahasa-bahasa daerah. “Hasil Perumusan Seminar
Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari
1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional,
bahasa Indonesia berfungsi sebagai:
1. Lambang kebangaan nasional
Sebagai lambang kebanggaan nasional bahasa Indonesia memancarkan nilai-nilai
sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang dicerminkan
bangsa Indonesia, kita harus bangga, menjunjung dan mempertahankannya.
Sebagai realisasi kebangaan terhadap bahasa Indonesia, harus memakainya tanpa
ada rasa rendah diri, malu dan acuh tak acuh. Kita harus bangga memakainya
dengan memelihara dan mengembangkannya.
2. Lambang identitas nasiona
Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan lambang bangsa
Indonesia. Berarti bahasa Indonesia dapat mengetahui identitas seseorang, yaitu
sifat, tingkah laku dan watak sebagai bangsa Indonesia. Kita harus menjaganya
jangan sampai ciri kepribadian kita tidak tercermin di dalamnya, jangan sampai
bahasa Indonesia tidak menunjukkan gambaran bangsa Indonesia yang sebenarnya
3. Alat pemersatu berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial
budaya dan bahasanya.
Dengan fungsi ini memungkinkan masyarakat Indonesia yang beragam latar
belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu
dalam kebangsaaan, cita-cita, dana rasa nasib yang sama. Karena dengan adanya
kenyataan bahwa dengan menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku dan nilai-
nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam bahasa daerah masing-masin.
Kedudukan dan fungsi bahasa daerah diharapkan dapat memperkaya khazanah
bahasa Indonesia.
4. Alat penghubung antar budaya dan antar daerah
Manfaat bahasa Indonesia dapat dirasakan dalam kehidupan seari-hari. Dengan
bahasa Indonesia seseorang dapat saling berhubungan untuk segala aspek
kehidupan. Bagi pemerintah, segala kebijakan dan strategi yeng berhubungan
dengan ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan
mudah diinformasikan kepada warga. Apabila arus informasi antarmanusia
meningkat berarti akan mempercepat peningkatan pengetahuan seseorang. Apabila
pengetahuan seseorang meningkat berarti tujuan pembangunan akan cepat tercapai.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Sumber dari bahasa Indonesia adalah bahasa melayu.
2. Ada dua jenis bahasa melayu yang digunakan oleh berbagai suku di Indonesia
antara lain Melayu Pasar dan Melayu Tinggi.
3. Bahasa Indonesia memiliki kedudukan sebagai bahasa persatuan dan bahasa
negara.

B. Saran
Sebagai warga negara yang berbudi luhur, hendaknya kitab isa melestarikan
bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi melalui interaksi sosial. Dan menjaga
lambang identitas, kebanggaan nasional dan sebagai pemersatu berbagai golongan
sosial serta sebagai alat penghubung antar budaya.
DAFTAR PUSTAKA

 Kamus Besar Bahasa Indonesia


 http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Indonesia
 http://blog.wisma-bahasa.com/?p=17
 http://misterpanjoel.blogspot.com/2012/11/makalah-fungsi-dan-kedudukan-bahasa-
html

Anda mungkin juga menyukai