PENDAHULUAN
Kehidupan bisnis yang telah dijalani sampai saat ini, di mana yang selalu
menjadi pusat tujuan utama badan usaha atau perusahaan adalah memperoleh
penghasilan di atas biaya selama satu periode akuntansi (Harahap 2009 dalam Djuli
Sjafei Purba).
usaha atau perusahaan dituntut untuk memiliki keunggulan yang lebih agar dapat
telah ditetapkan. Salah satu tujuan perusahaan yang utama adalah untuk memperoleh
mendayagunakan keahliannya baik itu dalam hal pemahaman metode maupun teknik
akuntansi yang terus mengalami perkembangan. Yang mana selalu mampu untuk
karena itu berbagai badan usaha atau perusahaan memiliki strategi yang tepat dalam
1
Seiring dengan perkembangan dunia usaha guna membantu para pemimpin
dan mengikuti setiap aktifitas dari masing-masing fungsi dalam perusahaan, salah
satunya adalah berkaitan dengan penentuan harga pokok produksi yang mana akan
dikalkulai untuk menentukan harga jual. Hal ini sangat perlu diperhatikan karena
harga jual produk bukan hal gampang. Harga jual kerap kali ditentukan oleh harga
pasar, digunakan untuk menentukan target biaya yang diselaraskan dengan biaya-
perusahaan yang mengelolah barang dan jasa yang mana diolah untuk dijual
kembali. Barang dan jasa yang dimaksudkan ini merupakan pemanfaatan dari
sumber daya yang ada, yaitu sumber daya alam dan sumber daya manusia.
mengolah bahan baku atau barang setengah jadi menjadi produk jadi. Biaya ini
terdiri dari biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya
overhead pabrik, dimana biaya – biaya ini nantinya akan membentuk harga pokok
Biaya produksi merupakan salah satu bagian dari langkah-langkah yang harus
yang dipakai. Pemanfaatan biaya terutama harus diserasikan terhadap tujuan yang
ingin dicapai oleh perusahaan, salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan
adalah memperoleh laba yang maksimal dengan mengeluarkan biaya yang serendah-
2
Biaya produksi (out put cost) adalah biaya untuk memproduksi yang terdiri
dari bahan langsung, upah langsung dan biaya-biaya tidak langsung (Surjana Ismaya
2006 dalam Mukhlishotul Jannah) adapun mengatakan bahwa biaya produksi adalah
biaya-biaya yang terjadi dalam hubungannya dengan proses pengolahan bahan baku
menjadi produk jadi (Mulyadi 2005 dalam Mukhlishotul Jannah), maka dari itu bisa
untuk memperoleh bahan baku dan membayar upah tenaga kerja serta biaya
operasional pabrik dalam kegiatan produksi bahan baku menjadi produk jadi.
oleh naiknya harga bahan baku di pasaran, sehingga perusahaan atau badan usaha
agar biaya produksi badan usaha tersebut tidak mengalami kerugian yang sangat
besar.
harga pokok penjualannya tidak seseuai dengan harga pasaran yang ada atau
yang didapat dalam satu periode akuntansi sangat rendah dari jumlah pengeluaran
Namun masalah yang ada disekitar kita adalah masih banyak perusahaan yang
tidak sesuai tujuan yang ingin diproduksi atau dengan kata lain masih sembarangan
dalam menentukan biaya produksi dan sehingga mendalam menentukan harga jual
yang kurang tepat dan keuntungan yang dihasilkan masih rendah akibat kurang
3
diterapkan perhitungan biaya produksi secara terperinci agar dapat meningkatkan
Dalam penelitian ini penulis memilih untuk fokus pada usaha produksi ice
cerminan dari pertumbuhan pasar di kawasan Asia. Salah satunya adalah produk
makanan olahan ice cream yang telah lama menjadi pilihan konsumsi konsumen
Indonesia. Saat ini Eropa dan Amerika bukan lagi konsumen terbesar ice cream,
namun Asia Pasifik yang mendominasi. Kawasan Asia Pasifik menguasi pangsa
pasar sekitar 30% dari total pasar ice cream dunia, sedangkan Amerika menguasai
28%. Faktor pendukungnya adalah cuaca di kawasan Asia yang cenderung panas
dan tropis, sehingga cocok untuk mengonsumsi ice cream. Umumnya ice cream
disukai oleh kelompok usia muda dan kawasan Asia cenderung memiliki populasi
anak muda yang sangat besar (Euromonitor (2018) dalam Nisa Meilasani 2019).
Tapi tak dapat dipungkuri juga bahwa ice cream disukai oleh orang dewasa.
Ice cream merupakan makanan yang berasal dari Italia. Pada produk es krim,
terdapat fluktuasi permintaan disebabkan adanya special event yang dapat mengubah
besarnya permintaan. Special event dapat menjadi peluang bagi perusahaan untuk
Oleh karena itu saya meneliti usaha ice cream yang berada di Maumere. Usaha
ice cream ini merupakan salah satu usaha dari Biara Santo Kamilus, namun ice
cream yang dijual adalah jenis gelato. Nama gelato berasal dari Bahasa Italia yang
artinya "beku". Gelato terbuat dari bahan utama seperti susu, krim, dan gula.
Kemudian diberi tambahan variasi rasa mulai dari buah-buahan, kacang, dan bahan
memiliki kandungan lemak yang lebih rendah. Gelato biasanya mengandung sedikit
udara dan memiliki lebih banyak varian rasa daripada makanan penutup beku
4
lainnya, memberikan kepadatan dan kekayaan rasa yang membedakannya daripada
ice cream lainnya. Gelato disajikan layaknya ice cream pada umumnya, seperti
dalam cup, kon, gelas, isian roti maupun kue. Tempat ice cream yang letaknya di 30
meter dari Hotel Sylvia ini memiliki nama usahanya dengan nama Camillo Gelato.
Usaha ice cream ini kurang lebih sudah berproduksi selama 3 tahun dan tingkat
Saya memilih Camillo Gelato sebagai tempat penelitian saya karena menurut
saya ini menarik, karena usaha ini dikelolah oleh biarawan yang mana kita tahu
bahwa kebanyakan dari biarawan berpusat pada pelayanan rohani maupun pelayan-
pelayanan untuk orang sakit, namun kali ini berbeda merekapun turut terjun dalam
dunia bisnis industri makanan yang mana salah satunya adalah memproduksi ice
cream, ini merupakan pilihan yang sangat berbeda dengan biara atau seminari
lainnya yang ada di Maumere. Ice cream yang diolah benar-benar menggunakan
Dari penggunaan bahan baku mentah dan setengah jadi seperti buah-buahan
segar dan minuman rendah alkohol membuat saya benar-benar tertarik untuk
meneliti biaya produksi serta harga pokok produksi yang dikeluarkan oleh tersebut
5
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas yang telah dikemukakan, maka rumusan masalah
2. Bagaimana pengaruh biaya produksi dan harga pokok produksi pada keuntungan
Bedasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
6
BAB II
KAJIAN TEORI
Menurut Siregar dkk (2014:10, dalam Rois Ma’arif 2018) akuntansi biaya dapat
sendiri maka kriteria penting informasi akuntansi biaya adalah relevansi informasi
untuk memenuhi berbagai macam tujuan yaitu untuk tujuan penentuan kos produksi,
Menurut Siregar dkk (2014:10-12, dalam Rois Ma’arif 2018), tujuan dari akuntansi
a. Penganggaran
dan karyawan.
b. Pengendalian
7
pengendalian dilakukan dengan menggunakan alat, yaitu perencanaan dan
pelaporan.
c. Penentuan Harga
Manajemen harus dapat menentukan harga produk yang dapat menutup semua
cermat.
d. Penentuan Laba
e. Pemilihan Alternatif
membuat keputusan jangka panjang dan jangka pendek untuk memasuki pasar
membuat sendiri komponen produk, serta membeli atau menyewa suatu aktiva.
Menurut Siregar dkk (2014:23, dalam Rois Ma’arif 2018), akuntansi biaya yang
berasal dari Amerika mengenal dua istilah yang berhubungan dengan biaya, yaitu
cost dan expence. Di Indonesia, Cost dan expence diterjemahkan dalan beberapa
istilah yaitu cost diterjemahkan menjadi harga perolehan atau kos dan expence
Kos adalah nilai kas atau setara kas yang dikeluarkan (dikorbankan) untuk
mendapatkan barang atau jasa, diharapkan dapat memberikan manfaat pada saat ini
8
maupun dimasa mendatang. Pada saat kos “telah dimanfaatkan” dalam rangka
menghasilkan pendapatan, maka kos tersebut akan menjadi biaya dan kos yang
barang atau jasa yang telah memberikan manfaat yang digunakan untuk memperoleh
pendapatan. Pada saat akhir periode, biaya akan dikurangkan dengan pendapatan
dalam laporan laba rugi untuk menentukan besarnya laba atau rugi bersih yang
diperoleh pada masing-masing periode (Siregar dkk, 2014:23, dalam Rois Ma’arif
2018.
Menurut Siregar dkk (2014:25-32, dalam Rois Ma’arif 2018), pada dasarnya biaya
1) Biaya langsung
kedalam produk.
Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat secara langsung dapat
ditelusur ke produk.
9
unitnya tidak berubah.
Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tidak terpengaruh oleh
kegiatan atau volume kegiatan nol biaya campuran tidak akan menjadi
nol, tetapi bila volume kegiatan bertambah banyak, biaya campuran akan
bertambah banyak.
Biaya bahan baku adalah besarnya nilai bahan baku yang dimasukkan ke
Biaya tenaga kerja dibagi menjadi dua yaitu biaya tenaga kerja langsung
biaya bahan baku maupun biaya tenaga kerja langsung. Biaya bahan
penolong dan tenaga kerja langsung adalah biaya overhead pabrik. Biaya
overhead pabrik lain adalah sewa pabrik, depresiasi peralatan pebrik, dan
10
Biaya produksi dapat diidentifikasi lebih lanjut menjadi biaya utama
meliputi biaya tenaga kerja langsung dan biaya bahan baku. Biaya
konversi meliputi biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.
1) Biaya Produksi
Biaya produksi terdiri atas tiga jenis biaya, yaitu biaya bahan baku, biaya
Biaya administrasi dan umum adalah biaya yang terjadi dalam rangka
3) Biaya Pemasaran
kegiatan.
11
3) Biaya terkendali (controllable cost)
Biaya tidak terkendali adalah biaya yang tidak secara langsung dapat
kebijakan manajemen.
Biaya relevan adalah biaya masa depan yang berbeda antara satu alternatif
12
b. Menurut Surjana Ismaya (2006:354 dalam Mukhlishotul Jannah 2018),
biaya produksi (out put cost) adalah biaya untuk memproduksi yang
terdiri dari bahan langsung, upah langsung, biaya dan biaya tidak
langsung.
baku tersebut merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari produk
Suatu elemen produksi disebut biaya tenaga kerja langsung apabila biaya
produk selesai. Biaya ini dapat ditelusuri secara langsung dan dapat
13
Adalah biaya selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung yang
dalam mengubah bahan menjadi produk selesai. Biaya ini tidak dapat di
selesai.
Dunia dan abdullah (2012: 42, dalam Rois Ma’arif 2018), menyatakan
dengan produksi, yaitu jumlah biaya bahan langsung dan tenaga kerja
langsung.
Siregar dkk (2014: 28, dalam Rois Ma’arif 2018), mendefinisikan harga
pokok produksi adalah biaya yang terjadi untuk mengubah bahan baku
Menurut Raiborn dan Kinney (2011:56, dalam Rois Ma’arif 2018), yaitu
14
Berdasarkan definisi harga pokok produksi menurut para ahli diatas, dapat
pokok produksi yaitu biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja
Menurut Sodikin dan Riyono (2012:280, dalam Rois Ma’arif 2018), unsur-
1. Bahan Baku
upah tenaga kerja langsung. Jadi upah tenaga kerja langsung adalah
pengolahan yang tidak dapat digolongkan dalam bahan baku dan tenaga
15
Biaya overhead pabrik tetap, contohnya biaya asuransi pabrik dan
unsur-unsur biaya ke dalam kos produksi, terdapat dua pendekatan yaitu : full
a. Full Costing
semua unsur biaya produksi ke dalam kos produksi, yang terdiri dari
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead
kos produksi menurut metode full costing terdiri dari unsur biaya
Kos produk yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri dari unsur
kos produksi ( biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya
overhead pabrik variabel, dan biaya overhead pabrik tetap) ditambah dengan
biaya non produksi berupa biaya pemasaran, biaya administrasi dan umum
16
b. Variable Costing
kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
dari unsur kos produksi ( biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
variabel) dan biaya tetap, berupa biaya overhead pabrik tetap, biaya
Menurut Dunia dan Abdullah (2016:54, dalam Rois Ma’arif 2018), metode
harga pokok pesanan adalah suatu sistem akuntansi biaya perpetual yang
17
Berdasarkan perkerjaan-pekerjaan dan pesanan yang telah disetujui, maka
suatu jumlah unit satuan produk, sehingga harga pokok produk per unit yang
Karakteristik pekerjaan pada sistem atau metode harga pokok pesanan ( job
order costing), yaitu sebagai berikut (Dunia dan Abdullah, 2016: 54, dalam
masing-masing biaya.
2. Dengan kata lain bahwa setiap pekerjaan harus dapat dibedakan secara
3. Permintaan atau pemakaian bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung
number).
rate).
5. Setiap pekerjaan mempunyai daftar biaya (job order cost sheet) atau
18
2.7.2 Metode Harga Pokok Proses
Menurut Dunia dan Abdullah (2016:86, dalam Rois Ma’arif 2018) metode
atau pusat pusat biaya dan proses produksi. Pada metode ini seluruh biaya
produksi baik bahan baku, tenaga kerja dan overhead pabrik dapat
Karakteristik metode harga pokok proses adalah sebagai berikut (Dunia dan
3. Jumlah unit dari barang dalam proses dalam setiap departemen harus
periode.
Pada saat produksi selesai dalam suatu departemen produksi, jumlah unit
19
formulir laporan biaya produksi.
berproduksi umum, informasi harga pokok produksi yang dihitung untuk jangka
informasi biaya produksi per satuan produk. Biaya produksi per unit merupakan
salah satu data yang dipertimbangkan untuk menentukan harga jual produk.
c. Menghitung laba atau rugi periodik. Laba atau rugi bruto dihitung dengan
membandingkan antara harga jual produk per satuan dengan biaya produksi per
satuan. Informasi laba atau rugi bruto diperlukan untuk mengetahui kontribusi
produk dalam menutup biaya non produksi dan menghasilkan laba atau rugi.
d. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang
keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi yang di dalamnya terdapat
informasi harga pokok persediaan produk jadi dan harga pokok persediaan
produk dalam proses. Biaya yang melekat pada produk jadi yang belum terjual,
dalam neraca disajikan dalam harga pokok persediaan produk jadi. Biaya
20
produksi yang melekat pada produk yang pada tanggal neraca masih dalam
Laba merupakan selisih pendapatan dan keuntungan setelah dikurangi beban dan
kerugian. Laba merupakan salah satu pengukur aktivitas operasi dan dihitung
Menurut Al.Haryono Jusup (2006:23 dalam Rois Ma’arif 2018), Laba (atau
rugi) adalah selisih lebih (atau kurang) antara pendapatan dengan biaya.
Menurut Sujana Ismaya (2006:450 dalam Rois Ma’arif 2018), Laba (gain)
Menurut Kasmir (hal 303, dalam Rois Ma’arif 2018), dalam praktiknya, laba yang
1. Laba kotor (gross profit), dan Laba kotor adalah laba yang diperoleh sebelum
2. Laba bersih (net profit) Menurut Sujana Ismaya (2006:450 dalam Rois Ma’arif
2018), Laba kotor (gross Profit) adalah selisih lebih antara penjualan dengan
biaya pokok.
yang dikeluarkan dan mengunakan harga pokok produksi yang sesuai dalam
21
penetuan harga jual diharapkan dapat mempermudah perusahaan dalam meraih
Biaya Produksi
Laba
(Profitabilitas)
Harga Pokok
Produksi
2.11 Hipotesis
22
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian asosiatif kausal yaitu hubungan yang bersifat sebab akibat, yaitu variabel
dipengaruhi).
a. Variabel independen dalam penelitian ini adalah Biaya Produksi dan Harga
SPSS.
Pada penelitian ini peneliti akan melakukan penelitian pada Usaha Camillo Gelato di
Maumere.
Sumber data yang digunakan adalah data primer. Data primer adalah data yang
diperoleh langsung dari proses wawancara, jadi di sini penelitian akan mendapatkan
data melalui wawancara bersama kepala bagian produksi ice cream Camillo Gelato.
cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data, di mana
cara tersebut menunjukan pada suatu yang abstrak, tidak dapat di wujudkan dalam
benda yang kasat mata, tetapi dapat dipertontonkan penggunaannya.6 Dalam hal
pengumpulan data ini, penulis terjun langsung pada objek penelitian untuk
23
mendapatkan data yang valid, maka peneliti menggunakan metode sebagai berikut:
a. Metode Obsevarsi
secara sistematis terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Observasi
kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai
sumber data penelitian. Dalam observasi secara langsung ini, peneliti selain
gejala atau proses yang terjadi di dalam situasi yang sebenarnya yang langsung
b. Metode Wawancara
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu yang dilakukan oleh dua
diajukan untuk mencari jawaban atas hipotesis yang disusun dengan ketat.
menciptakan hubungan yang baik sehingga informan bersedia bekerja sama, dan
Disini peneliti akan melakukan wawancara kepada bagian produksi ice cream
pada usaha Camillo Gelato agar mengetahui biaya produksi dan penggunaan
24
c. Metode Dokumentasi
dokumen berupa foyo maupun video terkait kegiatan produksi ice cream pada
25